Anda di halaman 1dari 6

MATAKULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TUGAS MAKALAH

TIRSA P W KUSLAN
ELIA KAMBUAYA
DEBORA WALLY
SABDI KIPKA
REINHARD PERSULESSY

DOSEN : WOUTER FANGOHOY K.,M.H

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN PROTESTAN NEGERI

STAKPN SENTANI

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....……………….………………………………………….……...i

A. Latar Belakang……………...…..…………………………………..………….…..ii

BAB II PEMBAHASAN

A. Geopolitik Indonesia……...………..….........................................................................1

B. Pengertian Geopolotik Indonesia ………..……………………….................................

C. Mendeskripsikan lahirnya konsep geopolitik………………………………………….

D. Menjelaskan konsep dasar wawasan nusantara……………………………………….

E. Analisis wawasan nusantara nasional Indonesia………………………………………

F. Identifikasi landasan wawasan nusantara ……………………………………………..

G. Implementasi geopolitik dewasa ini….…….…………………....................................

BAB IV Kesimpulan……………………………………………………………………...….

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan “Politik” berasal
dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan
teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian
asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan,
jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.
Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri,
lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Konfigurasi Indonesia ialah unik dengan ciri-ciri demografi, anthropologi, meteorlogi, dan
latar belakang sejarah yang memberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Serta memiliki
3 unsur geopolitik dalam kebangsaan Indonesia.

1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan

Ketiga-tiganya menyatuh secara utuh untuk menjadi jiwa bangsa Indonesia dan sekaligus
mendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan
efektif apabila di landasi oleh wawasan kebangsaan yang yang mantap, karena tanpa itu tidak
lebih hanya permainan politik semata, sebab wawasan kebangsaan akan membuat ikrar satu
bangsa terwujud dan bangsa yang satu dapat mewujudkan satu nusa dengan berbekal
landasan satu bahasa. Oleh karena adanya amanat yang demikian itulah, maka wawasan
nusantara secara ilmiah dirumuskan dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:

1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Ekonomi
3. Kesatuan Sosial Budaya
4. Kesatuan Hankam
a. Pandangan dari Para Pemikir Politik

Pendapat dari pakar-pakar geopolitik antara lain : Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik
yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun berkembang menjadi ajaran yang
melegitimasikan Hukum Ekspansi suatu negara.
Hal ini tidak terlepas dari para penulis :

Friedrich Ratzel (1844-1904)


Teori Ruang : bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan ruang hidup yang makin
meluas, karena kebutuhan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa
yang “primitif”.

Rudolf Kjellen (1864 – 1922)


Teori Kekuatan : bahwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan
biologis yang memiliki intelektualitas. Dengan kekuatan yang dimiliki ia mampu
mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat ber-swasembada. (Darwinisme
Sosial).

Karl Haushover (1869 – 1946)


Teori Pan Regional, empat kawasan benua : untuk menjadi jaya, bangsa harus
mampu menguasai benua- benua di dunia yang dibagi atas empat kawasan benua
dan masing- masing dipimpin satu bangsa (Pan Amerika, Asia Timur, Rusia India,
Eropa Afrika).

Konsep dasar wawasan nusantara

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik.
“Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan
interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu
berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. Dalam studi Hubungan Internasional,
geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut
pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi
dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional,
internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal. Geopolitik adalah kebijakan
negara atau bangsa sesuai dengan posisi geografisnya. Suatu negara membutuhkan geopolitik
untuk menentukan pembinaan politik nasional berdasarkan kondisi dan situasi geografis
dalam mencapai tujuan negara, begitu pula Indonesia.

Indonesia sebagai negara kepulauan dan bangsa yang majemuk mempunyai geopolitik
tersendiri, yaitu wawasan nusantara. Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada
pandangan kewilayahan dan kehidupan bangsa. Tidak hanya faktor geografi, wawasan
nusantara juga mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial,
budaya, politik, pertahanan dan keamanan, dan ekonomi. Sebagai negara yang sangat luas
dengan berbagai keragaman di dalamnya, Indonesia memiliki wawasan nusantara sebagai
dasar pengembangan wawasan nasional. Bangsa Indonesia memandang wawasan nusantara
sebagai visi dan perwujudan kebhinekaan (keberagaman) yang ada di Indonesia

Dari pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi
yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada
percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu
wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi,
hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan. Negara tidak
akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara
akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang
paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di
sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara
tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai