Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FISIKA
“PENGADUAN DAN GELOMBANG”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Kelompok IV
1 Abdul karim hulainggi
2 Lukman hakim yusuf
3 Riski hongi
4 Rivaldi kune
5 Handika pasya pratama
6 Arya mamuki
7 Elsa dengo

SMAN 2 LIMBOTO
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
juga segala inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul "PENGADUAN
DAN GELOMBANG"
Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, beserta
segenap keluarga sahabat dan pengikutnya sampai hari
kiamat. Dalam penulisan makalah ini banyak kendala
yang kami hadapi, salah satunya disebabkan karena
keterbatasan ilmu pengetahuan kami sendiri. Walaupun
demikian kami sangat berharap semoga nakalah ini
dapat memberikan sedikit tambahan ilmu kepada
teman-teman sekalian.
Selanjutnya kata terima kasih kami ucapkan kepada
guru FISIKA,yang telah membimbing kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini, serta teman-
teman yang telah banyak membantu dan memberikan
motivasi kepada kami
Akhirnya tiada gading yang tak retak, begitu juga
dengan makalah ini pastilah masih jauh dari
kesempurnaannya. Oleh sebab itu, tegur dan sapa dari
teman-teman tetap kami terima dengan senang hati.

ii
DAFTAR ISI
Sampul......................................................................................i
Kata pengantar.........................................................................ii
Daftar isi..................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................1
1.Latar belakang......................................................................1
2.Rumusan masalah.................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................2
1.Pengertian interferensi gelombang.......................................2
2.Syarat terjadinya interferensi gelombang.............................3
3.Penerapan interferensi gelombang dalam kehidupan sehari-hari......5
4.Proses terjadinya pelangi.......................................................6
BAB III PENUTUPAN............................................................7
1.Kesimpulan...........................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Interferensi gelombang cahaya mula-mula diperlihatkan oleh Thomas
Young dalam tahun 1801. Dalam percobaannya Young menjelaskan
bahwa interferensi merupakan gejala penyebaran arah yang dialami
oleh seberkas gelombang cahaya ketika melalui suatu celah sempit
dibandingkan dengan ukuran panjang gelombangnya. Jika pada
interferensi tersebut berkas gelombangnya melewati dua celas sempit
maka ketika dua gelombang atau lebih tersebut bertemu atau berpadu
dalam ruang maka medan-medan tersebut akan saling menambahkan
dengan mengikuti prinsip superposisi.
Dengan menggunakan sumber gelombang yang sama (sumber
cahayanya sama) dan dengan panjang gelombangnya diketahui juga,
maka dapat ditentukan jarak yang sangat pendek serta sifat medium
optiknya akam mudah teramati. Interferensi adalah suatu kejadian
dimana dua gelombang atau lebih berjalan melalui bagian yang sama
dari suatu ruangan pada waktu yang bersamaan. Hal ini mengakibatkan
terjadinya superposisi dari gelombang-gelombang tersebut sehingga
menghasilkan pola intensitas baru.
2.Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari interferensi cahaya ?
2. Apa saja syarat terjadinya interferensi gelombterja
3. Apa penerapan interferensi cahaya dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Bagaimana proses terjadinya pelang

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Interferensi Gelombang
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak
jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan. Interferensi merupakan perpaduan/interaksi dua atau lebih
gelombang cahaya dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang-gelap.
Interferensi adalah hasil kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada
satu titik di dalam ruang dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.
Agar interferensi yang stabil dan berkelanjutan dari gelombang cahaya dapat
diamati, dua kondisi berikut harus dipenuhi:
•Sumber harus bisa mempertahankan suatu beda fasa yang tetap (sumber
koheren).
•Sumber harus monokromatis dan menghasilkan cahaya dengan panjang
gelombang sama.
•Jika sumbernya monokromatik, maka pola interferensi adalah hitam-putih.
•Pola interferensi stabil, jika memiliki frekuensi sama.
•Perbedaan frekuensi yang signifikan mengakibatkan beda fasa yang bergantung
waktu, sehingga I12 = 0.
•Jika sumber memancarkan cahaya putih, maka komponen merah berinterferensi
dengan merah, biru dengan biru dan seterusnya.
•Pola interferensi akan terlihat jelas, jika sumber memiliki amplitudo yang
hampir sama atau sama.
•Daerah pusat dari pola terang atau gelap menunjukkan interferensi yang
konstruktifatau destruktif sempurna.
•Interferensi terjadi pada cahaya yang ter polarisasi linier atau polarisasi lain,
termasuk cahaya natural / alami (Hukum Fresnel-Arago).

2
Ketika dua gelombang yang koheren menyinari/melalui dua celah sempit, maka
akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar. Jarak tempuh cahaya
yang melalui dua celah sempit mempunyai perbedaan (beda lintasan), hal ini yang
menghasilkan pola interferensi. Pola interferensi terbagi dua, yaitu:
*Interferensi Maksimum (Konstruktif)Interferensi Maksimum adalah gelombang
saling memperkuat/konstruktif, menghasilkan garis terang. Interferensi
maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yang sama (sefase), yaitu
jika selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang
gelombang λ

d sin θ = m λ; m = 0, 1, 2 ……….Bilangan m disebut orde terang . Untuk m = 0


disebut terang pusat, m = 1 disebut terang ke-1 dst.
Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d),
maka sudut θsangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dengan demikian : pd/l =
m λ dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
*Interferensi Minimum (Destruktif)Interferensi Minimum adalah gelombang
saling memperlemah/destruktif, menghasilkan garis gelap. Interferensi minimum
terjadi jika beda fase kedua gelombang 180derajad, yaitu jika selisih lintasannya
sama dengan bilangan bulat kali setengah panjang gelombang λ

d sin θ = (m – ½ )λ; m = 1, 2, 3 …………Bilangan m disebut orde gelap. Tidak


ada gelap ke 0. Untuk m = 1 disebut gelap ke-1 dst.

Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka: pd/l = (m – ½ )λ dengan p adalah jarak terang
ke-m ke pusat terang. Jarak antara dua garis terang yang berurutan sama
dengan jarak dua garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka :

Δp d = λ l

2. Syarat terjadinya Interferensi Gelombang


Kedua sumber cahaya harus bersifat koheren (Kedua sumber cahaya
mempunyai beda fase, frekuensi dan amplitudo sama). Thomas Young, seorang
ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari satu sumber cahaya, yang dijatuhkan
pada dua buah celah sempit. Satu sumber cahaya, dilewatkan pada dua celah
sempit, sehingga cahaya yang melewati kedua celah itu, merupakan dua sumber
cahaya baru. Seperti pada gambar berikut :

3
Gambar 1. Cahaya melewati dua celah

Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola


terang dan gelap.Ø Interferensi maksimum/terang/konstruktif,
terjadi bila :

Atau

Keterangan :
P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)
d=jarak kedua sumber cahaya/celah(msumbe
l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)
m=bilangan (1,2,3…dst)
l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)Ø
Interferensi Minimum/Gelap/Destrutip, terjadi jika:

Atau

4
3. Penerapan Interferensi Gelombang dalam kehidupan sehari-
hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat gelembung air sabun akan
terlihat berwarna-warni. Begitu juga genangan minyak tanah diatas
permukaan air, akan terlihat sama berwarna-warni. Warna-warni
pelangi menunjukkan pada kita bahwa sinar matahari adalah
gabungan gabungan dari berbagai macam warna dari spektrum kasat
mata. Akan tetapi warna pada gelombang sabun, lapisan minyak,
warna bulu burung merah dan burung kalibri bukan disebabkan oleh
pembiasan. Tetapi karena terjadi interferensi konstruktif dan
distruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya
gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya
itu adalah gelombang. Warna-warni terbentuk karena adanya
interferensi gelombang cahaya yang memasuki lapisan tipis sabun.
Karena cahaya putih seperti sinar matahari memiliki banyak panjang
gelombang maka sinar yang masuk kedalam lapisan sabun dan yang
dipantulkan oleh lapisan sabun itu juga akan mengalami pembiasan
dan pemantulan yang tidak sama karena masing-masing panjang
gelombang memiliki indeks bias sendiri-sendiri. Lintasan yang dilalui
masing-masing gelombang tidak sama. Sinar putih ini mengalami
dispersi atau penguraian warna dan terbentuklah cahaya berwarna-
warni. Berwarna-warni karena cahaya yang jatuh ke gelembung sabuk
dipantulkan dan dibiaskan secara tidak merata karena indeks bias
yang berbeda di tiap titik gelembung gara-gara tidak samanya
ketebalan gelembung sabun.

5
4. Proses terjadinya pelangi

Bagaimana proses terjadinya pelangi adalah bermula dari ketika cahaya matahari
melewati sebuah tetes hujan yang kemudian dibelokkan atau dibiaskan menuju
tengah tetes hujan tersebut, yang memisahkan cahaya putih itu menjadi sebuah
warna spektrum. Kemudian, warna-warna yang terpisah ini memantul di
belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi saat meninggalkannya.
Akibatnya, cahaya tampak melengkung menjadi kurva warna yang disebut
sebagai pelangi. Cahaya dengan panjang gelombang terpendek seperti ungu,
terdapat di bagian kurva dan yang memiliki panjang gelombang terpanjang
seperti merah terdapat pada bagian luar. Interferensi merupakan sifat cahaya yang
dapat diamati ketika perbedaan gelombang cahaya dicampur bersamaan. Contoh
interferensi adalah pelangi yang kamu lihat dalam gelembung sabun, spektrum
warna oval, dan kilauan warna dari beberapa bulu burung. Di sebagian area pola
interferensi, gelombang cahaya berada dalam fase, dengan bukit dan lembah
saling menguatkan, membentuk daerah yang berkilau. Di daerah lain, di luar fase,
dengan bukit dan lembah yang berlawanan, membentuk daerah yang suram.
Terdapat berbagai variasi cara untuk memperagakan interferensi, pada bagian
daerah yang terang maupun daerah suram, dan perbedaan warna mengambarkan
perbedaan panjang gelombang cahaya.interferensimenghasilkan gelombang yang
berhimpit. Ketika dua bukit (titik tertpelang) gelombng bertemu, mereka
bergabung menjadi gelombang yang lebih besar. Ketika bukit sebuah gelombang
dan lembah (titik terendah) gelombang bertemu, gelombang saling
menghapuskan satu sama lain. Posisi bukit dan lembah disebut fase

6
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol,
sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari
kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya
adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Interferensi merupakan perpaduan/interaksi dua atau lebih
gelombang cahaya dapat menghasilkan suatu pola yang teratur
terang-gelap. Intererensi adalah hasil kerja sama dua gelombang atau
lebih yang bertemu pada satu titik di dalam ruang dan menimbulkan
fenomena fisik yang dapat diamati. Ketika dua gelombang yang
koheren menyinari/melalui dua celah sempit, maka akan teramati
pola interferensi terang dan gelap pada layar. Jarak tempuh cahaya
yang melalui dua celah sempit mempunyai perbedaan(beda lintasan),
hal ini yang menghasilkan pola interferensi

Anda mungkin juga menyukai