SOP 51 Investigasi Pelaporan Kecelakaan Kerja Acident Investigation and Reporting (SFILE
SOP 51 Investigasi Pelaporan Kecelakaan Kerja Acident Investigation and Reporting (SFILE
Staff Manager MR
1. TUJUAN
1.1 Petunjuk pelaksanaan dalam melakukan investigasi, analisa dan pelaporan
Kecelakaan Kerja (KK), Insiden, Nearmiss, Penyakit Akibat Kerja (PAK), Penyakit
Hubungan Akibat Kerja (PAHK).
3. REFERENSI
3.1. Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
3.2. PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja
3.3. OHSAS 18001:2007
3.4. ISO 14001:2004 dan ISO 9001:2008
3.5. Manual Manjemen PT Asia Dwimitra Industri
3.6. NIKE CLS: Incident/Accident Reporting.
3.7. Permenaker No. 03/MEN/98, Tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
PROSEDUR
INVESTIGASI DAN PELAPORAN KECELAKAAN KERJA
(Accident Investigation and Reporting) Corp.
4. DEFINISI
4.1. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi sebagai akibat adanya hubungan
kerja pada perusahaan termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
4.2. Cidera atau Gangguan Kesehatan yang terkait dengan pekerjaan adalah kejadian
atau paparan di tempat kerja yang mengakibatkan atau memicu cidera atau gangguan
kesehatan atau memperparah cidera atau gangguan kesehatan yang telah diderita
sebelumnya.
4.3. Hampir Celaka (Near Miss) adalah kejadian tak terduga yang tidak mengakibatkan
cidera, gangguan kesehatan, atau kerusakan namun berpotensi mengarah ke hal
tersebut atau suatu insiden yang tidak menyebabkan cidera, sakit penyakit atau
kematian.
4.4. Kecelakaan Kerja Ringan/First Aid Case adalah kasus kecelakaan kerja yang dalam
perawatan lukanya tidak membutuhkan penanganan dari tenaga medis yang
professional ( perawat/dokter ), cukup first aider ( Petugas P3K ) yang sudah diberikan
pelatihan.
4.5. Kecelakaan sedang/minor adalah kecelakaan kerja yang memerlukan medical
treatment dari dokter atau paramedic dan tidak ada jam kerja hilang lebih dari 1x 24
jam.
4.6. Kecelakaan Berat/fatality adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan
bagian anggota tubuh yang mengakibatkan kecacatan atau mengakibatkan karyawan
meninggal.
5. PROSEDUR
5.1. Pelaporan Kejadian Hampir Celaka (Near Miss)
5.1.1 Karyawan yang mengalami atau melihat kejadian hampir celaka (near miss) bisa
mencataat kejadian tersebut didalam kartu BBS (Behaviour Base Safety) yang sudah
disediakan, sesuai prosedur BBS (Pros/ESH-23-01)
5.1.2 Karyawan juga bisa melaporkan kejadian hampir celakan kepada bagian HSE/CR
secara langsung
5.1.3 Kejadian hampir celaka yang dilaporkan akan direview oleh bagian HSE
5.1.4 Bagian HSE bersama dengan Dept terkait (Utility, GS, Maintenance) akan melakukan
perbaikan terkait dengan kejadian hampir celaka yang dilaporkan
5.2.2 First Aider akan melakukan pertolongan pertama menggunakan perlengkapan yang
ada di kotak P3K yang sudah disediakan
5.2.3 Karyawan yang memerlukan pertolongan lanjutan diantar ke klinik oleh first aider,
teman ataupun pimpinan kerja
5.2.4 Karyawan akan kembali bekerja sesuai dengan rekomendasi dokter
5.2.5 First aider membuat laporan kecelakaan kerja dari keterangan korban dan para saksi
yang ada di tempat kejadian menggunakan Form Investigasi No Dok Form/EHS-23/02
dan dilaporkan tidak boleh lebih dari 1x24 jam.
5.2.6 Safety Officer akan melakukan review laporan yang dibuat oleh firs aider sebelum
dilaporkan ke Plant Manager
5.2.7 Laporan Kecelakaan Kerja yang sudah direview diserahkan ke pimpinan kerja (Plant
Manager) untuk dilaporkan oleh Plant Manager kepada HR Direktur .
5.2.8 Pelaporan hasil investigasi kecelakaan kerja paling lambat 2 x 24 jam dan diserahkan
kebagian Personalia dan Industrial Relation untuk didiskusikan bersama.
5.2.9 Industrial Relation akan meriview hasil investigasi dan akan memberikan surat
peringatan untuk kasus yang terdapat dalam pasal Perjanjian Kerja Bersama
5.2.10 Personalia akan melaporkan kejadian kecelakaan kerja kepada BPJS
Ketenagakerjaan
5.3.11 Pelaporan hasil investigasi kecelakaan kerja paling lambat 2 x 24 jam dan diserahkan
kebagian Personalia dan Industrial Relation untuk didiskusikan bersama.
5.3.12 Industrial Relation akan meriview hasil investigasi dan akan memberikan surat
peringatan untuk kasus yang terdapat dalam pasal Perjanjian Kerja Bersama
5.3.13 Personalia akan melaporkan kejadian kecelakaan kerja kepada BPJS
Ketenagakerjaan
5.5. Tim Investigasi melakukan identifikasi semua faktor penyebab kecelakaan kerja
tersebut oleh harus meliputi point dibawah ini :
5.5.1 Tindakan tidak aman
5.5.2 Kondisi tidak aman
5.6. Tim investigasi menentukan tindakan perbaikan yang tepat berdasarkan akar
permasalahan yang ditemukan berpedoman kepada Hierarki Pengendalian Resiko,
5.7. Tindakan perbaikan yang telah diputuskan, selanjutnya dibuatkan rencana aktifitas
sesuai dengan rekomendasi yang sudah disepakati menggunakan form ESH- 23/03
7. DOKUMENTASI
7.1 Form Initial Report Kecelakaan Kerja (Pelaporan Tahap 1)
7.2 Form Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja
7.3 Form Fatality Report
7.4 Berita Acara Training
PROSEDUR
INVESTIGASI DAN PELAPORAN KECELAKAAN KERJA
(Accident Investigation and Reporting) Corp.
LAMPIRAN
KECELAKAAN
Dokter klinik,
Supervisor,ESH, paramedik
Sedang/
Karyawan, Eng, Memberikan pertolong
Kondisi berat
Serikat Pekerja, an lanjutan
pasien
Paramedik, HR,
P2K3L Data rekam medis
Melakukan investigasi
dan membuat
Ringan
rekomendasi untuk
pencegahan Karyawan
Laporan kecelakaan
Kembali bekerja
Tidak Perlu
dirujuk?
Rekap data kecelakaan
Safety Officer kerja
Ya
Melaporkan kejadian
kecelakaan keCR Nike
& Disnaker Tangerang
Safety Officer, Dokter klinik,
Laporan 3 bulanan
Supervisor Personalia
Melaporkan kejadian Membuat surat rujukan
RS Rujukan
kecelakaan ke CR ke RS rujukan
Nike, lap. awal max. 8 Surat Rujukan
jam Surat rujukan
Form laporan
kecelakaan dari Nike
Safety Officer,
Supervisor
Melaporkan kejadian
kecelakaan ke CR
Rekap
Nike, lap. lengkap max
kecelakaan
2 x 24 jam
Form laporan
kecelakaan dari Nike