Anda di halaman 1dari 17

SOP

Pengambilan Sputum Dahak

Ns. Dewi Purnama Sari, S.Kep., M.Kep


Jurusan Keperawatan
Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya
merupakan suatu tindakan pengumpulan
sekresi dahak untuk pemeriksaan
mikrobiologi yang dilakukan pada pasien
Definisi dengan keluhan utama dan kondisi klinis
mengarah pada dugaan diagnosa
Tuberculosis (terinfeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis)
- Untuk menegakkan diagnosis medis:
Tuberculosis/ TB dengan interpretasi
Tujuan/ hasil tes BTA +
Indikasi - Menentukan potensi penularan
- Memantau hasil pengobatan pasien
Waktu Pengumpulan Spesimen
Dibutuhkan tiga spesimen sputum untuk menegakkan diagnosis TB secara mikroskopis.
Spesimen sputum paling baik diambil pada pagi hari selama 3 hari berturut-turut (pagi-
pagi-pagi), tetapi untuk kenyamanan penderita pengumpulan sputum dilakukan : Sewaktu
– Pagi – Sewaktu (SPS) dalam jangka waktu 2 hari.
1. Sewaktu hari -1 (sputum sewaktu pertama = A)
Kumpulkan sputum spesimen pertama pada saat pasien berkunjung ke UPK (Unit
Pelayanan Kesehatan)
Beri pot sputum pada saat pasien pulang untuk keperluan pengumpulan sputum pada
hari berikutnya.
2. Pagi hari -2 (sputum pagi = B)
Pasien mengeluarkan sputum spesimen kedua pada pagi hari kedua setelah bangun tidur
dan membawa spesimen ke laboratorium.
3. Sewaktu hari -2 (sputum sewaktu kedua = C)
Kumpulkan sputum spesimen ketiga di laboratorium pada saat pasien kembali ke
laboratorium pada hari kedua saat membawa sputum pagi (B).
Tempat Pengumpulan Sputum (di Rumah Sakit)

Rekomendasi berdasarkan
Akreditasi Joint Comission
Rumah Sakit di Indonesia:
Sputum booth dengan
negative pressure (ruang
bertekanan negatif)
sebagai tempat pasien
menampung dahak di pot
sputum
Tempat Pengumpulan Sputum (di luar RS)
• Pengumpulan sputum dilakukan di ruang terbuka dan mendapat sinar
matahari langsung atau di ruangan dengan ventilasi yang baik,
untuk mengurangi kemungkinan penularan akibat percikan sputum
yang infeksius.
• Jangan mengambil sputum di ruangan tertutup dengan ventilasi yang
buruk, misalnya:
- Kamar kecil / toilet
- Ruang kerja (ruang pendaftaran, ruang pengumpulan sampel,
laboratorium, dsb)
- Ruang tunggu, ruang umum lainnya
Syarat pot sputum yang ideal :

• Sekali pakai.
• Bahan kuat, tidak bocor dan tidak mudah pecah.
• Tutup berulir, dapat menutup rapat.
• Plastik jernih/ tembus pandang.
• Mulut lebar, diameter 6 cm.
• Dapat ditulisi dengan pena
Pot sputum yang tidak dianjurkan:

•Tidak tembus pandang


•Terlalu kecil
•Tutup tidak berulir
1. Sarung tangan
2. Masker
3. Pot sputum steril
4. Kantong plastik
Tahap 5. Kotak tempat pot
Persiapan Alat 6. Kertas label
7. Spidol hitam kecil
8. Rekam medis
Tahap Persiapan Klien

Lihat identitas dari


catatan rekam medis/
Mencuci tangan Menyiapkan alat
gelang pasien/ Berikan
inform consent
1. Cucilah kedua tangan

