A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium
dan di lingkungan sekitar)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menerapkan teknik
inisiasi bahan tanam/eksplansecara konseptual dengan jujur, santun, disiplin dan
bertanggungjawab.
2. Setelah mengamati dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menerapkan
tekniksub kultur bahan tanam/eksplan secara konseptual dengan jujur, santun, disiplin
dan bertanggungjawab.
3. Setelah mengamati dan menggali informasi, peserta didik akan dapat melakukan
inisiasibahan tanam/eksplan sesuai prosedursecara konseptual dengan jujur, santun,
disiplin dan bertanggungjawab.
4. Setelah mengamati dan menggali informasi, peserta didik akan dapat melakukan sub
kultur bahan tanam/eksplan sesuai prosedursecara konseptual dengan jujur, santun,
disiplin dan bertanggungjawab.
E. Materi Pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam pembuka 30 menit
Ketua kelas memimpin doa dam membaca Al-Qur’an
saat pembelajaran akan dimulai
Guru mengabsen siswa sebelum memulai pelajaran
Guru mengkondisikan kelas agar suasana
menyenangkan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta manfaat yang dapat diperoleh untuk
kehidupan.
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Guru memberikan lingkup dan teknik penilaian
Kegiatan Inti 180 menit
Penentuan Pertanyaan Mendasar/ Penentuan Proyek.
(Mengamati, Menanya)
Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan
kegiatan inokulasi melalui bahan tayang.
Peserta didik memperhatikan bahan tayang yang
disajikan oleh guru.
Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan
apayang dimaksud dengan inokulasi
Peserta didik berdiskusi dengan teman dan mencoba
menyimpulkan pengertian inokulasi bahan
tanam/eksplan
Guru memberikan penjelasan tentang persiapan
ruangan, alat , dan bahan sebelum melakukan
inokulasi
Guru memberikan gambaran kepada peserta didik
tentang jeniskegiatan inokulasi
Peserta didik bertanya pada teman atau kepada guru
tentang persiapan ruangan, alat dan bahan yang
digunakan untuk inokulasi serta teknik melakukan
inokulasi
Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari
jobsheet inokulasi bahan tanam/eksplan
Peserta didik mempelajari jobsheet inokulasi bahan
tanam/eksplan
Peserta didik bertanya pada temannya atau kepada
guru tentangtugas proyek/jobsheet yang diberikan
guru.
Menyusun jadwal
Keterangan :
Skortertinggitiap item 4
SkorIdeal : 16
Nilai Akhir : Skor perolehan/skor ideal
Mengetahui
Kepala SMK Pasawahan Banjarsari Guru Mata Pelajaran
B. Prosedur Penanaman :
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan penanaman.
2. Memastikan eksplan yang akan ditanam telah disterilisasi.
3. Melakukan proses sterilisasi LAFC dengan cara menghidupkan lampu Ultra
Violet (UV) dan blower selama minimal 1 jam sebelum dipergunakan.
(Jika menggunakan enkas, sterilisai awal penggunaan entkas: clorox 2,5%
ditempatkan pada cawan petri kira-kira satu malam. Sterilisasi pada periode
penggunaan berikutnya cukup dengan menyemprotkan alkohol 95% pada
seluruh dinding kaca setiap kali sebelum entkas digunakan sebagai kotak
kerja steril).
4. Mematikan lampu UV, menghidupkan lampu TL, dan membiarkan blower
tetap hidup ketika akan dan selama proses penanaman.
5. Menyemprot alat dan bahan dengan alcohol 70% dan atau 95% setiap kali
akan dimasukkan kedalam LAFC.
6. Menyusun alat dan bahan di dalam LAFC dengan rapi dan benar,
sebagaimana dalam bagan berikut ini :
f c a
g e
Keterangan:
1. Botol yang berisi tanaman inisiasi diletakkan di atas meja di dalam ruang
inkubasi dengan suhu dan kelembaban yang terkendali.
2. Cahaya yang berlebihan sebaiknya dihindari.
3. Sterilitas tunas dan media agar sebaiknya dikontrol setiap hari.
4. Dilakukan penyelamatan dengan cara tanam ulang pada media MSo yang lain
bila terjadi gejala dan tampak adanya kontaminasi eksternal (serangan bakteri
atau jamur dari luar eksplan). Selain itu, dilakukan pula
perendaman/pencelupan eksplan pada larutan aseptis sebagai langkah
sterilisasi ulang apabila terjadi gejala kontaminasi internal dini.
