Yuni Makalah
Yuni Makalah
1. SRI WAHYUNI.P
2. AMELIA ROMADHONA
3. DWI MARISYAH
4. ANDI ARISTIAN
DAFTAR ISI
1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................3
A.Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia................................................................4
B.Objek dan Cara Perhitungan Pajak........................................................................5
1.Pajak Penghasilan...........................................................................................................5
a.Subjek PPH.......................................................................................................................5
b.Tidak termasuk subjek PPH.............................................................................................5
c.Objek PPH........................................................................................................................6
d.Tidak termasuk objek PPH...............................................................................................6
e.Penghasilan kena pajak.....................................................................................................7
f.Penghasilan tidak kena pajak............................................................................................7
2.Pajak Bumi dan Bangunan............................................................................................9
a.Subjek PBB.......................................................................................................................9
b.Objek PBB........................................................................................................................9
c.Pengecualian objekPBB....................................................................................................10
d. Tarif PBB.........................................................................................................................10
3.Pajak Pertambahan Nilai...............................................................................................11
a.Objek PPN........................................................................................................................11
b.Tarif PPN..........................................................................................................................11
c.DPP PPN...........................................................................................................................11
d.Menghitung PPN..............................................................................................................12
4.Pajak Penjualan Barang Mewah...................................................................................12
Kesimpulan.........................................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................................14
2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kepada kita sekalian sehingga kami dapat menyelaisaikan makalah
ini dengan sebaik mungkin. Shalawat serta salam semoga Allah tetap curahkan kepada nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman.
Aamiin.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna untuk kami mohon maaf sebesar-
besarnya jika ada kekeliruan-kekeliruan dan kata-kata yang salah, saran dan kritik kami
harapkan.
Penyusun
KELOMPOK IV
3
A.SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DI INDONESIA
4
B. OBJEK DAN CARA PERHITUNGAN PAJAK
3.Badan berupa sekumoulan orang dan / odal yang merupakan kesatuan, baik
yang melakukakan usaha maupun yang tidak melakukan usaha.
1.Pejabat perwakilan diplomatik, dan atau konsulat atau pejabat – pejabat lain
dari negara asing dan orang – orang yang diperbantukan kepada merekayang
bekerja pada dan bertempat bersama sama mereka, dengan syarat bukan
warga negara Indonesia dan tidak menerima penghasilan lain diluar
pekerjaannya tersebut.
5
3.Pejabat – pejabat perwakilan organisasi internasional dengan syarat bukan
warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha untuk mendapat
penghasilan dari indonesia.
1.Bantuan atau sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh badan amil
zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
.2.Warisan.
3.Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti
saham atau sebagai pengganti penyertaan modal.
4.Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan
dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, dan auransi
beasiswa.
5.Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang
tertentu yang diterapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
6.Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur
lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
6
e. Penghasilan Kena Pajak
Besar kecilnya PPh juga tergantung dari besarnya penghasilan yang Anda
dapatkan. Semakin banyak pendapatan maka beban pajak yang harus
ditanggung juga semakin tinggi. Untuk menghitungnya, berikut langkah-langkah
yang perlu Anda pahami.
Menurut UU No. 36/2008 Pasal 6, cara menghitung PPh pribadi mengacu pada
pendapatan Anda dalam satu tahun, termasuk juga tunjangan di dalamnya.
Semua total pendapatan tersebut termasuk dalam penghasilan kotor atau
bruto.
7
Setelah ditemukan berapa penghasilan bersih Anda dalam satu tahun, maka
langkah selanjutnya adalah mengetahui PTKP. kemudian nantinya PTKP ini akan
digunakan untuk menghitung PKP (Penghasilan Kena Pajak).
Besaran PTKP setiap orang berbeda, tergantung dari berapa jumlah anggota
keluarga yang menjadi tanggungannya. Dirjen Pajak menetapkan tingkat
besaran PTKP per tahunnya sebagai berikut:
Cara menemukan PKP cukup sederhana. Setelah diketahui jumlah PTKP yang
sesuai, Anda tinggal mengurangi jumlah penghasilan bersih dengan jumlah
PTKP tersebut. Dengan demikian, Anda bisa melanjutkan ke cara menghitung
PPh final.
8
2.Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan
bangunan karena adanya keuntungan / kedudukan sosial ekonomi yang lebih
baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau
memperoleh manfaat dari padanya.
Subjek PBB adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata
PBB dikenakan atas objek pajak yang berupa bumi atau bangunan yang
dimiliki atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan. Yang dimaksud
sebagai bumi adalah
Bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atai dilekatkan secara tetap
pada tanah dan / perairan, seperti rumah, gedung,kantor, hotel,pabrik,dan
lain-lain . Termasuk dalam pengertian bangunan adalah
9
c.Pengecualian Objek PBB
Bumi dan bangunan dikecualikan atau tidak dikenai PBB adalah bumi dan
bangunan yang
Tarif pajak yang dikenakan atas objek pajak adalah sebesar 0,5% dikalikan
dengan dasar perhitungan pajak (DPP). Dalam perhitungan PBB yang dimaksud
dengan DPP adalah nilai jual kena pajak (NJKP) yang ditetapkan serendah-
rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari nilai jual objek pajak (NJOP).
Berikut adalah rumus perhitungan tarif pajak menurut UU No.12 Tahun 1994.
Merupakan harga rata –rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang
terjadi secara wajar.
10
Besarnya NJOP ditetapkan oleh Kepala Daerah setiap tiga tahun, dan satu
tahun untuk obek pajak tertentu sesuai dengan perkembangan wilayahnya.
Tarif pajak yang dikenakan atas objek pajak ditetapkan paling tinggi 0,3% yang
ditetapkan dengan peraturan daerah. Berikut adalah rumus perhitungan tarif
pajak menurut UU No.28 Thn 2009
PBB Terutang = Tarif pajak x (NJOP Tanah per mm 2 x Luas tanah) + (NJOP
Bangunan per mm2 x Luas bangunan) – NJOPTKP Bangunan
a.Objek PPN
Objek PPN atau peristiwa atau transaksi yang menyebabkan rakyat harus
menbayar PPN adalah sebagai berikut.
b. Tarif PPN
Tarif umum 10%, tarif khusus atas ekspor BKP = 0%. Tarif PPN ini bersifat
proporsional atau sepadan, tidak progresif ( berlapis ) seperti tarif PPH.
c. DPP PPN
DPP PPN (Dasar Pengenaan Pajak PPN) yang diatur dipasal 9 ayat (1) sebagai
berikut.
Untuk penyerahan BKP atau pemanfaatan BKP tidak berwujud, DPP-nya
adalah harga jual. Untuk pengimporan BKP DPP-nya adalah niai impor. Untuk
pengeksporan BKP DPP-nya adalah nilai ekspor.
11
d. Menghitung PPN
Rumus menghitung PPN terutang = DPP PPN x Tarif PPN atau 10% xDPP.
Contoh,
Eka merupakan PKP yang menjual BKP pada PT. Indah dengan harga
Rp.20.000.000. maka PPN terutang yangperlu disetorkan adalah :
PPN Terutang = 10% x DPP
= 10% X 20.000.000
= 2.000.000.
Jadi, PPN Rp.2.000.000 menjadi pajak keluaran yang dipungut PT Eka dari PT
Indah.
Adapun pihak yang memungut PPn-BM tentu saja pabrikan BKP mewah pada
saat melaukan penyerahan atau penjualan BKP mewah. Sementara itu, PPn-BM
atas impor BKP mewah akan dilunasi oleh importir bersamaan dengan
pembayaran PPN impor dan pph pasal 22 impor. Cara menghitung PPn-BM
terutang adalah sebagai berikut.
PPn-BM terutang = DPP PPn-BM x tsrif PPn-BM.
Mekanisme pemungutan PPn-BM dilakukan dengan faktur pajak sebagaimana
diisyaratkan dalam pemungutan PPN. Hanya bagi PPn-BM tidak dikenal istilah
pajak masukan, sehinnga tidak dikenal sistem pengkredika seperti dalam PPN.
12
Kesimpulan
Pajak adalah iuran wajib rakyat kepada kas negara berdasarkan undang –
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.
13
Daftar Pustaka
Ilmu Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu – Ilmu Sosial
www.quipper .com >....campus life
pajaknesia.id.>cara menghitung ppn
www.online-pajak.com
repository.uin – susta.ac.id>....
14
15