Anda di halaman 1dari 3

KEIMANAN

ULANGAN AKHIR SEMESTER


Mata Kuliah : kemanusiaan dan keimanan
Dosen Pengajar : Anis Farihah, M.Th.I

DITULIS OLEH:
Anggita Lailya Ayu Cahyani (221520100017)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN AKADEMIK 2022
1. Jelaskan tentang watak tajrid dan tajdid muhammadiyah!
2. Uraikan tentang lambang dan makna dari logo muhammadiyah!
3. Surah al-maun merupakan surah yang mengandung latar historis dalam gerakan
social organisasi muhammadiyah. Jelaskan keseluruhan tafsir QS.Al-Maun secara
singkat!
4. Bagaimana pandangan anda tentang muhammadiyah dalam pemberdayaan
perempuan?

Jawab

1. Dalam hal ini muhammadiyah juga sebagai gerakan islam yang berwatak tajrid dan
tajdid. Tajrid sendiri menurut bahasa berasal dari kata "JarradaYujarridu-Tajridan"
yang memiliki makna asli, murni. Dan secara bahasa Indonesia sebuah pemurnian.
Istilah tajrid tidak sepopuler dengan tajdid meskipun yang dimaksud memurnikan
hal-hal yang khusus.Sedangkan tajdid berasal dari bahasa arab yaitu dari "Jaddada
Yujaddidu-Tajdidaan", yang memiliki makna memperbaharui sehingga menjadi baru.
Dalam kata lain tajdid merupakan pembaharuan terhadap segala usaha yang telah
dilakukan masa lampau untuk mendapatkan kebaikan yang sesuai dengan yang
sudah dicita citakan.

2. Matahri : Matahari merupakan titik pusat dalam tata surya dan merupakan sumber
kekuatan semua makhluk hidup yang ada di bumi. Jika matahari menjadi kekuatan
cikal bakal biologis, Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi sumber kekuatan
spiritual dengan nilai-nilai Islam yang berintikan dua kalimat syahadat.
Duabelas sinar matahari : Duabelas sinar matahari yang memancar ke seluruh
penjuru diibaratkan sebagai tekad dan semagat warga Muhammadiyah dalam
memperjuangkan Islam, semangat yang pantang mundur dan pantang menyerah
seperti kaum Hawari (sahabat nabi Isa yang berjumlah 12)
Warna putih : Warna Putih pada seluruh gambar matahari melambangkan kesucian
dan keikhlasan
Warna hujau : Warna Hijau yang menjadi warna dasar melambangkan kedamaian
dan dan kesejahteraan.

3. Ayat 1 :
Dalam ayat ini, Allah menghadapkan pertanyaan kepada Nabi Muhammad, “Apakah
engkau mengetahui orang yang mendustakan agama dan yang dimaksud dengan
orang yang mendustakan agama?” Pertanyaan ini dijawab pada ayat-ayat berikut.
Ayat 2 :
Allah lalu menjelaskan bahwa sebagian dari sifat-sifat orang yang mendustakan
agama ialah orang-orang yang menolak dan membentak anak-anak yatim yang
datang kepadanya untuk memohon belas-kasihnya demi kebutuhan hidupnya.
Penolakannya itu sebagai penghinaan dan takabur terhadap anak-anak yatim itu.
Ayat 3 :
membantu dan memberi makan orang miskin. Bila tidak mau mengajak orang
memberi makan dan membantu orang miskin berarti ia tidak melakukannya sama
sekali. Berdasarkan keterangan di atas, bila seorang tidak sanggup membantu orang-
orang miskin maka hendaklah ia menganjurkan orang lain agar melakukan usaha
yang mulia itu.
Ayat 4-5 :
Dalam ayat-ayat ini, Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-
orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya, tidak sampai ke hatinya.
Dia lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh
anggota tubuhnya.

Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan takbir tetapi tidak
menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-
kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti
robot.

Perilaku tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan agama, yaitu


orang munafik. Ancaman itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim yang awam,
tidak mengerti bahasa Arab, dan tidak tahu tentang arti dari apa yang dibacanya. Jadi
orang-orang awam yang tidak memahami makna dari apa yang dibacanya dalam
salat tidak termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini.
Ayat 6 :
Allah selanjutnya menambah penjelasan tentang sifat orang pendusta agama, yaitu
mereka melakukan perbuatan-perbuatan lahir hanya semata karena ria, tidak
terkesan pada jiwanya untuk meresapi rahasia dan hikmahnya.
Ayat 7 :
Allah menambahkan lagi dalam ayat ini sifat pendusta itu, yaitu mereka tidak mau
memberikan barang-barang yang diperlukan oleh orang-orang yang
membutuhkannya, sedang barang itu tak pantas ditahan, seperti periuk, kapuk,
cangkul, dan lain-lain.

4. Sejak awal kyai dahlan sangat peduli terhadap pemberdayaan perempuan agar
berperan dalam aktifitas social kemasyarakatan. Dengan ortom tersebut,
muhammadiyah memandang bahwa perempuan juga berpotensi untuk aktif dalam
mengerakkan organisasi yang kala itu di dominasi oleh kaum laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai