Anda di halaman 1dari 40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Maitreyawira Batam


Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pembelajaran : Tumbuhan (Plantae)
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke Pertemuan ke-1
dalam divisio berdasarkan ciri-ciri 3.8.4 Mengidentifikasi ciri-ciri tubuh, habitat, dan
umum, serta mengaitkan peranannya reproduksi tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dalam kehidupan 3.8.5 Mengemukakan peranan Spermatophyta
3.8.6 Mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di
lingkungan sekitar
4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan Pertemuan ke-1
dan analisis fenetik dan filogenetik 4.8.1 Membuat laporan tertulis hasil kegiatan
tumbuhan serta peranannya dalam pengamatan berbagai jenis tumbuhan
kehidupan di lingkungan sekitar.
Pertemuan ke-2
4.8.2 Membuat herbarium kering

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) tentang tumbuhan (Plantae), peserta didik diharapkan mampu
mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan
peranannya dalam kehidupan serta mampu menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis
fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan dengan benar secara kreatif
dan kritis sekaligus penuh tanggung jawab, teliti, dan jujur.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Spermatophyta (Gymnospermae dan Angiospermae)
E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Project Based Learning (PjBl)
3. Metode : Diskusi kelompok, proyek, presentasi

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Orientasi 10 menit
Pendahuluan • Guru mengucapkan salam
• Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin
doa
• Guru memeriksa/mempersiapkan siswa dan kelas untuk
pembelajaran (termasuk mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan)
• Guru memeriksa presensi

Apersepsi
• Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
mengenai tumbuhan (Plantae).

Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari
tumbuhan (Plantae)
• Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
mempelajari tumbuhan (Plantae)

Pemberian Acuan
• Guru menyampaikan garis besar materi berkaitan dengan
tumbuhan (Plantae)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan

Kegiatan Inti 1. Penentuan Proyek 70 menit


• Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 6
kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang.
• Peserta didik diminta mengamati dan memperhatikan
tayangan gambar/video berikut tentang tumbuhan
(Plantae).
Spermatophyta
• Peserta didik dibimbing guru melakukan brainstorming
tentang pengelompokan tumbuhan pada kingdom
Plantae berdasarkan ciri-ciri yang diamati. (literasi,
menanya, kolaborasi)
• Peserta didik di bimbing guru menentukan proyek yang
akan dilakukan yaitu pembuatan herbarium kering.
Herbarium
https://www.youtube.com/watch?v=AcXkIfuzJ6U

2. Perancangan Langkah-Langkah Penyelesaian Proyek


• Setelah melihat video, peserta didik dalam kelompok
diharapkan mampu membuat rancangan proyek berupa
herbarium kering.
• Peserta didik dengan fasilitasi guru menyusun langkah-
langkah membuat rancangan proyek berupa panduan
observasi. (Critical thinking & collaboration)

3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan


• Peserta didik secara berkelompok menyusun jadwal
proyek yang terdiri dari waktu pelaksanaan kegiatan
proyek secara detail. (Critical thinking & collaboration)

4. Penyelesaian Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring


Guru
• Untuk pembuatan herbarium, peserta didik diminta
mencari tumbuhan yang ada di sekitar rumah dan
dibawa ke sekolah untuk diidentifikasi.
• Peserta didik melakukan identifikasi tanaman yang
dibawa dari rumah dengan mengamati ciri morfologinya
dan mengelompokkan tumbuhan tersebut. Hasil
pengamatan dituliskan di LKPD. (memberikan
penjelasan lebih lanjut)
• Proses pengeringan herbarium dilaksanakan sebagai
tugas di rumah dan di awasi pengerjaannya
menggunakan Google classroom.
*peserta didik mengirimkan video dan gambar
pengerjaan herbarium ke Google classroom

5. Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil


Proyek
• Peserta didik menyusun laporan hasil identifikasi
tumbuhan yang akan dibuat menjadi herbarium berupa
ciri morfologi.
• Peserta didik melakukan presentasi rancangan proyek,
jadwal kegiatan, dan hasil identifikasi dan
pengelompokan tumbuhan yang akan dibuat herbarium
yang telah disusun untuk menerima masukan dari guru
dan kelompok lainnya. (communication & creativity)
• Peserta didik membuat laporan

6. Evaluasi proses dan hasil projek


• Dilakukan pada pertemuan selanjutnya

Kegiatan 1. Menarik Simpulan dan Refleksi 10 menit


Penutup • Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan menanyakan tanggapan/kepuasan
kepada beberapa siswa tentang pembelajaran hari ini.
• Guru memberikan tes formatif untuk menguji
pengetahuan peserta didik menggunakan link Google
Form yang dibagikan di Google Classroom
• LKPD peserta didik yang sudah dikerjakan
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

2. Closing Statement
• Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
• Guru memotivasi peserta didik agar selalu belajar dan
bekerja keras untuk cita-cita mereka

Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Orientasi 10 menit
Pendahuluan • Guru mengucapkan salam
• Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa
• Guru memeriksa/mempersiapkan siswa dan kelas untuk
pembelajaran (termasuk mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan.
• Guru memeriksa presensi

Apersepsi
• Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
terkait proyek pembuatan herbarium.

Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
tumbuhan (Plantae)

Pemberian Acuan
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
Kegiatan Inti 1. Penentuan Proyek 60 menit
• Proyek yang akan dibuat sudah ditentukan pada
pertemuan sebelumnya yaitu membuat herbarium kering.

2. Perancangan Langkah-Langkah Penyelesaian Proyek


• Langkah-langkah penyelesaian proyek sudah
dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya.

3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan


• Jadwal pelaksanaan sudah disusun pada pertemuan
sebelumnya

4. Penyelesaian Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring


Guru
• Dilaksanakan sebagai tugas di rumah dan di awasi
pengerjaannya menggunakan Google classroom.

5. Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil


Proyek
• Herbarium yang sudah kering dibawa ke sekolah untuk
ditata di kertas karton dan dibungkus dengan plastik.
• Peserta didik melakukan presentasi herbarium kering
yang sudah dibuat beserta hasil identifikasi dan
pengelompokan tumbuhan tersebut. Kemudian akan
ditanggapi oleh kelompok lain. (communication &
creativity)

6. Evaluasi proses dan hasil projek


• Peserta didik melakukan evaluasi terhadap aktivitas dan
hasil proyek berupa herbarium kering.

