Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH DAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI

Shella Yulia Sari

Abstract: The purpose of this study is to identify effect of using the team quiz learning strategy on
problem solving abilities and mathematics learning outcomes. The method used in this study is a
quasi-experimental type of research experiment. The research design is one group pretest-
posttest design. The population in this study were all fourth grade students, totaling 28 people.
Data collection techniques using tests and non-tests. Data analysis used simple linear regression
and regression significance test. Based on the results of the study, it was shown that there was a
significant effect of the use of the team quiz learning strategy on the problem-solving abilities
and learning outcomes of fourth grade students in mathematics.

Keyword: problem solving ability, mathematics learning outcomes, team quiz

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh dari penggunaan strategi
pembelajaran team quiz terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experiment dengan jenis penelitian
eksperimen. Desain penelitian one group pretest-posttes design. Populasi dalam penelitian ini
seluruh peserta didik kelas IV yang berjumlah 28 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes dan non tes. Analisis data menggunakan regresi linear sederhana dan uji
keberartian regresi. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan
strategi pembelajaran team quiz terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar
matematika peserta didik kelas IV.

Kata kunci : kemampuan pemecahan masalah, hasil belajar matematika, team quiz
PENDAHULUAN kemampuan pemecahan masalah matematis
adalah kemampuan mengidentifikasi unsur-
Pendidik memiliki peranan penting dalam
unsur yang diketahui, ditanyakan, dan
proses pembelajaran khususnya pada siswa
kecukupan unsur yang diperlukan, mampu
Sekolah Dasar (SD) yang sangat
membuat atau menyusun model matematika,
membutuhkan bimbingan dalam proses
dapat memilih dan mengembangkan strategi
pembelajaran. Pendidikan di sekolah dasar
pemecahan, mampu menjelaskan dan
dimasukkan sebagai upaya pembekalan
memeriksa kebenaran jawaban yang
kemampuan dasar peserta didik berupa
diperoleh.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pada
pendidikan dasar ini banyak sekali mata Kemampuan pemecahan masalah sebagai
pelajaran yang diajarkan, salah satunya kemampuan bernalar untuk mencapai solusi
adalah mata pelajaran matematika. dan mendapatkan jawaban yang tepat
memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil
National Council of Teacher of
belajar peserta didik. Walters & Gardner
Mathematics (NCTM, 2000) dalam
(1986) dalam Azwar (2017: 7) menjelaskan
Sumartini (2016: 149) mengemukakan
bahwa kemampuan pemecahan masalah
bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran
berkaitan dengan intelegensi. Selanjutnya
matematika di sekolah, pendidik harus
Azwar (2017: 165) menyatakan bahwa
memperhatikan lima kemampuan
intelegensi merupakan salah satu faktor yang
matematika yaitu koneksi (conections),
memengaruhi hasil belajar.
penalaran (reasoning), komunikasi
(communications), pemecahan masalah Tingkat kemampuan pemecahan masalah

(problem solving), dan representasi yang dimiliki peserta didik akan

(representations). mempengaruhi hasil belajar matematika,


karena matematika merupakan pelajaran
Kemampuan peserta didik dalam
yang di dalamnya membahas berbagai
memecahkan suatu masalah merupakan hal
permasalahan. Hasil belajar yang baik
yang sangat penting dalam pembelajaran,
menentukan bahwa peserta didik telah
karena seseorang dapat menghasilkan suatu
menguasai materi yang disampaikan oleh
perubahan jika kemampuan yang dimiliki
pendidik saat proses pembelajaran, namun
dapat ditingkatkan. Kesumawati dalam
pada kenyataannya masih terdapat hasil
Chotimah (2014: 34) menyatakan
belajar siswa yang rendah terutama pada Banyak upaya yang dapat dilakukan
mata pelajaran matematika. untuk menciptakan suasana belajar yang
kondusif agar peserta didik mengalami
Melihat pentingnya pengaruh
pembelajaran bermakna, diantaranya yaitu
kemampuan pemecahan masalah terhadap
mencoba berbagai strategi pembelajaran
hasil belajar peserta didik, pendidik harus
yang dianggap sesuai dengan kondisi peserta
berupaya untuk memaksimalkan
didik di kelas dan materi yang akan
pembelajaran matematika. Banyak hal yang
diajarkan. Sumartini (2016: 149) bahwa
muncul dalam proses pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan
matematika, salah satunya yaitu
pemecahan masalah matematis siswa perlu
kebermaknaan. Kebermaknaan dalam
didukung oleh metode pembelajaran yang
belajar matematika ditandai dengan adanya
tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat
kesadaran terhadap apa yang dilakukan, apa
tercapai.
yang dipahami dan apa yang tidak dipahami
oleh peserta didik tentang fakta, konsep serta Berdasarkan kurikulum yang berlaku,
prosedur dalam matematika. Weitheimer pembelajaran harus bersifat student
dalam Afgani (2011: 6) menekankan bahwa centered. Pada proses pembelajaran peserta
kebermaknaan dalam belajar matematika didik harus berperan aktif, artinya peserta
dapat terjadi karena ditemukannya berbagai didik mampu menemukan dan
cara penyelesaian suatu masalah. Cara mengembangkan sendiri materi tersebut.
penyelesaian masalah yang didapat oleh Strategi pembelajaran merupakan pola
siswa merupakan hasil dari pengetahuan dan kegiatan pembelajaran yang dipilih pendidik
pengalaman yang dimiliki siswa terkait sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
dengan masalah yang akan diselesaikan, tujuan pembelajaran.
oleh karena itu pendidik harus mampu
Strategi pembelajaran yang tepat dalam
membantu peserta didik memberikan
rangka meningkatkan kemampuan
kebermaknaan dalam belajar matematika
pemecahan masalah dan hasil belajar
serta membangun kemampuan pemecahan
matematika peserta didik yaitu team quiz.
masalah matematis peserta didik untuk
Purnama dan Afriansyah (2016: 30)
memperdalam pemahaman terhadap
mengemukakan bahwa proses belajar
matematika.
mengajar dengan model team quiz mengajak
siswa bekerja sama dengan teamnya dalam Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini
melakukan diskusi bertanya, menjawab bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
pertanyaan, memberi arahan, yang signifikan dari penggunaan strategi
mengemukakan pendapat, serta pembelajaran team quiz terhadap
menyampaikan informasi. Peserta didik akan kemampuan pemecahan masalah dan hasil
lebih aktif jika belajar bersama dalam suatu belajar matematika peserta didik kelas IV
kelompok, mereka dapat meningkatkan SD Negeri.
kemampuan untuk bertanggung jawab dalam
METODE PENELITIAN
memecahkan suatu masalah bersama-sama.
Metode yang digunakan dalam penelitian
Strategi pembelajaran team quiz sebagai
ini adalah quasi eksperiment (eksperimen
prosedur pembelajaran yang dapat membuat
semu). Penelitian eksperimen kuasi adalah
peserta didik berperan aktif melalui kegiatan
penelitian yang menggunakan seluruh
bertanya serta menyampaikan pendapatnya
subjek dalam kelompok belajar untuk diberi
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar.
suatu perlakuan (treatment). Metode
Hal ini dikarenakan proses pembelajaran
penelitian eksperimen kuasi digunakan
yang menyenangkan dan berpusat pada
dalam penelitian untuk mengukur akibat dari
peserta didik yang dituntut untuk
suatu perlakuan, namun tidak menggunakan
mengembangkan pemahamannya agar
sampel secara acak untuk menyimpulkan
mampu memecahkan masalah yang ada.
perubahan yang disebabkan perlakuan yang
Pembelajaran yang dimaksud dapat
diberikan oleh peneliti.
membuat kemampuan pemecahan masalah
peserta didik meningkat, karena peserta Desain penelitian yang digunakan dalam

didik ikut terlibat aktif dalam pembelajaran penelitian ini adalah One Group Pretest-

tersebut. Hartono dalam Rahayu (2014: 15) Posttest Desaign. Desain penelitian ini

menyebutkan beberapa alasan mengapa dikembangkan dengan melakukan

strategi team quiz sangat penting diterapkan exposure/experimental treatment dan

dalam pembelajaran, salah satunya yaitu observasi sebelum dilakukan

peserta didik terlibat dalam berbagai exposure/experimental treatment. Penelitian

kegiatan yang mengembangkan pemahaman menggunakan desain ini hanya

dan kemampuan mereka dengan penekanan menggunakan satu kelompok yaitu

pada belajar melalui berbuat. kelompok eksperimen, karena dalam


melaksanakan penelitian ini hanya didik laki-laki dan 14 peserta didik
mengadakan percobaan pada satu kelompok perempuan.
tanpa ada kelompok pembanding (kelompok
Teknik pengumpulan data yang
kontrol).
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Penelitian One Group Pretest-Posttest non tes dan teknik tes. Teknik non tes
Desaign merupakan cara pengukuran melaksanakan observasi dengan
dengan melakukan satu kali pengukuran di menggunakan lembar pengamatan
depan (pre-test) sebelum adanya perlakuan penerapan strategi pembelajaran team quiz
(Experimental treatment) dan setelah itu pada pembelajaran matematika. Tujuan dari
dilakukan pengukuran lagi (post-test). observasi ini adalah untuk mengamati
Dengan menggunakan desain penelitian ini, keterlaksanaan pada tiap tahapan yang
maka dapat diketahui lebih akurat diharapkan muncul dalam pembelajaran
perbandingan antara hasil sebelum dan matematika menggunakan strategi
sesudah dilakukannya perlakuan. Adapun pembelajaran team quiz. Lembar observasi
desain penelitian One Group Pretest- ini berisi tahapan pembelajaran team quiz
Posttest Desaign menurut Sugiyono (2013: dengan menggunakan pola pertanyaan “ya”
75) sebagai berikut: dan “tidak” menggunakan tanda cekilst (√).
Adapun tahapan keterlaksanaan strategi
team quiz yang diukur yaitu (1) membuat
O1 X O2
pertanyaan, (2) bertanya, (3) menjawab
pertanyaan, (4) menyampaikan pendapat,
Gambar 1. Desain Penelitian One Group dan (5) berpartisipasi.
Pretest-Posttest Desaign
Keterangan: Teknik tes digunakan peneliti untuk
O1 = Nilai pretest (Sebelum perlakuan)
X = Strategi pembelajaran team quiz mendapatkan data tingkat kemampuan
O2 = Nilai posstest (Sesudah perlakuan) pemecahan masalah dan data hasil belajar
Pada penelitian ini, semua peserta didik matematika peserta didik pada ranah
kelas IV SD Negeri Muncak Kabau akan kognitif. Bentuk tes yang digunakan dalam
diteliti. Adapun jumlah seluruh peserta didik penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal
kelas IV SD Negeri Muncak Kabau adalah essay dengan jumlah soal sebanyak 15 dan
28 peserta didik dengan distribusi 14 peserta soal pilihan ganda sebanyak 25 soal. Soal
essay digunakan untuk tes kemampuan FS = Probabilitas komulatif empiris
FS =
pemecahan masalah peserta didik, adapun Banyaknya angka sampai angka ke∋ ¿
Banyaknya seluruh angk
indikator dari kemampuan pemecahan
Data dikatakan normal apabila |F T −F S| terbesar <
masalah peserta didik adalah (1) nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka berdistribusi
normal.
Menunjukkan pemahaman masalah, (2) Jika nilai |F T −F S| terbesar > nilai tabel
Merencanakan penyelesaian masalah, (3) Kolmogorov Smirnov, maka berdistribusi tidak
normal.
Menyelesaikan masalah, dan (4) Melakukan
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat
pemeriksaan kembali.. Sedangkan bentuk tes
data yang diperoleh bersifat homogen atau
berupa pilihan ganda untuk mendapatkan
tidak. Uji homogenitas yang digunakan pada
data hasil belajar matematika peserta didik.
penelitian ini adalah uji Fisher dengan
Sebelum dilakukan tahap uji hipotesis,
rumus:
terlebih dahulu harus dilakukan uji
VariansTerbesar ❑
prasyarat. Untuk menguji apakah data yang F=
Varians Terkecil
diperoleh berdistribusi normal atau tidak,
maka perlu dilakukan uji normalitas. Uji Sugiyono (2014: 140)

normalitas dalam penelitian ini Menurut Ismail (dalam Ningrum, 2020: 62)
menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov terdapat langkah-langkah dalam menghitung
yang diperkenalkan oleh ahli Matematik asal uji homogenitas sebagai berikut:
Rusia yaitu Andrey Nikolayevich
a. Mencari Varians/ Standar deviasi
Kolmogorov (1933). Adapun rumus yaitu
Variabel X dan Y, dengan rumus:
Kolmogorov Smirnov sebagai berikut:
S X 2 = √ n . ∑ X 2−¿ ¿ ¿ ¿ SY 2 =
No Xi Z= FT FS |F T −F S|
Xi−X
SD
√ n . ∑ Y −¿ ¿ ¿ ¿
2

1 b. Mencari F hitung dengan dari varians X


2
3 dan Y, dengan rumus:
Dst
Keterangan: S besar
Xi = Angka pada data F=
S kecil
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada
distribusi normal
FT = Probabilitas komulatif normal Catatan:
Komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan
Zi, dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri
kurva sampai dengan titik Z
Pembilang : S besar artinya Varians dari
kelompok dengan varians terbesar Pengujian hipotesis menggunakan uji
(lebih banyak)
hipotesis persamaan regresi sederhana dan
Penyebut : S kecil artinya Varians dari
kelompok dengan varians terkecil uji keberartian regresi. Rumus regresi
( lebih sedikit)
sederhana menurut Sugiyono (2015: 262)
Jika varians sama pada kedua kelompok, maka
bebas tentukan pembilang dan penyebut. sebagai berikut:
c. Membandingkan F hitung dengan Tabel F: F
Tabel dalam Excel pada tabel distribusi F,
dengan:
Sumber Jk dk Rk Fhitun Ftabel kesim
Varian g α 0.05 α 0.01 pulan
 Untuk varians
Regresi ∑ xy K 2
Jk reg Rk reg
dari kelompok
∑ x2 dk reg Rk res
dengan varians
terbesar adalah
Residu ∑ xy 2 N-K- 1
Jk res
−Jk reg
dk res
dk pembilang Total ∑ y2 N-1 Jk tot
n-1 dk tot
 Untuk varians dari kelompok dengan varians
terkecil adalah dk penyebut n-1

Jika F hitung < Tabel F: F Tabel dalam Excel,


berarti homogen Ŷ = α +bX
Jika F hitung > Tabel F: F Tabel dalam Excel, Keterangan:
berarti tidak homogen Ŷ = Nilai yang diprediksikan
α = Konstanta atau bila harga X= 0
Uji N-gain bertujuan untuk mendapatkan b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independent
skor peningkatan (gain) kemampuan
pemecahan masalah dan hasil belajar
Pengujian hipotesis menggunakan uji
matematika peserta didik pada kelas
keberartian regresi menurut Sudjana dalam
eksperimen setelah diberikan suatu
Sari (2020: 73) yaitu:
perlakuan tertentu. Menurut Hake (2019: 46)
besarnya peningkatan dihitung dengan a. Jumlah Kuadrat
1) Jumlah Kuadrat Total (Jktot) = ∑ y2 =
rumus gain ternormalisasi (normalized gain) JKreg + JKres
yaitu: 2) Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg) = ¿ ¿

