Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

USAHA SARANA PARIWISATA

GURU PEMBIMBING :

WITRIA S.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

ANGGOTA

Paras delvina
Elsa setia
Zahra afrilia nur'ein

SMKN 3 SUNGAI PENUH

TAHUN AJARAN 2022/2023

Negara indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahan alamnya,keunikan budaya,dan daya
tarik wisatanya.wilayah daerah tujuan wisata diindonesia banyak menyimpan objek wisata yang
menarik untuk dikunjungi.untuk mendukung tercapainya kegiatan pariwisata yang bertujuan
mencapai kepuasan para wisatawan maka perlu dikembangkan pengadaan usaha sarana dan
prasarana wisata.

Setiap daerah pariwisata mempunyai usaha sarana pariwisata untuk menunjang kebutuhan para
wisatawan selama tinggal disuatu tempat,baik untuk berlibur ataupun tujuan yang lain.terjadinya
sarana dan prasarana pariwisata merupakan salah satu indikator perkembangan
pariwisata.penyediaan usaha sarana pariwisata disediakan bertujuan memudahkan wisatawan dan
sebagai mata pencarian gunq memenuhi kebutuhan hidupnya.sarana atau prasarana diartikan
sebagai proses tanpa hambatan dari pengadaan dan peningkatan hotel,restoran,tempat hiburan dan
sebagainya,serta prasarana jalan dan trasportasi yang lancar dan terjangkau oleh wisatawan

A.PRASARANA PARIWISATA

prasarana paruwisata adalah semua fasilitas utama dasar yang memungkinkan sarana
kepariwisatawan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada
wisatawan.prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mhtlak
dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya didaerah tujuan wisata seperti
jalan,listrik,air,telekomunikasi,terminal,jembatan,dan sebagainya (suantoro,2004:21).

1.PRASARANA PERHUBUNGAN

Prasarana perhubungan yang meliputi jaringan jalan raya,jembatan dan terminal bus,rel kereta api
dan stasiun,pelabuhan udara (airport),dan pelabuhan laut ( Seaport / harbour ).

2INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK DAN INSTALASI AIR BERSIH

3.INSTALASI PENYULINGAN BAHAN BAKAR MINYAK

4.SISTEM PENGAIRAN / IRIGASI UNTUK KEPENTINGAN PERTANIAN,PERTERNAKAN,DAN


PERKEBUNAN

5.SISTEM PERBANKAN DAN MONETER

6.SISTEM TELEKOMUNIKASI

sistem telekomunikasi misalnya telepon,pos,telegraf,paksimile,telex,e-mail dan lain lain

7.PRASARANA KESEHATAN

misalnya rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.

8.PRASARANA KEAMANAN,PEMDIDIKAN,DAN HIBURAN

Lothar.A kreck dalam bukunya internasional tourisn dalam yoeti ( 1991:186) mebagi prasarana
ada dua bagian yang penting sebagai berikut :
1.PRASARANA PEREKONOMIAN (ekonomi infranstruktures )

A. pengangkutan ( transportation)

Pengankutan disini adalah pengangkutan yang dapat membawa para wisatawan daru negara
yang biasanya tinggal ketempat atau negara yang menjadi daerah tujuan wisata.

B.KOMUNIKASI ( comunication infrastruktures )

Terjadinya prasarana komunikasi akan dapat mendorong para wisatawan untuk mengadakan
perjalanan jarak jauh.sarana komunikasi yang termasuk dalan kelompok ini diantaranya
telefon,telegraf,radio,TV,surat kabar,internet dan kantor pos.

C.Kelompok yang termasuk utilities

Sarana utilities adalah penerangan listrik, persediaan air minum, sistem inigasi.

dan sumber energi

d. Sistem perbankan

Adanya pelayanan bank bagi para wisatawan berarti bahwa wisatawan mendapat

jaminan mutu dengan mudah menerima atau mengirim uangnya dari dan negara asalnya tanpa
mengalami birokrasi pelayanan. Adapun untuk pembayaran lokal wisatawan dapat menukarkan
uangnya pada money changer setempat.

