Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FILSAFAT

ETIKA KEILMUAN DALAM ARTIKEL


“Terapi Akupresur Menurunkan Tekanan Darah Pasien
Hipertensi”

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu


Dosen Pengajar : Nurul Azizah, S.Keb.,Bd.,M.Sc

DISUSUN OLEH

Anggita Lailya Ayu Cahyani (221520100017)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena rahmatnya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah Filsafat Ilmu “Hubungan Etika keilmuan dengan
ilmu pengetahuan ” dalam jurnal “Terapi Akupresur Menurunkan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi”Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah dengan
tepat waktu. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada ibu Nurul Azizah, S.
Keb., Bd., M.Sc Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini. Dalam membuat makalah ini kami
membutuhkan beberapa hari untuk menyelesaikannya sehingga tidak bisa kami
jelaskan semua yang ingin kami jelaskan secara detail. Semua kendala dapat bisa
teratasi karna adanya bantuan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar kedepannya kami bisa berkembang lebih baik lagi. Kami menyadari bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Demikian makalah ini kami perbuat, semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya makalah yang disusun ini
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Terimakasih.

Sidoarjo, 22 Desember 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar belakang...................................................................................................4

1.2. Rumusan masalah..............................................................................................5

1.3. Tujuan...............................................................................................................5

BAB II TINJUAN TEORI ....................................................................................6

2.1 Definisi peengetahun.........................................................................................6

2.2 Definisi ilmu.......................................................................................................7

2.2.1 syarat-syarat ilmu......................................................................................7

2.3 Etika keilmuan...................................................................................................8

2.4 Dasar teori dalam artikel....................................................................................9

1. Akupresure ..................................................................................................9

2. Hipertensi ..................................................................................................10

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................12

3.1 Hubungan etika ke ilmuan terhadap jurnal......................................................12

3.2 manfaat yang di dapat dari penelitian dalam jurnal……………………….…13

BAB IV PENUTUP..............................................................................................14

5.1. Kesimpulan.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika ilmu pengetahuan merupakan panduan bagi seorang ilmuan atau seorang
peneliti dalam mangembangkan ilmu penetahuan, hubungan ilmu pengetahuan terhadap
etika ialah sebagai sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran yang mengatakan bagaimana
seharusnya hidup, tetapi merupakan sebuah ajaran moral. Imu pengetahuan dan etika
sebaga sebuah pengetahuan yang di harapkan dapat menimalkan atau bahkan dapan
mengatasi dan menghentikan dari seatu perilaku yang menyimpang dan kejahatan di
kalangan masyarakat.
Ilmu pengetahuan ialah suatu peroses dari pembentukan pengetahuan itu sendiri yang
terus menerus sampai menjelaskan akar nya yaitu fenomena yang bersumber dari wahyu,
hati dan semesta sehingga dapat di periksa kebenarannya dan juga di kaji secara keritis
dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami hakikat, landasan dasar da nasal
usulnya, sehingga mendapatkan hasil yang logis.
Setelah ilmu pengetahuan etika merupakan salah satu dari cabang ilmu filsafat yang
mempelajari tentang nilai dan kualitas atau di sebut juga dengan norma. Etika juga
merupakan sebuah kajian setandar dan penilaian dari moralitas. Etika juga merupakan
dari kebiasaan dari sopan santun dalam kehipan sehari hari, juga dalam kehidupam
bermasyarakat.
Etika memberikan batasan maupun standar yang mengatur pergaulan manusia di
dalam kelompok sosialnya. Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan digunakan untuk
dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemaslahatan manusia itu sendiri. Karena dalam
penerapannya ilmu pengetahuan juga mempunyai akibat positif dan negatif bahkan
destruktif maka diperlukan nilai atau norma untuk mengendalikannya.
Dalam menjalankan etika dalm suatu keilmuan harus memperhatikan beberapa aspek
atau suatu peraturan yang tidak tertulis seperti: Kodrat manusia, Martabat manusia,
Menjaga keseimbangan ekosistem, Bertanggung jawab terhadap kepentingan umum, Dan
bersifat universal
Apalagi bentuk ilmu pengetahuan seperti penelitian harus memperhatikan beberapa
ilmu pengetahuan yang hukumnya dapat di katakana wajib . karena pasti bersangkutan
dengan makhluk hidup dari penjelasan di atas dapat di tujun dari dibuatnya makalah ini

