LAPORAN AKHIR
BIDANG KEGIATAN:
PKM – KARSA CIPTA
Diusulkan Oleh:
Achmad Maulidur Rofiudin; Ketua; 2010502006
Arif Rahman; Anggota 1; 2110501031
Arsyad Ni’am Fidaroin; Anggota 2; 2110502001
Dimas Nur Romadhon Anggota 3; 2110502011
Auzan Faizdaffa Hakim; Anggota 4; 2110502016
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2022
HALAMAN PROPOSAL LAPORAN AKHIR
PKM – KARSA CIPTA
Mengetahui,
Wakil Dekan Dosen Pembimbing,
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,
Ir. Ibrahim Nawawi, S.T., M.T., IPM. Ir. Kun Suharno, M.T.
NIP 197303282021211004 NIP 19590408199403100
ii
RINGKASAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Petani Ikan ......................................................................................... 3
Gambar 2.2 Pakan Ikan dari Limbah Organik ...................................................... 4
Gambar 2.3 Pakan Unggas dari Limbah Organik ................................................. 5
Gambar 3.1 Diagram Alur..................................................................................... 8
Gambar A. Pembuatan Kandang Magot .............................................................. 15
Gambar B. Hasil Kandang Magot ......................................................................... 15
Gambar C. Pencampuran Telur Magot Dengan Air ............................................. 15
Gambar D. Limbah Organik Guna Media Tumbuh Magot................................... 15
Gambar E. Kadang Perkembangan Magot ........................................................... 15
Gambar F. Hasil Budidaya Magot Dengan Limbah Organik ............................... 15
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan
berasal dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk
hidup, ataupun limbah tanaman. Dengan kata lain, limbah organik adalah bahan
sisa atau sampah yang diperoleh dari proses produksi atau kegiatan, baik kegiatan
dalam ranah rumah rumah tangga maupun ranah industri. Limbah organik ini
adalah limbah atau sampah yang mudah terurai melalui beberapa proses alami
(Nandy, 2021).
Selanjutnya, banyak petani ikan atau pembudidaya ikan yang sulit
mendapatkan makanan ikan dengan kualitas yang bagus dengan harga terjangkau.
Sedangkan, pada dasarnya saat ini makanan ikan tersebut sulit didapat dikarenakan
harga makanan ikan yang terbilang cukup mahal.
Disisi lain, banyak limbah organik yang menumpuk dan terbuang sia-sia.
Padahal sebenarnya limbah tersebut masih dapat didaur ulang kembali menjadi
bahan-bahan yang dapat bermanfaat, salah satunya menjadi pakan ikan atau unggas
lainnya.
Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa mencoba mencari kebaharuan inovasi
dari bidang karsa cipta berupa makanan ikan yang baru dan murah dari limbah tadi.
Tujuannya, yaitu agar limbah organik dapat lebih bermanfaat serta petani atau
pembudidaya ikan dapat dengan mudah mendapatkan pakan ikan dengan kualitas
yang baik dengan harga yang terjangkau.
1.2 Rumusan Masalah
Sebagaimana kerap diulas, pakan menjadi beban yang signifikan karena
diperkirakan dapat mencakup 60 hingga 70 persen dari keseluruhan biaya produksi
(Rahman, 2020). Untuk mengurangi biaya pembelian pakan ikan yang mahal, perlu
adanya terobosan pembuatan pakan alternatif sebagai pengganti pakan pabrikan.
Apalagi di tengah pandemi COVID-19 saat ini, banyak pengusaha mikro kecil
termasuk petani ikan yang mengalami penurunan penghasilannya karena daya beli
masyarakat juga menurun (MC Kab. Sleman, 2021). Dalam target produksi
perikanan budidaya nasional di tahun 2024, diperkirakan, kebutuhan pakan nasional
1
mencapai 12 hingga 13 juta ton. Tentu untuk mewujudkan target tersebut, masalah
pakan ikan harus diselesaikan. Selama ini, pembudidaya ikan level kecil masih
menganggap harga pakan pabrikan cukup mahal dan menjadi faktor penghambat
perkembangan usaha karena keuntungannya sangat kecil (Rahma, 2021). Oleh
karena itu, diperlukan bahan yang murah dan mudah dijumpai untuk membuat
pakan yang baik dengan kualitas tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan hasil
panen serta memenuhi target nasional.
1.3 Tujuan
Tujuan dari PKM yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan inovasi baru untuk pakan ikan,unggas dan unggas
2. Memanfaatkan limbah organik menjadi makanan ikan yang memiliki
kualitas baik dengan harga terjangkau
Mengurangi limbah organik yang banyak agar lingkungan lebih bersih.
1.4 Manfaat
1. Bagi Masyarakat :
a. Menyediakan pakan ikan kualitas baik dengan harga murah bagi petani
atau pembudidaya ikan dan unggas
b. Meningkatkan kesejahteraan bagi para bagi petani atau pembudidaya
ikan, dan unggas
2. Bagi Akademisi :
a. Mampu mengembangkan sebuah ide kreatif dan inovatif khususnya di
bidang karsa cipta.
b. Mampu memicu minat dan bakat akademisi dalam menemukan atau
mengembangkan suatu karya ilmiah.
1.5 Luaran Yang Diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari adanya kegiatan ini, antara lain :
1. Laporan kemajuan kegiatan PKM.
2. Laporan kegiatan akhir PKM.
3. Karsa cipta berupa pakan ikan dan unggas dari limbah organik, sebagai
penunjang kesejahteraan petani atau pembudidaya ikan.
4. Publikasi Artikel Ilmiah.
5. Pendaftaran Hak Paten.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
diatur oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp4.500 per kg. Harga pakan unggas
terlalu tinggi karena di dalam negeri [stok] berkurang, dari luar negeri juga kurang.
2.2 Pakan Ikan dari Limbah Organik
Saat ini limbah yang berasal dari rumah makan dan rumah tangga sangat
melimpah dengan sangat minimnya penanganan. Limbah tersebut terutama limbah
organik sangat sesuai untuk dimanfaatkan sebagai pakan alternatif ikan guna
mengurangi penggunaan pakan komersial. Bahan baku yang dipakai dalam
pembuatan pakan buatan berfungsi sebagai sumber protein, energi, mineral, dan
vitamin. Faktor utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan pakan
adalah kandungan nutrisi bahan, tingkat kecernaan, ketersediaan, kontinuitas, dan
harga. Bahan-bahan ini didapatkan dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani) dari
limbah rumah makan yang mengandung nilai gizi sebagai bahan baku pakan ikan
budidaya. Dalam pembuatan pakan ikan dalam bentuk pelet dari limbah rumah
makan seperti sisa nasi, sayuran, dan daging, yaitu bahan baku makanan tersebut
harus dijemur atau dikering-anginkan untuk mengurangi kadar air, kemudian
mencampur bahan-bahan seperti tepung tapioka, vitamin, dan dedak yang
ditimbang sesuai dengan analisis bahan yang dapat menjadi pilihan alternatif pakan
ikan. Penggunaan limbah organik dari rumah makan seperti sayur-sayuran dan
daging-dagingan dapat menekan biaya operasional dalam pemberian pakan ikan.
Pakan Ikan dari Limbah Organik ditunjukkan pada gambar 1.2.
4
hijau, daun kembang kol, kulit jagung, klobot jagung dan daun singkong.
Penggunaan sampah sebagai bahan pakan unggas sebetulnya sudah dilakukan
cukup lama. Diketahui bahwa sampah yang sering dianggap lebih banyak
menyebabkan masalah karena mencemari lingkungan ternyata banyak mengandung
mineral, nitrogen, fosfat, kalium, serta vitamin B-12. Vitamin B-12 terkandung
dalam sampah karena adanya sejenis bakteri yang dapat menfermentasikan sampah
dan mensintesis vitamin B-12. Unsur-unsur tersebut diatas merupakan unsur yang
sangat diperlukan unggas. Sebagai bahan pendukung, tentu saja sampah tersebut
akan lebih aman digunakan sebagai pakan apabila diproses dahulu, misalnya
dengan cara pengeringan atau fermentasi. Pakan Unggas dari Limbah Organik
ditunjukkan pada gambar 1.3.
5
penyakit karena pakan dipastikan telah lulus uji di tempat produksi. Sama halnya
seperti pakan dari limbah organik, pakan biasa juga memiliki kekurangan seperti
biaya yang dikeluarkan relatif lebih besar dibanding pakan dari limbah organik dan
menurunkan kualitas air karena lebih sulit terurai.
Pakan dari limbah organik memiliki keunggulan yaitu lebih mudah dicerna,
harga yang relatif lebih murah, memiliki nutrisi yang lebih lengkap dan tinggi serta
tingkat pencemaran pada air kultur lebih rendah. Akan tetapi, pakan dari limbah
organik juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lebih lama
dalam menyiapkannya sesuai dengan kebutuhan, selain itu pakan dari limbah
organik lebih berisiko penularan penyakit sehingga dapat mengganggu proses
budidaya yang dilakukan.
2.5 Solusi Masalah Mitra
Pakan dari Limbah Organik yang kami buat dengan kelebihan dan
kesederhanaannya mampu menjawab permasalahan mitra kerja. Pakan dari Limbah
Organik yang kami buat ini juga dirancang untuk menyediakan pakan ikan kualitas
baik dengan harga murah bagi petani atau pembudidaya ikan. Pakan dari Limbah
Organik ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
1. Bahan yang digunakan mudah didapatkan dan relatif lebih murah.
2. Memiliki nutrisi yang lebih lengkap dan tinggi serta tingkat pencemaran
pada air kultur lebih rendah.
3. Membantu para pembudidaya/petani ikan agar lebih hemat pengeluaran
dalam memberi makan ikan.
6
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
7
selama 1 bulan. Hasil evaluasi yang kami dapatkan untuk menentukan kekurangan
dari pembiakan maggot Hermetia Illucens. Kekurangan tersebut akan dijadikan
sebagai tolak ukur untuk melakukan perbaikan.
5. Implementasi Maggot Kepada Mitra
Setelah pembiakan maggot Hermetia Illucens dilakukan evaluasi dan disesuai
kebutuhan mitra, selanjutnya akan diimplemantasikan kepada mitra.
6. Monitoring
Pada tahap ini akan dilakukan monitoring terhadap perkembangbiakan maggot
di dalam kandang. Pengambilan data-data juga dilakukan untuk mencatat
perkembangan maggot sekaligus sebagai bahan penyusunan laporan akhir.
7. Laporan Kemajuan Kegiatan PKM
Pada tahap ini disusun laporan kemajuan dari kegiatan PKM yang dilaporkan.
8. Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan PKM
Pembiakan maggot Hermetia Illucens yang telah dievaluasi diharapkan dapat
diterapkan untuk menjadi salah satu solusi terhadap permasalahan pengolahan
sampah organik. Kemudian, kami dokumentasikan dan kami susun dalam sebuah
laporan akhir PKM.
3.2 Diagram Alur
Untuk gambaran diagram alur sendiri telah di tunjukkan pada gambar 1.4
Implementasi
Manggot Kepada Laporan
Mulai Monitoring
Mitra Kemajuan
Kegiatan
Perbaikan
8
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
9
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh
kesimpulansebagai berikut ini:
1. Media pertumbuhan mempengaruhi produksi maggot
2. Dedaunan busuk dapat menghasilkan maggot
3. Produksi, kandungan protein, dan kandungan lemak maggot banyak
4. Kandungan airnya juga tinggi
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disarankan bahwa
untuk ke depan maggot ini dapat dijadikan penelitian dengan mengaplikasikan ke
ternak atau dibudidayakan dan diperjual-belikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Apriani P Rihi. 2019. Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan Buatan terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus Burchell) di Balai Benih Sentral Noekele Kabupaten Kupang.
BIOEDU 4(2), 56-62.
DKP Prov. Jateng. 2020. “Pentingnya Pakan Dalam Budidaya Ikan”,
https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/blpkil/pentingnya-pakan-d
alam-budidaya-ikan, diakses pada 28 Maret 2022 pukul 20.00.
MC Kab. Sleman. 2021. “Hemat Biaya Pakan Ikan dengan Memanfaatkan
Limbah Pertanian”, https://infopublik.id/kategori/nusantara/558133/hemat-
biaya-pakan-ikan-dengan-memanfaatkan-limbah-pertanian, diakses pada
28 Maret 2022 pukul 20.00.
Melati, I., Azwar, ZI., dan Mulyasari. 2018. Pemanfaatan Bahan Nabati
Terfermentasi Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan. Prosiding Seminar
Nasional Ikan. 299-305.
Nandy. 2021. “Pengertian Limbah Organik, Jenis, Ciri, dan Cara Mengolahnya”,
https://www.gramedia.com/literasi/limbah-organik/, diakses pada 28
Maret 2022 pukul 20.00.
Rahma, Athika. 2021. “Ternyata, Pakan Ikan dan Udang Indonesia Masih Banyak
Impor”, https://www.liputan6.com/bisnis/read/4585464/ternyata-pakan-
ikan-dan-udang-indonesia-masih-banyak-impor, diakses pada 28 Maret
2022 pukul 20.00.
Suciati Rizkia., Faruq Hilman (2017) EFEKTIFITAS MEDIA PERTUMBUHAN
MAGGOTS Hermetia illucens(Lalat Tentara Hitam) SEBAGAI SOLUSI
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK
11
Lampiran 1. Penggunaan Dana
1. Peralatan Penunjang
No Peralatan Penunjang Kuantitas Harga Satuan Total Harga (Rp)
1 Sarung tangan latex 4 40.000,00 160.000,00
2 Sekop tanaman 5 15.000,00 75.000,00
3 Plastik 1 gulung 110.000,00 110.000,00
4 Strimin 30 meter 10.000,00 300.000,00
5 Balok kayu jati 8 buah 39.000,00 312.000,00
6 Ember cor hitam 4 25.000,00 100.000,00
7 Lampu 30 wat 4 55.000,00 220.000,00
8 Kabel 20 meter 7.000,00 140.000,00
9 Konektor 4 5.000,00 20.000,00
10 Piting lampu 4 8.000,00 32.000,00
Subtotal 1 (Rp) 1.469.000,00
2. Bahan Habis Pakai
No Bahan Habis Pakai Kuantitas Harga Satuan Total Harga (Rp)
1 Tepung roti 20 kg 8.000,00 160.000,00
2 Em 4 4 botol 30.000,00 120.000,00
3 Wadah penetasan magot 4 22.000,00 88.000,00
4 Telur magot 40 10.000,00 400.000,00
Subtotal 2 (Rp) 768.000,00
3. Lain-Lain
No Lain-lain Kuantitas Harga Satuan Harga Total (Rp)
1 Biaya listrik 1 50.000,00 50.000,00
2 Perjalanan 1 100.000,00 100.000,00
3 Cetak poster 1 30.000,00 30.000,00
4 Jasa print dan jilid 1 100.000,00 85.000,00
5 Stop map 1 15.000,00 15.000,00
Subtotal 3 (Rp) 262.000,00
Subtotal (1+2+3) (Rp) 2.500.000
12
Lampiran 2. Logbook Kegiatan PKM
Tabel 1. Format Buku Catatan Harian Kegiatan PKM (logbook)
Paraf Dosen
No Tanggal Kegiatan
Pembimbing
Membahas perencanaan
2 28 September 2022 pembuatan media tumbuh
maggot serta kandang
Membeli bahan-bahan untuk
3 17 Oktober 2022
pembuatan media dan kandang
Pembuatan media tumbuh
4 21 Oktobe 2022
maggot
13
Lampiran 3. Bukti Nota Pembayaran
14
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN
15