Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPER KOLESTROL

Oleh
IQBAL KHOLIDI
19020039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Jl. dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536
E_mail :jstikesdr.soebandi@yahoo.com,web:http://www.stikesdrsoebandi
PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan pada kasus hiper kolestrol telah dibuat pada tanggal 30 Juni 2020 di
Desa Balung Lor kecamatan Balung kabupaten Jember

Jember, 30 Juni 2020


Pembimbing Akademik,

(…………………………………...)
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPER KOLESTROL

A. Pengertian
Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam lemak
hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesiskan
oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan kolesterol dalam pembuluh
darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan atau kristal lempengan yang akan
mempersempit pembuluh darah.
Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel dan otot. 70 %
kolesterol di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan asam lemak ) dan 30 % dalam
bentuk bebas. Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan seperti
lilin yang diproduksi oleh tubuh terutama didalam hati.
Kadar kolesterol di dalam darah adalah dibawah 200 mg/dl. Apabila
melampaui batas normal maka disebut sebagai hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-minuman beralkohol.
B. Etiologi

Hiperkolesterolemia terjadi karena adanya akumulasi kolesterol dan lipid pada


dinding pembuluh darah. Penelitian mendukung bahwa hiperkolesterolemia memiliki lebih
dari satu penyebab, diantaranya:

1. Faktor genetik

Sekitar 80% dari kolesterol di dalam tubuh diproduksi oleh tubuh sendiri. Ada
sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan yang lain,
hal ini disebabkan karena faktor keturunan. Meskipun hanya mengonsumsi makanan
yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh sedikit, namun tubuh tetap saja
memproduksi kolesterol dalam jumalah banyak dan menyebabkan penyakit
hiperkolesterolemia.
2. Pola makan

Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti lemak sapi,


kambing, makanan bersantan dan gorengan akan meningkatkan kadar kolesterol
darah karena menyebabkan penimbunan lemak pada pemburuh darah.

Jenis makanan Kolesterol Kategori


(mg/10 gr)
Putih telur ayam 0 sehat
Ikan air tawar 0 Sehat
Daging ayam 50 Sehat
Daging kambing tanpa lemak 70 sehat
Kulit ayam 130 Hati-hati
Udang 160 Hati-hati
Daging sapi 105 Sekali-kali
Susu sapi 250 berbahaya
Coklat 290 berbahaya
Cumi-cumi 1170 pantang
Kuning telur ayam 2000 pantang

3. Faktor Obesitas

Obesitas merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor genetic, perilaku dan
lingkungan, menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran
energi. Salah satu akibat dari ketidak seimbangan ini yaitu gangguan metabolism
lemak dalam tubuh, salah satu bentuk akumulasi gangguan tersebut yakni
hiperkolesterolemia.
4. Kebiasaan Merokok

Selain dapat merusak paru-paru zat yang terkandung di dalam rokok terutama
nikotin, dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL dalam
darah.
C. Manifestasi Klinis
Kadar kolestrol yang tinggi biasanya tidak memunculkan gejala apapun. Akan
tetapi kadang-kadang jika kadar kolestrol sudah sangat tinggi maka endapan
lemak membentuk suatu pertumbuhan yang sering disebut juga sebagai xantoma
di dalam tendon (urat daging) dan didalam kulit. Kadar trigliserida yang cukup
tinggi (sampai dengan 800 mg/dl atau lebih) dapat menyebabkan pembesaran pada
hati dan lipha serta timbulnya gejala-gejala dari pakreatitis (misalnya nyeri perut
yang hebat) (Dewanti, 2010). Untuk memantau tanda dan gejala yang muncul,
maka diperlukan pengukuran kadar kolestrol agar dapat mengontrol kadar
kolestrol dalam tubuh.

D. Patofisiologi
Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi
dalam sel-sel yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang menyumbat
arteri. Kini diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari kolesterol
menjadi begitu berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam  tubuh tidak
dapat menetralkan molekul-molekul tak stabil yang berubah secara negatif dan
bernama radikal bebas. Radikal bebas terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa
diawali oleh paparan terhadap polutan lingkunganseperti asap rokok, bahan kimia,
obat bebas dan obat resep dokter, logam berat, dan stres.
Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung
dengan oksigen dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di dalam
dinding arteri radikal bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi
dinding arteri, yang memulai proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan
pembentukan plak. Jika tidak diatasi, plak ini akhirnya akan sama sekali menutup
arteri yang terkena atau pecah dan hancur, menyebabkan angina, dan mungkin,
serangan jantung stroke.
Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan jahat
(LDL), pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol total (jumlah
LDL dan HDL yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi jumlah
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, semakin tinggi risiko penyakit
jantung. Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin rendah risiko
masalah jantung.
E. Phatway

Mengkonsumsi lemak jenuh


Merokok Kolestrol di metabolisme di
Mengkonsumsi alkohol hati
Kurang olah raga
Obesitas

Kolestrol berlebih

Jantung otak hipertensi Gangguan proses


metabolisme

Obstruksi Obstruksi Pecahnya Kolestrol mengendap di


arteri pembulu pembulu pembulu darah seluruh
koronaria darah otak darah otak tubuhb

Terjadi plak di pembulu


Nekrosis Hipoksia Strok darah
miocardium jaringan otak hemoragik

Pembulu darah tidak


lancar
Gangguan MK: Ketidak
Strok non
pompa efektivan perfusi
hemoragik
jantung jaringan otak
Nyeri ekstermitas

Curah
MK:
jantung
penurunan
menurun
curah
jantung

Angina
pektoris

MK: Nyeri
akut
F. Klasifikasi
klasifikasi kolestrol dibagi menjadi 2 yaitu jenis kolestrol dan kadar kolestrol.
a. Jenis kolestrol
1) Low density lipoprotein (LDL)
LDL biasanya disebut juga kolestrol jahat, LDL lipoprotein diposito
kolestrol bersama didalam dinding arteri, yang menyebabkan pembentukan
didnding yang keras, tebal, atau di sebut juga plak kolestrol, da semakin
lama akan menyebabkan penyempitan dinding arteri (Yovina, 2012).
2) High density lipoprotein (HDL)
HDL adalah kolestrol yang bermanfaat bagi tubuh manusia, fungsi dari
HDL yaitu mengngahkut LDL di dalam jaringan perifer ke hepar akan
membersihkan lemak-lemak yang menempel di pembulu darah yang
kemudian akan dikeluarkan melalui saluran empedu dalam bentuk lemak
empedu (susanto, 2010).
b. Kadar kolestrol
Menurut national institutes of health ada tiga kadar kolestrol:
1) Kadar kolestrol total
- Kurang dari 200mg/dl dalam kategori bagus
- 200-239 mg/dl dalam kategori ambang batas atas
- 240 mg/ dl dan lebih dalam kategori tinggi
2) Kadar kolestrol LDL
- Kurang dari 100 mg/dl dalam kategori optimal
- 100-129 mg/dl dalam kategori diatas optimal
- 130- 159 mg/dl dalam kategori ambang batas atas
- 160-189 mg/dl dalam kategori tinggi
- 190 mg/dl atau lebih dalam kategori sangat tinggi
3) Kadar kolestrol HDL
- Kurang dari 40 mg/dl dalam kategori rendah
- 60 mg/dl dalam kategori tinggi.
G. Pemeriksaan penunjang
Menurut Zairin Noor (2017), pemeriksaan penunjang pada pasien hiper kolestrol,
adalah:
Laboratorium darah lengkap
1. Ditemukan kadar kolestrol total diatas 240 mg/dl
2. LDL diatas 189 mg/dl
3. HDL diatas 60 mg/dl

H. Komplikasi
Beberapa komplikasi yang dapat di akibatkan oleh hiper kolestrol menurut Mumpuni,
(2011) adalah:
1. Tekanan darah tinggi
2. Angina pektoris
3. Serangan jantung
4. stroke
I. Penatalaksanaan
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-unsaturated fatty
acid)dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin
antioksidan dan pertahankan berat badan ideal. Apabila pengaturan gaya hidup tidak
mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, maka kita harus mengkonsumsi
obat. Obat yang dapat digunakan yaitu:
1. Golongan Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk
di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL
memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestirmin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa Simvastatin, Rosavastatin,    Fluvastatin,
Atorvastatin. Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat
kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu
molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat
mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
4. Golongan Asam nikotinat
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau
kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan HDL dengan
cara  mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
Dapat juga dilakukan terapi komplementer hijamah/ bekam di bagian titik tertentu
yang dapat menurunkan tingkat kolestrol

Gambar anatomi hijamah


Sumebr: (Suhardi dan syafa’ah,2010)
Konsep Keperawatan

A. Pengkajian
Pengumpulan data klien, baik subjektif maupun objektif melalui anamnesis riwayat
kesehatan dahulu, sekarang, riwayat penyakit keuarga, pola makan, aktivitas,
pemeriksaan fisik melalui tekhnik inspeksi, auskultasi dan palpasi
(Stanley,Mickey.2007)
1. Anamnesis : Identitas ( Meliputi nama,tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
agama, status perkawinan.
2. Riwayat penyakit sekarang : Pengumulan data dilakukan sejak munculnya
keluhan dan secara umum mencakup awal gejala dan bagaimana gejala tersebut
berkembang. Penting ditanyakan  berapa lama pemakaian obat analgesic.
3. Riwayat penyakit dahulu : Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan
penyebab yang mendukung terjadinya hiper kolestrol (misalnya penyakit
hipertensi, deabetes militus,dll). Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah
pernakah klien dirawat dengan maslah yang sama. Kaji adanya pemakaian
alkohol yang berlebihan, penggunaan obat diuretic.
4. Riwayat penyakit keluarga : Kaji adanya keluarga dari generasi terdahulu yang
mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena klien hiper kolestrol
dipengaruhi oleh faktor genetic.
5. Aktivitas dulu dan sekarang : Seseorang yang tak pernah berolahraga atau
diikutsertakan dalam aktivitas mungkin memiliki kesukaran dalam memulai suatu
program latihan di usia lanjut, terutama jika aktivitas tersebut sulit atau
menyakitkan.
6. Pola nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi, nafsu makan, pola makan, kesulitan menelan
dan mual muntah.
7. Pola eliminasi
Menjelaskan pola fungsi ekskresi,defekasi, ada tidaknya masalah defekasi.
8. Personal Hygine
Berbagai kesulitan melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan.
9. Neurosensori
Kebas / kesemutan tangan dan kaki, hilang sensasi jari tangan, pembengkakan
pada sendi.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d proses penyakit
2. Ketidak efektifan perfusi jaringan otak b.d penyakit strok
3. Penurunan curah jantung b.d infark miokard
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA
KEPERAWATAN NOC DAN INDIKATOR SERTA
URAIAN AKTIVITAS
NO TANGGAL DITEGAKKAN / KODE SKOR AWAL DAN SKOR
RENCANA TINDAKAN
DIAGNOSA TARGET
(NIC)
KEPERAWATAN
Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen nyeri (1400)
1x24 jam, nyeri akut teratasi 1. Lakukan pengkajian nyeri
Kriteria hasil: Tingkat nyeri (2102) yang komprehensif meliputi
Kode Indikator S.T PQRST
2. Gali bersama pasien faktor –
2102 Nyeri yang dilaporkan 5 faktor yang dapat menurunkan
2102 Tidak bisa beristirahat 5 atau memperberat nyeri
3. Ajarkan teknik kompres air
dingin untuk mengurangi
Keterangan: nyeri
1. Berat 4. Dukung istirahat atau tidur
yang adekuat untuk membantu
2. Cukup berat
penurunan nyeri
3. Sedang 5. Edukasi tentang makanan
4. Ringan yang perlu dihindari
5. Tidak ada 6. Edukasi klien terkait terapi
bekam
7. Lakukan terapi bekam di titik
penurunan kolestrol yaitu di
titik AL- Kahil, AL-Kahda’in,
dan AL-Katifain
8. Anjurkan klien berdoa
menurut kepercayaan masing-
masing agar penyakitnya
cepat sembuh.
Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Perawatan jantung (4040)
2x 24 jam Penurunan curah jantung dengan
kriteria hasil : 1. Evaluasi adanya nyeri dada
2. Catat adanya disritmia
Status jantung paru (0111)
jantung
Kode Indikator SA ST 3. Catat adanya penurunan curah
041403 Denyut nadi 3 5 jantung
perifer 4. Monitor status pernafasan
5. Monitor balance cairan
6. Atur periode latihan dan
041404 Denyut 3 5
istirahat
jantung
apikal 7. Anjurkan untuk menurunkan
041405 Irama 3 5 setres
jantung 8. Monitor jumlah, bunyi dan
irama jantung
Keterangan :
9. Monitor TTV
1.sangat berat 10. Monitor suhu, warna dan
2. berat kelembapan kulit
11. Kolaborasi pemberian obat-
3.sedang obatan
4. ringan
5. tidak ada

Gangguan citra tubuh Tujuannya setelah dilakukan asuhan Monitor TIK (2590)
keperawatan selama 3x24 jm masalah dapat
1. Monitor kualitas dan
teratasi
karakteristik gelombang TIK
Kriteria hasil : keparahan cidera fisik (1913) 2. Monitor tekanan aliran darah
otak
kode indikator SA ST 3. Atur alarm pantau
191315 Cedera kepala tertutup 3 5 4. Monitor suhu dan jumlah WBC
191323 pendarahan 3 5 5. Letakkan kepala dan leher
191320 Penurunan tingkat 3 5 dalam posisi netral, hindari
kesadaran fleksi pinggang yang berlebihan
Keterangan : 6. Monitor tingkat CO2 dalam
parameter yang ditentukan
a. Berat
7. Beritahu dokter untuk
b. Cukup berat
peningkatan TIK yang tidak
c. Sedang
bereaksi sesuai peraturan
d. Ringan
perawatan
e. Tidak ada
DAFTAR PUSTAKA

1. Efrison. 2004. Pengaruh Pengukusan terhadap Kadar Kolesterol pada Berbagai Organ
Ayam Broiler. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta.
2. Heslet, Lars. 1991. Cholesterol. Jakarta: Penerbit Kesaint Blanc
3. Otto, M. W. K. 1982. Human Biochemistry. London : Morty Company London.
4. Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
5. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Yogyakarta : UGM Press.
6. Soeharto,I. 2001. Kolesterol dan lemak Jahat, kolesterol dan lemak Baik, dan Proses
Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
7. Sudoyo, A.W. et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1 Cetakan
Kedua. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.


8. Williams. 2008. PT. Vigorous Exercise, Fitness and Incident Hypertension, High
Cholesterol and Diabetes.

Anda mungkin juga menyukai