posttest score− pretest score 3) Jumlah Kuadrat Residu (JKres) = ∑ y 2-


g= Jkreg
maximum possible score−pretest score
4) dkreg = k = Jumlah Variabel Berdasarkan persyaratan analisis,
Independent (X)
sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu
5) dkres = N-k-1 dilakukan pengujian terlebih dahulu
Jk regresi /dk regresi terhadap data hasil penelitian. Uji
6) F =
Jk residu /dk residu persyaratan dalam penelitian ini adalah uji
Uji signifikan Regresi:
normalitas, homogenitas dan uji n-gain.
 Jika Fhitung > Ftabel = tolak Ho = Regresi
signifikan
Uji normalitas menggunakan rumus
 Jika Fhitung < Ftabel = terima Ho = Regresi
tidak signifikan Kolmogorov smirnov. Data dapat dikatakan
b. Tabel Rangkuman Antara Regresi normal apabila nilai |FT – FS| terbesar <
Sederhana Y2 = α +bX
nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka data
berdistribusi normal. Berikut pemaparan uji
normalitas pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Normalitas Variabel X Strategi


Pembelajaran Team Quiz
Jenis Observasi Nilai | Nilai Keterangan
Ft-Fs| Tabe
l

c. Proporsi varian Y yang diterangkan oleh Observasi Awal 0,213 0,250 Berdistribusi
X normal

2 Observasi Akhir 0,177 0,250 Berdistribusi


(∑ xy) normal
R =
2

∑ x2∑ y2
d. Uji signifikan proporsi varian Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa
2
R /k data observasi awal dan akhir penerapan
F=
( 1−R ) /( N−K −1)
2
strategi pembelajaran team quiz dinyatakan
Uji signifikan dengan kriteria: berdistribusi normal karena nilai |FT – FS|

 Jika Fhitung > Ftabel = tolak Ho = terbesar < nilai tabel. Observasi awal 0,213
Regresi signifikan < 0,250 dan observasi akhir 0,177 < 0,250.
 Jika Fhitung < Ftabel = terima Ho =
Tabel 2. Normalitas Variabel Y1
Regresi tidak signifikan
Kemampuan Pemecahan Masalah
HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Observasi Nilai Nilai Keterangan
|Ft- Tabe
Fs| l
Observasi Awal 0,141 0,250 Berdistribusi
normal Data dapat dinyatakan homogen apabila
Observasi Akhir 0,217 0,250 Berdistribusi
normal Fhitung < Ftabel.

Tabel di atas menyatakan bahwa data Tabel 4. Rekapitulasi Homogenitas Data


Pre Test dan Post Test
observasi awal dan akhir kemampuan Jenis Observasi Fhitung Ftabel Keterangan
pemecahan masalah dinyatakan berdistribusi Penerapan strategi
pembelajaran
normal karena nilai |FT – FS| terbesar < nilai team quiz awal 1,023 1,904 Homogen
dan akhir kelas
tabel. Observasi awal 0,141 < 0,250 dan eksperimen
observasi akhir 0,217 < 0,250. Kemampuan 1,370 1,904 Homogen
pemecahan
masalah awal dan
Tabel 3. Normalitas Variabel Y2 Hasil akhir kelas
Belajar Matematika eksperimen
Jenis Observasi Nilai Nilai Keterangan Hasil belajar 1,187 1,904 Homogen
|Ft- Tabe matematika awal
Fs| l dan akhir kelas
Observasi Awal 0,180 0,250 Berdistribusi eksperimen
normal
Observasi Akhir 0,248 0,250 Berdistribusi Berdasarkan tabel di atas ketiga data
normal
observasi bersifat homogen karena Fhitung <
Tabel 3 menyatakan bahwa data Ftabel. Data observasi strategi pembelajaran
observasi awal dan akhir hasil belajar team quiz awal dan akhir kelas eksperimen
matematika dinyatakan berdistribusi normal 1,023 < 1,904, data kemampuan pemecahan
karena nilai |FT – FS| terbesar < nilai tabel. masalah awal dan akhir kelas eksperimen
Observasi awal 0,180 < 0,250 dan observasi 1,370 < 1,904 dan data hasil belajar
akhir 0,248 < 0,250. matematika awal dan akhir kelas eksperimen
1,187 < 1,904. Maka dapat disimpulkan
Setelah data yang diperoleh dinyatakan
bahwa semua data bersifat homogen.
berasal dari populasi yang berdistribusi
normal, maka selanjutnya dilakukan uji Uji N-gain dilakukan untuk mengetahui

homogenitas dengan menggunakan uji efektifitas penggunaan strategi pembelajaran

Fisher. Terdapat tiga data yang diuji team quiz terhadap kemampuan pemecahan

homongenitasnya, yaitu kemampuan masalah dan hasil belajar matematika.

pemecahan masalah dan hasil belajar Berikut ini hasil perhitungan N-gain
matematika. dilihat dari klasifikasi pembagian skor N-
gain.
Tabel 5. Hasil Uji N-gain Kemampuan berdistribusi normal dan homogen, maka
Pemecahan Masalah (Y1) dan Hasil
tahap selanjutnya yaitu uji hipotesis.
Belajar Matematika (Y2) Kelas
Eksperimen
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Perhitungan
No Klasifikasi Frekuensi Rata-rata
Uji Hipotesis
Y1 Y2 Y1 Y2
1 > 0.7 4 17 Hipotesis rhitung rtabel
tinggi I 0,620 0,374
2 0,3 – 0,7 20 5 II 0,672 0,374
0,534 0,752
sedang III 0,512 0,374
3 < 0,3 4 3
rendah Berdasarkan tabel di atas, uji hipotesis 1

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa data diperoleh r hitung 0,620 dengan N = 28

N-gain peserta didik pada kemampuan untuk α = 0,05 diperoleh rtabel 0,374;

pemecahan masalah yang tergolong dalam sehingga r hitung > r tabel (0,620 > 0,374).

klasifikasi tinggi sebanyak 4 peserta didik, Berdasarkan perhitungan regresi linier

sedang sebanyak 20 perserta didik, dan sederhana dapat dinyatakan bahwa Ha

rendah sebanyak 4 peserta didik. Sedangkan diterima dan Ho ditolak yang artinya ada

data N-gain peserta didik pada hasil belajar pengaruh dari penggunaan strategi

matematika yang tergolong dalam klasifikasi pembelajaran team quiz terhadap

tinggi sebanyak 17 peserta didik, sedang kemampuan pemecahan masalah

sebanyak 5 peserta didik, dan rendah 3 matematika peserta didik kelas IV SD

peserta didik. Dengan demikian, dapat Negeri.

disimpulkan bahwa penggunaan strategi


Uji hipotesis 2 diperoleh r hitung 0,672
pembelajaran team quiz pada pembelajaran
dengan N = 28 untuk α = 0,05 diperoleh r tabel
matematika kelas IV memiliki efektifitas
0,374; sehingga r hitung > r tabel (0,672 >
yang sedang dalam meningkatkan
0,374). Berdasarkan perhitungan regresi
kemampuan pemecahan masalah dan
linier sederhana dapat dinyatakan bahwa Ha
memiliki efektifitas yang tinggi pada hasil
diterima dan Ho ditolak karena r hitung > r tabel
belajar matematika peserta didik.
yang artinya ada pengaruh dari penggunaan

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis strategi pembelajaran team quiz terhadap

untuk kenormalan distribusi dan hasil belajar matematika peserta didik kelas

kehomogenan varians populasi IV SD Negeri.

menunjukkan bahwa data tersebut


Uji hipotesis 3, diperoleh r hitung 0,512 pengaruh secara signifikan strategi
dengan N = 28 untuk α = 0,05 diperoleh r tabel pembelajaran team quiz terhadap hasil
0,374; sehingga r hitung > r tabel (0,512 > belajar matematika peserta didik kelas IV
0,374). Berdasarkan perhitungan regresi SD Negeri Muncak Kabau.
linier sederhana dapat dinyatakan bahwa Ha
Berdasarkan hasil Fhitung Uji keberartian
diterima dan Ho ditolak karena r hitung > r tabel
regersi taraf signifikan diperoleh hasil
yang artinya ada pengaruh kemampuan
bahwa Fhitung ≥ Ftabel antara strategi
pemecahan masalah terhadap hasil belajar
pembelajaran team quiz terhadap
matematika peserta didik kelas IV SD
kemampuan pemecahan masalah yaitu
Negeri.
26,001 ≥ 4,23 dan hasil Fhitung ≥ Ftabel antara
Selanjutnya untuk mengidentifikasi strategi pembelajaran team quiz terhadap
apakah terdapat pengaruh yang signifikan, hasil belajar matematika yaitu 21,488 ≥
maka dilakukan uji hipotesis 4 yaitu uji 4,23. Dengan demikian membuktikan
keberartian regresi. adanya taraf siginifikan pada strategi
pembelajaran team quiz terhadap
Uji pertama diperoleh Fhitung uji
kemampuan pemecahan masalah dan hasil
keberartian regresi taraf signifikan adalah
belajar matematika. Sehingga berdasarkan
26,001 dengan N = 28 untuk α = 0,05
perhitungan uji keberartian regresi taraf
diperoleh Ftabel 4,23; sehingga Fhitung ≥ Ftabel
signifikan dapat disimpulkan bahwa Ha
( 26,001 ≥ 4,23 ) = tolak Ho artinya Regresi
diterima dan Ho ditolak, artinya ada
signifikan. Dengan demikian terdapat
pengaruh yang signifikan dari penggunaan
pengaruh secara signifikan strategi
strategi pembelajaran team quiz terhadap
pembelajaran team quiz terhadap
kemampuan pemecahan masalah dan hasil
kemampuan pemecahan masalah peserta
belajar matematika peserta didik kelas IV
didik kelas IV SD Negeri Muncak Kabau.
SD Negeri.
Selanjutnya uji kedua diperoleh Fhitung uji
Penerapan strategi pembelajaran team
keberartian regresi taraf signifikan adalah
quiz membuat peserta didik menjadi aktif
21,488; dengan N = 28 untuk α = 0,05
dalam proses pembelajaran dengan
diperoleh Ftabel 4,23; sehingga Fhitung ≥ Ftabel
menunjukkan sikap tanggung jawab dan
( 21,488 ≥ 4,23 ) = tolak Ho artinya Regresi
kerjasama untuk menjawab permasalahan
signifikan. Dengan demikian terdapat
yang diberikan melalui tahapan yang sesuai pada pembelajaran matematika. Sebelum
yaitu menunjukkan pemahaman masalah, diberikan perlakuan rata-rata hasil belajar
memilih pendekatan dan metode pemecahan matematika peserta didik sebesar 16,7
masalah secara tepat, menyelesaikan kemudian setelah diberikan perlakuan rata-
masalah, dan melakukan pemeriksaan rata hasil belajar matematika peserta didik
kembali atas jawaban yang telah didapat. menjadi 62,7. Berdasarkan hal tersebut
Peserta didik sangat semangat dan antusias terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar
dalam mengikuti pembelajaran karena matematika peserta didik sebesar 62,7.
proses pembelajaran yang menyenangkan
Penerapan strategi team quiz dalam
dilakukan bersama-sama anggota kelompok
pembelajaran matematika ini telah terbukti
dan setiap peserta didik mempunyai
mampu meningkatkan kemampuan
kesempatan untuk menyampaikan
pemecahan masalah dan hasil belajar
pendapatnya melalui pemahaman materi
matematika peserta didik. Hal ini dapat
yang didapat.
dilihat dari uji hipotesis yang berlandaskan
Berdasarkan Hasil analisis pada kelas uji keberartian regresi diperoleh hasil bahwa
eksperimen menunjukkan adanya perbedaan ada pengaruh yang signifikan dari
nilai antara sebelum dan sesudah penggunaan strategi pembelajaran team quiz
menerapkan strategi pembelajaran team quiz terhadap kemampuan pemecahan masalah
pada pembelajaran matematika. Sebelum dan hasil belajar matematika peserta didik
diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas IV.
kemampuan pemecahan masalah peserta
Hasil analisis data dan uji hipotesis
didik sebesar 48,3 kemudian setelah
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
diberikan perlakuan nilai rata-rata
diperoleh bahwa terdapat pengaruh strategi
kemampuan pemecahan masalah peserta
pembelajaran team quiz terhadap
didik menjadi 75,9. Berdasarkan hal tersebut
kemampuan pemecahan masalah peserta
terdapat peningkatan rata-rata kemampuan
didik kelas IV sebesar 38% dengan
pemecahan masalah peserta didik sebesar
klasifikasi lemah. Hasil penelitian ini
27,6. Selanjutnya hasil analisis pada kelas
relevan dengan penelitian terdahulu yang
eksperimen juga menunjukkan adanya
dilakukan oleh Widyawati dan Setyawati
perbedaan nilai antara sebelum dan sesudah
(2021) yang menyatakan terdapat pengaruh
menerapkan strategi pembelajaran team quiz
penggunaan strategi team quiz terhadap belajar matematika peserta didik kelas IV
kemampuan pemecahan masalah peserta SD Negeri Muncak Kabau, terlihat adanya
didik. perbedaan nilai pre test dan post test yang
mana rata-rata nilai post test kemampuan
Selanjutnya diperoleh hasil bahwa
pemecahan masalah dan hasil belajar
terdapat pengaruh strategi pembelajaran
matematika lebih besar dibandingkan
team quiz terhadap hasil belajar matematika
dengan nilai pre test. Penerapan strategi
peserta didik kelas IV sebesar 45% dengan
pembelajaran team quiz membuat peserta
klasifikasi sedang. Hal ini relevan dengan
didik menjadi aktif dalam proses
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
pembelajaran dengan menunjukkan sikap
terdahulu Kusumawardani (2018) yang
tanggung jawab dan kerjasama untuk
menyatakan bahwa strategi pembelajaran
menjawab permasalahan yang diberikan
team quiz memberikan pengaruh yang
melalui tahapan yang sesuai dengan
signifikan terhadap hasil belajar peserta
kemampuan pemecahan masalah.
didik kelas V MIN 10 Bandar Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian dan telah
Berdasarkan hasil analisis data dan uji
disimpulkan, selanjutnya peneliti mencoba
hipotesis penelitian yang telah dilakukan
memberikan saran yaitu dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi
ini diharapkan pendidik dapat
pembelajaran team quiz berpengaruh lebih
mengoptimalkan pembelajaran dengan
tinggi terhadap hasil belajar matematika
memilih strategi pembelajaran team quiz
peserta diidk yaitu sebesar 45% dengan
sehingga membuat peserta didik dapat
klasifikasi sedang.
berperan aktif saat proses pembelajaran dan
dapat meningkatkan kemampuan dalam
memecahkan masalah sehingga hasil belajar
meningkat khususnya pada mata pelajaran
matematika.
KESIMPULAN DAN SARAN
Daftar Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan tentang pengaruh strategi Afgani D., Jarnawi. 2011. Materi Pokok
pembelajaran team quiz terhadap Analisis Kurikulum Matematika.
Universitas Terbuka, Jakarta
kemampuan pemecahan masalah dan hasil
Chotimah, N.H. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Generatif (MPG)
Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Disposisi
Matematis Siswa di Kelas X pada
SMA Negeri 8 Palembang. (Skripsi).
Universitas PGRI Palembang.
Kusumawardani, C. 2018. Pengaruh Strategi
Pembelajaran Team Quiz Terhadap
Hasil Belajar Matematika Peserta
Didik Kelas V MIN 10 Bandar
Lampung. (Skripsi). UIN Raden
Intan Lampung, Bandar Lampung.
Ningrum, Ratih Septia. 2019. Pengaruh
Penerapan Model Quantum Teaching
Terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas Iv Sd Negeri 06 Metro
Barat. (Skripsi). Universitas
Lampung, Bandar Lampung.
Purnama, I. L., & Afriansyah, E. A. 2016.
Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Ditinjau Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Complete Sentence dan Team
Quiz. Jurnal Pendidikan
Matematika. 10(1)
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kombinasi (Mix Method).
Alfabeta, Bandung.
Sumartini, T. S. 2016. Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika 5(2).

Anda mungkin juga menyukai