Botol kultur yang telah menunjukkan gejala kontaminasi segera diambil dari
tempatnya dan disingkirkan dari ruang inkubasi agar tidak menulari botol kultur yang
lain.
1. Alat Subkultur :
a. Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) atau enkas
b. Handsprayer
c. Pisau skalpel,
d. Nampan plastik,
e. Petridis / Cawan petri,
f. Tabung erlenmeyer 1000 ml atau 2000 ml
g. Lampu Bunsen
h. Kertas tapis
i. Pinset
j. Botol Selai / Botol Jim
2. Bahan Subkultur :
a. Bahan Tanam (bias berupa PLB, kalus atau planlet)
b. Media Kultur (disesuaikan dengan tujuan subkultur)
c. Akuades steril
d. Alkohol 70% dan atau 95%
e. Spirtus
f. Korek Api
g. Aluminium Foil
h. Kertas Label
i. Karet Gelang
j. Lap Tissu Gambar 1. Alat dan Bahan Tanam
D. Prosedur Subkultur
Prosedur pelaksanaan subkultur secara prinsip tidak jauh beda dengan
prosedur penanaman, hanya sedikit berbeda pada teknik pemotongan / pelepasan
bahan tanam yang akan dimasukkan ke dalam media baru. Untuk tanaman-
tanaman tertentu ZPT tidak langsung dimasukkan bersamaan saat pembuatan
media kultur, tapi ZPT dimasukkan ketika proses subkultur. Berikut prosedur
subkultur :
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan penanaman.
2. Menyiapkan plantlet yang akan disubkulturkan.
3. Plantlet yang terkontaminasi jamur dan masih memungkinkan untuk
disubkulturkan maka harus disterilkan terlebih dahulu.
4. Melakukan proses sterilisasi LAFC dengan cara menghidupkan lampu Ultra Violet
(UV) dan blower selama minimal 1 jam sebelum dipergunakan.
5. (Jika menggunakan enkas, sterilisasi awal penggunaan entkas: clorox 2,5%
ditempatkan pada cawan petri kurang lebih satu malam. Sterilisasi pada periode
penggunaan berikutnya cukup dengan menyemprotkan alkohol 95% pada seluruh
dinding kaca setiap kali sebelum enkas digunakan sebagai kotak kerja steril).
6. Mematikan lampu UV, menghidupkan lampu TL, dan membiarkan blower tetap
hidup ketika akan dan selama proses penanaman.
7. Menyemprot alat dan bahan dengan alkohol 70% dan atau 95% setiap kali akan
dimasukkan kedalam LAFC.
8. Menyusun alat dan bahan di dalam LAFC dengan rapi dan benar, sebagaimana
dalam bagan berikut ini :
f c A
g
e b
d
Keterangan:
a. Media Kultur / Media Tanam
b. Eksplan belum ditanam
c. Botol Selai berisi alkohol tempat meletakkan pisau skalpel dan pinset
d. Cawan Petri / Petridis
e. Lampu Bunsen / Lampu Spirtus
f. Tempat Sampah
g. Eksplan yang telah ditanam
9. Membakar alat di atas lampu bunsen setiap kali akan dipergunakan.
10. Memisahkan/membagi plantlet yang akan disubkulturkan sesuai dengan
kebutuhan.
11. Memisahkan/membagi plantlet yang akan disubkulturkan harus selalu di dalam
petridis.
12. Untuk tanaman tertentu dibutuhkan lebih dari 1 petridis, untuk menghindari
tingkat kontaminasi yang tinggi.
13. Mendekatkan botol kultur di dekat lampu bunsen setiap kali memasukkan plantlet
ke dalam media kultur.
14. Plantlet dipisah-pisahkan dan ditanam (diinokulasikan) pada satu botol media
kultur dan atau lebih, sesuai dengan kebutuhan.
15. Menutup kembali botol media kultur yang telah ditanami plantlet dengan
menggunakan aluminium foil (atau palstik tebal tahan panas) dan diberi tanggal
subkultur, jenis media, perlakuan, kode jenis/kultivar tanaman, serta operator
subkultur.
16. Meletakkan kembali alat-alat tanam pada tempatnya, hindari meletakkan pisau
scalpel dan pinset di dasar (lantai) LAFC.
17. Meletakkan botol media kultur yang telah ditanami pada tempatnya, dan
membuang sisa-sisa potongan plantlet (jika ada) pada tempat sampah.
18. Melakukan kegiatan subkultur secara teratur, berurutan, cekatan, dan penuh
dengan ketelitian.
19. Meletakkan botol media kultur yang telah selesai ditanami di ruang inkubasi.