Anda di halaman 1dari 17

Metode ilmiah adalah metode sains

yang menggunakan langkah-langkah


3. Metode Ilmiah ilmiah dan rasional untuk
menyelesaikan permasalah ilmiah

Karakteristik Metode Ilmiah


1. Bersifat kritis dan analitis
Metode ilmiah berarti peneliti dengan rinci melakukan observasi dan eksperimen untuk mendapatkan hasil
yang relevan dan akurat.
2. Bersifat logis
Metode ilmiah berarti langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan dengan logis, bukan berdasar
firasat atau hal lain yang tidak dapat dijelaskan dengan logika.
3. Bersifat obyektif
Hasil-hasil yang didapat harus merupakan hasil yang objektif, artinya hasil itu tidak eksklusif hanya bisa
dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil rekayasa.
4. Bersifat empiris
Hasil didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan karangan atau berbasis hanya dari opini
peneliti sendiri atau orang lain.
5. Bersifat konseptual
Berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena. Penelitian bukan terbatas
hanya pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau dilihat secara nyata, tetapi juga penjelasan konsep
bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan kaitan diantaranya.
3. Metode Ilmiah

Mengumpilkan
Merumuskan Merumuskan
informasi /
masalah hipotesis
kerangka teori

Mengolah
Menarik dan Penelitian
kesimpulan menganalisis (eksperimen)
Data

Mempublikasikan
hasil (menyusun
teori)
2. Mengumpulkan Informasi /
1. Merumuskan Masalah
Kerangka teori
Masalah biasanya berupa pertanyaan yang Dengan observasi maupun studi literatur
harus dijawab dengan melakukan sebuah seperti jurnal ilmiah, atau penelitian-
penelitian secara ilmiah. penelitian lain yang sudah ada sebelumnya.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhitungkan saat kita akan merumuskan
masalah: 3. Merumuskan Hipotesis
• Masalah harus diungkapkan sebagai
kalimat pertanyaan Hipotesis adalah jawaban/dugaan
• Kata-kata dari masalah harus singkat, sementara terhadap masalah yang masih
ringkas, jelas dan mudah dimengerti. harus dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian.
• Perumusan masalah harus menjadi
masalah yang bisa diselesaikan.
4. Melakukan Penelitian /
6. Menarik Kesimpulan
Eksperimen
Untuk menguji kebenaran dari hipotesis Penarikan kesimpulan dilakukan dengan
atau jawaban sementara yang telah kita cermat berdasarkan hasil percobaan, tanpa
buat di tahapan sebelumnya, maka yang adanya pengaruh pendapat pribadi.
harus kita lakukan adalah melakukan Kesimpulan merupakan jawaban
percobaan atau penelitian. sebenarnya dari hopitesis yang pernah
Penelitian harus dilakukan dengan teliti diajukan.
sehingga didapatkan data yang akurat.
7. Mempublikasikan Hasil
5. Mengolah dan Menganalisis Penelitian
Data Mempublikasikan hasil penelitian kepada
orang lain dalam bentuk laporan tertulis
• Di tahapan ini, data-data yang telah kita
atau melalui forum diskusi dan seminar.
peroleh dari hasil penelitian lalu dicatat
dan diolah ke dalam bentuk grafik atau
diagram sehingga mudah untuk
dianalisis.
.
3. Metode Ilmiah

1. Judul Penelitian 10. Bab III Metode Penelitian


2. Kata Pengantar 11. Bab IV Hasil dan Pembahasan
3. Daftar Tabel 12. Bab V Kesimpulan dan Saran
4. Daftar Gambar 13. Daftar Pustaka
5. Daftar Lampiran 14. Lampiran
6. Daftar Isi
7. Abstrak
8. Bab I Pendahuluan
9. Bab II Tinjauan Pustaka
VARIABEL PENELITIAN

VARIABEL
Variabel yang dirubah oleh peneliti, sebagai sebab
BEBAS

VARIABEL
Akibat dari variabel bebas
TERIKAT

VARIABEL
Variabel yang dibuat sama
KONTROL
B. Keselamatan Kerja di Laboratorium

1. Alat-Alat Laboratorium dan


Kegunaannya

2. Bahan Kimia, Sifat, dan


Simbolnya

3. Penanganan Sampah
dan Limbah Laboratorium
serta Keadaan Darurat

4. Petunjuk dan Larangan di


Laboratorium

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Alat-Alat Laboratorium dan Kegunaannya

Nama Alat Kegunaan Nama Alat Kegunaan


mereaksikan bahan mengukur volume larutan.
kimia dan menyimpan
larutan kimia dalam
volume sedikit.
tabung reaksi gelas ukur
menampung dan membuat larutan dengan
mencampur bahan konsentrasi tertentu.
kimia.
gelas beker
mengambil larutan labu ukur
dalam volume sedikit. mengaduk saat
melarutkan zat padat
pipet tetes dalam pelarut sehingga
zat padat larut dengan
pengaduk
sempurna.
1. Alat-Alat Laboratorium dan Kegunaannya