2. Prasarana Sosial (Social Infrastructure)

Prasarana sosial adalah semua faktor yang menunjang kemajuan atau menjamin kelangsungan
prasarana perekonomian yang ada. Termasuk dalam kelompok ini dipaparkan sebagai berikut.

a. Sistem pendidikan (school system)

Adanya lembaga-lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam

pendidikan kepariwisataan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan

tidak hanya pelayanan bagi para wisatawan, tetapi juga untuk memelihara dan

mengawasi suatu badan usaha yang bergerak dalam kepariwisataan.

b. Pelayanan kesehatan (health service facilities) Harus ada jaminan bahwa di daerah tujuan
wisata tersedia pelayanan bagi suatu penyakit yang mungkin akan diderita dalam perjalanan.

C. Faktor keamanan (safety factor)


Perasaan tidak aman (unsafe) dapat terjadi di suatu tempat yang baru saja dikunjungi. Adanya
perlakuan yang tidak wajar dari penduduk setempat seakan akan wisatawan yang datang
mengganggu ketentraman.

d. Petugas yang langsung melayani wisatawan (government apparatus)

Kelompok ini meliputi petugas imigrasi, petugas bea cukai, petugas kesehatan, polisi, dan
pejabat-pejabat lainnya yang berkaitan dengan pelayanan para wisatawan.

3. Karakteristik Usaha Sarana Pariwisata

Karakteristik usaha sarana wisata sebagai berikut.

A.Termasuk sektor yang peka, usaha sarana wisata adalah kegiatan menjual keunikan pesan
pesan Indonesia. Hal ini berarti mempertaruhkan citra dan harga diri serta martabat bangsa.
Misalnya, ketidakpuasan wisatawan terhadap pelayanan hotel maka akan dikaitkan dengan
kualitas semua aspek hotel di Indonesia, kesalahan salah satu aspek kecil dapat mengakibatkan
seluruh pelayanan dianggap kurang baik, dan seterusnya...

b. Pariwisata terdiri atas banyak subsektor, seperti hotel, restoran, agen perjalanan, transportasi,
pusat-pusat kegiatan wisata, dan pusat-pusat cendera mata. Selain itu sektor pariwisata
melibatkan sektor-sektor lainnya, seperti pertanian, perhubungan, industri, kesehatan,
perdagangan, hukum, administrasi pemerintah, dan lain-lain.

C. Jika telah menjadi jasa usaha sarana pariwisata tidak dapat dimiliki karena tidak Terwujud,
tidak ada suatu yang kemudian dimiliki oleh seorang yang telah membell jasa tersebut. Untuk
mewujudkan jasa tersebut wisatawan membeli cenderamata sebagai kenang-kenangan jika
pernah pergi atau terkesan dengan daerah tujuan wisata tersebut.

4. Hubungan Antarklasifikasi Usaha Sarana Pariwisata

Masing-masing sarana pariwisata saling berhubungan untuk dapat memberikan fasilitas yang
memuaskan wisatawan.

A.Hubungan antara jasa boga dengan atraksi wisata

Jasa boga dan atraksi wisata saling terkait satu sama lain. Di suatu tempat atraksi wisata , baik
alam, budaya, maupun buatan mempunyai selera kuliner yang beragam dengan berbagai macam
cita rasa, Dengan demikian ketika wisatawan sedang berkunjung ke tempat atraksi wisata
tersebut juga dapat berwisata kuliner dengan keunikan kulinernya.
b.Hubungan antara transportasi dengan biro perjalanan Jasa ini saling berkaitan. Jasa biro
perjalanan akan maju apabila ada transportasi di dalam suatu usaha tersebut. Dengan demikian,
jasa biro perjalanan sangat berperan dalam hubungan dengan sarana pariwisata.

c Hubungan akomodasi dengan transportasi

Hubungan akomondasi dengan transportasi sangat berkaitan satu sama lain. Contoh kapal pesiar
(carnival) adalah sebuah kapal yang di dalamnya terdapat hotel. Selama melakukan perjalanan
yang sangat jauh pengunjung akan memerlukan tempat untuk menginap sementara di atas kapal
selain dapat melakukan perjalanan juga dapat menginap

d. Hubungan atraksi wisata dengan cenderamata Atraksi wisata berhubungan dengan cendera
mata, misalnya barong dance. Selain berwisata, menikmati pertunjukan wisata juga dapat
membeli suvenir yang juga berbentuk barong untuk dijadikan oleh-oleh khas Bali.

e Tempat penukaran uang asing dengan cenderamata Misalnya pengunjung asing biasanya ada
yang lupa menukar uang di bandara Hal itu pasti menyulitkan pengunjung untuk mengeluarkan
uang atau berbelanja dan ada sebuah toko silver and gold bekerja sama dengan money changer
money changer.i

5. Upaya dalam Melestarikan Usaha Sarana Wisata

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar sarana wisata diminati oleh pengunjung dengan
cara sebagai berikut.

a Bidang akomodasi Bidang akomodasi meliputi

1) tidak bertumpu pada satu lokasi

2 ) tidak terlalu monoton

3) mempermudah akses mencapai penginapan tersebut 4) menciptakan suasana yang nyaman;


dan

5) menggunakan fasilitas yang sudah maju atau memadai agar para pengunjung lebih tertarik
dengan apa yang disediakan.

b. Bidang jasa boga

Restoran atau tempat makan disajikan dengan menu sesuai dengan lidah para pengunjung dan
dilengkapi dengan suasana yang menjadi pelengkap untuk menyantap makanan yang

dihidangkan. Dengan membuka cabang di berbagal tempat agar pengunjung tidak hanya
berpatokan dengan satu tempat.
C.Bidang transportasi

Khususnya transportasi tradisional, sebaiknya alat transportasi dimodifikas sedemikian rupa agar
pengunjung tertarik dengan apa yang ditawarkan sehingga transportasi itu tidak dilupakan oleh
alat transportasi yang lebih modern.

d. Bidang atraksi wisata

Atraksi yang terdapat pada alam dilestarikan dengan menjaga alam sekitar. memberikan
peraturan-peraturan agar tidak mencemah lingkungan di sekitar atraksi wisata. Atraksi wisata
yang buatan dilestarikan dengan menambah jadwal pertunjukan perminggu sehingga
kebudayaan setempat tidak dilupakan oleh kemodernisasi. Hal ini mempertunjukkan berbagai
macam budaya yang tidak hanya menampilkan satu budaya.

Karakteristik berbagai usaha sarana Wisata

A.       Pengertian Jasa dan Usaha Sarana Wisata

Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya
bengkel, salon, kursus, hotel, rumah sakit, cafe dan sebagainya. Jasa sering dipandang sebagai
suatu fenomena yang rumit. Kata ‘jasa’ (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari
pelayanan pribadi sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran
jasa yang berusaha mendifinisikan pengertian jasa. Berikut diantaranya:

Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produksi jasa bisa
berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya. ( Kotler,1994 )

A service is an activity or a series of activities which take place in interactions with a contact
person or physical machine and which provides consumer satisfaction ( Lehtinen, 1983 )
Sementara perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah perusahaan yang memberikan
konsumen produk jasa baik yang berwujud atau tidak, seperti transportasi, hiburan, restoran dan
pendidikan.

Dari definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada interaksi antara pihak konsumen dan
pihak produsen, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu
barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

Usaha sarana pariwisata adalah penyediaan akomodasi, makanan dan minuman, angkutan
wisata, sarana wisata dan kawasan pariwisata. Termasuk di dalamnya semua fasilitas atau
kelengkapan daerah tujuan wisata yang di perlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dan
menikmati perjalanan wisatanya, serta memberikan pelayanan pada wisatawan untuk
memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam.