Kegiatan 1. Menarik Simpulan dan Refleksi 20 menit


Penutup • Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan menanyakan tanggapan/kepuasan
kepada beberapa siswa tentang pembelajaran hari ini.
• Guru mengumpulkan LKPD dan herbarium kering yang
sudah dikerjakan oleh peserta didik untuk dinilai.
• Guru memberikan tes formatif untuk menguji
pengetahuan peserta didik menggunakan link Google
Form yang dibagikan di Google Classroom

2. Closing Statement
• Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya
• Guru memotivasi peserta didik agar selalu belajar dan
bekerja keras untuk cita-cita mereka
G. PENILAIAN
Aspek yang Bentuk
No Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
dinilai Penilaian
1 Sikap Observasi dan Pengamatan sikap (jurnal) Selama KBM
Jurnal
2 Pengetahuan Tes formatif Soal tes (esai) Setelah KBM
3 Keterampilan - Unjuk kerja - Pengamatan unjuk kerja - Pada saat presentasi
- LKPD - Penilaian LKPD - Pengumpulan tugas
- Herbarium - Penilaian herbarium - Pengumpulan tugas

H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Papan Tulis
2. Media : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Materi Ajar
Tumbuhan (Plantae), PPT Tumbuhan (Plantae), LMS (Google
Classroom),Video pembelajaran Tumbuhan (Plantae) (Youtube), Google
Form

I. SUMBER BELAJAR
• Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari Biology, oleh
Lestari, Ellyzar dan Anita. Erlangga. Jakarta
• Irnaningtyas. 2018. Biologi SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta.
• Pujiyanto, S. 2017. Biologi untuk kelas X SMA/MA. Tiga Serangkai.Solo
• Internet

J. PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


1. Program pembelajaran remedial dan pengayaan akan ditetapkan kemudian setelah
dilaksanakan tes formatif dan hasilnya sudah dianalisis
2. Pola pembelajaran remidial yang akan dilaksanakan :
• Remidial secara klasikal (pembelajaran ulang) bila lebih dari 50% dari jumlah peserta didik
penguasaan materinya di bawah KKM
• Remidial secara individu (bimbingan dengan guru) dilakukan bila kurang dari 20% dari
jumlah peserta didik penguasaan materinya di bawah KKM
3. Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai tertinggi dalam bentuk
pemberian tugas.

H. LAMPIRAN
• Bahan ajar
• LKPD
• Media pembelajaran
• Instrumen Penilaian
Batam, Juli 2022
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Mariati, S.S, M.Pd Frycha Yanuariza, S.Si


LAMPIRAN 1 : Bahan Ajar

BAB 8
TUMBUHAN (PLANTAE)

KOMPETENSI DASAR
3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan
peranannya dalam kehidupan
4.8 Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan
makhluk hidup di bidang pertanian dan peternakan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.8.1 Mengidentifikasi ciri-ciri tubuh, habitat dan reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta)
3.8.2 Mengemukakan peranan Bryophyta
3.8.2 Mengidentifikasi ciri-ciri tubuh, habitat, dan reproduksi tumbuhan paku (Pteridophyta)
3.8.3 Mengemukakan peranan Pteridophyta
Pertemuan ke-1
3.8.4 Mengidentifikasi ciri-ciri tubuh, habitat, dan reproduksi tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
3.8.5 Mengemukakan peranan Spermatophyta
3.8.6 Mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar
Pertemuan ke-1
4.8.1 Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan
sekitar.
Pertemuan ke-2
4.8.2 Membuat herbarium kering
TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) tentang tumbuhan (Plantae), peserta didik diharapkan mampu mengelompokkan
tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam
kehidupan serta mampu menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh
tanggung jawab, teliti, dan jujur.

PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN

TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)


Lumut (Bryophyta) berasal dari bahasa Yunani yaitu bryon yang berarti “Tumbuhan Lumut“.
Pada umumnya, lumut berwarna hijau karena mempunyai sel– sel yang memiliki pigmen hijau berupa
klorofil sehingga lumut memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa organik melalui proses
fotosintesis yang terjadi di dalamnya (fotoautotrof).

Gambar 1. Bryophyta

1. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


a. Tallophyta yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
b. Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara akar, batang dan daun
c. Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan yang
masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai
struktur tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
d. Tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh
disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
e. Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 40 cm.
f. Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi Gametofit
dan generasi sporofit

2. Klasifikasi Tumbuhan Lumut


Lumut terdiri dari 3 Divisi, yaitu Bryophyta, Hepaticophyta, dan Anthocerotophyta
A. Lumut Daun (Bryophyta)
Lumut daun merupakan lumut yang paling banyak dikenal. Bryophyta mempunyai struktur
seperti akar yang disebut rizoid, struktur seperti batang, dan struktur seperti daun. Tubuh fase
gametofit lumut daun memiliki gametangium yaitu anteridium dan arkegonium di bagian di
atasnya. Tubuh fase sporofit yang dihasilkan akan tumbuh di bagian atas tubuh gametofit
betina. Sporofit akan terus menempel pada gametofit dan bergantung untuk memperoleh nutrisi.
Setelah dewasa, sporofit akan berubah warna menjadi kecokelatan.
Pada beberapa spesies sporangium dilapisi struktur seperti tudung yang disebut kaliptra
yang dihasilkan oleh arkegonium. Jika spora lumut sampai ke lingkungan yang sesuai, spora
itu akan berkecambah dan tumbuh menjadi filamen yang disebut Protonema. Contoh lumut ini
antara lain Polytrichum juniperinum, Funaria, Pogonatum cirratum, Aerobryopsis longissima,
dan lumut gambut Sphagnum.
Gambar 2. Struktur tubuh Polytrichum sp.

B. Lumut Hati (Hepaticophyta)


Lumut hati mencakup 6.000 spesies tumbuhan tak berpembuluh. Bentuk tubuh gametofit
lumut hati berbeda dengan gametofit lumut daun. Pada lumut hati tubuhnya tersusun atas
struktur berbentuk hati pipih, disebut talus, yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang, dan
daun.Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati.
Siklus hidup lumut hati mirip dengan lumut daun, walaupun bentuk tubuhnya agak
berbeda. Di dalam sporangium terdapat sel yang berbentuk gulungan yang disebut elatera.
Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu memencarkan spora. Pada
beberapa lumut hati, gametangium berada pada struktur batang yamg disebut arkegoniofor
(yang menghasilkan arkegonium) dan anteridiofor (yang menghasilkan anteridium). Lumut hati
juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan sel yang disebut gemma yang merupakan
struktur seperti mangkok di permukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia
polymorpha dan Porella.

Gambar 3. Struktur tubuh Marchantia polymorpha

C. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)


Lumut tanduk mempunyai gametofit mirip dengan gametofit lumut hati, perbedaannya
hanya terletak pada sporofitnya. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang
tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Masing– masing mempunyai kloroplas tunggal yang
berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan lumut. Contohnya adalah Anthoceros natans.
Pada spesies ini arkegonium dan anteridium melekat pada talus gametofit. Ciri unik dari lumut
tanduk adalah sporofit akan terus tumbuh selama masa hidup gametofit.

Gambar 4. Struktur tubuh Anthoceros sp.


3. Reproduksi Tumbuhan Lumut
Pada lumut terjadi reproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif terjadi
dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium
(kotak spora). Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit. Pada lumut hati, reproduksi
secara vegetatif (asesual) juga dapat dilakukan dengan pembentukan gemmae cup (piala tunas)
dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya). Reproduksi generatif terjadi melalui fertilisasi
ovum oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit.
Sporofit berumur pendek; sekitar 3 – 6 bulan.
Reproduksi lumut terjadi secara bergantian antara generatif dengan vegetatifnya, reproduksi
vegetatifnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi
generatifnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang
dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut :
• Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar
yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
• Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding
anteredium terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk
spermatozoid.
• Tumbuhan lumut yang menghasilkan dua macam alat kelamin pada tubuh yang sama disebut
lumut berumah satu (monoesis), sedangkan tumbuhan lumut yang menghasilkan alat kelamin
pada tubuh yang berbeda disebut lumut berumah dua (diesiss). Pada lumut berumah dua,
tumbuhan yang menghasilkan anteridium disebut gametofit jantan dan tumbuhan yang
menghasilkan arkegonium disebut gametofit betina.

4. Metagenesis Tumbuhan Lumut


Tumbuhan lumut mengalami metagenesis antara generasi gametofit dan generasi sporofit.
Tahapan metagenesis pada tumbuhan lumut adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Metagenesis Lumut

• Spora haploid (n) yang jatuh di tempat lembap akan berkecambah menjadi protonema (n)
• Protonema akan berkembang menjadi gametofit (n).
• Gametofit adalah tumbuhan lumut itu sendiri. Gametofit akan menghasilkan anteridium (n) dan
arkegonium (n).
• Anteridium menghasilkan gamet jantan dan arkegonium menghasilkan gamet betina.
• Fertilisasi antara gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot diploid (2n).
• Zigot akan berkembang menjadi sporofit. Pada sporofit terdapat sporangium (kotak spora)
• Di dalam sporangium, terdapat sel-sel induk spora diploid (2n) yang akan mengalami
pembelahan meiosis menjadi spora haploid (n)
5. Peran Lumut Bagi Kehidupan
Tumbuhan lumut dalam beberapa jenis tumbuhan memiliki manfaat atau peranan tumbuhan
lumut bagi kehidupan manusia. Manfaat Tumbuhan Lumut (Bryophyta) adalah sebagai berikut :
• Sebagai obat hepatitis (Marchantia polymorpha)
• Bahan pembalut dan bahan bakar (Sphagnum)
• Sebagai penyedia sumber air pada saat musim kemarau
• Sebagai penyedia oksigen untuk lingkungannya
• Sebagai obat antiseptik (Frullania tamarisci jenis lumut hati)
• Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung (Cratoneuron filicinun jenis
lumut daun)
• Membantu mengobati penyakit pneumonia (Haplocaldium catillatum jenis lumut daun)

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)


1. Ciri – ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat
dijumpai di daratan. Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar, dan daun
yang sebenarnya. Artinya, batang, akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan
floem.
Ciri – ciri tumbuhan paku sebagai berikut :
• Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
• Pada batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem konsentris.
• Terjadi metagenesis.
• Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan keturunan generatif.
• Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati, serta mempunyai
anteridium dan arkegonium.
• Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.
• Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat juga dibedakan menjadi
sporofil dan tropofil

2. Reproduksi Tumbuhan Paku (Ptridophyta)


Tumbuhan paku dapat melakukan reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan spora di dalam sporangium dan
menggunakan rizom. Rizom akan membentuk tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni.
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan spermatozoid di dalam anteridium dan
ovum di dalam arkegonium. Fertilisasi antara spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot
yang akan tumbuh menjadi sporofit atau tumbuhan paku.

Tumbuhan paku mengalami metagenesis antara


generasi gametofit dan generasi sporofit. Secara umum,
tahapan metagenesis pada tumbuhan paku adalah
sebagai berikut :
a. Spora paku haploid (n) yang jatuh di tempat lembap
akan berkecambah dan berkembang menjadi
protalium (gametofit) yang juga haploid (n).
b. Protalium akan membentuk anteridium (n) dan
arkegonium (n). Di dalam anteridium dibentuk
spermatozoid (n), sedangkan di dalam arkegonium
dibentuk ovum (n).
c. Jika terjadi fertilisasi antara spermatozoid dan ovum,
akan terbentuk zigot yang diploid (2n).
d. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit atau tumbuhan paku yang diploid (2n). Sporofit
Gambar 6. Metagenesis tumbuhan paku
selanjutnya akan
membentuk sporofil (daun pembentuk spora) yang juga diploid (2n).
e. Sporofil (2n) akan membentuk sporangium (2n). Di dalam sporangium terdapat sel induk spora
(2n) yang akan membelah secara meiosis membentuk spora haploid (n).