Nama Alat Kegunaan Nama Alat Kegunaan


sebagai tempat menampung dan
meletakkan tabung mencampur bahan,
reaksi. larutan atau cairan,
Rak tabung reaksi biasa digunakan dalam
sebagai alat Erlenmeyer proses titrasi.
pembakar. memegang tabung
reaksi ketika
pembakar spiritus dipanaskan.
sebagai alat untuk penjepit tabung
menopang saat menggerus dan
memindahkan larutan menghaluskan bahan
ke wadah lain supaya kimia padat
tidak tumpah.
corong kaca mortar + alu

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Bahan Kimia, Sifat, dan
Simbolnya

Lambang Sifat Bahan Contoh Lambang Sifat Bahan Contoh


Kimia Kimia
Beracun (toxic) merkuri, gas Radioaktif uranium,
klorin, sianida (radioactive) plutonium,

Mudah meledak amonium nitrat, Pengoksidsi kalium dikromat,


(explosive) nitroselulosa (oxidizing) hidrogen
peroksida

Mudah terbakar dietil eter, keton,


(flammable) alkohol
Berbahaya kloroform
(harmfull) jika
masuk melalui
pernapasan, mulut
(ingestion), dan
kontak kulit

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Bahan Kimia, Sifat, dan Simbolnya

Lambang Sifat Bahan Contoh


Kimia
korosif asam nitrit,
(corrosive) asam sulfat

menyebabkan amonia,
iritasi (irritant) belerang
dioksida

membahayak perak nitrat,


an lingkungan raksa(II)
(nature klorida
polluting)
3. Penanganan Sampah dan Limbah Laboratorium serta
Keadaan Darurat

Petunjuk Umum untuk Menangani Buangan Sampah

a. Fine Chemicals d. Pelarut


Hanya dapat dibuang ke saluran Pelarut yang dapat langsung dibuang di saluran
pembuangan atau tempat sampah jika pembuangan adalah pelarut yang tidak
tidak bereaksi dengan air, tidak eksplosif, mengandung halogen.
tidak bersifat radioaktif, tidak beracun, e. Bahan Mengandung Merkuri
dan komposisinya diketahui jelas. Pembuangan bahan yang mengandung merkuri
b. Larutan Basa (seperti pecahan termometer merkuri,
Sebelum dibuang larutan basa (kecuali manometer, pompa merkuri) harus dilakukan
akalli hidroksida) harus dinetralkan dengan ekstra hati-hati.
terlebih dahulu. f. Bahan Radioaktif
c. Larutan Asam Sampah radioaktif memerlukan penanganan
Sebelum dibuang, larutan asam harus khusus.
dinetralkan pada tempat dan prosedur g. Air Pembilas
sesuai ketentuan laboratorium. Air pembilas harus bebas merkuri, sianida,
amoniak, minyak, lemak, bahan beracun, dan
bahan berbahaya lainnya sebelum dibuang ke
saluran pembuangan.
3. Penanganan Sampah dan Limbah Laboratorium
serta Keadaan Darurat

Petunjuk Umum Penanganan


Kebakaran
a. Jika nyala apinya kecil, lakukan
pemadaman dengan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR).
b. Matikan sumber arus listrik atau gardu
utama agar listrik tidak mengganggu
upaya pemadaman kebakaran.
c. Lokalisasi api supaya tidak merembet ke
arah bahan mudah terbakar lainnya.
d. Jika api mulai membesar, jangan mencoba
untuk memadamkan api dengan APAR.
Segera panggil mobil unit Pertolongan
Bahaya Kebakaran (PBK) terdekat.
e. Bersikaplah tenang dalam menangani
kebakaran dan jangan mengambil
tindakan yang membahayakan diri sendiri
maupun orang lain.
4. Petunjuk dan Larangan di Laboratorium

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan di


Laboratorium
a. Membaca petunjuk praktikum atau merencanakan h. Menjaga kebersihan meja praktikum dan
percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai lingkungan laboratorium.
praktikum. i. Pastikan bahwa keran gas tidak bocor sewaktu
b. Menggunakan kacamata pengaman atau penutup hendak menggunakan bunsen.
wajah. j. Pastikan bahwa keran air selalu dalam keadaan
c. Bagi yang menggunakan lensa kontak harus berhati- tertutup sebelum dan sesudah melakukan
hati dan menjaga agar tidak ada bahan kimia yang praktikum.
masuk ke mata.
k. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh
d. Menggunakan sarung tangan apabila diperlukan.
dari mulut, kulit, mata, dan pakaian.
e. Selama bekerja di laboratorium harus menggunakan
baju laboratorium dan harus dikancingkan dengan l. Jika terkena bahan kimia, bersikaplah tenang
baik untuk melindungi diri dan mencegah dan jangan panik.
kontaminasi pada baju yang digunakan. m. Apabila kulit terkena bahan kimia, jangan
f. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan digaruk agar tidak menyebar. Segera bersihkan
mengikat rambutnya. bagian kulit yang mengalami kontak langsung
g. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium. menggunakan air bersih.

Anda mungkin juga menyukai