4
adalah untuk mempermuda untuk memahami suatu etika ke ilmuan yang terdapat di
dalam penelitian yang dilakukan dalam juranal

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah kami paparkan diatas, maka kami merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini. yakni:
1. Apa saja etika keilmuan yang terdapat dalam jurnal penelitian “ Terapi Akupresure
Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasiaen Hipertensi” ?.
2. Apa manfaat dari penelitian dalam jurnal“ Terapi Akupresure Menurunkan Tekanan
Darah Pada Pasiaen Hipertensi”?.

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah kami paparkan diatas, maka tujuan dalam makalah ini.
yakni:
1. Mengetahui etika keilmuan yang terdapat dalam jurnal penelitian “ Terapi Akupresure
Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasiaen Hipertensi”
2. Mengetahui manfaat dari penelitian dalam jurnal “ Terapi Akupresure Menurunkan
Tekanan Darah Pada Pasiaen Hipertensi”

5
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi pengetahuan


Ilmu pengetahuan dapat diartikan dengan dan di bagi men jadi dua pengertian dari
pengetahuan juga ilmu. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita
ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu. Ilmu merupakan
bagian dari pengetahuan yang diketahui manusia disamping berbagai pengetahuan
lainnya seperti seni dan agama.
Cara menyusun pengetahuan dalam kajian filsafati disebut epistemologi, dan landasan
epistemologi ilmu disebut metode ilmiah. Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri
yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi), Dan untuk apa
(aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab permasalahan
kehidupan yang sehari-hari dihadapi manusia. Pemecahan tersebut pada dasarnya
adalahdengan meramalkan dan mengontrol gejala alam. Untuk bisa meramalkan dan
mengontrol sesuatu, maka kita harus menguasai pengetahuan yang menjelaskan peristiwa
itu.
Dalam ilmu ensiklopedi Al Qur’an yang dimuat pada jurnal Ulumul Qur’an no.4
dijelaskan bahwa seringkali ilmu dipahami sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua
pengetahuan dapat dinamakan sebagai ilmu. Melainkan pengetahuan yang diperoleh
dengan cara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan yang disebut sebagai
ilmu. Menurut Archie J. Bahm dalam tulisannya yang berjudul what’s science dijelaskan
bahwa pengetahuan yang disepakati sebagai ilmu harus dapat diuji dengan enam
komponen utama yang disebut dengan six kinds of science yang meliputi problems,
attitude, method,activity, conclusions, and effects
Pada sisi lain, ilmu adalah bagian dari pengetahuan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1. memiliki objek tertentu;
2. bersifat empiris;
3. memiliki metode tertentu;
4. sistematis;
5. dapat ditransformasikan;
6. bersifat universal dan bebas nilai.

6
2.2. Definisi ilmu
Definisi ilmu pengetahuan memiliki arti yang berbeda beda berdasarka beberapa ahli dan
sumber.
 Menurut kamus besar Bahasa Indonesia : pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu
 Menurur The Liang Gie ; Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional
dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah
sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-
gejala kealaman, kemasyarakatan, atau individu untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan
penerapan
 Menurut wekipedia Indonesia : Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusiadari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasiagar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.Contoh: Ilmu Alamhanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya
dibatasi kedalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologihanya bisa
meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam
segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit.
Berkenaan dengan contoh ini, ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa
jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang
pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
2.2.1. Syarat- syarat ilmu
ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab
sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapatdisebut sebagai ilmu. Sifat
ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigm ilmu-ilmu alam yang telah
ada lebih dahulu
1. Objektif : Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalahnyang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari
dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni

7
persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif;
bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian
2. Metodis : adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi
dari upaya iniadalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian
kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan.
Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya
merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis : Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu ,
mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan
yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat
ilmu yang ketiga
4. Universal : Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu
social menyadari kadar ke umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda
dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu
untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia
konteks dan tertentu pula
2.3. Etika keilmuan

Etika mempunyai sifat yang sangat mendasar, yaitu sifat kritis. Etika
mempersonalkannorma-norma yang dianggap berlaku, menyelidiki dasar norma itu,
mempersoalkan hak darisetiap lembaga seperti orang tua,negara,dan agama untuk memberi
perintah atau laranganyang harus ditaati. Hak dan wewenang untuk menuntut ketaatan dari
lembaga tersebut dan perlu dibuktikan. Dengan demikian, etika menuntut orang bersikap
rasional terhadap semuanorma. Sehingga etika akhirnya membantu manusia menjadi lebih
otonom. Dengandemikian, etika dibutuhkan sebagai pengantar pemikiran yang keritis, yang
dapatmembedakan antara yang sah dan yang tidak sah, membedakan apa yang benar dan
apa yangtidak benar. Dengan demikian, etika memberi kemungkinan kepada kita untuk
mengambilsikap sendiri serata ikut menentukan arah perkembangan masyarakat.

8
Menurut Suriasumantri (1995: 233) ilmu dan etika mempunyai hubungan yang
sangaterat. Ada yang berpendapat bahwa sesungguhnya ilmu itu memiliki nilai dalam
dirinyasendiri. Ada dua paham yang berkaitan dengan nilai, pertama Pada zaman yunani
duluaristoteles mengatakan bahwa ilmu tidak mengabdi pada pihak lain, ilmu dipelajari
manusiademi ilmu itu sendiri. Dengan ilmu orang banyak memperoleh pengertian tentang
dirinya danalam di sekitarnya

Pada abad ke-17 ilmu giat dikembangkan dan orang mulai mencari apa
tujuansebenarnya dari ilmu tersebut. Jadi, fase yang sifatnya empiris rasional kemudian
berkembang menjadi fase eksperimental rasional. Kedua, paham pragmatis yang
berpendapat bahwa di dalam ilmu terdapat nilai yang mendorong manusia bersikap hormat
pada ilmu.Hormat ini mula-mula ditunjukkan hanya pada ilmu yang diterapkan pada
kehidupan sajakarena nilai dari ilmu terletak pada penerapannya. Ilmu mengajarkan
kebenaran yangmerupakan inti etika ilmu tetapi kebenaran itu ditentukan oleh derajad
penerapan praktis darisuatu ilmu.

2.4. Dasar teori dalam artikel

1. Akupresur
Terapi akupresur adalah sistem pengobatan dengan cara menekan- nekan padatitik-
titik tertentu pada tubuh (meridian) untuk memperoleh efek rangsang pada energivital (QI)
guna mendapatkan kesembuhan dari suatu penyakit atau untuk meningkatkankualitas
kesehatan (Ikhsan, 2019). Akupresur adalah terapi dengan menekan titik di bagian tubuh
yang merupakan jalur meridian (saluran dalam tubuh yang dilewati energichi) dengan
penekanan menggunakan tangan terutama jempol sehingga dengan penekanan tersebut
akan mempengaru chi (energi), xie (darah), dan organ-organ tubuh baik organ padat
(cang) dan organ berongga (fu) sehingga keseimbangan panas dandingin tubuh bisa
harmonis, daya tahan tubuh meningkat sehingga pathogen penyakit bisa ditangani oleh
imunitas tubuh tersebut (wei chi).
Akupresur adalah suatu tindakan penekanan secara tepat pada titik khusus bagiantubuh
untuk menurunkan nyeri, memberikan relaksasi dan mencegah atau mengurangimual
(NIC, 2004 dalam Satrya, 2018).Akupresur merupakan pengembangan dari teknik
akupunktur yang memiliki tujuansama yang digunakan untuk merangsang titik-titik yang
ada di tubuh dan menekanhingga masuk ke sistem saraf dengan menggunakan gerakan dan
tekanan jari yaitu jenistekan putar, tekan titik dan tekan lurus.

