Ekologi Lingkungan Kel 8
Ekologi Lingkungan Kel 8
Disusun oleh :
Kelompok 8
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmatnya kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar Ekologi
Lingkungan”. Makalah ini disusun sedemikian rupa untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekologi Lingkungan dan semoga juga dapat berguna sebagai sumber informasi bagi
halayak luas.
Makalah ini dibuat dengan beberapa sumber referensi yang sekiranya dapat
memberikan informasi yang baik untuk penyusunan makalah ini. Sumber refensi tersebut
adalah buku, jurnal dan juga artikel – artikel ilmiah yang dapat dengan mudah diakses
dengan internet.
Penyusun menyadari makalah ini tidak dibuat dengan sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata penyusun ucapkan
terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Ekologi dan Lingkungan..................................................................3
B. Klasifikasi Lingkungan..........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................iv
iii
BAB 1
PENDAH
ULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan
antara satu organisme dengan yang lainnya, dan antara organisme tersebut
dengan lingkungannya. Secara etimologi kata ekologi berasal dari oikos
(rumah tangga) dan logos (ilmu) yang diperkenankan pertama kali dalam
biologi oleh seorang biolog Jerman Ernst Hackel. Definisi ekologi menurut
Otto Soemarwoto adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam kajian ekologi manusia dikenal dengan
hubungan manusia dengan alam yakni teori anthroposentris. Semua yang
ada di alam ini adalah untuk manusia. Hubungan manusia dengan alam
saling keterkaitan, dari alamlah manusia mendapat penghidupan dan tanpa
dukungan dari alam manusia dan makhluk lainnya akan terancam.
Ketidakramahan manusia terhadap alam akan berdampak pada diri manusia
dan mahluk lainnyapun akan terancam.
Ilmu pengetahuan dan teknologi pada awalnya memang dipergunakan
untuk mempermudah hidup manusia. Teknologi menjadi kepanjangan tangan
manusia dalam menaklukan alam, mengubah lingkungan menjadi nikmat
untuk ditinggali, berpergian tidak lagi sulit seperti dulu. Faktor utama
terjadinya ekologi diakibatkan pemakaian besarbesaran produk-produk
teknologi moderen. Manusia perlu memelihara lingkungan hidup sebagai
ungkapan syukur pada Allah Sang Pencipta yang telah mengaruniakan
lingkungan dengan segala kekayaan di dalamnya untuk menopang hidup dan
yang membuat hidup manusia aman dan nyaman.
Ekologi dan lingkungan menggali secara mendalam dan membawa
perspektif luas tentang subyek berbagai masalah terkait lingkungan dan
ekologi yang menyangkut kesehatan dan keanekaragaman hayati. Dalam
kesehariannya, manusia menjalani kehidupannya tidak lepas dari interaksi
terhadap lingkungan. Terciptanya dan terjaganya lingkungan bersih dan sehat
akan menjamin kesehatan manusia disekitarnya dan pemeliharaan serta
perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dapat menurunkan tingkat
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa konsep dasar Ekologi dan Lingkungan ?
2. Apa saja Klasifikasi Lingkungan
3. Bagaimana Ruang Lingkup Ekologi
4. Bagaimana Ruang Lingkup Lingkungan ?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut, didapat tujuan masalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui konsep-konsep dasar Ekologi dan Lingkungan
2. untuk mengetaui bagaimana ruang lingkup Ekologi
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang Lingkup Lingkungan
BAB III
PEMBAHASAN
• Menurut Ernst Heackel (1968 dalam Ramli, 1989), ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya.
• Kreb (1972 dalam Ramli, 1989) mengemukakan bahwa ekologi merupakan ilmu
yang mempelajari interaksi-interaksi penyebaran dan jumlah dari organisme.
• Pianka (1988 dalam Smith, 1990) menyatakan bahwa ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara organisme dan seluruh faktor fisik dan biologi
yang mempengaruhi dan di pengaruhinya.
• Mike Nickerson juga menyatakan bahwa “ekonomi tiga perlima dari ekologi”
sejak ekosistem menciptakan sumber serta membuang sampah, yang mana
ekonomi menganggap dilakukan “untuk bebas”.
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai jumlah total dari komponen benda hidup
dan benda mati yang memengaruhi dan berinteraksi dengan organisme
disekitarnya. Hubungan dan interaksi antara organisme dengan lingkungan
merupakan hubungan yang sangat kompleks. Secara garis besar, lingkungan
dibedakan menjadi dua komponen yaitu abiotik atau benda mati dan biotik atau
benda hidup. Komponen abiotik merupakan faktor luar yang ditimbulkan oleh
komponen benda mati yang meliputi tanah, air, udara, bahan kimia, polutan dan
lain-lain. Komponen biotik adalah segala jenis faktor luar yang ditimbulkan atau
disebabkan oleh organisme
hidup dalam hal ini seperti tanaman, hewan, manusia serta mikroorganisme seperti
bakteri, jamur, parasit dan virus (Islam, 2021). Lingkungan bersifat dinamis.
Komponen biotik dan abiotik merupakan faktor yang memengaruhi perubahan
lingkungan secara kontinu.
Lingkungan dibagi menjadi dua jenis yaitu internal dan eksternal.
Lingkungan internal merupakan lingkungan dalam dari organisme multiseluler.
Lingkungan luar merupakan lingkungan luar dari organisme. Lingkungan internal
relatif lebih stabil dibandingkan dengan lingkungan external, namun lingkungan
dalam dapat terganggu oleh adanya infeksi, serangan, gangguan dan lain-lain dari
lingkungan luar. Homeostasis merupakan cara yang digunakan oleh organisme
untuk menjaga lingkungan internal dari organisme tersebut agar organisme dapat
terus bertahan.
B. Klasifikasi Lingkungan
Lingkungan secara garis besar dibedakan menjadi dua macam yaitu
lingkungan alami dan lingkungan buatan. Lingkungan alami merupakan lingkungan
yang ditemukan di alam dengan segala proses yang terjadi secara alami yang
menyangkut komponen biotik dan abiotik. Dalam lingkungan alami melibatkan
hubungan kompleks antara iklim, cuaca, spesies benda hidup dan sumber daya
alam. Sementara itu lingkungan buatan adalah lingkungan yang terbentuk akibat
proses aktivitas manusia seperti pengaturan/penataan pertanian atau perkotaan
(Johnson, 1997).
Manusia adalah bagian dari lingkungan, adanya intervensi dari manusia
membuat lingkungan menjadi terbentuk. Manusia mengembangkan teknologi
canggih untuk merubah komponen dari lingkungan sesuai dengan kebutuhan
mereka. Beberapa spesies hewan juga menggunakan cara untuk merubah
lingkungan seperti membangun sarang, tempat tinggal, gundukan dan bendungan.
Namun demikian, cara yang mereka lakukan relatif primitif dan tidak berdampak
secara ekstensif terhadap lingkungan dibandingkan cara atau teknologi yang
manusia pakai.
Berdasarkan komponen penyusunnya, lingkungan diklasifikasikan menjadi
tiga jenis yaitu. Lingkungan akuatik (terdiri ari samudra, laut, danau, sungai dan
mata air), lingkungan terrestrial (tanah) dan lingkungan atmosfer (udara) (Johnson,
1997).
2. Populasi. Kelompok individu dari spesies tertentu dalam tempat dan waktu yang
sama. Secara alami, populasi ditentukan berdasarkan jenis fisiografis area seperti
pegunungan dan habitat terdekatnya namun bukan ditentukan melalui politik.
Ekologi mempelajari distribusi dan persebaran populasi melalui habitatnya.
Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi
badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.
3. Komunitas. Kelompok individu (populasi) yang menempati suatu wilayah tertentu
dan adanya hubungan timbal balik antar individu. Memahami hubungan antara
kompetitor, predator, mangsa, suplai makanan dsb dapat menjelaskan pengaruh
sebab akibat hubungan yang memengaruhi distribusi dan persebaran populasi.
Berdasarkan ukuran dan derajat kebebasan relatif maka komunitas dibagi menjadi
dua yaitu komunitas besar (major communities) dan komunitas kecil (minor
communities). Komunitas besar adalah komunitas yang berukuran besar,
terorganisir dengan baik dan relatif bebas. Hutan tropis hijau abadi di Timur Laut
India menjadi contoh yang bagus komunitas besar. Komunitas kecil merupakan
komunitas yang bergantung pada komunitas tetangga dan sering disebut dengan
masyarakat (Brahmaiah, 2017).
4. Ekosistem. Ekosistem dapat juga disebut dengan sistem ekologi yang dapat
didefinisikan sebagai organisasi atau kelompok alam kompleks yang mengontrol
komponen biotik dan abiotik di lingkungan. Secara mendasar, ekosistem terbagi
menjadi dua tipe yaitu ekosistem terestrial (tanah) dan ekosistem akuatik (air).
Ekosistem terestrial terdiri dari padang rumput, hutan, glacier, gurun dan ladang.
Sementara ekosistem akuatik terdiri dari laut, mangroves, sungai, danau, rawa,
kolam, muara dan pesisir (Brahmaiah, 2017).
5. Biosfer. Keseluruhan ekosistem di bumi dan hubungan timbal baliknya. Biosfer
merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam ekologi.
sosial dan analisis sejarah yang meliputi antropologi, arkeologi, sipil, ekonomi,
geografi, ilmu politik dan psikologi dapat digunakan dalam penjelasan bagaimana
dampak manusia pada lingkungan alam dari waktu ke waktu dan antar budaya.
Beberapa pegiat lingkungan menggunakan "The Precautionary Principle" yang
diadopsi dari UNESCO (the United Nations Environmental, Social and Cultural
Organization) pada tahun 2005 sebagai dasar untuk memikirkan tentang masalah
lingkungan pada level global. Dalam menentukan ancaman lingkungan yang serius
terkini, prinsip ini menyerukan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan menahan
diri secara bijaksana dalam pengambilan keputusan lingkungan dan produksi serta
konsumsi sumber daya. Prinsip tersebut juga menyerukan kepada para pengambil
keputusan untuk bertemu dengan seluruh masyarakat yang membutuhkan dan
melindungi hak pekerja, komunitas lokal dan masyarakat umum dalam
menggunakan metode atau cara yang memberikan kerusakan lingkungan minor.
Ruang lingkup dari lingkungan adalah luas dan sangat berguna. Hal tersebut
digunakan untuk membantu kehidupan manusia untuk lebih sadar terhadap
penggunaan sumber daya alam dalam kehidupan sehari hari dan dampak dari
aksinya secara pribadi dan umum terhadap lingkungan. Dengan dasar pengetahuan
yang kuat, masyarakat terdidik dapat menghadapi besamya masalah lingkungan
terkini yang disebabkan oleh manusia (Bhargava, 2019).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ekologi lingkungan merupakan suatu kajian yang membahas tentang oprganisme atau
makluk hidup dalam suatu ekosistem. Setiap organisme hidup pada suatu habitat dalam
suatu lingkungan. lingkungan sekitar organisme dapat di bedakan atas biotik dan abiotik,
pertumbuhan manusia dan bencana alam membuat habitat organisme terganggu. dalam
buku ini juga dibahas tentang : bumi sebagai pendukung kehidupan, dasar ekologi, iklim
dan biogeografi, ekologi tumbuhan,pencemaran lingkungan.
Dapat disimpulkan bahwa ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi
antara organisme dan lingkungannya. Sedangkan lingkungan berarti kondisi eksternal
sekelilingnya (sekitarnya) yang mempengaruhi perkembangan atau pertumbuhan
manusia, hewan atau tumbuhan; kondisi hidup atau kondisi kerja dsb. Dalam ruang
lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas
berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yangdipelajari dimulai dari
yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan
dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem,
hingga ke tingkatan bioma. Sedangkan ruang lingkup lingkungan terdiri atas 4 segmen
seperti atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer.
DAFTAR PUSTAKA
iv