2. Siapkan 3 botol pot sputum yang ideal

3. Berikan label identitas pasien yang jelas pada dinding pot sputum, yaitu
nama, jenis kelamin, umur. Tempelkan label pada dinding pot sputum, jangan
pada tutupnya.
4. Sapa pasien dengan ramah dan perkenalkan diri pada pasien
5. Persilahkan pasien untuk duduk
6. Berikan informasi kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan
Tahap 7.
minta persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
Jelaskan kepada pasien bahwa sputum akan diambil sebanyak 3 kali (SPS), sesuai
Persiapan Klien 8.
dengan jumlah tabung yang disiapkan.
Jelaskan kepada pasien untuk tidak makan, minum atau merokok sebelum
sputum besok pagi (P) dibatukkan
9. Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh
1.Pakai handscoen dan masker
2.Minta pasien untuk membatukkan sputum di
ruang terbuka dan mendapat sinar matahari
Tahap langsung atau ruangan dengan ventilasi yang
baik, dan berada jauh dari orang sekitar
Prosedur untuk mencegah penularan kuman TB.
Tindakan 3. Berikan label identitas pasien yang jelas
pada dinding pot sputum, yaitu nama, jenis
kelamin, umur. Tempelkan label pada dinding
pot sputum, jangan pada tutupnya.
4. Beri petunjuk pada pasien untuk :
Berkumur dengan air (jangan ditelan) sebelum sputum dikumpulkan
untuk meminimalisir kontaminasi spesimen oleh sisa makanan atau kotoran
lain di dalam mulut.
Bila pasien memakai gigi palsu, minta pasien untuk melepaskannya
Menarik napas panjang dan dalam sebanyak 2-3 kali dan setiap kali
Tahap hembuskan nafas dengan kuat.
Membuka penutup pot sputum lalu dekatkan pada mulut. Batuk secara
Prosedur dalam untuk mengeluarkan sputum (bukan air liur) dari dalam dada ke dalam
pot sputum.
Tindakan Mengulangi sampai mendapatkan sputum yang berkualitas baik dan volume
yang cukup (3-5 ml / 1 sendok teh)
Segera tutup rapat tabung dengan cara memutar tutupnya, kemudian
masukkan ke dalam pembungkus atau kantong plastik.
Jika sputum sulit dikeluarkan, pasien diberi petunjuk untuk :
Melakukan olah raga ringan kemudian menarik napas dalam beberapa kali.
Apabila pasien merasa akan batuk, napas ditahan selama mungkin lalu meminta
pasien untuk batuk
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian mucolytics
5. Apabila spesimen jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan : Mengambil bagian yang paling
mukopurulen/ kental kuning kehijauan ; Memberi catatan bahwa “spesimen tidak memenuhi
syarat/ air liur” ; Mengulang pengumpulan sputum apabila spesimen jelas air liur

6. Ingatkan pasien untuk mengumpulkan sputum ke-2 setelah bangun pagi keesokan hari dan
datang lagi untuk membawa

Tahap Prosedur 7. Minta pasien untuk minum air putih secukupnya pada malam hari sebelum tidur sebagai
persiapan untuk pengumpulan sputum ke-2 besok pagi. Jika dahak sulit dikeluarkan, administrasi

Administrasi terapi mucolytics (contoh terapi: gliseril guaikolat 200 mg) pada malam hari sebelum tidur

8. Pastikan pot sputum sudah memiliki label nama (nama, no. RM) atau label identitas lengkap dengan
Sputum ke nama dan tanggal lahir.

Laboratorium 9. Pastikan sputum segera dikirim setelah pengumpulan sputum (sebaiknya tidak lebih dari 24
jam). Selama pengiriman, sputum disimpan dalam cool box.

10. Pastikan spesimen dalam posisi tegak tidak terbalik kemudian menutup cool box.

11. Lepaskan sarung tangan dan masker dan membuangnya pada tempat yang telah disediakan

12. Cuci tangan


Tahap Evaluasi
Catat
karakteristik
sputum

Evaluasi
respon klien
Tanggal dan Waktu tindakan

Respon klien

Dokumentasi
Karakteristik sputum dahak yang diperoleh

Catat hasil tes BTA pada Lembar Pencatatan


dan Pelaporan Program TB Nasiona
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai