Anda di halaman 1dari 16

INTEGRASI HOTS DALAM

PEMBELAJARAN
OLEH
NAMA KELOMPOK

1. I MADE RAGA JENYANA


2. I WAYAN SUARSA
3. I WAYAN SUDARMA

UNIVERSITAS STAHN MPU KUTURAN


2022
KATA PENGANTAR

     Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang
Widhi Wasa atas anugerahNya. Sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “
Integrasi KBAT dalam pembelajaran”
        Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dengan kerjasama, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah tahap demi tahap hingga selesai. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah bekerja sama dalam pembuatan
makalah ini.
      Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
baik dalam segi kalimat yang kurang baik dan efektif . Oleh karena itu, kami sangat terbuka
untuk saran pihak yang sudah bekerjasama dalam pembuatan makalah ini dengan benar.    
         Akhir kata dari kami semoga dengan adanya makalah yang sudah dibuat sangat
bermanfaat bagi kita semua .

                                                                                    Karangasem,  November 2022

                                                                                                                                                       
                                                                                         Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

PENDAHULUAN 4

PEMBAHASAN 6

PENUTUP 10

DAFTAR PUSTAKA 11
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keterampilan berpikir kritis pada saat ini sangat diperlukan dalam
berbagai bidang kehidupan. Dalam kehidupan akan selalu dihadapkan
masalah-masalah yang perlu diselesaikan dengan situasi dan kondisi
bagaimana menghubungkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya dengan
permasalahan yang ditemui pada saat ini.
Berpikir kritis adalah proses transfer pengetahuan yang berfungsi
untuk mewujudkan proses pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik
dalam menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi baru tanpa arahan
atau petunjuk guru (Dr I Wayan Artika dkk, 2021). Berpikir kritis merupakan
hal yang bisa dilatih dan di aplikasi dalam pembelajaran sehingga
kemampuan untuk berpikir kritis bisa berkembang dengan baik.
Berpikir kritis merupakan salah satu dari keterampilan abad 21 dan
masuk dalam dimensi propil pancasila yang harus diterapkan di tingkat
satuan pendidikan. sesuai dengan Taksonomi Bloom bahwa ranah berpikir
manusia ada 6 aspek yang yaitu mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, menilai, mencipta. berpikir kritis merupakan cara berpikir
tingkat tinggi atau sering disebut dengan HOTS yang terdiri dari menganalisis,
menilai dan mencipta.
Untuk meningkatkan berpikir kritis makan pembelajaran berbasis
HOTS sangat diperlukan di setiap pembelajaran dengan menghadapkan
permasalahan sehari-hari pada siswa dengan mengintegrasikan HOTS
dalam rancangan pembelajaran dan integrasikan dalam pembelajaran Projek
penguatan profil Pelajar Pancasila.
Mengingat begitu pentingnya integrasi pembelajaran HOTS dalam
pembelajaran maka perlu penulisan rancangan dan aplikasi dalam
pembelajaran dan juga contoh pembelajaran berbasis HOTS
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan adalah sebagai berikut
1. Apa pengertian pembelajaran HOTS?
2. Bagaimana mengintegrasikan HOTS dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana penerapan Pembelajaran HOTS di sekolah?
3. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah maka penulisan makalah ini bertujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pembelajaran HOTS
2. Untuk mengintegrasikan pembelajaran HOTS dalam pembelajaran
3. Untuk Penerapan pembelajaran HOTS dalam pembelajaran.
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pembelajaran HOTS


HOTS secara arti kata merupakan akronim dari High Order Thinking
Skill yang artinya merupakan keterampilan berfikir aras tinggi yang
merupakan tingkatan ranah berpikir sesuai dengan taksonomi bloom yaitu
menganalisis, menilai, dan mengkreasi atau mencipta
HOTS merupakan sebuah keterampilan yang harus dilatih secara
praktis Brookhart menggunakan istilah dalam mendefinisikan keterampilan
berpikir HOTS yaitu (1) HOTS adalah proses transfer pengetahuan yang
berfungsi mewujudkan proses pembelajaran yang bermakna bagi peserta
didik dalam menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
tanpa arahan atau petunjuk dari guru, (2) HOTS adalah berpikir kritis untuk
membentuk peserta didik yang mampu berpikir secara logis, reflektif, dan
mengambil keputusan secara mandiri, (3) HOTS adalah penyelesaian
masalah untuk mewujudkan peserta didik yang mampu menyelesaikan
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
HOTS erat kaitanya dengan transfer pengetahuan yang melalui ranah
berpikir tingkat rendah atau disebut dengan Low Order Thinking Skill namun
dalam mencapai HOTS tentu harus tahapan untuk bisa melihat dan
mengingat dari hasil pengalaman masa lalu dan mengintegrasikannya
semuanya untuk menghadapi permasalahan pada saat ini. Prose berpikir
HOTS sesuai dengan ranah berpikir Kognitif ( Pengetahuan), Afektif (sikap),
dan Psikomotor(Keterampilan)
Berikut proses kognitif sesuai dengan level Kognitif Bloom

