Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BLUD-RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KALABAHI


(terakreditasi nasional tingkat dasar)
Jln Dr Soetomo No 08 Telp/Fax (0386) 21008

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KALABAHI


NOMOR : 45 /RSUD/KEP/VIII/2016

TENTANG
PENETAPAN PROSES PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) DARI
PASIEN YANG DILAKSANAKAN OLEH STAF YANG TERLATIH DAN
MENGGUNAKAN BAHASA YANG DIPAHAMI PASIEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KALABAHI,

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah Kalabahi, maka diperlukan
penyelenggaraan Kebijakan Informed Concent Sebelum
dari Pasien didapat melalui suatu proses yang
ditetapkan RS dan dilaksanakan oleh staf yang
terlatih,dalam bahasa yang dipahami pasien;
b. bahwa agar pelayanan penyelenggaraan Kebijakan
tentang Informed Concent dari pasien didapat melalui
suatu proses yang ditetapkan RS dan dilaksanakan oleh
staf yang terlatih,dalam bahasa yang dipahami pasien
dapat terlaksana dengan baik,perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Umum daerah Kalabahi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kalabahi.
MENGINGAT : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen;
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
kedokteran;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan;
6. Surat Edaran Direktur Jendral Pelayanan Medik Nomor
36 Tahun 2014 tentang
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kalabahi
Nomor : 45 /RSUD/KEP/VIII/2016
Tanggal : 19 Agustus 2016

TENTANG PENETAPAN PROSES PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)


DARI PASIEN YANG DILAKSANAKAN OLEH STAF YANG TERLATIH DAN
MENGGUNAKAN BAHASA YANG DIPAHAMI PASIEN
DI RSUD KALABAHI

1. Rumah Sakit Umum Daerah kalabahi bertanggung jawab untuk melindungi


dan mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU RI No 44 tahun
2009 yaitu;
1) Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di
dalam maupun luar rumah sakit.
2) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis,tujuan tindakan medis,alternatif medis,alternatif
tindakan,resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
3) Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
2. Rumah sakit menetapkan bahwa setiap tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi yang akan dilakukan oleh dokter,dokter gigi terhadap pasien harus
mendapat persetujuan setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap.
3. Dalam hal dokter atau dokter gigi,yang merawat berhalangan untuk
memberikan penjelasan langsung,maka pemberian penjelasan dapat
didelegasikan kepada dokter atau dokter gigi lain yang kompeten (PMK
290/Menkes/Per/III/2008 pada bagian II penjelasan: pasal 10 ayat 2)
4. Penjelasan yang akan disampaikan kepada pasien dan atau keluarga oleh
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dengan cara dan bahasa yang
mudah dimengerti yang meliputi :
1) Penjelasan tentang kondisi medis,diagnosis pasti,rencana pelayanan
dan pengobatan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam
memberikan keputusan pelayanan.
2) Penjelasan waktu/kapan informasi tentang rencana pelayanan dan
rencana pengobatan serta bagaimana proses untuk mendapatkan
persetujuan/Informed Consent atau Penolakan Pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai