DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis
diberi untuk menyelesaikan makalah tentang “Hakikat Demokrasi, Demokrasi
Sebagai Sistem Nilai Dan Sistem Politik, Partai Politik, Pemilu dan Sistem Perwakilan,
Pendidikan Demokrasi”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Kewarganegaraan.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada
setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses
penyelesaian tugas ini hingga selesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
D. Manfaat .....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................7
B. Saran .........................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Mencari pokok-pokok demokrasi dalam hidup bernegara.
2. Merubah pola pikir dalam berdemokrasi di Indonesia.
C. Tujuan
1. Mengetahui hakikat demokrasi dalam beberapa bidang.
2. Paham akan pokok-pokok demokrasi dalam hidup bernegara.
3. Memahami akan kondisi demokrasi di Indonesia.
D. Manfaat
1. Menyadari akan pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Menumbuhkan rasa demokrasi.
3. Paham akan beberapa demokrasi yang ada.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Demokrasi
Hakikat demokrasi adalah peran utama rakyat dalam proses sosial politik.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos artinya rakyat, dan cratein artinya
pemerintah. Ciri-ciri pokok proses demokrasi adalah pemerintah berdasarkan
kehendak dan kepentingan rakyat banyak, adanya pemisah dan pembagian
kekuasaan, adanya tanggung jawab dari pelaksana pemerintahan, Sebagai sistem
pemerintahan yang berdasar kehendak rakyat, demokrasi akan senantiasa berubah-
ubah bergantung 20 pada pertimbangan kekuatan yang ada dan mempengaruhi
sebuah kekuasaan.
Dengan demikian, perjalanan waktu dan kondisi dalam negara akan
menghasilkan demokrasi yang berbeda dengan negara lain. Hal ini sesuai dengan tiga
pilar penegak demokrasi dikutip dari Abraham Lincoln (1873), demokrasi yaitu
pemerintahan dari rakyat (government of the people), pemerintahan oleh rakyat
(government by the people), dan pemerintahan untuk rakyat (government for the
people). Jadi, untuk dikatakan sebagai negara demokratis maka ketiga hal ini harus
terpenuhi dalam suatu negara.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran partai sebagai jembatan adalah
sangat penting karena di satu pihak kebijakan pemerintah perlu dijelaskan kepada
semua kelompok masyarakat dan di pihak lain pemerintah harus tanggap terhadap
tuntutan masyarakat. Akan tetapi sering pula terdapat gejala bahwa pelaksanaan
fungsi komunikasi menghasilkan informasi yang berat sebelah dan malahan
menimbulkan kegelisahan dan keresahan dalam masyarakat. Keadaan semacam ini
dapat menghambat berkembangnya kehidupan politik yang sehat.
3
Pembahasan terfokus pada sistem pemilihan mekanis yang memiliki dua cara
pelaksanaan, yakni sistem perwakilan distrik atau mayoritas atau single member
constituencies, serta sistem perwakilan proporsional. Baik sistem perwakilan
proporsional maupun sistem perwakilan distrik memiliki perbedaan model. Untuk
perwakilan proporsional, mendesain perwakilan berimbang antara jumlah wakil
dengan jumlah perolehan secara nasional, sehingga apabila disimpulkan maka dapat
diketahui terdapat korelasi antara proporsi jumlah penduduk dan wakil yang duduk di
lembaga perwakilan. Prosentase kursi di badan perwakilan rakyat dengan prosentase
jumlah suara yang diperoleh oleh partai politik secara keseluruhan, bukan didasarkan
pada siapa yang memperoleh suara terbanyak.
4
E. Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi pada hakekatnya membimbing peserta didik agar semakin
dewasa dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi,
agar perilakunya mencerminkan kehidupan yang demokratis. Dengan demikian,
tampaknya demokrasi pendidikan merupakan pandangan hidup yang mengutarakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya
proses pendidikan antara pendidik dan anak didik, serta juga dengan pengelola
pendidikan.
Dalam kaitan ini, terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dan demokrasi yaitu:
1. Pendidikan sebagai sarana perubahan budaya masyarakat Masalah pendidikan
tidak lepas dari kebudayaan suatu masyarakat dan politik di dalamnya. Proses
pendidikan bersifat dinamis yang menggerakkan dan merubah nilai-nilai suatu
masyarakat sesuai dengan perubahan kehidupan yang ada. Pendidikan dipengaruhi
oleh bentuk-bentuk kebudayaan masyarakat lokal maupun nasional dengan dinamika
yang ditentukan oleh kemampuan-kemampuan pribadi sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian, tanpa pendidikan tidak mungkin suatu masyarakat dapat merubah
budaya dan negaranya ke arah yang lebih baik.
2. Pendidikan sebagai pelaksana kekuasaan negara System pendidikan dapat
merubah gaya hidup suatu masyarakat karena dapat merubah tingkah laku seseorang
dalam berpikir yang lebih terbuka. Dalam pandangan studi cultural, peran Negara
dapat bersifat positif apabila lembaga-lembaga pendidikan juga mempunyai control
terhadap pelaksanaan kekuasaan Negara. Masyarakat berhak ikut serta dalam setiap
proses pelaksanaan pendidikan sejak pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi lembaga pendidikan. Atas dasar tersebut, pembangunan suatu mayarakat
hanya dapat terjadi apabila masyarakat itu sendiri mempunyai sikap demokratis,
kesatuan bangsa atau nasionalisme, dan rasa persatuan. Masyarakat akan kritis
terhadap kebijakan yangdimunculkan oleh penguasa. Dan dari sikap kritis tersebut
akan menjadi benih bagi demokratisasi penyelenggaraan Negara.
3. Tujuan otonomi pendidikan yang sejalan dengan Negara demokratis Hakikat
pendidikan demokratis sendiri adalah pemerdekaan. Sedangkan tujuan pendidikan
dalam suatu Negara yang demokratis adalah membebaskan anak bangsa dari
kebodohan, kemiskinan, dan berbagai perbudakan lainnya.
5
Tujuan pendidikan demokrasi adalah untuk mempersiapkan warga masyarakat
berpikir kritis dan berpikir demokratis. Namun demikian dalam Kaitan dengan
pendidikan, persoalan, yang muncul adalah mungkinkah pendidikan demokrasi
dilangsungkan dalam suasana sekolah yang sangat birokratis, hirairkis-sentralistis dan
elitis. Dengan demikian tampaklah bahwa demokrasi pendidikan merupakan
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan
yang sama di dalam berlangsungnya proses pendidikan antara pendidik dan anak
didik, serta juga dengan pengeola pendidikan.
Karena itulah demokrasi pendidikan dalam pengertian yang lebih luas,
patut selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam praktek kehidupan
dan pendidikan yang paling tidak mengandung hak-hak sebagai berikut:
1. Rasa hormat terhadap harkat dan martabat sesama manusia. Dalam hal ini
demokrasi dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin persaudaraan hak
manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama dan
bangsa.
2. Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat.Dengan acuan
prinsip inilah yang melahirkan adanya pandangan bahwa manusia itu haruslah
dididik, karena dengan pendidikanlah manusia akan berubah dan berkembang
kearah yang lebih sehat dan baik serta sempurna.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
B. Saran
8
DAFTAR RUJUKAN