Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lilik Agustin

NIM :221520100031

Jawaban UAS

1. Muhammadiyah berwatak tajrid dan tajdid maksudnya adalah : tajrid


merupakan mengembalikan dan memurnikan segala sesuatu kegiatan yang
terkait dengan akidah dan ibadah kepada ajaran yang sesuai AL Quran dan Al-
sunnah AL-Maqbullah.
Sedangkan tajdid memiliki makna memperbaharui sehingga menjadi baru.
Dalam istilah terminology, tajdid berarti pembaharuan terhadap kehidupan
keagamaan, baik bentuk pemikiran ataupun gerakan, sebagai respon atau
reaksi atas tantangan baik internal maupun eksternal yang menyangkut
keyakinan dan sosial umat.
Dalam gerakan islam yang berwatak tajrid dan tajdid, model terjid dan tajdid
dalam muhammadiyah adalah konkrit dan produktif, tajdid bersifat terbuka,
tajdid sangat fungsional dan selaras dengan cita-cita muhammadiyah untuk
menghindari islam sebagai agama yang berkemajuan. Model tarjid
muhammadiyah ada hubungan yang bersifat dealektif hermeneutis
( Hubungan timbal balik ) bukan hubungan yang bersifat normatitas AL-Quran.
Model gerkan muhammadiyah yang utama untuk memurnikan Al-Quran dan
Sunnah serta menjauhi ajaran yang tifak sesuai dengan ajaran dan tuntunan
Rosululah serta menjauhi tahayul khurufat dan syirik kepada allah SWT.

2. Makna Lambang dan makna dari logo Muhammadiyah


Lambang berupa matahari dengan dua belas sinar berwarna putih, di
tengahnya bertuliskan Muhammadiyah dengan dua kalimah syahadat yang
melingkaringnya dan warna hijau sebagai dasarnya.

 Arti Lambang Matahari

Mengapa ada lambang  matahari? Karena KH Ahmad Dahlan (ayahnya)


menginginkan Muhammadiyah menjadi wadah yang bisa menyinari
hati (mencerahkan). Menyinari dengan ajaran Islam yang benar
berdasarkan Al-qur’an dan Sunnah. Agar tercipta masyarakat yang
utama (madani) yang berarti beriman, berbudi pekerti luhur jujur, adil,
menghormati sesama manusia dan mencintai semua makhluk serta
beramal shalih.

 Tulisan Muhammadiyah, bermakna bahwa organisasi Muhammadiyah


merupakan organisasi dari orang-orang yang ingin mengikuti Sunnah
Nabi Muhammad saw.
Tulisan Muhammadiyah dilingkari dua kalimah syahadat, tulisan itu
bermkan bahwa orang-orang Muhammadiyah ingin menegakkan
menegakkan tauhid dan pengikut Rasululllah Muhammad saw.

 Sinar mataharinya berwarna putih, warna putih merupakan warna yang


disukai Rasulullah. Rasulullah suka berpakaian putih. Kita juga sering
berdoa, Allahumma naqqini minal khathaya kama yunaqats tsaubu al
abyadhu minaddanas. (Ya Allah bersihkanlah hamba dari segala
kesalahan sebagaimana kain putih yang telah dibersihkan dari
kotoran). KH A Dahlan berharap setiap warga Muhammadiyah 
memancarkan agama Islam (berdakwah amar makruf nahi munkar)
dengan niat bersih dan hati yang suci, tanpa pamrih, kecuali mencari
berharap ridha Allah semata, Amin. Jika Islam di dakwahkan dengan
niat suci bersih, maka Islam akan mencerahkan. Ibaratnya sinar putih
bersih maka yang disinaripun akan menjadi terang hatinya dan
tercerahkan pikirannya.
 Makna Warna Hijau Pada Logo Muhammadiyah

Mengapa warna dasarnya hijau? Menurut KH Siraad Dahlan, warna


hijau itu adalah warna yang selalu ditawarkan Allah kepada Mukmin,
Muslim yang baik yang senantiasa melaksanakan amal shalih seperti
tersebut dalam surat Ar-Rahman ayat 76, surat Al-Insan ayat 21 dan
surat Kahfi ayat 31.

