Anda di halaman 1dari 1

CINTA DI BANGKU SEKOLAHAN

(Karimun, 28.12.2015)

Aku mengenal cinta ketika menginjak sekolah menengah pertama negeri yang ada di daerahku.
Sekolah itu tidak jauh dari rumah dimana aku tinggal bersama orang tuaku dan adik-adikku. Untuk
menuju ke sekolahku itu, aku hanya berjalan kaki agar sehat jasmani dan rohani.Itu kata orang
lho.Sekitar lima hingga tujuh menit lamanya sampai ke sekolah tercintaku itu. Kata teman-temanku
aku termasuk seorang siswa yang cukup pandai dan selalu taat pada peraturan-peraturan yang ada
di sekolah. Makanya orang tuaku tidak pernah mendapat surat panggilan dari sekolah tentang
kenakalan yang ku perbuat di sekolah sehingga orang tuaku tidak pernah datang ke sekolah gara-
gara surat panggilan itu.

Namun bagiku itu sebagai cambuk atau pemicu untuk lebih giat lagi belajar. Dari kelas satu (1) SMP
aku mendapatkan juara atau rangking di kelas.Mungkin hal ini yang mengundang simpati dari
teman-teman di kelas terutama yang perempuan. Bukan maksud pamer atau riya’.Atau hanya
perasaanku saja.Tapi kadang-kadang bisa menjadi kenyataan yang berasal dari sesuatu yang semu
belaka.

Pernah suatu ketika mereka berkata,” Di, ada yang titip salam tu buat awak lah.”Aku pun tanpa pikir
panjang lagi langsung saja menjawab ,” Siape die?” Lalu mereka berkata lagi,” Itu yang cewek yang
rambutnya kepang dua dan pakai kacamate same dengan awak tu la? “Yang mane satu ?” jawab aku
penasaran. “Itu ...tu...tu...Anak PN.” Kata mereka serempak. “Oh, yang itu.”
“Iyelah .Walaikumsalam.” langsung aku menjawab. Dadaku langsung berdetak dengan cepat dan tak
karuan. Tanda apa nih. Apa maknanya.

Ketika memasuki kelas yang baru dan mencari tempat duduk yang pas buatku untuk menuntut
ilmu .Dia sudah ada di dalam ruangan kelas kami yang baru itu. Aku langsung menyapanya sekedar
saja.Ku anggap dia hanya teman biasa saja.

Begitulah kisah kasihku di sekolahku yang sangat ku cintai sekitar dua puluh delapan tahun yang lalu
yang tak kan pernah ku lupakan sepanjang hidupku.

Tibalah waktu ketika aku naik ke kelas tiga, tanpa dinyana aku sekelas dengan gadis yang kusukai
dari kelas satu (1).Aku mencari tahu sebabnya.Ternyata majelis guru mencampur adukan siswa-
siswanya untuk terbentuk kelas yang baru.Bertemu dengan teman-teman yang baru.Mungkin itu
penyebabnya.Ketika pengumuman nama-nama untuk kelas tiga(3) yang baru sudah ditempelkan di
papan pengumuman kami langsung menyerbu kantor majelis guru. Setelah ku amati dan perhatikan
ada nama gadis yang ku sukai itu.Tapi aku tidak merasa apa-apa pun.Tidak ada getar-getar suka lagi
terhadapnya.Entahlah hanya Allah yang tahu segalanya.

Anda mungkin juga menyukai