Sarana pariwisata dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a.    Sarana Pokok Pariwisata

Sarana Pokok Pariwisata adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung
pada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan.

b.    Sarana Pelengkap Pariwisata

Saranan Pelengkap Pariwisata adalah perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk
rekreasi dan tujuan wisata.

c.    Sarana Penunjang Pariwisata


Srana Penunjang Pariwisata adalah perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana
pokok yang berfungsi untuk membuat wisatawan betah di daerah tujuan wisata.

B.        Jenis Usaha Jasa dan Usaha Sarana Wisata

Adapun Jenis Usaha Pariwisata antara lain :

1.     USAHA DAYA TARIK WISATA : usaha pengelolaan daya tarik wisata alam, daya tarik  wisata
budaya, dan/atau daya tarik wisata buatan/binaan manusia.

2.    USAHA KAWASAN PARIWISATA : usaha pembangunan dan/atau pengelolaan kawasan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata sesuai peraturan perundang-undangan.

3.    USAHA JASA TRANSPORTASI PARIWISATA : usaha penyediaan angkutan untuk kebutuhan
dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi reguler/umum.

4.    USAHA JASA PERJALANAN WISATA :

·         Biro Perjalanan Wisata adalah usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau
jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah.

·         Agen perjalanan wisata adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan
pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.

5. USAHA JASA MAKANAN DAN MINUMAN : usaha penyediaan makanan dan minuman yang
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,penyimpanan dan/atau
penyajiannya.
·         Restoran adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan
dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, dan penyajian, di dalam 1 (satu)
tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.

·         Rumah makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses penyimpanan dan penyajian, di dalam 1 (satu) tempat
tetap yang tidak berpindah-pindah.

·         Bar/rumah minum adalah usaha penyediaan minuman beralkohol dan non-alkohol
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan/atau
penyajiannya, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.

·         Kafe adalah penyediaan makanan ringan dan minuman ringan dilengkapi dengan peralatan
dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan/atau penyajiannya, di dalam 1
(satu) tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.

·         Jasa boga adalah usaha penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian, untuk
disajikan di lokasi yang diinginkan oleh pemesan.

·         Pusat penjualan makanan adalah usaha penyediaan tempat untuk restoran, rumah makan
dan/atau kafe dilengkapi dengan meja dan kursi.

6. USAHA PENYEDIAAN AKOMODASI : usaha penyediaan pelayanan penginapan untuk wisatawan


yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya.

·         Hotel adalah penyediaan akomodasi secara harian berupa kamar-kamar di dalam 1 (satu)
bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan
dan/atau fasilitas lainnya.
·         Bumi perkemahan adalah penyediaan akomodasi di alam terbuka dengan menggunakan
tenda.

·         Persinggahan karavan adalah penyediaan tempat untuk kendaraan yang dilengkapi fasilitas
menginap di alam terbuka dapat dilengkapi dengan kendaraannya.

·         Vila adalah penyediaan akomodasi berupa keseluruhan bangunan tunggal yang dapat
dilengkapi dengan fasilitas, kegiatan hiburan serta fasilitas lainnya.

·         Pondok wisata adalah penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni
oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan
kepada wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya.

7. USAHA PENYELENGGARAAN KEGIATAN HIBURAN & REKREASI : usaha penyelenggaraan


kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, serta kegiatan hiburan dan
rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata, tetapi tidak termasuk di dalamnya wisata tirta
dan spa.

·         Gelanggang olahraga adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk
berolahraga dalam rangka rekreasi dan hiburan.

·         Gelanggang seni adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk melakukan
kegiatan seni atau menonton karya seni dan/atau pertunjukan seni.

·         Arena permainan adalah usaha yang menyediakan tempat menjual dan fasilitas untuk
bermain dengan ketangkasan.