Proses Kognitif Definisi

C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan


dari ingatan

C2 Memahami Membangun arti dari proses


LOTS pembelajaran termasuk komunikasi
lisan, tertulis, dan gambar

C3 Menerapkan Melakukan atau menggunakan


prosedur di dalam situasi yang tidak
biasa

C4 Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-


bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian bagian itu
terhubung antar bagian dan struktur
atau tujuan keseluruhan

C5 HOTS Menilai Membuat pertimbangan berdasarkan


kriteria atau standar

C6 Mencipta Menempatkan unsur-unsur secara


bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau
fungsional ; menyusun kembali unsur-
unsur ke dalam pola atau struktur
baru

Untuk mengukur ketercapaian keterampilan berfikir aras tinggi siswa dalam


proses pembelajaran maka guru dapat menggunakan kata kerja operasional (KKO)
sebagai berikut :

Menganalisis (C4) Mengevaluasi(C5) Mencipta(C6)

Mengaudit Membandingkan mengumpulkan


Mengatur Menyimpulkna’ mengabstraksi
Menganimasi Menilai mengatur
Mengumpulkan Mengarahkan menganimasi
Memecahkan Memprediksi mengkategorikan
Menegaskan Memperjelas membangun
Menganalisis Menugaskan mengkreasikan
Menyeleksi Menafsirkan mengoreksi
Merinci Mempertahankan merencanakan
Mendominasi memerinci memadukan
Mendiagramkan Mengukur mendikte
Mengorelasikan Merangkum membentuk
Menguji membuktikan meningkatkan
Mencerahkan memvalidasi menanggulangi
membagankan mengetes menggeneralisasi
Menyimpulkan mendukung menggabungkan
Menjelajah memilih merancang
Memaksimalkan memproyeksikan mebatas
Memerintahkan mengkritik mereparasi
mengaitkan mengarahkan membuat
mentransfer memutuskan menyiapkan
melatih memisahkan memproduksi
2. Integrasi Pembelajaran HOTS
Penerapan dalam HOTS dalam pembelajaran dilakukan dari
menyusun rancangan pembelajaran yang mengintegrasi HOTS dalam
pembelajaran yang terlebih dahulu dengan menentukan tema/pokok bahasan
yang akan diajarkan. Beberapa hal yang yang bisa dilakukan dalam
mengintegrasikan HOTS dalam pembelajaran.
1. Merancang tujuan pembelajaran berbasis HOTS sesuai dengan
kata kerja operasional(KKO) sehingga akan mengarahkan
pembelajaran berbasis HOTS.
2. Model pembelajaran berbasis masalah/problem base learning
dalam pembelajaran ini siswa diberikan memecahkan permasalahan
yang disampaikan oleh guru.
3. Model penggalan cerita dalam pembelajaran ini siswa diberikan dan
sampaikan cerita yang dipotong siswa dan siswa diberikan
kesempatan untuk menafsirkan cerita yang akan disajikan
4. Model cerita acak dalam model ini siswa di buat cerita acak atau
gambar acak siswa diberikan untuk membentuk cerita dari cerita yang
acak
5. Pembelajaran berbasis projek siswa dapat membangun, menyusun,
membentuk proyek yang dibuat
6. Pembelajaran penyingkapan siswa diajak untuk memecahkan teka-
teki atau fenomena yang disajikan oleh guru.

3. Pelaksanaan Pembelajaran HOTS


Pelaksanaan integrasi HOTS dalam pembelajaran adalah dengan
menyusun rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran
HOTS berikut contoh rancangan pembelajaran berbasis HOTS.
Contoh Kegiatan Integrasi HOTS

CONTOH 1

Bahan Bacaan Yang diGunakan : Bacaan Harimau dan Tokek

Deskripsi : Menceritakan tentang keangkuhan dan kesombongan


HArimau sebagai Raja Hutan yang bertindak semena-
mena terhadap semua makhluk yang ada di hutan, namun
dikalahkan oleh seekor tokek

Keterkaitan dengan : Berkaitan dengan Pembelajaran IPA materi Ekosistem


Pembelajaran Hutan dan pembelajaran berbasisi Propil Pelajar Pancasila
yaitu Berakhlak Mulia
Harimau dan Tokek

Di sebuah hutan hiduplah raja hutan yaitu Si Harimau. Si Harimau menjadi raja hutan
yang sangat serakah dan sombong. Banyak binatang merasa takut untuk bertemu dengan raja
mereka. Si HArimau mengharuskan semua masyarakatnya untuk tunduk dan patuh terhadap
Si Harimau dengan mengantarkan Upeti setiap dua Hari sekali berupa binatang hutan sebagai
korban untuk di makan oleh raja mereka. Masyarakat hutan sangat gelisah karena jika
keadaan ini terus berlanjut tentunya semua binatang di Hutan akan punah di mangsa oleh raja
mereka sendiri. Kegelisahan tidak dialami dengan binatang kecil seperti semut, burung, tokek
,tikus, dan yang lainnya, namun bintang yang sedang sampai besar harus secara bergilir
menyetorkan keluarganya secara satu persatu untuk makanan si Harimau. Binatang tersebut
adalah kuda, kancil, kambing, babi dan yang lainnya.

Pada suatu hari gillian keluarga Si Kancil menyetorkan Upeti Ke istana, Si Kancil
merasa sedih dengan tersebut merenung di bawah pohon bambu. Di rumpun bambu tersebut
banyak bambu yang telah dipotong dan Si Tokek berada di lubah bamboo tersebut. Si Kancil
mempunyai ide untuk mengalahkan Si Harimau ,mereka menyusun strategi untuk
mengalahkan Si Harimau. Si Kancil Pergi Ke Istana untuk menemui Si Harimau mengatakan
bahwa ada hewan yang lebih sakti daripada si Raja Hutan, Si Raja Hutan sangatlah marah
dan mau menerima tantangan tersebut. Si Tokek siap melaksanakan pertarungan dengan Si
Harimau di Menunggu di ujung bambu yang runcing.

Di ujung Si Tokek berdiri dan memancing kemarahan Si harimau dengan


mengajaknya. Si harimau sangat marah dan langsung menyergap Si Tokek, dengan cepat Si
tokek lompat dari bambu tersebut ke bamboo yang lain. Nasib naas di alam oleh Si harimau
menerkam batang bambu yang runcing sehingga menembus tubuhnya. Si Harimau akhirnya
mati tertusuk bambu. Semua masyarakat hutan bersorak gembira karena tidak ada lagi
terancam untuk menyetorkan upeti ke harimau.

Fokus HOTS :
Siswa menyimpulkan cerita Harimau dan Tokek
Siswa menilai Karakter dalam Cerita harimau dan Tokek
Siswa membuat jaring-jaring makanan pada ekosistem Hutan
Siswa menafsirkan langkah yang dilakukan Si Kancil dan Tokek dalam Cerita
Harimau dan Tokek
Siswa mengorganisasikan hewan pemakan tumbuhan dan hewan pemakan daging

Saya akan Mengajar Apa ?

Desain Integrasi Literasi dan HOTS dalam Pembelajaran IPA Kelas 6 SD

Materi Pelajaran : Mengenal Tokoh-Tokoh Penemu Dunia

Deskripsi Singkat : Menceritakan perjalanan hidup penemu-penemu di bidang


Materi Ilmu Pengetahuan , hal –hal yang menarik dan inovatif
yang dilakukan,

Bahan bacaan yang : -Penemu Thomas Alva Edison


relevan yang di
Gunakan
Contoh 2

Bacaan

Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison lahir di Milan, Ohio, pada 11 Februari 1847. Semasa hidupnya,
ia dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan juga penemu berbagai benda penting dalam
sejarah umat manusia. Ia juga merupakan orang pertama yang menerapkan prinsip produksi
massal pada proses penemuannya.Thomas kecil diajak pindah keluarganya ke Port Huron,
Michigan. Bukannya menjadi anak yang berprestasi, Thomas malah dikeluarkan dari
sekolahnya. Gurunya mengeluh karena ia selalu mendapat nilai yang rendah. Hingga
akhirnya ibunda Thomas, Nancy Matthews Elliott (1810-1871) memutuskan untuk mengajar
sendiri anaknya. Kebetulan, Nancy juga seorang guru. Lepas dari sekolah umum membuat
Thomas kecil lebih banyak berkreasi. Ia suka membedah hewan karena rasa ingin tahunya
yang sangat besar. Di usia 11 tahun saja Thomas sudah membangun laboratorium kimia
sederhana di ruang bawah tanah. Setahun kemudian ia berhasil membuat telegraf dengan
model primitif.
Percobaan demi percobaan dilakoninya dengan usaha keras dan kesabaran tinggi. Tak
sedikit juga butuh biaya yang cukup besar - setidaknya untuk ukuran anak remaja pada masa
itu. Namun semua itu bukan penghalang. Thomas lantas bekerja sebagai loper koran dan
permen di atas kereta api jurusan kota Port Huron dan Detroit. Ia juga membangun sebuah
laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api agar bisa terus melakukan berbagai
eksperimen atau hanya sekedar membaca literatur. Tentu saja ia melakukannya atas ijin pihak
perusahaan kereta api, Grand Trunk Railway.
Pada tahun 1861, pecahlah perang saudara antar negara bagian utara dan selatan. Thomas lalu
memiliki ide untuk menerbitkan koran pertama di atas kereta api yang berguna untuk
memenuhi kebutuhan orang akan informasi. Ia membeli sebuah alat cetak tua seharga US$12,
dan membuat koran sendiri bernama Weekly Herald. Korannya laku, ia pun mengantongi
US$400 dalam sehari.
Tujuh tahun berlalu, Thomas yang hampir tuli akibat kecelakaan mendapat pekerjaan
sebagai operator telegraf di Boston. Sebagian waktunya masih dihabiskan untuk melakukan
berbagai penelitian. Tahun 1868, ia menemukan sistem interkom elektrik yang kemudian
didaftarkan untuk mendapat hak paten pertamanya. Sayang, alat itu tidak laku dijual.
Dari sini Thomas pun belajar untuk membuat penemuan komersial. Ia mengembangkan stock
ticker dan menghasilkan US$40.000. Uang ini lalu digunakan untuk membangun perusahaan
dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di sinilah sumber berbagai penemuan Thomas
dilahirkan, termasuk phonograph di tahun 1877. Melihat perkembangan dunia yang semakin
maju, Thomas sadar akan pentingnya lampu pijar untuk kebutuhan manusia. Ia pun rela
mengeluarkan uang sebesar US$40.000 untuk membuat percobaan lampu pijar selama dua
tahun. Total ada sekitar 6000 bahan yang dihabiskan, sebelum akhirnya menemukan lampu
pijar listri pertama yang mampu menyala 40 jam pada 21 Oktober 1879. Bukan cuma itu,
Thomas juga menemukan proyektor untuk film-film kecil. Tahun 1882, untuk pertama
kalinya Thomas memasang lampu listrik di jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di
New York. Dunia menjadi lebih terang berkat Thomas.
Dalam kehidupan pribadinya, Thomas pernah dua kali menikah. Pertama pada tahun
1871 dengan seorang wanita bernama Mary Stilwell dan berakhir pada 1884, dan yang kedua
bersama Mina Miller mulai 1886 hingga akhir hidupnya. Pendiri perusahaan General Electric
tahun 1890 ini pun dikaruniai 6 anak yakni Marion Estelle Edison (1873-1965), Thomas Alva
Edison Jr. (1876-1935), William Leslie Edison (1878-1937), Madeleine Edison (1888-1979),
Charles Edison (1890-1969), dan Theodore Miller Edison (1898-1992).
Melewati tahun 1920-an, kondisi kesehatan Thomas semakin memburuk. Ia tutup usia
pada 18 Oktober 1931 pada umur 84 tahun. Namanya terus dikenang sebagai penemu paling
produktif di masanya. Ada 1.093 hak paten atas namanya. Ia juga dikenal sebagai orang yang
berjasa di bidang pertahanan pemerintahan Amerika setelah meneliti berbagai hal seperti
mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi
kapal selam, menghentikan torpedo dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal
kamuflase, dan banyak lainnya.

Fokus HOTS :
Siswa menguraikan tindakan Thomas Alfa Edison menjadi Penemu
Siswa menyimpulkan cerita Thomas Alfa Edison
Siswa memproyeksikan kehidupan Thomas Alva Edison

Contoh 3
….. silahkan dilanjutkan
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Team SEAQIL(2019), Modul Model Pembelajaran Penyingkapan Berorientasi HOTS,


Jakarta
Dr .I Wayan Artika,dkk(2021), Pedoman Model Integrasi Literasi Dalam Pembelajaran
Berbasis KBAT Pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, Provinsi Bali.

Anda mungkin juga menyukai