9
a. Tujuan akupresure
Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun kembali sel-sel
dalamtubuh yang melemah serta mampu membuat sistem pertahanan dan
meregenerasikan seltubuh. Pengobatan akupresur memberikan jalan keluar
meregenerasikan sel- sel agardaya tahan tubuh kuat untuk mengurangi sel- sel
abnormal (Fengge, 2012)
b. Manfaat akupresure
Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit, rehabilitasi (pemulihan) serta meningkatkan daya tahan tubuh. Melalui
terapiakupresur dapat digunakan untuk menyembuhkan keluhan sakit, sebagai
rehabilitasi(pemulihan) akupresur dipraktekan untuk meningkatkan kondisi
kesehatan sesudahsakit. Selain itu, akupresur bermanfaat untuk meningkatkan daya
tahan tubuh walaupuntidak sedang dalam keadaan sakit (Fengge, 2012)
2. Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat
secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa
darah untuk memenuhi kebuthan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini
dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ lain, terutama organ-organ
vital seperti jantung dan ginjal.2 Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi yang
berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Komplikasi hipertensi diantaranya berupa
gangguan pada otak, sistem kardiovaskuler, ginjal dan mata. Hipertensi yang terjadi dalam
jangka waktu lama dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung dan
merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik.3 Dalam penelitian yang dilakukan oleh
purnama (2017) menyatakan bahwa stress memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya
120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah
tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan
diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi,

10
biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi,
tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90
mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan
pada usia lanjut.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan
Darah Diastolik
• Normal Dibawah : 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
• Normal tinggi : 130-139 mmHg 85-89 mmHg (Stadium 1)
• Hipertensi ringan : 140-159 mmHg 90-99 mmHg (Stadium 2)
• Hipertensi sedang : 160-179 mmHg 100-109 mmHg (Stadium 3)
• Hipertensi berat : 180-209 mmHg 110-119 mmHg (Stadium 4)
• Hipertensi maligna : 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hubungan etika ke ilmuan dengan jurnal “Terapi Akupresure Menurunkan


Tekanan Darah Pada Pasiaen Hipertensi”

Berdasarkan hasil dari jurnal artilel “ Terapi Akupresure Menurunkan Tekanan Darah
Pada Pasiaen Hipertensi” kita dapat menemukan dan menarik hubungan Antara etika
keilmuan yang berada di dalam jurnal tersebut. Hal pertama yang di temukan ialah pada latar
belakang atau pendahuluannya, yakni peneliti melakukan penelitian tidak semata mata
melakukan penelitian saja tapi ada permasalahan yang di cari jalan keluarnya atau artelnatif
yang lebih efektif dari pada cara pemecahan pada penelitian yang telah di lakukan pada
penelitian lain. Yaitu Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh
darah meningkat secara kronis. pasien hipertensi dapat menyebabkan penurunan curah
jantung, nyeri, ansietas dan bisa menyebabkan banyak komplikasi penyakit (Oparil el al,
2016). Oleh karena itu, sedapat mungkin pasien hipertensi harus mendapatkan penanganan
maksimal sehingga penderita terhindar dari terjadinya komplikasi. Terlepas dari kemajuan
dalam pencegahan dan pengobatan hipertensi, ada persentaseyang tinggi dari orang-orang
dengan tekanan darah tinggi atau tidak terkontrol. Diperlukan strategi baru yang berpusat
pada pasien untuk mendukung orang yang mengelola kondisi mereka (Solano López, 2018).
Salah satu cara yang di yakini dapat membantu ialah akupresur.

Kemudian metode penelitian yang di lakukan ditemukan etika keilmuan dalam


variabel indenpenden yakni menggunakan SOP , yang dimana variabel indenpenden tersebut
melalui SOP atau standar operating procedure yang aman. Kemudian ditemukan etika
keilmuan yang lain yakni menggunakanquasi eksperiment dengan one group pre dan post test
design.dan metode pengumpulan data 15 orang yang ditentukan secara purposive sampling
dengan penghitungan besar sampel menggunakan rumus sampel minimal untuk penelitian
numerik analitik yang memenuhi kriteria inklusi seperti menderita penyakit hipertensi, tidak
mengalami cemas sedang-berat, rutin mengkonsumsi obat anti hipertensi, IMT normal, usia
elderly (60-74tahun), bersedia menjadi responden, sedangkan kriteria ekslusi adalah pasien
yang kurus, pasien hamil muda.. Dan identitas responden tidak dicantumkan sehingga dapat
melindungi kodrat dan martabat manusia yang sesuai dengan etika keilmuan dalam
melaksanakan penelitian

12
Terakhir ialah hasil yang di dapat menguntungkan atau memiliki pemecahan dari
kasus yang di ambil sehingga penelitian di anggap berhasil dan menemukan dan
mendapatkan hasil yang dapat di manfaaatkan untuk ke depan nya. Yaitu terapi akupresure
yang diberikan kepada pasien hipertensi memiliki pengaruh yang bermakna pada tekanan
darah darah sistolik dan diastolik pasien hipertensi sebelum dan sesudah terapi bekam.
Akupresure juga dapat dijadikan pengobatan alternatif bagi masyarakat yang memiliki
penyakit hipertensi untuk menggunakan pengobatan terapi akupresure dengan rutin dan
menjaga pola makan serta menghindari stres sebagai upaya penurunan tekanan darah.

3.2 Manfaat dari penelitian dari jurnal“ Terapi Akupresure Menurunkan Tekanan
Darah Pada Pasiaen Hipertensi”

Manfaat yang di dapat dari penelitian ini ialah bahwasannya kita mengetahui bahwa
pengaruh terapi akupresure terhadap tekanan darah yaitu dapat menstimulasi sel mast untuk
melepaskan histamine sebagai mediator vasodilatasi pembuluh darah, sehingga terjadinya
peningkatan sirkulasi darah yang menjadikan tubuh lebih relaksasi dan pada akhirnya dapat
menurunkan tekanan darah (Sari et al., 2019)

Akupresur dapat menstimulasi saraf-saraf di superfisial kulit yang kemudian


diteruskan ke otak di bagian hipotalamus. Sistem saraf desenden melepaskan opiat endogen
seperti hormon endorphin. Pengeluaran hormon endorphin mengakibatkan meningkatnya
kadar hormon endorphin di dalam tubuh yang akan meningkatkan produksi kerja hormon
dopamin. Peningkatan hormon dopamin mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas
sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf parasimpatis berfungsi mengontrol aktivitas yang
berlangsung dan bekerja pada saat tubuh rileks, sehingga penderita hipertensi
mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus respon relaksasi dan menyebabkan penurunan
tekanan darah (Aminuddin et al, 2020).

Pada penelitian ini ditemukan bahwa tekanan darah sistolik dan diastolikcenderung
menurun setelah responden mendapatkan terapi akupresur yang dilakukan oleh peneliti
dengan cara menekan beberapa titik akupresur pada tubuh pasien hipertensi. Setelah
dilakukan terapi kemudian peneliti menemukan fakta lain selain penurunan tekanan darah
seperti ketenangan, dan nyenyak tidur juga dilaporkan oleh dominan responden. Memberikan
stimulus pada titik akupuntur akan menstimulasi sel saraf sensorik disekitar titik akupresur
selanjutnya diteruskan ke medula spinalis, mesensefalon dan komplek pituitari hipothalamus

13
yang ketiganya diaktifkan untuk melepaskan hormon endorphin yang dapat memberikan rasa
tenang dan nyaman (Saputra, K., Sudirman, 2009).

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang di lakukan penelitian dalam jurnal“ Terapi Akupresure Menurunkan
Tekanan Darah Pada Pasiaen Hipertensi” dapat di dapatkan bahwasannya pnelitian sesuai
dengan etika ke ilmuan yang ada dan di dapatkan hasil bahwasannya terapi akupresure yang
diberikan kepada pasien hipertensi memiliki pengaruh yang bermakna pada tekanan darah
darah. Akupresure juga dapat dijadikan pengobatan alternatif bagi masyarakat yang memiliki
penyakit hipertensi tapi sayangnya terapi ini masi belum terlalu terkenal di kalangan warga
indonesi di karenakan sebagian besar warganya lebih memilih pengobatan medis dari pada
pengobatan tradisional.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hernawati, L. (2018). Etika ke ilmuan. Bandung: unpress.

simangunsong, f. S., & Prof. Dr, w. s. (2015). definisi ilmu pengetahuan. modul
1, 21-63.

Dinas Pendidikan. 1997,Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka.

The Liang Gie. 1991.Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Liberty.


wikipedia.org

vita anastasia rusviani, bella petra, williyam jefry,2020. terapi akupresure.


sekoljah tinggi ilmu kesehatan panti rapih. yogyakarta.

Sukmadi Arfiyah, Mardiyah idah, 2021, Trapi akupresure menurunkan tekanan


darah pasien hipertensi. jurnal kesehatan. 2:2, 109-114.

15

Anda mungkin juga menyukai