Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
UPT Puskesmas Nagara yang merupakan bagian dari Dinas KesehatanKabupaten
Sumedang mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mewujudkannya. Diantaranya adalah
memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang tidak hanya pelayanan dalam bentuk kuratif
(penyembuhan penyakit/pengobatan) tetapi juga pelayanan dalam bentuk promotif (upaya pening
katan kesehatan/penyuluhan), preventif (pencegahan penyakit), sertarehabilitatif (pemulihan
kesehatan).Program Indra merupakan Upaya Kesehatan Pengembangan yang dilaksanakan di
UPT Puskesmas Nagara. Kegiatan pelayanan Indra mencakup pelayanan dalam gedung dan luar
gedung ( sekolah, posyandu, posbindu ).Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat yang optimal. Kebersihan pembangunan kesehatan berperan
pentingdalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena 83 % informasi sehari-hari
masuknya melalui jalur penglihatan, melalui pendengaran 11% penciuman 3,5%dan pengecap
1,0%.
Dari hasil survey kesehatan indra penglihatan dan pendengaran tahun 1993-1996 yang di
lakukan di 8 (delapan) provinsi menunjukan bahwa prevalensi kebutuhan di Indonesia 1,5%
Menurut WHO prevalensi kebutuhan yang melebihi1% bukan hanya masalah Medis saja tetapi
sudah merupakan masalah
sosial yang perlu di tangani secara lintas program dan lintas sektor, penyebab utama kebutaan
adalah katarak ( 0.78%), glaukoma (0,20%) kelainan refleksi (0,14%) dan penyakit- penyakit
lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%).Menurut perkiraan WHO pada tahun 1995
terdapat 120 juta penderita gangguan pendengaran di seluruh dunia. Jumlah tsb mengalami
peningkatan yangsangat bermakna pada tahun 2001 menjadi 250 juta orang; 222 juta
diantaranyaadalah penderita dewasa sedangkan sisanya ( 28 juta ) adalah anak berusia di
bawah15 tahun. Dari jumlah tersebut kira kira 2/3 diantaranya berada di
negara berkembang. Peningkatan jumlah penderita gangguan pendengaran ini kemungkinan
disebabkan oleh peningkatan insidens, identifikasi yang lebih baik atau akibat meningkatnya usia
harapan hidup.Menurut beberapa penelitian 50% populasi usia diatas 65 tahun akan mengalami
gangguan pendengaran. Pada pertemuan WHO (Geneva, 2000)dilaporkan bahwa pada tahun
2005 penduduk dunia berusia diatas 60 tahun akanmencapai 1,2 milyar orang dan 60 % dari
jumlah tersebut merupakan penduduk negara berkembang. Selanjutnya pada tahun 2020 populasi
dunia berusia diatas 80tahun juga akan meningkat sampai 200 %.Pertemuan WHO (Geneve,
2000) menyatakan bahwa 50 % gangguan pendengaran dapat dicegah ( Preventable deafness)
melalui kegiatan Primary HealthCentre
 Adapun faktor faktor penyebab gangguan pendengaran yang dapat dicegahadalah :
OMSK ( Otitis Media Supuratif Kronis)
Pemaparan bising
Pemakaian obat ototoksik
Infeksi selaput otak ( meningitis)
Pernikahan antar keluargaPada pertemuan konsultasi
WHO-SEARO (South East Asia Regional Office) Intercountry Meeting (Colombo,2002)
 disimpulkan bahwa pada 9 Negara dibawahkoordinasi WHO SEARO penyebab gangguan
pendengaran adalah OMSK, tuli sejaklahir, presbikusis, pemakaian obat ototoksik, pemaparan
bising (noise inducedhearing loss / NIHL) dan serumen prop.

Anda mungkin juga menyukai