3. Tafsir QS Al- Maun

Dalam  Tafsir Surah Al Ma’un Ayat 1-7 dijelaskan bahwa orang-orang yang
mendustakan agama adalah orang yang memperlakukan orang miskin
dengan kasar, lebih-lebih kepada  anak yatim yang butuh pertolongan. Selain
itu dalam pembahasan ini juga disinggung mengenai orang-orang yang tidak
ikhlas dalam beribadah dan orang-orang yang pelit.

 Ayat 1

Dalam ayat ini, Allah menghadapkan pertanyaan kepada Nabi


Muhammad, “Apakah engkau mengetahui orang yang mendustakan
agama dan yang dimaksud dengan orang yang mendustakan agama?”
Pertanyaan ini dijawab pada ayat-ayat berikut.

 Ayat 2

Allah lalu menjelaskan bahwa sebagian dari sifat-sifat orang yang


mendustakan agama ialah orang-orang yang menolak dan membentak
anak-anak yatim yang datang kepadanya untuk memohon belas-
kasihnya demi kebutuhan hidupnya. Penolakannya itu sebagai
penghinaan dan takabur terhadap anak-anak yatim itu.

 Ayat 3

membantu dan memberi makan orang miskin. Bila tidak mau mengajak
orang memberi makan dan membantu orang miskin berarti ia tidak
melakukannya sama sekali. Berdasarkan keterangan di atas, bila
seorang tidak sanggup membantu orang-orang miskin maka hendaklah
ia menganjurkan orang lain agar melakukan usaha yang mulia itu.

 Ayat 4-5

Dalam ayat-ayat ini, Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu


celakalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan
lidahnya, tidak sampai ke hatinya. Dia lalai dan tidak menyadari apa
yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh anggota tubuhnya.

Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan takbir tetapi


tidak menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak
biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi
apa-apa, tidak ubahnya seperti robot.

Perilaku tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan


agama, yaitu orang munafik. Ancaman itu tidak ditujukan kepada orang
-orang muslim yang awam, tidak mengerti bahasa Arab, dan tidak tahu
tentang arti dari apa yang dibacanya. Jadi orang-orang awam yang
tidak memahami makna dari apa yang dibacanya dalam salat tidak
termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini.

 Ayat 6

Allah selanjutnya menambah penjelasan tentang sifat orang pendusta


agama, yaitu mereka melakukan perbuatan-perbuatan lahir hanya
semata karena ria, tidak terkesan pada jiwanya untuk meresapi rahasia
dan hikmahnya.

 Ayat 7

Allah menambahkan lagi dalam ayat ini sifat pendusta itu, yaitu mereka
tidak mau memberikan barang-barang yang diperlukan oleh orang-
orang yang membutuhkannya, sedang barang itu tak pantas ditahan,
seperti periuk, kapuk, cangkul, dan lain-lain.

Keadaan orang yang membesarkan agama berbeda dengan keadaan


orang yang mendustakan agama, karena yang pertama tampak dalam
tata hidupnya yang jujur, adil, kasih sayang, pemurah, dan lain-lain.

Sedangkan sifat pendusta agama ialah ria, curang, aniaya, takabur, kikir,
memandang rendah orang lain, tidak mementingkan yang lain kecuali
dirinya sendiri, bangga dengan harta dan kedudukan, serta tidak mau
mengeluarkan sebahagian dari hartanya, baik untuk keperluan
perseorangan maupun untuk masyarakat.

4. Muhammadiyah dalam pemberdayaan perempuan

Muhammadiyah dalam pemberdayaan perempuan sangatlah konsen , melalui


Gerakan Aisyiyah, perempuan didorong untuk maju baik dalam masalah
Pendidikan, agama, ekonomi, Kesehatan dst. Pemberdayaan perempuan
dikalangan Muhammadiyah sudah sangat berkembang melalui amal usaha
Muhammadiyah dan Aisyiyah, , kita melihat banyak perempuan yang aktif
bekerja sebagai pendidik, doter, perawat, bidan bahkan mubalighot juga.

Anda mungkin juga menyukai