Makhorijul Huruf
Makhorijul Huruf
ِ ـح الـلُّـغَــا
ت ِ صَ ت لِيَ ْن ِطقُوْ ا بِـَأ ْفـ ِ ْـار َج ْالـحُـرُو
ِ ف َوالـصِّـفَـا ِ َمـ َخ
Yang intinya, merupakan kewajiban bagi orang yang hendak membaca Al-Qur’an agar terlebih dahulu mengetahui
—bagaimana agar bisa mengetahui, maka harus belajar—yang pertama adalah ف ِ ْـار َج ْالـحُــرُو
ِ ( َمـ َخــtempat-tempat
ِ ( َوالـصِّ ـفَـاsifat-sifat dari huruf). Apa pentingnya mengetahui ini? ت
keluarnya huruf), kemudian ت ِ ـح الـلُّـغَــا َ لِيَ ْن ِطقُوْ ا بِـَأ ْف
ِ ـص
yaitu agar kita mampu mengucapkan dengan bahasa yang paling fasih yang ada di atas muka bumi ini, yakni
bahasa Arab. Karena Al-Qur’an diturunkan di dalam bentuk Bahasa Arab maka niscaya kita juga harus
mempelajari tentang makhorijul huruf hijaiyah.
Menurut Imam Syekh Ibn Al-Jazari, bahwasanya secara global makhorijul huruf itu terbagi menjadi 5, yaitu:
1. ُالجوْ ف َ (al-Jauf), atau yang disebut sebagai rongga dari tenggorokan dan mulut kita. Ruang yang di tengah
tenggorokan dan mulut kita itu disebut sebagai al-Jauf.
2. ق ُ الح ْل
َ (al-Halqu), adalah tenggorokan
3. ُ( الِّل َسانal-Lisaanu), yakni lidah
4. َانِ ( ال َّشفَتasy-Syafataani), yakni kedua bibir
5. ( الخَ ْي ُشوْ ُمal-Khaysyuum), yaitu pangkal hidung
Al-Jauf ini tempat keluarnya Mad. Apa itu Mad? Mad adalah
Fathah ( ) ـَــdisebut sebagai fathah karena terbukanya mulut kita, jadi tidak boleh dibaca ‘eu’ (suara ‘eu’ seperti
orang berbicara yang sedang berpikir—red), tetapi harus terbuka ‘aa’. Ukurannya adalah dua jari kita masukkan
sedikit di celah diantara gigi kita. Masukkan sedikit, jangan terlalu banyak.
Kemudian kasroh ( ) ـِــdibaca ‘ii’, tidak boleh dibaca antara kasroh dengan fathah, misalnya ‘ee’. Terkecuali di
ayat-ayat tertentu. Kalau dalam riwayat Hafsh hanya ada satu tempat, yakni بِس ِْم هللاِ َمجْ َرىهَا َو ُمرْ َسـاهَا (bismillaahi
majreehaa wa mursaahaa). Beda lagi dengan riwayat imam yang lainnya.
Kemudian dhommah ( ) ـُــ. Dikatakan dhommah karena berkumpulnya dua bibir kita ( ) ضُ َّم ال َّشفَتَي ِْن. Dhommah itu
akan sempurna ketika mengucapkannya kedua bibir kita berkumpul. Alias kalau kata orang jawa itu ‘mencucu’
(uu).
Inilah yang disebut sebagai huruf vokal di dalam Al-Qur’an atau di dalam bahasa Arab, yakni aa ( ) ـَــ, ii ( ) ـِــ, uu (
) ـُــ. Maka bisa kita latih bersama-sama:
َأنِــَئـا/ َمِئـيْـًئا/ ِمنَ ْال ُمْؤ ِن/ َ َأ ْان/ َأ ِن/ ُأوْ ًأ/ بَْأ/ ْ ُأو/ ْ ِإي/ َأا
Melanjutkan pelajaran kita tentang Makhorijul Huruf. Kemarin kita membahas tentang al-jauf ( ُ )اَ ْل َجوْ فyakni rongga
yang ada di mulut dan tenggorokan kita, dimana telah sama-sama kita pelajari.
Yang kedua adalah al-halqu (ُ )اَ ْل َح ْلقyakni tenggorokan. Tenggorokan itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
Huruf yang keluar dari tenggorokan bawah adalah hamzah ()ء, ha besar ()ه.
َأنِــَئـا/ َمِئـيْـًئا/ ِمنَ ْال ُمْؤ ِن/ َ َأ ْان/ َأ ِن/ ُأوْ ًأ/ بَْأ/ ْ ُأو/ ْ ِإي/ َأا
هَنِهَا/ َم ِه ْيهًا/ ِمنَ ْال ُمه ِْن/ َ هَ ْهن/ ه َِن/ هُوْ هًا/ بَ ْه/ ْ هُو/ ِه ْي/ هَا
haa / hii / huu / bah / huuhan / hani / hah na / minal muhni / mahiihan / hanihaa
Huruf yang keluar dari tenggorokan tengah adalah ha kecil ()ح, ‘ain ()ع.
َحنِ َحا/ َم ِح ْيحًا/ ِمنَ ْال ُمحْ ِن/ َ َححْ ن/ َح ِن/ حُوْ حًا/ ْ بَح/ ْ حُو/ ِح ْي/ َحا
haa / hii / huu / bah / huuhan / hani / hah na / minal muhni / mahiihan / hanihaa
َعنِ َعا/ َم ِع ْيعًا/ ِمنَ ْال ُم ْع ِن/ َ َع ْعن/ َع ِن/ ُعوْ عًا/ بَ ْع/ ْ ُعو/ ِع ْي/ عَا
‘aa / ‘ii / ‘uu / ba’ / ‘uu-‘an / ‘ani / ‘aa’ na / minal mu’ni / ma-‘ii-‘an / ‘ani-‘aa
Huruf yang keluar dari tenggorokan atas adalah ghain ()غ, kha ()خ
َغنِغَا/ َم ِغ ْي ًغا/ ِمنَ ْال ُم ْغ ِن/ َ َغ ْغن/ َغ ِن/ ُغوْ ًغا/ بَ ْغ/ ْ ُغو/ ِغ ْي/ غَا
ghaa / ghii / ghuu / bagh / ghuu-ghan / ghani / ghagh na / minal mughni / ma ghii ghan / ghani ghaa
َخنِخَ ا/ َم ِخ ْي ًخا/ ِمنَ ْال ُم ْخ ِن/ َ خَ ْخن/ خَ ِن/ ُخوْ ًخا/ بَ ْخ/ ْ ُخو/ ِخ ْي/ خَا
khaa / khii / khuu / bakh / khuu khan / khani / khakh na / minal mukhni / makhii khan / khani khaa
Demikian makhorijul huruf (tempat keluarnya huruf) yang berasal dari tenggorokan.
Pelajaran kita tentang Makhorijul Huruf, Alhamdulillah sudah kita bahas al-jauf : rongga mulut atau rongga
tenggorokan, kemudian al-halqu : tenggorokan dimana huruf-hurufnya telah dijelaskan. Makhroj yang ketiga
secara global adalah al-lisaanu ( ُ )اللِّ َسانyang disebut sebagai lidah. Huruf yang makhrojnya berasal dari lidah ini
paling banyak dan paling variatif.
Kita mulai dari lisan yang paling dalam atau disebut sebagai pangkal lidah. Huruf yang keluar dari pangkal lidah
yaitu qof ()ق. Caranya adalah dengan menyentuhkan lidah yang paling dalam kepada langit-langit yang sejajar
dengannya.
قَنِـقَـا/ َمقِـيْـقًا/ ِمنَ ْال ُم ْق ِن/ َ قَ ْقن/ قَ ِن/ قُوْ قًا/ بَ ْق/ ْ قُو/ قِ ْي/ قَا
qoo / qii / quu / baq / quuqon / qoni / qoq na / minal muqni / maqiiqon / qoniqoo
Kemudian, agak maju dari makhorjnya qof ()ق, ada huruf kaf ()ك.
َكنِـ َكـا/ َم ِكـيْـ ًكا/ ِمنَ ْال ُم ْك ِن/ َ َك ْكن/ َك ِن/ ُكوْ ًكا/ بَ ْك/ ْ ُكو/ ِك ْي/ َكا
kaa / kii / kuu / bak / kuukan / kani / kak na / minal mukni / makiikan / kanikaa
Kemudian, agak maju sedikit tepat di tengah lidah atau wasthol lisaan ( ) َو ْسطَ اللِّ َسا ِن. Di sini ada 3 (tiga) huruf, yaitu
jim ()ج, syin ( )شdan ya ()ي.
َجنِــ َجـا/ َم ِجـيْـجًا/ ِمنَ ْال ُمجْ ِن/ َ َججْ ن/ َج ِن/ جُوْ جًا/ ْ بَج/ ْ جُو/ ِج ْي/ َجا
jaa / jii / juu / baj / juujan / jani / jajna / minal mujni / majii-jan / jani-jaa
َشنِــ َشـا/ َم ِشـيْـ ًشا/ ِمنَ ْال ُم ْش ِن/ َ َش ْشن/ َش ِن/ ُشوْ ًشا/ ْ بَش/ ْ ُشو/ ِش ْي/ َشا
syaa / syii / syuu / basy / syuu-syan / syani / syasyna / minal musyni / masyii-syan / syani-syaa
يَنِــيَـا/ َميِـيْـيًا/ ِمنَ ْال ُم ْي ِن/ َ يَ ْين/ يَ ِن/ يُوْ يًا/ بَ ْي/ ْ يُو/ يِ ْي/ يَا
yaa / yii / yuu / bay / yuu-yan / yani / yayna / minal muyni / mayii-yan / yani-yaa
Pelajaran kita tentang Makhorijul Huruf, sudah dibahas sampai dengan huruf yang keluar dari lidah bagian tengah
atau permukaan lidah bagian tengah.
Selanjutnya, agak maju lagi ke depan dari lidah bagian tengah itu, ada huruf shod ()ص, za ()ز, dan sin ()س. Cara
mengucapkannya adalah dengan menyentuhkan ujung lidah kita ke gigi seri bagian bawah, kemudian bagian
permukaan lidah kita yang agak maju sedikit dari pertengahan permukaan lidah itu berusaha untuk ditekankan ke
langit-langit yang sejajar. Contoh:
صـا
َ صنِـ ِ َم/ ِمنَ ْال ُمصْ ِن/ َصصْ ن
َ / صـ ْيصًا َ / صُوْ صًا/ ْ بَص/ ْ صُو/ ص ْي
َ / ص ِن ِ / صا
َ
shoo / shii / shuu / bash / shuu-shon / shoni / shosh na / minal mushni / mashii-shon / shonishoo
زَ نِـزَ ا/ َم ِزيْـ ًزا/ ِمنَ ْال ُم ْز ِن/ َ زَ ْزن/ زَ ِن/ ُزوْ ًزا/ بَ ْز/ ْ ُزو/ ْ ِزي/ زَ ا
zaa / zii / zuu / baz / zuu-zan / zani / zaz na / minal muzni / mazii-zan / zanizaa
َسنِ َسا/ َم ِسيْـسًا/ ِمنَ ْال ُمس ِْن/ َ َس ْسن/ َس ِن/ سُوْ سًا/ ْ بَس/ ْ سُو/ ِس ْي/ َسا
saa / sii / suu / bas / suu-san / sani / sas na / minal musni / masii-san / sanisaa
Melanjutkan pelajaran Makhorijul Huruf, masih tentang huruf yang keluar dari lisan kita (materi sebelumnya).
Huruf selanjutnya yaitu lam ()ل, nun ( )نdan ro ()ر. Cara mengucapkannya adalah dengan menyentuhkan lidah
bagian ujung ke langit-langit mulut bagian depan, agak mendekati gusi atas. Biasanya posisi lidah ketika
mengucapkan huruf lam ()ل, agak tegak lurus ke atas.
لَنِـاَل/ َملِ ْيـاًل/ ِمنَ ْال ُم ْل ِن/ َ لَ ْلن/ لَ ِن/ لُوْ اًل/ ْ بَل/ ْ لُو/ لِ ْي/ اَل
laa / lii / luu / bal / luu-lan / lani / lal na / minal mulni / malii-lan / lani-laa
Kemudian, agak maju sedikit dari makhrojnya lam ()ل, ada huruf nun ()ن.
نَنِنَا/ َمنِيْـنًا/ ِمنَ ْال ُم ْن ِن/ َ نَ ْنن/ نَ ِن/ نُوْ نًا/ بَ ْن/ ْ نُو/ نِ ْي/ نَا
naa / nii / nuu / ban / nuu-nan / nani / nan na / minal munni / manii-nan / nani-naa
Kemudian, agak maju sedikit lagi dari makhrojnya nun ()ن, ada huruf ro ()ر.
َر نِـ َرا/ َم ِر ْيرًا/ ِمنَ ْال ُمرْ ِن/ َ َررْ ن/ َر ِن/ رُوْ رًا/ ْ بَر/ ْ رُو/ ْ ِري/ َرا
roo / rii / ruu / bar / ruu-ron / roni / ror na / minal murni / marii-ron / roni-roo
Demikian pelajaran tentang Makhorijul Huruf yang keluar dari lidah kita, khususnya dari ujung lidah kita.
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita menutup hidung ketika
membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim
dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:
ّ
1. Nun bertasydid ()ن
2. Mim bertasydid () ّم
3. Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
4. Mim sukun yang bertemu dengan mim ( )مatau ba ()ب