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
A. Paku Homospora (Isospora)
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan
satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).

B. Paku Heterospora
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua
jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina),
misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi
(Marsilea crenata).

B. Paku Peralihan
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan
spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi
memiliki fungsi berbeda yaitu sebagian jantan dan sebagian
betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum
debile).

Tumbuhan paku mengalami daur hidup seperti halnya


tumbuhan lumut. Namun, pada tumbuhan paku, generasi sporofit
adalah adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.

3. Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu :
A. Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)
Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar
sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis
yang sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.
Gambar 7. Psilotum nudum

B. Paku Kawat (Lycopsida)


Lycopsida memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral,
sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk
strobilus (kerucut). Batangnya seperti kawat. Contohnya: Lycopodium,
Selaginella, dan Isoetes.

Gambar 7. Lycopocium clavatum


C. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Sphenopsida memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun
melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus (kerucut). Contohnya:
Equisetum dan Calamites. Equisetinae (paku ekor kuda) adalah
tumbuhan paku dengan percabangan batang yang khas seperti uliran
atau lingkaran, sehingga menyerupai ekor kuda.

Gambar 7. Equisetum debile


D. Paku Sejati (Filicinae)
Pteropsida merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum
disebut pakis. Contohnya: paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum),
semanggi (Marsilea crenata).

(a) (b) (c)


Gambar 8. (a) Marsilea crenata, (b) Adiantum sp., (c) Equisetum debile

4. Manfaat Tuambuhan Paku (Pteridophyta)


• Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa),
• Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii
(paku rane).
• Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas dan Lycopodium clavatum (paku kawat).
• Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku semanggi).
• Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
• Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.
RANGKUMAN
1. Berdasarkan struktur tubuhnya, tumbuhan lumut masih berupa talus karena belum mempunyai
akar, batang dan daun sejati.
2. Bagian tubuh pada lumut yang memiliki kemiripan dengan akar disebut Rizoid. Rizoid memiliki
fungsi untuk menyerap air dan garam mineral serta sebagai alat perlekatan pada habitatnya.
3. Klasifikasi Bryophyta berdasarkan bentuk sporangiumnya, dibagi menjadi 3 kelas yaitu lumut hati,
lumut daun, dan lumut tanduk.
4. Tumbuhan paku sudah termasuk ke dalam tumbuhan kormus (Cormophyta) karena sudah
memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akar pada paku bersifat seperti serabut yang ujungnya
dilindungi oleh kaliptra (tudung akar).
5. Memiliki dua macam bentuk daun, yaitu daun yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun
mengandung spora (sporofil). Di bagian bawah sporofil terdapat banyak bulatan kecil berwarna
kecokelatan. Bulatan tersebut berkumpul membentuk struktur yang disebut sorus (jamak: sori).
Setiap sorus terdiri atas banyak kotak spora yang disebut sporangium.
6. Terdapat beberapa bentuk spora pada paku yakni, paku homospora, paku heterospora, dan paku
peralihan.

LATIHAN SOAL
1. Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali….
A. habitat di tempat lembab
B. mempunyai jaringan pembuluh
C. tidak mempunyai jaringan pembuluh
D. belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati
E. merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertallus dan tumbuhan berkormus

2. Berikut ini merupakan ciri-ciri tumbuhan :


1) memiliki sorus
2) gametofit lebih dominan
3) memiliki protonema
4) belum memiliki pembuluh angkut
5) tingkat sporofit lebih dominan dalam hidupnya
6) memiliki protalium
Ciri-ciri tumbuhan paku adalah …..
A. 1, 2, dan 3 B. 1, 5, dan 6 C. 2, 3, dan 4 D. 3, 4, dan 5 E. 4, 5, dan 6

3. Ditemukan fase-fase dari perkembangbiakan tumbuhan paku adalah seperti di


bawah ini:
1) tumbuhan paku dengan sporangium
2) protalium
3) spora
4) zigot
5) embrio
6) tumbuhan paku muda
Berdasarkan fase-fase perkembangbiakan paku tersebut dapat disusun secara urut adalah …..
A. 3 – 1 – 2 – 5 – 4 – 6 C. 3 – 2 – 4 – 5 – 6 – 1 E. 3 – 5 – 4 – 2 – 1 – 6
B. 3 – 4 – 5 – 2 – 6 – 1 D. 3 – 2 – 5 – 4 – 6 – 1
SPERMATOPHYTA
(Tumbuhan Biji) Spermatophyta berasal dari bahasa yunani, yaitu sperma yang berarti biji, dan
phyton yang berarti tumbuhan. Meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara
generatif dengan membentuk biji. Di dalam biji terdapat calon individu baru (embrio sporofit atau
lembaga) beserta cadangan makanan yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Spermatophyta
merupakan anggota plantae sejati dan menghasilkan biji untuk perkembangbiakannya (kormofita
berbiji).

1. Ciri-ciri Tumbuhan Biji (Spermatophyta)


a. Memiiki biji.
b. Memiliki berkas pengangkut (xilem dan floem)
c. Merupakan tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang dan daun sejati)
d. Menghasilkan bunga (Anthophyta)
e. Bersifat autotrof
f. Alat perkembangbiakan sudah jelas antara jantan dan betina yang berupa bunga atau strobilus.
g. Generasi saprofitnya berupa tumbuhan dan generasi gametofitnya berupa bunga

2. Reproduksi dan Siklus Hidup Tumbuhan Biji


Perkembangbiakan tumbuhan biji terjadi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji
yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi), peleburan
gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan zigot dan membentuk embrio.
Perkembangan secara vegetatif (aseksual) dengan organ-organ vegetatif seperti tunas, tunas
adventif, rhizoma, dan stolon.

Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat


reproduksinya berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Gymnospermae
mengalami pembuahan tunggal. Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan yaitu berupa
bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan
(menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan
kantong lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari serbuk sari). Selanjutnya zigot
berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi buah. Pembuahan yang terjadi pada
Angiospermae disebut pembuahan ganda, karena dua inti generatif (sperma) masing-masing
membuahi sel telur yang akan menjadi lembaga dan inti kandung lembaga menjadi endosperm.

3. Klasifikasi Spermatophyta
A. Gymnospermae (Berbiji terbuka)
Disebut biji terbuka karena bijinya tidak ditutupi oleh daging buah. Gymnospremae
umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk kerucut, dan
belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan
(pembuahan tunggal) yang menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan pembuahan
berlangsung relatif lama.

Ciri-ciri Gymnospermae :
1) Memiliki bakal biji yang tidak tertutup oleh daun buah.
2) Berupa perdu atau pohon, batang dapat tumbuh membesar dan
3) bercabang-cabang.
4) Belum memiliki bunga sejati (hanya berupa strobilus jantan dan betina).

Gymnospermae mempunyai 4 divisi, yaitu:


1) Kelas Cycadophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan
subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias,
akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena) yang dapat mengikat nitrogen.
Memiliki daun yang besar seperti tumbuhan palem.

2) Kelas Ginkgophyta
Sebagian besar sudah punah yang ada ginko biloba. Ginkgo (Gingko biloba) merupakan
spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yang pernah
tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia
Timur Laut, namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai
pohon penghias taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan modern ini tidak banyak berubah
dari fosil-fosilnya yang ditemukan.

3) Kelas Coniferophyta
Memiliki daun berbentuk seperti jarum dan selalu berwarna hijau sepanjang tahun.
Contoh : Taxus baccata, Agathis alba, Pinus sp.

4) Kelas Gnetophyta
Berupa pohon dengan banyak cabang dan dengan daun tunggal juga memiliki bunga
majemuk. Contoh : Melinjo (Gnetum gnemon) dan Ephedra altissima.

Gambar 9. Gymnospermae

B. Angiospermae (Berbiji Tertutup)


Disebut biji tertutup karena bijinya terbungkus oleh daging buah. Memiliki alat reproduksi
berupa bunga sempurna (benang sari, putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak, dan
tangkai). Reproduksi generatif mengalami dua kali pembuahan (pembuahan ganda) yang
menghasilkan zygot (pembuahan inti generatif/sperma dengan ovum) dan endosperm
(pembuahan inti generatif/sperma dengan kandung lembaga skunder). Pada umumnya
tumbuhan ini berupa pohon, perdu, semak, liana, atau herba.

Ciri-ciri Angiospermae:
1) Bakal biji diselubungi daun buah yang merupakan bakal buah.
2) Berupa herba, perdu, atau pohon.
3) Mempunyai organ yang berupa bunga lengkap (terdapat kelopak bunga, mahkota bunga,
serta alat kelamin berupa benang sari dan putik).

Klasifikasi Angiospermae
Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas, yaitu :
1) Kelas Monocotyledoneae
a. Berbiji tunggal (hanya memiliki 1 daun lembaga), sistem akar serabut, batang sama besar
dan tidak bercabang.
b. Daun tunggal berpelepah dan bertulang sejajar. Bagian bunga kelipatan tiga.
c. Akar dan batang tidak berkambium, sehingga tidak dapat tumbuh membesar.
d. Xilem dan floem tersebar.

Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), dan Cocos nucifera (kelapa)

2) Kelas Dicotyledoneae
a. Berkeping dua (memiliki dua daun lembaga), memiliki akar tunggang.
b. Batang kerucut panjang, bercabang dan berkambium.
c. Daun tunggal atau majemuk, tulang daun menyirip atau menjari.
d. Bagian bunga kelipatan dua, empat atau lima.
e. Memiliki kambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan sekunder (pertumbuhan
melebar), xilem dan floem tersusun dalam lingkaran.

Contohnya adalah Mangifera indica (mangga), Manihot utilissima (ketela pohon), dan
Psidium guajava (jambu biji)

RANGKUMAN
1. Spermatophyta berasal dari bahasa yunani, yaitu sperma yang berarti biji, dan phyton yang berarti
tumbuhan. Meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan
membentuk biji. Di dalam biji terdapat calon individu baru (embrio sporofit atau lembaga) beserta
cadangan makanan yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Spermatophyta merupakan anggota
plantae sejati dan menghasilkan biji untuk perkembangbiakannya (kormofita berbiji ) sedang alat
perkembangbiakannya tampak jelas dapat diamati sehingga disebut sebagai Phanerogamae.
Tumbuhan berbiji meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji.
2. Perkembangbiakan tumbuhan biji terjadi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji yang
diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi), peleburan gamet
jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio. Perkembangan
secara vegetatif (aseksual) dengan organ-organ vegetatif seperti tunas, tunas adventif, rhizoma,
dan stolon.
3. Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat
reproduksinya berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Gymnospermae
mengalami pembuahan tunggal.
4. Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan yaitu berupa bunga. Reproduksi pada
Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada kepala
putik) dan proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji dengan
inti yang berasal dari serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang menjadi embrio dan kemudian
menjadi buah. Pembuahan yang terjadi pada Angiospermae disebut pembuahan ganda, karena dua
inti generatif (sperma) masing-masing membuahi sel telur yang akan menjadi lembaga dan inti
kandung lembaga menjadi endosperm Tumbuhan ini memiliki arti penting bagi organisme lain di
bumi. Bahan makanan manusia dan hewan banyak yang berasal dari tumbuhan berbiji

SOAL LATIHAN
1. Perhatikan ciri tumbuhan berikut!
1. Terjadi pembuahan ganda
2. Bakal biji terbungkus oleh daun buah
3. Berkeping biji
4. Daun kaku dan sempit
Berdasarkan ciri di atas, yang termasuk ciri tumbuhan biji tertutup yaitu nomor...
A. 3 dan 4 B. 1, 2, dan C. 1 dan 3 D. 1, 2, dan 4 E. 2 dan 4
2. Perhatikan ciri spermatophyta berikut!
1. Akar tunggang
2. Bakal biji terlihat
3. Akar serabut
4. Bakal biji tak terlihat
5. Pembuahan tunggal
Berdasarkan data tersebut yang termasuk ciri Gymospermae yaitu nomor....
A. 2 saja B. 1, 2 dan 5 C. 2, 3 dan 5 D. 1, 4 dan 5 E. 1 saja

3. Monokotil dapat dibedakan dari dikotil berdasarkan ciri-ciri khas yang terdapat pada semua
struktur di bawah ini, kecuali....
A. susunan akarnya
B. susunan anatomi pembuluh batangnya
C. morfologi bunganya
D. sifat haploid sel kelaminnya
E. tipe biji

4. Berikut adalah contoh spesies dari kingdom Plantae yang biasa dijadikan sebagai sumber
karbohidrat utama, yaitu ....
A. Cocos nucifera C. Salacca sp. E. Oryza sativa
B. Ficus benjamina D. Psidium guajava

Referensi
• Modul Pembelajaran SMA Biologi kelas XII KD. 3.8 dan 4.8 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas 2020.
• Pujiyanto, S. 2017. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Tiga Serangkai. Solo
1. LKPD

Kelas : …………………………..
Kelompok : …………………………..
Nama Anggota : 1 …………………………
2 …………………………
3 …………………………
4 …………………………
5 …………………………

SMA MAITREYAWIRA BATAM


T.A 2022-2023
KOMPETENSI DASAR
3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan
peranannya dalam kehidupan
4.8 Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan
makhluk hidup di bidang pertanian dan peternakan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Pertemuan ke-1
3.8.4 Mengidentifikasi ciri-ciri tubuh, habitat, dan reproduksi tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
3.8.5 Mengemukakan peranan Spermatophyta
3.8.6 Mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar
4.8.1 Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan
sekitar.
Pertemuan ke-2
4.8.2 Membuat herbarium kering

TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) tentang tumbuhan (Plantae), peserta didik diharapkan mampu mengelompokkan
tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam
kehidupan serta mampu menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh
tanggung jawab, teliti, dan jujur.

PETUNJUK UMUM
1. Bacalah LKPD tumbuhan (Plantae) ini dengan teliti dan seksama.
2. Carilah berbagai informasi yang relevan dengan tumbuhan (Plantae) secara daring ataupun
luring.
3. Jawablah setiap pertanyaan dan permasalahan secara tepat dan jelas sesuai dengan bentuk yang
diminta
4. Selesaikanlah kegiatan dalam LKPD sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama.
Pertemuan ke-1
1. Penentuan Proyek
• Perhatikan tayangan gambar/video berikut tentang tumbuhan (Plantae).
Spermatophyta

Herbarium
https://www.youtube.com/watch?v=AcXkIfuzJ6U

2. Perancangan Langkah-Langkah Penyelesaian Proyek


• Peserta didik dengan fasilitasi guru menyusun langkah-langkah membuat rancangan proyek
berupa panduan observasi.

Rancangan proyek : Herbarium kering


Langkah-langkah pembuatan herbarium kering :

3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan


Peserta didik secara berkelompok menyusun jadwal proyek yang terdiri dari waktu pelaksanaan
kegiatan proyek secara detail.

Waktu kegiatan pelaksanaan :


4. Penyelesaian Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring Guru

Tabel perbedaan Spertmatophyta (Angiospermae dan Gymnospermae)


Spermatophyta
Angiospermae Gymnospermae

Tabel perbedaan Spermatophyta (Angiospermae dan Gymnospermae)


Angiospermae
Monokotil Dikotil

Identifikasi Tumbuhan (Herbarium)


5. Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil Proyek

• Langkah – Langkah Rancangan Proyek


• Hasil identifikasi tumbuhan (herbarium)
Pertemuan ke-2
6. Evaluasi proses dan hasil projek
Buatlah evaluasi berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan.
LAMPIRAN 2 : Media Pembelajaran

1. PPT Tumbuhan (Plantae)


2. Video Pembelajaran (Youtube)
Dapat diakses melalui tautan :
• https://www.youtube.com/watch?v=AcXkIfuzJ6U

3. LMS (Google Classroom) dan Google Form


• Google classroom digunakan untuk membagikan materi Tumbuhan (Plantae) dan LKPD serta
mengawasi pengerjaan proyek yang dilakukan di rumah.
• Google form digunakan untuk melakukan kegiatan tes formatif.
LAMPIRAN 3 : INSTRUMEN PENILAIAN
Pertemuan ke-1

PENILAIAN SIKAP

1. Jurnal Kegiatan Pembelajaran


Nama Satuan Pendidikan : SMA Maitreyawira Batam
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Kelas/Semester : X MIPA / Ganjil
Mata pelajaran : Biologi

Amati kegiatan Peserta Didik dan berilah catatan sikap Peserta Didik selama proses
pembelajaran baik itu tindakan positif (+) maupun negatif (-).

Nama Butir Sikap


No Catatan Perilaku Tindak Lanjut
Peserta Didik (+/-)
1
2
3
4
5
dst

2. Lembar Observasi
Keaktifan
Tidak Gaduh Mengerjakan dalam
Nama Memperhatikan
Ketika Tugas yang Bertanya
No. Peserta Penjelasan Skor Hasil
Pembelajaran Diberikan Maupun
Didik Guru
Berlangsung Guru Menjawab
Pertanyaan
1
2
3
4
dst

PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Rubrik Penilaian Kinerja Kegiatan Diskusi


ASPEK PENILAIAN
No Nama Keterampilan Keterampilan Keterampilan Jumlah
Mengemukanan Mengemukanan Berbicara Skor
Pendapat Pertanyaan
1.
2.
3.
4.

Keterangan :
1. Keterampilan mengemukanan pendapat
Skor 3 = dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
2. Keterampilan mengemukakan pertanyaan
Skor 3 = Sering bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang bertanya dan sesuai topik pembahasan

3. Keterampilan berbicara
Skor 3 = Dalam berdiskusi selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 2 = Dalam berdiskusi kadang menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 1 = Dalam berdiskusi kurang dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar

Catatan :
Skor maksimal = 3
Skor minimal = 1
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor
PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI KISI

KISI-KISI TES FORMATIF TUMBUHAN


(PLANTAE)
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Nama Sekolah : SMA Maitreyawira Batam Kelas : X MIPA


Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal :
Kurikulum : K13 Bentuk Soal : Esai

Kompetensi Indikator Level No. Bentuk


No Materi
Dasar Soal Kognitif Soal Soal
Disajikan beberapa
gambar tumbuhan,
peserta didik dapat
menentukan
Spermatophyta kelompok tumbuhan C3 1 Esai
3.8 tersebut berdasarkan
Mengelompokkan ciri-ciri yang
tumbuhan ke dimilikinya dengan
dalam divisio benar.
berdasarkan ciri-
Disajikan beberapa
ciri umum, serta
gambar tumbuhan,
mengaitkan peserta didik dapat
peranannya dalam menganalisis
kehidupan kelompok tumbuhan
Spermatophyta tersebut berdasarkan C4 2 Esai
letak biji, alat
reproduksi dan
proses pembuahan
yang dilakukan
dengan benar.
KARTU SOAL

Nama sekolah : SMA Maitreyawira Batam


Kelas : X MIPA
Mata Pelajaran : Biologi
Nama guru : Frycha Yanuariza, S.Si

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas X SMA Erlangga

RUMUSAN BUTIR SOAL

3.8 Mengelompokkan Perhatikan gambar tumbuhan berikut!


tumbuhan ke dalam NO SOAL
divisio berdasarkan
ciri-ciri umum, serta
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan

1
MATERI

Kelompokkan tumbuhan tersebut ke dalam Gymnospermae,


Spermatophyta Monokotil atau Dikotil disertai alasannya!

KUNCI JAWABAN

INDIKATOR • Tumbuhan B dan D, (Cemara dan Melinjo) termasuk ke dalam Gymnospermae


karena bakal bijinya tidak dilindungi oleh daun buah. Alat reproduksinya berupa
strobilus (strobilus jantan dan strobilus betina).
• Tumbuhan A dan E, (Kelapa dan Tebu) termasuk ke dalam Angiospermae
Disajikan beberapa
(Monokotil) karena bakal bijinya dilindungi oleh daun buah. Batang tidak
gambar tumbuhan,
mengandung cambium, beruas-ruas dan tidak bercabang, serta tulang daun
peserta didik dapat
melengkung atau sejajar.
menentukan kelompok
tumbuhan tersebut • Tumbuhan C (Mangga) termasuk ke dalam Angiospermae (Dikotil) karena bakal
bijinya dilindungi oleh daun buah. Batang berkambium dan tulang daun menyirip.
berdasarkan ciri-ciri
yang dimilikinya
Skor 50
dengan benar.
Indikator : memberikan penjelasan sederhana

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas X SMA Erlangga

3.8 Mengelompokkan RUMUSAN BUTIR SOAL


tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan Perhatikan gambar tumbuhan berikut!
ciri-ciri umum, serta
mengaitkan
NO SOAL
peranannya dalam
kehidupan

MATERI Analisislah kelompok tumbuhan tersebut berdasarkan letak biji, alat


reproduksi serta proses pembuahan yang dimiliki!
Spermatophyta
KUNCI JAWABAN

INDIKATOR
• Tumbuhan A (Pimus) termasuk ke dalam Gymnospermae karena bakal bijinya tidak
Disajikan beberapa
dilindungi oleh daun buah. Alat reproduksinya berupa strobilus (strobilus jantan dan
gambar tumbuhan,
strobilus betina).
peserta didik dapat
menganalisis • Tumbuhan B (Cabai) termasuk ke dalam Angiospermae karena bakal bijinya
kelompok tumbuhan dilindungi oleh daun buah. Alat reproduksinya adalah bunga (putik sebagai alat
tersebut berdasarkan kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantan)
letak biji, alat
reproduksi dan proses Skor 50
pembuahan yang
dilakukan dengan Indikator : memberikan penjelasan lebih lanjut
benar.
Pertemuan ke-2

PENILAIAN SIKAP

1. Jurnal Kegiatan Pembelajaran


Nama Satuan Pendidikan : SMA Maitreyawira Batam
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Mata pelajaran : Biologi

Amati kegiatan Peserta Didik dan berilah catatan sikap Peserta Didik selama proses
pembelajaran baik itu tindakan positif (+) maupun negatif (-).

Nama Butir Sikap


No Catatan Perilaku Tindak Lanjut
Peserta Didik (+/-)
1
2
3
4
5
dst

PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Rubrik Penilaian Kinerja Kegiatan Diskusi


ASPEK PENILAIAN
No Nama Keterampilan Keterampilan Keterampilan Jumlah
Mengemukanan Mengemukanan Berbicara Skor
Pendapat Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
1. Keterampilan mengemukanan pendapat
Skor 3 = dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
2. Keterampilan mengemukakan pertanyaan
Skor 3 = Sering bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang bertanya dan sesuai topik pembahasan
3. Keterampilan berbicara
Skor 3 = Dalam berdiskusi selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 2 = Dalam berdiskusi kadang menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 1 = Dalam berdiskusi kurang dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar

Catatan :
Skor maksimal = 3
Skor minimal = 1
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor

2. Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi LKPD


Indikator yang Dinilai Pedoman Penilaian Nilai

LKPD dikerjakan dengan tulisan yang rapi dan urut 4


LKPD dikerjakan belum rapi (tulisan) tidak urut 3
Terampil dalam
LKPD dikerjakan belum rapi (tulisan) dan belum
Menyajikan LKPD 2
selesai
1
LKPD tidak dikerjakan

Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang


baik, dengan hasil yang benar dan mampu 4
menjawab pertanyaan.
Mampu mempresentasikan dengan Bahasa yang
baik, dengan hasil yang benar tetapi belum mampu 3
Terampil dalam menjawab pertanyaan.
mengkomunikasikan Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang
hasil diskusi baik, namun hasilnya belum tepat dan belum 2
menjawab pertanyaan
Mampu mempresentasekan namun masih
kurang baik dan belum mampu menjawab 1
pertanyaan.

Indikator 1 Indikator 2
No Nama
4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
... dst..
Catatan :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟

3. Rubrik Penilaian Herbarium


Kriteria Skor
No Aspek yang Dinilai
3 2 1
Dapat menjelaskan Dapat menjelaskan
bagaimana proses bagaimana proses
Tidak dapat menjelaskan
Memberikan pembuatan herbarium pembuatan herbarium (akar,
1 penjelasan sederhana (akar, daun, batamg dan daun, batamg dan bunga)
bagaimana proses
pembuatan herbarium
bunga) dari awal sampai dari awal sampai akhir tetapi
akhir secara terperinci tidak terperinci
Kesulitan
Mengidentifikasi jenis
Hanya bisa Mengidentifikasi mengidentifikasi organ
organ tumbuhan (akar,
Memberikan organ tumbuhan (daun,dan tumbuhan (akar, daun,
2 penjelasan lebih lanjut
daun, batamg dan bunga)
bunga) yang akan digunakan batamg dan bunga) yang
yang akan digunakan
untuk membuat herbarium bisa digunakan untuk
untuk membuat herbarium
membuat herbarium
Memilih asumsi yang telah Kesulitan memilih
ditunjukkan bahwa organ Hanya memilih bagian organ bagian organ tumbuhan
tumbuhan (akar, daun, tumbuhan (akar, daun) yang (akar, daun, batamg dan
3 Keterampilan dasar
bunga dan batang) bisa akan digunakan untuk bunga) yang akan
digunakan untuk membuat membuat herbarium digunakan untuk
herbarium membuat herbarium
Hanya bisa membuat
Kegiatan : Proyeksi Bisa membuat herbarium
Bisa membuat herbarium herbarium hanya pada
melakukan proses pada organ tumbuhan
pada organ tumbuhan (akar, salah satu organ
pembuatan herbarium (akar, daun, batamg dan
4 batang, daun, dan bunga) tumbuhan (akar, batang,
pada organ tumbuhan bunga)susuai dengan
tetapi langkahlangkahnya daun, dan bunga) dan
(akar, daun, batamg langkah-langkah yang
tidak tepat langkah-langkahnya
dan bunga) benar
tidak tepat
Melaporkannya secara Melaporkan secara Perlu waktu lama
lengkap disertai dengan sederhana disertai dengan melaporkannya disertai
5 Pelaporan
pembahan hasil dan pembahan hasil dan dengan pembahan hasil
kesimpulan benar dan tepat kesimpulan dan kesimpulan

Catatan :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI KISI

KISI-KISI TES FORMATIF TUMBUHAN


(PLANTAE)
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Nama Sekolah : SMA Maitreyawira Batam Kelas : X MIPA


Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal :
Kurikulum : K13 Bentuk Soal : Esai

Kompetensi Indikator Level Bentuk


No Materi No. Soal
Dasar Soal Kognitif Soal
Disajikan beberapa
gambar tumbuhan,
peserta didik dapat
Spermatophyta mengelompokkan C4 1 Esai
3.8
tumbuhan tersebut
Mengelompokkan
berdasarkan ciri-ciri
tumbuhan ke
yang dimilinya.
dalam divisio
Disajikan herbarium
1 berdasarkan ciri-
kering tumbuhan,
ciri umum, serta
peserta didik dapat
mengaitkan
mendeskripsikan
peranannya
Spermatophyta dan C3 2 Esai
dalam kehidupan
mengelompokkan
tumbuhan tersebut
berdasarkan ciri-ciri
yang dimilikinya.
KARTU SOAL

Nama sekolah : SMA Maitreyawira Batam


Kelas : X MIPA
Mata Pelajaran : Biologi
Nama guru : Frycha Yanuariza, S.Si

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas X SMA Erlangga


RUMUSAN BUTIR SOAL
3.8 Mengelompokkan
tumbuhan ke dalam Herbarium adalah material tumbuhan yang telah diawetkan.
divisio berdasarkan NO SOAL Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, tentukan hal-hal yang
ciri-ciri umum, serta perlu diperhatikan saat pembuatan herbarium kering!
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan
1

MATERI

Spermatophyta KUNCI JAWABAN

INDIKATOR • Pengambilan dan pemilihan tumbuhan yang akan diawetkan


• Pengeringan dan pengepresan
Disajikan pernyataan • Penempelan
tentang herbarium, • Identifikasi/determinasi
peserta didik dapat • Pemberian etiket atau label
menentukan hal-hal
yang perlu
diperhatikan saat Skor 20
pembuatan herbarium Indikator : memberikan penjelasan sederhana
kering dengan benar.

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas X SMA Erlangga


RUMUSAN BUTIR SOAL
3.8 Mengelompokkan
tumbuhan ke dalam Perhatikan gambar tumbuhan berikut.
divisio berdasarkan NO SOAL
ciri-ciri umum, serta
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan

MATERI
2

Spermatophyta Analisislah kelompok tumbuhan sesuai gambar tersebut !

KUNCI JAWABAN
Monokotil
INDIKATOR
• Tumbuhan 2 (rumput) dan 3 (kelapa)
• Memiliki akar serabut, batang lurus dan tidak bercabang serta tulang daun lurus
• …..
• …..
Disajikan beberapa
gambar tumbuhan, Dikotil
peserta didik dapat • Tumbuhan 1 (delima) dan 4 (mangga)
menentukan kelompok • Memiliki akar tunggang, batang besar karena memiliki cambium dan bercabang
tumbuhan tersebut serta tulang daun menyirip
berdasarkan ciri-ciri • ……
yang dimilinya. • ……

Skor 40
Indikator : memberikan penjelasan lebih lanjut

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas X SMA Erlangga


RUMUSAN BUTIR SOAL
3.8 Mengelompokkan
tumbuhan ke dalam Berdasarkan herbarium yang telah kalian buat, deskripsikan
divisio berdasarkan NO SOAL tumbuhan tersebut berdasarkan akar, batang, dan daunnya! Tentukan
ciri-ciri umum, serta kelompok tumbuhan tersebut!
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan
3

MATERI

Spermatophyta KUNCI JAWABAN


*Disesuaikan dengan herbarium yang dibuat peserta didik
INDIKATOR
Disajikan herbarium
kering tumbuhan,
peserta didik dapat
mendeskripsikan dan
mengelompokkan
tumbuhan tersebut
berdasarkan ciri-ciri Skor 40
yang dimilikinya. Indikator : memberikan penjelasan lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai