Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN KACAMATA DI OPTIK DIVA ENDE

OLEH

ANANG HAFIFUDIN MURSALIN


2016411065

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKAN


Pada saat ini banyak dan beraneka ragam usaha yang berkembang, salah satunya usaha
optik kacamata. Semakin banyaknya penjual yang berminat dalam bisnis optik, maka semakin
banyak pula penjual yang tertarik untuk bergerak dalam bidang yang sama. Oleh karena itu,
saat ini banyak toko optik bermunculan yang memiliki tenaga kerja yang ahli dan berkompeten,
salah satunya optik diva. Optik diva memiliki tempat yang strategis dan mudah dijangkau, baik
oleh kendaraan umum maupun pribadi. Sehingga memudahkan penjual untuk menawarkan
produknya kepada konsumen agar konsumen tertarik dengan produk tersebut dan konsumen
memiliki keinginan untuk melakukan pembelian.
Pembelian menurut sumarwan (2003) adalah keputusan konsumen mengenai apa yang
dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara
pembayarannya. Dengan demikian pembelian dapat disimpulkan suatu keputusan konsumen
mengenai proses, cara, perbuatan membeli, dengan mempertimbangkan faktor lain tentang
apa yang dibeli, waktu membeli, dimana membelinya, serta cara pembayarannya.
Keputusan konsumen merupakan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan
dari dua atau lebih pilihan alternative (Sumarwan, 2003). Untuk memahami pembuatan
keputusan konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen dengan
produk atau jasa (sutisna, 2003). Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu
produk atau jasa berarti pemasar berusaha mengidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan
seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk atau jasa.
Keterlibatan konsumen dalam membeli suatu produk di pengaruhi oleh berbagai faktor
baik yang berasal dari konsumen maupun luar konsumen. Beberapa factor yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen diantaranya adalah harga, kualitas produk dan
lokasi.
Faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dimana
penawaran harga yang rendah akan lebih menarik perhatian konsumen. Apabila konsumen
menerima harga tersebut maka produk tersebut laku, sebaliknya bila konsumen menolaknya
maka diperlukan peninjauan kembali harga jualnya. Ada kemungkinan bahwa konsumen
memiliki ketidaksesuaian setelah melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap
terlalu mahal atau karena tidak sesuai dengan keinginan dan gambaran sebelumnya (Hani
Handoko, 1987 dalam kasumastuti, 2011).
Faktor kualitas produk merupakan suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan, dimana suatu produk tersebut memiliki kualitas yang sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditentukan. Sehingga pemberian harga suatu produk sesuai dengan kualitas
produknya sangat berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen.
Faktor Lokasi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Konsumen cenderung memilih lokasi yang mudah dijangkau dibandingkan lokasi yang sulit
untuk menjangkaunya karena jauh. Lokasi yang mudah dijangkau dapat memberikan manfaat
berupa efisiensi waktu dan tenaga. Rasa aman dan nyaman serta memiliki area parkir yang luas
juga menjadi pilihan konsumen karena dapat memberikan kepuasan yang lebih bagi konsumen.
Ketatnya persaingan diantara pesaing menjadikan lokasi sebagai faktor penting dalam
kesuksesan bisnis karena sebelum memutuskan untuk berkunjung, konsumen tentu akan
mempertimbangkan juga lokasi dari tempat tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2008) salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi
dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi
pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Menurut
Swastha (2009) lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan.
Dari uraian tersebut diatas maka judul penelitian ini adalah “ ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KACAMATA DI OPTIK
DIVA ENDE”.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah harga ber pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen kacamata di Optik
Diva Ende?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen kacamata di
Optik Diva Ende?
3. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen kacamata di Optik
Diva Ende?
4.Apakah harga, kualitas produk dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen kacamata di Optik Diva Ende?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli
kacamata di Optik Diva Ende.

2.Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen dalam
membeli kacamata di Optik Diva Ende.

3. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli
kacamata di Optik Diva Ende.

4. untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen dalam membeli kacamata di Optik Diva Ende.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam menentukan
keputusan pembeliannya.
2. Bagi Perusahaan
Penilitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui sejauhmana
keefektifan harga, kualitas produk dan lokasi sehingga nanti perusahaan dapat melakukan
evaluasi.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti karena dapat mempelajari perilaku
konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Sehingga ketika memasuki dunia usaha
nanti peniliti harus lebih kretif dalam memasarkan produk baik dari segi harga, kualitas
produk dan lokasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Teori Keputusan
a) Pengertian keputusan
Keputusan adalah suatu perbuatan (sikap) pemilihan dari sejumlah alternative dan
sejumlah alternative tersebut tidak harus dipilih semua, tetapi dipilih beberapa saja atau dipilih
satu saja. Keputusan ini dinyatakandalam semua bentuk kata-kata yang di rumuskan dalam
suatu peraturan : perintah, intruksi, kebijaksanaan dan dalam bentuk apa saja yang di
kehendaki.
Keputusan adalah suatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang
tersedia. Setiap manajer atau pimpinan sebaiknya harus cekatan dalam mengambil keputusan
mengenai sesuatu masalah atau hal tertentu. Pengambilan keputusan (disicion making) adalah
melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternative. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap
yang mungkin akan dilalui oleh pembuat identifikasi masalah utama, menyusun alternative
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Berbagai faktor yang menpengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan harga, kualitas dan produk
yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk membeli.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang
dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu pengambilan
keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa
alternative penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata.
b) Indikator keputusan pembelian.
Terdapat indikator dari keputusan pembelian, yaitu :
1. Kemantapan pada sebuah produk adalah kualitas produk yang sangat baik akan membangun
kepercayaan konsumen sehingga merupakan penunjang kepuasan konsumen.
2. Kebiasaan dalam membeli produk adalah pengulangan secara terus menerus dalam
melakukan pembelian produk yang sama.
3. Memberikan rekomendasi pada orang lain adalah memberikan kepada seseorang atau lebih
sesuatu yang dapat dipercaya.
2.1.2 Harga
Teori harga menjelaskan tentang pengertian harga, penetapan harga, indicator harga.
a) Pengertian Harga
harga bagi perusahaan adalah hal yang perlu dipikirkan, oleh karena itu harga adalah
kebijakan pemasaran yang akan langsung mempengaruhi pendapatan. Harga juga menjadi
lebih penting karena akan menjadi patokan bagi konsumen untuk membeli produk. Dalam arti
sempit harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi,
harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki
atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
b) Penetapan Harga
Penetapan harga merupakan suatu masalah ketika perusahaan harus menentukan harga
untuk pertama kali. Hal ini terjadi ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh suatu
produk baru, ketika ia memperkenalkan produk lamanya keseluruh distribusi baru atau
kedaerah geografis baru, dan ketika ia melakukan tender memasuki suatu tawaran kontrak
kerja baru. Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan
menetapkan harganya.
1. Memilih Sasaran Harga
Perusahaan pertama-tama harus memutuskan apa yang ia ingin capai dengan suatu
produk tertentu. Jika perusahaan tersebut telah memilih pasar sasaran dan penentuan posisi
pasarnya dengan cermat, maka strategi bauran pemasaran, termaksud harga, akan cukup
mudah.
2. Menentukan Permintaan
Setiap harga yang ditentukan perusahaan akan membawa kepada tingkat permintaan
yang berbeda dan oleh karenanya akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap sasaran
pemasaranya. Skedul permintaan menggambarkan jumlah unit yang akan dibeli oleh pasar
pada periode tertentu atas alternatif harga yang mungkin ditetapkan selama periode itu.
3. Memperkirakan Harga
permintaan umumnya membatasi harga tertinggi yang dapat ditentukan perusahaan
bagi produknya. Dan perusahaan menetapkan biaya yang rendah. Perusahaan ingin
menetapkan harga yang dapat menutupi biayanya dalam menghasilkan, mendistribusikan dan
menjual produk, termasuk pendapatan yang wajar atas usaha dan resiko yang dihadapinya.
c) Indikator Harga
Kotler dan Amstrong mengungkapkan bahwa didalam indikator harga terdapat
beberapa unsur kegiatan utama tentang harga, indikator tersebut meliputi :
1. Keterjangkauan harga adalah keterjangkauan harga yang ditawarkan produsen kepada
konsumen.
2. Kompetitifan harga adalah harga bersaing dengan pesaing lain.
3. Kesesuaian harga dengan fasilitas.
4. Kesesuaian harga dengan pelayanan.
2.1.3 kualitas produk
a) pengertian kualitas
Kualitas adalah salah satu alat penting bagi pemasaran untuk menetapkan posisi. Disini
mutu produk berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Termasuk didalamnya
keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan serta atribut yang lain.
Menurut Goetsch dan Davis kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk dan jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan. Menurut Kotler dan Keller “ kualitas adalah keseluruhan fitur dan sifat suatu PRK atau
pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memberikan kebutuhan yang dinyatakan
atau tersinar.
Menurut Kotler dan Amstrong produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman yang
subyektif dari produsen atas sesuatu yang biasa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi secara daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. Produk di pandang penting oleh konsumen dan dijadikan pasar pengambilan
keputusan.
b)Indikator Kualitas.

Kotler dan Keller menyatakan bahwa terdapat Sembilan faktor dimensi yang dapat diukur
kualitas produk antara lain :

1. Bentuk / from banyak produk yang diferensiasikan berdasarkan bentuk ukuran, bentuk atau
struktur fisik produk.
2. Fitur/ featurese sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan menyediakan fitur yang
melengkapi fungsi dasar mereka.
3. Kualitas kinerja / performance quality sebagian besar produk di tetapkan pada satu dari
empat tingkat kinerja : rendah, rata-rata tinggi, atau unggul.
4. Kesan kualitas / perceived quality pembeli mengharapkan produk mempunyai kualitas
kesesuaian yang tinggi.
5. Ketahanan / durability ukuran umum operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau
penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.
6. Keandalan / reability pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk yang lebih dapat
diandalkan.
7. Kemudahan perbaikan / repairability adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika
produk itu tidak berfungsi atau gagal.
8. Gaya / style menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
9. Desain / disiqn ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan suatu cara potensial
untuk mendeferensiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan.
2.1.4 lokasi
a) pengertian lokasi
Lokasi adalah suatu ruang dimana berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produk yang diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Faktor lokasi juga
berpengaruh terhadap keputusan yang diambil konsumen untuk membeli suatu produk. Lokasi
yang mudah dijangkau oleh pembeli dan dekat dengan pusat keramaian merupakan lokasi yang
tepat untuk suatu usaha. Lokasi yang strategis bagi konsumen akan memperkecil pengorbanan
energy dan waktu.
Lokasi memegang peranan yang penting dalam melakukan usaha. Karena berkaitan
dengan dekatnya lokasi penjualan dengan pusat keramaian, mudah dijangkau (aksesbilitas),
aman, dan tersedianya tempat parkir yang luas, pada umumnya lebih disukai konsumen. Lokasi
yang strategis yang membuat konsumen lebih mudah dalam menjangkau dan juga keamanan
yang terjamin. sehingga dengan demikian, ada hubungan antara lokasi yang strategis dengan
daya tarik konsumen untuk melakukan suatu produk.
Keputusan dalam pemilihan lokasi pelayanan cenderung merupakan bagian penting dari
seluruh strategi pemasaran untuk menyampaikan produk atau pelayanan kepada pelanggan.
Perusahaan tidak dapat menyederhanakan survei karakteristik demografi dan membangun
fasilitas pada lokasi dengan tanda-tanda penting dari pelanggan atau adanya pertimbangan
finansial yang merupakan bagian dari keputusan pemilihan lokasi.
b) Indikator Lokasi
Tjiptono menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor dalam pemilihan tepat atau lokasi,
pada penelitian ini indicator lokasi yang digunakan dalam pemilihan tempat atau lokasi adalah :
1. Akses adalah kemudahan untuk menjangkau lokasi yang meliputi :
a. Lokasi yang mudah dijangkau.
b. Kondisi jalan menuju lokasi.
c. Waktu yang di tempuh menuju lokasi.
2. Lalu lintas, banyak orang yang berlalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap
terjadinya impulse buying. Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa juga menjadi
hambatan.
3. Tempat parkir yang luas, aman, dan gterjamin keamanannya.
2.2 Penelitian Terdahu.
Septhani Rebeka Larosa (2011) meneliti tentang “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas
Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada Warung-warung Makan di Sekitar
Simpang Lima Semarang”. Penelitian ini dilakukan pada warung-warung makan di sekitar
simpang lima semarang, sampel pada penelitian ini sebanyak 80 responden dan teknik yang
digunakan adalah teknik non-probability sampling dengan pendekatan accidental sampling
(pengambilansampel berdasarkan kebetulan). Dari hasil analisis, indikator-indikator pada
penelitian ini bersifat valid dan variabelnya valid. Dan faktor yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian adalah variabel harga (dengan koefisien regresi sebesar 0,365),
kemudian diikuti variabel lokasi ( koefisien regresi sebesar 0,341), dan terakhir adalah variabel
kualitas produk dengan (koefisien regresi sebesar 0,292). Variabel-variabel dependen pada
penelitian ini sudah cukup baik dalam menjelaskan variabel independennya (keputusan
pembelian)
Pradana jaka purnama (2011) meneliti tentang “ Analisis Pengaruh Produk, Harga dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Murah di Sukoharjo”. Diperoleh data dari
penyebaran kuesioner 100 konsumen Toko Murah di Sukoharjo, yang diperoleh dengan
menggunakan purposive sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh
dengan menggunakan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif
meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian
hipotesis melalui uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi (R2). Analisis kualitatif
merupakan interpretasi dari data-data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan
data yang sudah dilaksanakan dengan memberi keterangan dan penjelasan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa koefisien determinasi yang terlihat pada Adjusted R Square sebesar 0,636
yang berarti bahwa keputusan pembelian pengaruhnya dapat dijelaskan oleh ketiga variabel
independen dalam penelitian ini yaitu produk, harga dan lokasi sebesar 63,6%, dan sisanya
yaitu 36,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. secara persial
berdasarkan hasil uji t variabel-variabel dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan
dimana produk produk memiliki pengaruh terbesar dibandingkan variabel lain dalam
penelitian ini, sedangkan harga memiliki pengaruh paling rendah terhadap keputusan
pembelian. Berdasarkan hasil uji F menunjukan bahwa secara simultan atau bersama-sama
variabel dalam penelitian ini yaitu produk, harga dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Ika Putri Iswayanti (2010) meneliti tentang “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas
Pelayanan, Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian pada rumah makan Soto
Angkring Mas Boed di Semarang”. Populasi dalam penelitian ini adalah para tamu penikmat
Soto Angkring Mas Boed. Sampel yang di ambil sebanyak 100 responden dengan
menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan pendekatan Accidental Sampling, yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,260 X1 + 0,253 X2 + 0,239 X3 + 0,206 X4 + e.
berdasarkan analisis data statistik, indikator-indikator pada penelitian ini bersifat valid dan
variabelnya bersifat reliabel. Pada pengujian asumsi klasik, model regresi multikolonieritas,
tidak terjadi heteroskedastisitas, dan berdistribusi normal. Urutan sacara individu dari masing-
masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kualitas produk dengan koefisien
regresi sebesar 0,260, lalu kualitas layanan dengan koefisien regresi sebesar 0,253, kemudian
diikuti variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0,239, sedangkan veriabel yang
berpengaruh paling rendah adalah tempat dengan koefisien regresi sebesar 0,206.
Rifki Khoirul Nizar (2011) meneliti tentang “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Layanan
dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Tanah Non Subsidi pada pangkalan minyak
tanah di jalan GOR No 129 Kudus”. Populasi dalam penelitian adalah para konsumen yang
membeli minyak tanah non subsidi di pangkalan jalan GOR no 129 Kudus. Sampel yang diambil
sebanyak 60 responden dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan
pendekatan Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,258 X1 +
0,291 X2 + 0,397 X3. Berdasarkan analisis data statistic, indikator-indikator pada penelitian ini
bersifat valid dan variabelnya bersifat relialibel. Pada pengujian asumsi klasik model regresi
berdistribusi normal, tidak ada gejala multikoloniaritas, dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel
lokasi dengan koefisien regresi sebesar 0,397, lalu kualitas layanan dengan koefisien sebesar
0,291, sedangkan variabel yang berpengaruh paling rendah adalah harga dengan koefisien
regresi sebesar 0,258.

2.3 Kerangka Pemikiran


Pertama, adanya hubungan antara variabel harga (X1) dengan keputusan konsumen
dalam melekukan pembelian. Apabila terjadi perubahan harga suatu produk, maka konsumen
akan mempertimbangkan kembali untuk melakukan pembelian. Kedua, kualitas produk (X2)
mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian suatu produk, jika suatu
produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Ketiga, lokasi (X3) yang strategis dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Lokasi yang mudah dijangkau, aman, dan
dekat dengan pusat keramaian akan lebih dipilih oleh konsumen dalam melakukan pembelian.
Kerangka teoritis menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini
adalah harga (X1), kualitas produk (X2), lokasi (X3) terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian (Y) yang dilakukan oleh konsumen. Biasanya kerangka teori disusun dalam bentuk
matrix, bagan atau gambar sederhana.

HARGA (X1)

KUALITAS KEPUTUSAN
PRODUK (X2) PEMBELIAN (Y)

LOKASI (X3)
2.4 Hipotesis
Perumusan hipotesis merupakan bagian dari langkah dalam suatu penelitian. Tetapi
perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan seperti dibawah ini :
Hipotesis 1 :
Ho : tidak ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
Ha : adanya pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
Hipotesis 2 :
Ho : tidak ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Ha : adanya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Hipotesis 3 :
Ho : tidak ada pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian
Ha : adanya pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian
Hipotesis 4 :
Ho : tidak ada pengaruh harga, kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian
Ha : adanya pengaruh harga, kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistimatis menelaah bagian-bagian fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan metode-metode matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Dimana dalam penelitian
ini akan membahas pengaruh harga (X1), kualitas produk (X2), lokasi (X3) terhadap keputusan
pembelian (Y).
3.2 Lokasi dan Waktu Peneltian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk
memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun lokasi penelitian ini di Jl. Banteng Kabupaten
Ende. Dan penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 juni 2020 sampai selesai.
3.3 Instrumen Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah sumber
data yanhg diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini
berupa opini subyek (orang) secarta individu atau kelompok. Hasil observasi terdapat suatu
benda (fisik) kegiatan atau kejadian dan hasil pengujian. Data ini diperlukan untuk
mengetahui tanggapan konsumen terhadap pembelian konsumen yang dapat dilihat dari
harga, kualitas produk dan lokasi. Untuk itu mendapatkan data tersebut akan dibagikan
kuesioner kepada para responden.

Table 3.1
Penentuan Jawaban Kuesioner

No Jenis jawaban skor


1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup setuju 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1

3.4 Populasi dan Sampel


Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
diduga. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang
pernah datang dan melakukan pembelian kacamata di Optik Diva Ende.
Melakukan sebuah penelitian, seseorang peneliti tidak harus meneliti secara
keselurusan anggota populasi yang ada. Peneliti dapat memilih beberapa orang yang dianggap
dapat mewakili populasi tersebut yakni dari pelanggang tetap dari konsumen kacamata di Optik
Diva Ende yang berjumlah 100 konsumen. Dan untuk pengambilan sampel akan digunakan
Rumus Slovin yang ditetapkan sebesar 50 responden. Adapun rumus pengambilan sampel
menurut Slovin adalah sebagai berikut :
n = N/1+N (e)2
n = 100/1 + 100 (0,01)
= 100/1+1
= 100/2
= 50
Dimana : n = ukuran sampel
N = ukuran Populasi
E = Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)
Sampel adalah subset dari populasi atau beberapa anggota dari populasi yang diamati.
Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling
merupakan teknik pengambilan obyeknya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan
menggunakan berbagai cara tertentu. Kriteria pemilihan sampel tersebut adalah konsumen
kacamata di Optik Diva Ende berusia dari 17 tahun ke atas.
3.5 Definisi Operasional

Table 3.5.1
Variabel keputusan pembelian (Y)
Variabel Indikator Item peryataan Skala liket
Keputusan pembelian a. Kemantapan 1. Kualitas produk yang Skala Liket
pada sebuah sangat baik untuk
produk membangun
kepercayaan
konsumen
2. Kualitas produk yang
sangat baik
penunjang kepuasan
konsumen
b. Kebiasaan
3. Nyaman akan
dalam membeli
pelayan yang
produk
ditawarkan
c. Memberikan
4. Tersebarnya
rekomendasi
informasinya secara
pada orang lain
dari mulut ke mulut
dan media.

Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara actual
melakukan pembelian produk kacamata. Konsumen sebagai pelaku utama dalam proses
pembelian sesalu menjadi perhatian produsen itu sendiri. Adapun keputusan pembelian dalam
penelitian ini diukur berdasarkan adanya dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pencarian informasi dan sumber-sumber yang berkaitan dengan produk, sebagai percobaan
untuk menggunakan kacamata, penilaian konsumen terhadap kualitas dan keputusan membeli
konsumen terhadap kenyamanan akan pelayanan yang ditawarkan.

Table 3.5.2
Variabel harga (X1)
Variabel indikator Item pernyataan Skala liket
Harga a. Keterjangkauan 1. Harga kacamata Skala liket
harga terjangkau
2. Harga sesuai dengan
daya beli konsumen
b. Kompetitifan harga 3. Harga kacamata
sangat kompetitif
dengan yang lainnya
c. Kesesuaian harga
4. Harga kacamata
dengan fasilitas
sesuai dengan fasilitas
yang ada
d. Kesesuaian harga
5. Harga kacamata
dengan pelayanan
sesuai dengan fasilitas
pelayanan

Pengertian harga dalam penelitian ini adalah tingkat kemempuan seseorang untuk
menilai suatu barang dengan nilai atau satuan alat ukur rupiah sehingga dapat memiliki barang
atau jasa yang ditawarkan. Sehingga setiap orang jika membeli suatu produk pasti mempunyai
pendapatan yang berbeda tentang harga, hal ini dilihat dari sudut pandang seseorang satu
berbeda dengan yang lain karena mempunyai kemampuan beli yang berbeda.
3.5.3

Variabel Kualitas produk (X2)

Variabel Indikator Item pernyataan Skala liket


Kualitas produk a. Kesan kualitas 1. Kacamata di Skala liket
Optik Diva ende
memberikan
produk sesuai
dengan
keinginan
konsumen
b. Ketahanan
2. Kacamata di
Optik Diva Ende
mempunyai
ketahanan yang

c. desain cukup lama


3. Kacamata di
Optik Diva Ende
memberikan
desain yang
cukup banyak

Kualitas produk suatu bentuk barang yang diukur dalam ketingkatan standar mutu
ketahanan, keistimewaan tambahan serta fungsi kinerja dari produk kacamata itu sendiri yang
dapat memenuhi kebutuhan ekspansi pelanggan. Sehingga konsumen kacamata di Optik Diva
Ende tidak akan ragu.
Table 3.5.4

Variabel lokasi (X3)

Variabel Indicator Item pernyataan Skala liket


Lokasi a. Akses 1. Lokasi Optik Diva Ende Skala liket
sangat mudah dijangkau
2. Kondisi jalan menuju Optik
Diva Ende sangat bagus
3. Lokasi Optik Diva Ende
sangat dekat dengan
keramaian dan kepadatan
4. Lalu lintas disekitas Optik
Diva Ende lancar

b. Lalu lintas 5. Memberikan tempat parkir


yang cukup luas

c. Tempat
parkir

Pemilihan lokasi sangatlah penting dalam melakukan bisnis, maka dari itu lokasi usaha
kacamata di Optik Diva Ende sangat dekat dengan akses jalan keramaian sehingga para
konsumen bisa membeli dengan mudah sebab lokasi yang dilalui mudah dijangkau oleh sarana
transportasi umum. Di Optik Diva Ende juga menyediakan lokasi parkir yang cukup luas baik
untuk roda dua maupun roda empat.

3.6 Analisis Data


Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara
lain dari kuantitatif (pengukuran).
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif yaitu analisis yang ditunjukan pada perkembangan dan pertumbuhan
dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang keadaan tertentu dengan cara
menguraikan tentang sifat-sifat dari objek penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan
dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan membaca tabel-tabel, angka-angka yang
tersedia kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
3.6.2 Analisis Normalitas
Uji normalitas bertujian untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan
bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov swimov satu arah. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan
apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai sighnifikan.
Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak maka dapat dideteksi dengan melihat
Normality Probability Plot. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tetapi mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.6.3 Uji Hesteroskeditas
Uji hesteroskeditas adalah suatu keadaan dimana varians dan kesalahan pengganggu
tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
hesteroskeditas. Uji hesteroskeditas dapat dilakukan untuk merespon variabel X sebagai
variabel independen dengan nilai absolut unstandartdizet residual regresi sebagai variabel
dependen. Apabila hasil uji diatas level signhnifikan (r>0,05)(r<0,05) berarti terjadi
heteroskedasitas.
3.6.4Pengujian Hipotesis dengan Regresi Linier Berganda
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen dengan skala pengukuran atau rasio dalam suatu persamaan linier, dalam penelitian
ini digunakan analisis regresi berganda yang diolah dengan perangkat lunak SPSS (versi 20).
Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, maka pengujian asumsi klasik perlu
dilakukan untuk memastikan apakah model regresi linier berganda yang digunakan tidak
terdapat masalah normalitas, multikolinieritas dan autokolerasi. Persamaan regresi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + e

Keterangan
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Harga
X2 = Kualitas Produk
X3 = Lokasi
A = konstanta
B1B2B3 = koefisien Regresi
e = Terms of error ( variabel yang tidak diteliti)

a. Uji koefisien Determinasi (R2)


Koefisien Determinasi ( good of fit), yang dinotifikasikan dengan R2 merupakan ukuran
yang penting dalam regresi. Determinasi mencerminkan kemampuan variabel dependen.
Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. R2 menunjukan seberapa besar porporsi dari total variasi variabel tidak
bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasannya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin
besar porporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
b. Uji Statistik F
Signifikansi model regresi secara simultan di uji dengan melihat nilai signifikansi (sig)
dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. Uji F-statistik digunakan untuk membuktikan ada pengaru antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Kriteria :
1) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika F hitung < F tabel, maka Ha diterima dan Ha ditolak.
Atau
1) Jika P < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika P > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

c. Uji Statistik t
Pengujian statistic t adalah pengujian terhadap masing-masing variabel independen. Uji
t (coefificient) akan dapat menunjukan pengaruh masing-masing variabel independen (secara
persial) terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang digunakan :
1) Jika t tabel > t hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika t tabel < t hitung maka Ho diterima dan Ha di tolak.
Atau
1) Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan ha diterima.
2) Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
DAFTAR PUSTAKA

Larosa, Septhani Rebeka dan Sugiarto. 2011. “ Analisis pengaruh Harga, Kualitas Produk dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Warung-warung Makan
disekitar Simpang Lima Semarang)”. (online),
(http://eprint.undip.ac.id/28746/1/jurnal.pdf, diakses januari 2016).

Agung, Abdul Harits. 2013. Analisis pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Harga, dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Mie Setan Jember. Skripsi.
Jember : PPs Universitas Jember

Kurniawan, Ferdy Zoel. 2013. “Pengaruh Harga, Produk, Lokasi dan Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Soto Angkring Mas Boed Spesial Ayam Kampung Semarang”.
(online), (http://eprints.dinus.ac.id/8883/1/jurnal_13929.pdf, diakses januari 2016).

Mowen, John C dan Minor, Michael.2002. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama.

Amstrong dan Kotler, Prinsip-prinsip pemasaran jilid 1, Edisi 8, Erlangga:Jakarta, 2001.

Bayu, Swasta dan Irawan, manajemen pemasaran Modern, Liberty: Yogyakarta, 2001

Setiawan, Nugraha. Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Krejcie Morgan.
Telaah Konsep dan Aplikasinya Tesis, Universitas Padjajaran: Bandung, 2007.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta: Bandung, 2009

Susanto, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, Elex Media Komputindo: Jakarta,2000

Anda mungkin juga menyukai