·         Hiburan malam adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas bersantai dan
melantai diiringi musik dan cahaya lampu dengan atau tanpa pramuria.
·         Panti pijat adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas pemijatan dengan tenaga
pemijat yang terlatih.

·         Taman rekreasi adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk berekreasi
dengan bermacam-macam atraksi.

·         Karaoke adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas menyanyi dengan atau tanpa
pemandu lagu.

·         Jasa impresariat/promotor adalah usaha pengurusan penyelenggaraan hiburan, berupa


mendatangkan, mengirimkan, maupun mengembalikan artis dan/atau olahragawan Indonesia
dan asing, serta melakukan pertunjukan yang diisi oleh artis dan/atau olahragawan yang
bersangkutan.

8. USAHA JASA PENYELENGGARAAN PERTEMUAN, PERJALANAN INSENTIF, KONFERENSI DAN


PAMERAN : pemberian jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, penyelenggaraan
perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta
penyelenggaraan pameran dalam rangka penyebarluasan informasi dan promosi suatu barang
dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.

9. USAHA JASA INFORMASI PARIWISATA : usaha penyediaan data, berita, feature, foto, video,
dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak
dan/atau elektronik.

10. USAHA JASA KONSULTAN PARIWISATA : usaha penyediaan saran dan rekomendasi mengenai
studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang
kepariwisataan.

11. USAHA JASA PRAMUWISATA : usaha penyediaan dan/atau pengoordinasian tenaga pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.
12. USAHA WISATA TIRTA yang selanjutnya disebut dengan usaha pariwisata adalah usaha
penyelenggaraan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa
lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.

·         Wisata bahari adalah penyelenggaraan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan
sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut.

·         Wisata sungai, danau dan waduk adalah penyelenggaraan wisata dan olah raga air,
termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di
perairan sungai, danau dan waduk.

13. USAHA SPA : usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi
air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas
fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan
budaya bangsa Indonesia.

C. Karakteristik Jasa Sarana

Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang, karakteristiknya sebagai berikut:

A.   Intangibility ( tidak berwujud )

Jasa tidak dapat dilihat atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai
tidak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman.

B.     Inseparability,
umumnya pada aktivitas jasa proses produksi dan konsumsi terjadi secara bersamaan, dalam arti 
konsumen terlibat dalam produksi implikasinya kontak dan interaksi menjadi sangat penting.

C.     Heterogeinity,

standarisasi sulit dilakukan karena sangat tergantung kepada sumberdaya manusia yang terlibat,
sehingga kualitas sulit dikendalikan. Masalah yang berkaitam dengan karakteristik heterogeneity,
adalah sangat sulit melakukan standarisasi dan pengendalian kualitas jasa.

D.    Perishabillity, jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah
dihasilkan.

E.     Lack of ownership, pelanggan tidak memiliki jasa pada pembelian jasa pelanggan hanya
memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.

Menurut World Tourism Organization (WTO), wisatawan merupakan pengunjung sementara


yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara tujuan atau yang dikunjungi. Tujuan
perjalanan wisatawan dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu:

1.    Pesiar yaitu untuk keperluan rekreasi, kesehatan, studi, keagamaan, olah raga, dan
kunjungan keluarga.

2.    Bukan pesiar, yaitu untuk keperluan bisnis serta menghadiri konferensi, seminar atau
pertemuan lainnya.
Menurut Salah Wahab (1992), pariwisata adalah salah satu dari industri gaya baru yang mampu
menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf
hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan.
Pariwisata merupakan sektor yang kompleks, meliputi industri-industri dalam arti yang klasik,
seperti misalnya industri kerajinan tangan dan cinderamata. Industri pariwisata merupakan
gabungan dari berbagai produk jasa yang dihasilkan oleh pelbagai pihak dalam rangka memenuhi
wisatawan.

