Anda di halaman 1dari 4

Apa yang Dimaksud dengan Cek Kosong

dan Cek Bertanggal Mundur?


Pertanyaan
Saya memiliki cek mundur (badan usaha) tak bertanggal dari Aj sebagai jaminan
pinjaman atas sejumlah uang tunai sekitar tahun 2018. Ketika saya menagih utang
tersebut kepada Aj, yang bersangkutan tidak mampu membayar. Dan ketika saya
mencoba mencairkan cek tersebut pada bank bersangkutan ternyata rekening
tersebut telah ditutup pada tahun 2020 atas permintaan Aj selaku pemilik rekening.
Yang ingin saya tanyakan apakah saya dapat menggugat Aj dengan bukti cek
kosong tersebut (rekening perusahaan Aj telah ditutup)? Apabila bisa, hukum/pasal
apa yang dapat menjadi landasan menggugat Aj? Serta apakah termasuk kasus
pidana atau perdata? Mohon penjelasannya. Sebelumnya saya ucapkan terima
kasih.

Intisari Jawaban

Ulasan Lengkap
 

Artikel di bawah ini adalah pemutakhiran dari artikel dengan judul Cek


Kosong yang dibuat oleh Shanti Rachmadsyah, S.H. dan dipublikasikan
pertama kali pada Jum’at, 4 Juni 2010.

Apa Itu Cek Kosong?

Jika ditanya, apa yang dimaksud dengan cek kosong? Menurut SE BI 2/2000, cek
kosong adalah cek yang diunjukkan dan ditolak tertarik (bank) dalam tenggang
waktu adanya kewajiban penyediaan dana oleh penarik (pemilik rekening) karena
saldo tidak cukup atau rekening telah ditutup.[1] Dengan kata lain, cek kosong
adalah cek yang ketika akan dicairkan ke bank, ditolak oleh bank karena saldo
pemilik rekening tidak cukup atau karena rekeningnya sudah ditutup.
Sedangkan yang dimaksud dengan cek adalah surat perintah membayar
sebagaimana diatur dalam KUHD.[2]

Contoh cek kosong dalam hal ini adalah sebagaimana terjadi dalam kasus Anda, di
mana Anda mendapatkan cek dari seorang yang memiliki rekening di bank tertarik,
namun ketika cek tersebut hendak dicairkan di bank tertarik, ternyata rekeningnya
telah ditutup.

Selain itu, Anda juga menyebutkan tentang cek bertanggal mundur (post dated
cheque). Menurut Ridwan Khairandy dalam Pokok-Pokok Hukum Dagang
Indonesia, cek bertanggal mundur adalah cek yang ditanggali lebih maju daripada
tanggal penerbitannya atau ditanggali pada tanggal yang akan datang (hal. 320-
321).

Menurut Ridwan (hal. 321), cek bertanggal mundur ini tidak diakui undang-
undang, mengingat cek itu bersifat tunai, artinya harus dibayar pada saat
diperlihatkan atau ditunjukkan kepada bankirnya, sesuai Pasal 205 KUHD bahwa
cek harus dibayar pada waktu ditunjukkan.

Cek Kosong, Perdata atau Pidana?

Untuk kasus Anda ini, bisa dikategorikan sebagai kasus perdata, namun juga bisa
menjadi kasus pidana, dengan penjelasan lebih lanjut berikut ini.

Dalam hukum perdata, kegagalan pembayaran utang dapat digugat ke pengadilan


dengan gugatan wanprestasi (ingkar janji). Wanprestasi adalah keadaan apabila
salah satu pihak di dalam satu perjanjian tidak melaksanakan prestasi atau
kewajibannya dan bukan karena keadaan memaksa (overmacht).
Prestasi merupakan sesuatu yang dapat dituntut pemenuhannya. Menurut Pasal
1234 KUH Perdata, prestasi terbagi dalam 3 macam:

1. Prestasi untuk menyerahkan sesuatu (Pasal 1237 KUH Perdata);


2. Prestasi untuk melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu (Pasal 1239 KUH
Perdata); dan
3. Prestasi untuk tidak melakukan atau tidak berbuat sesuatu (Pasal 1239 KUH
Perdata).

Apabila seseorang telah ditetapkan prestasinya sesuai dengan perjanjian, maka


menjadi kewajiban pihak tersebut untuk melaksanakan atau mentaatinya. Apabila
kewajiban tersebut tidak dipenuhi sebagaimana diperjanjikan, maka ia dikatakan
wanprestasi. Atas wanprestasi, Anda dapat menuntut penggantian biaya, kerugian,
bunga,[3] serta pembatalan perjanjian.[4] 

Akan tetapi, dalam kasus Anda juga ada unsur tindak pidana, yaitu penipuan, yang
diatur dalam Pasal 378 KUHP:

Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat
palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan
orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya
memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam
karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Apabila sejak awal orang yang memberikan cek telah berniat memakai cek kosong
sebagai tipu muslihat agar Anda memberikan/meminjamkan uang, maka
perbuatannya memenuhi unsur tindak pidana penipuan. Anda dapat melaporkan
dugaan penipuan tersebut ke polisi. Prosedurnya dapat Anda simak dalam Mau
Melaporkan Tindak Pidana ke Polisi? Begini Prosedurnya.

Seluruh informasi hukum yang ada di Klinik hukumonline.com disiapkan semata –


mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum (lihat Pernyataan
Penyangkalan selengkapnya). Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik
terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra Justika.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Dasar Hukum:

1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;


2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
3. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/10/DASP Tahun 2000 tentang Tata
Usaha Penarikan Cek/Bilyet Giro Kosong sebagaimana telah diubah
dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 4/17/DASP Tahun 2002 tentang
Perubahan Surat Edaran Nomor 2/10/DASP Perihal Tata Usaha Penarikan
Cek/Bilyet Giro Kosong dan diubah kedua kalinya dengan Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 8/17/DASP Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Atas
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/10/DASP Tanggal 8 Juni 2000 Perihal
Tata Usaha Penarikan Cek/Bilyet Giro Kosong dan diubah ketiga kalinya
dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/33/DASP Tahun 2006 tentang
Perubahan Ketiga Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/10/DASP
Tanggal 8 Juni 2000 Perihal Tata Usaha Penarikan Cek/Bilyet Giro Kosong.
 

Referensi:

Ridwan Khairandy. Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia. Yogyakarta: FH UII


Press, 2013.

[1] Bagian I angka 13 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/10/DASP Tahun 2000
tentang Tata Usaha Penarikan Cek/Bilyet Giro Kosong (“SE BI 2/2000”)

[2] Bagian I angka 5 SE BI 2/2000

[3] Pasal 1244 KUH Perdata

[4] Pasal 1266 KUH Perdata


Tags:
#pidana

Anda mungkin juga menyukai