Karakteristik pariwisata sebagai industri jasa berbeda dengan produk industri atau jasa lainnya.
Karakteristik tersebut sebagai berikut:

1.    Intangible (tak wujud), yaitu orang tidak dapat melihat bentuk jasa pariwisata Indonesia
seperti apa?, sebelum wisatawan merasakan atau membelinya, atau datang sendiri ke daerah
tujuan pariwisata,

2.    Sulit diatur standar kualitasnya, dalam jasa terjadi hubungan langsung antara pemberian dan
pengguna jasa,

3.    Simultan antara proses produksi dan konsumsi, jasa baru diproduksi apabila memang sudah
dibeli oleh pengguna jasa. Terjadi proses yang bersamaan antara proses produksi dan konsumsi,

4.    Tidak dapat disimpan sebagai persediaan, misalnya kamar hotel yang kosong seminggu yang
lalu akan hilang dan tidak dapat dijual pada hari ini atau hari berikutnya,

5.    Tidak dapat dimiliki, karena tidak terwujud, maka tidak ada suatu yang kemudian dimiliki
oleh seorang yang telah membeli jasa tersebut. Untuk mewujudkan jasa tersebut wisatawan
membeli cinderamata sebagai kenang-kenangan kalau ia pernah pergi atau terkesan dengan
daerah tujuan wisata tersebut.

Maka kebijakan yang dianjurkan dalam pengembangan pariwisata yaitu bagaimana membuat
jasa tersebut menjadi “terlihat atau terwujud” sehingga mudah dievaluasi. Sarana fisik yang
berkaitan dengan jasa yang diberikan akan dipakai sebagai bahan bagi pengguna jasa untuk
mengevaluasi kualitas jasa. Jadi semakin baik sarana fisik, akan dihubungkan dengan kualitas
pelayanan yang baik. Dalam pengembangan pariwisata peningkatan prasarana dan sarana fisik 
mutlak dibutuhkan yang kemudian diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan jasa.

Peningkatan sumberdaya manusia yang berkaitan dengan pariwisata perlu ditingkatkan


kualitasnya. Kualitas orang yang memberikan jasa, diterima oleh pengguna jasa sebagai kualitas
jasa itu sendiri. Misalnya keluhan mengenai buruknya tingkah laku pelayanan hotel, pemandu
wisata atau oknum penduduk di daerah tujuan wisata, sudah tentu akan dihubungkan dengan
buruknya kualitas jasa pariwisata.

Berdasarkan hal tersebut, maka pengembangan dan peningkatan kualitas pemberi jasa
merupakan salah satu faktor bagi keberhasilan dalam memasarkan jasa pariwisata. Salah satu
usaha yang dilakukan adalah peningkatan sumberdaya manusia dalam bidang pariwisata melalui
pendidikan formal dan non formal.

Di samping itu perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pariwisata yaitu sebagai tuan
rumah yang baik yaitu melalui program “sadar wisata”. Produksi jasa pariwisata adalah seluruh
masyarakat Indonesia.

Karakteristik lain dari pariwisata yaitu:

a.    Merupakan sektor yang peka, kegiatan pariwisata adalah kegiatan “menjual Indonesia”. Hal
ini berarti mempertaruhkan citra dan harga diri serta martabat bangsa. Misalnya ketidakpuasan
wisatawan terhadap pelayanan hotel, maka akan dikaitkan dengan kualitas semua aspek hotel di
Indonesia, kesalahan salah satu aspek kecil dapat mengakibatkan seluruh pelayanan dianggap
kurang baik, dan seterusnya.

b.    Pariwisata terdiri dari banyak sub sektor, seperti: hotel, restoran, agen perjalanan,
transportasi, pusat-pusat kegiatan wisata dan pusat-pusat cinderamata. Di samping itu sektor
pariwisata melibatkan sektor-sektor lainnya, seperti pertanian, perhubungan, industri,
kesehatan, perdagangan, hukum, administrasi pemerintah, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai