Anda di halaman 1dari 3

MUH.

IKHTIAR
XII IPA 1

Tema : Persahabatan
Judul : Satu Kesempatan Lagi
Tokoh dan Karakter:
- Iqbal : Baik dan keras kepala
- Hidayanti : Ramah dan murah senyum
Alur : Alur mundur
Latar :
- Tempat : Sekolah dan Rumah Iqbal
- Waktu : Pagi, Siang, dan Malam
- Suasana : Bahagia, Menegangkan, dan Sedih
Amanat : Jangan pernah memaksa seseorang untuk mengikuti kemauanmu,
karena hal itu akan membuat kehancuran bagi dirimu.

Di balik lebatnya hujan yang turun menembus dinginnya udara malam, Iqbal sedang duduk
merenung mengingat masalah yang datang di antara dirinya dan sahabat yang sangat
dicintainya. Ia seakan-akan sudah tidak punya lagi harapan untuk bisa bercengkrama dengan
sahabatya itu. Karena kesalahan yang sangat besar, membuat rasa sesal yang sangat dalam selau
menghantui di setiap waktunya.
Beberapa hari yang lalu...
Iqbal bangun pagi dengan perasaan yang sangat bahagia karena hari dimana Ia akan bertemu
sahabat tercintanya telah tiba. Dengan cepat Iqbal turun dari tempat tidur lalu mempersiapkan
semua perlengkapan sekolahnya. Sepanjang pagi itu Iqbal selalu tersenyum. Kebahagiaannya
semakin bertambah saat Ia mengingat kembali ketika Ia mengajak sahabatnya liburan di pinggir
pantai. Sungguh masa liburan yang sangat menyenangkan fikirnya. Setelah semua perlengkapan
sekolahnya siap, Ia berangkat ke sekolah dengan senyum yang selalu terpancar di wajahnya.
Sesampainya di sekolah, Iqbal langsung memarkirkan motornya dan tergesa-gesa mengambil
barisan di kelompok kelasnya karena upacara bendera akan berlangsung. Setelah terdengar
suara komando pemimpin upacara, seketika itu juga suasan menjadi hening tak terkecuali Iqbal.
Ia terdiam mengikuti hikmatnya upacara. Di balik keheningan upacara, Iqbal menatap dengan
penuh kebahagiaan ke arah sahabatnya yang berada di barisan perempuan karena Iqbal
memang berada satu kelas dengan sahabatnya itu.
Setelah upacara selesai, Iqbal dengan cepat berjalan ke Kelasnya karena Ia sangat rindu ingin
berbicara dengan teman-teman kelasnya apalagi dengan sahabatnya. Setelah itu, semua siswa
masuk ke dalam kelas disusul oleh guru mata pelajaran pada jam pelajaran itu. Satu persatu
nama siswa disebut berdasarkan absen, hingga saat guru mata pelajaran menyebut nama
Hidayanti, Iqbal merasa jantungnya berdetak sangat kencang. Hidayanti atau yang lebih sering di
kenal oleh Iqbal dan teman-temannya dengan nama Yanti adalah sahabat yang sangat Iqbal
sayangi dan sahabat yang telah membuat hari-harinya lebih bahagia. Iqbal telah bersahabat
dengan Yanti sejak mereka berada di kelas sebelas semester dua. Entah apa apa yang membuat
mereka sangat dekat sehingga mereka bisa bersahabat.
Jam istirahat telah tiba, Iqbal membereskan buku-buku yang ada di atas mejanya lalu berjalan ke
meja Yanti yang sedang membaca buku. Iqbal menyap Yanti dengan suara yang sedikit gemetar
karena setiap Ia berada di dekat Yanti, jantungnya selalu berdebar kencang. Yanti yang
menyadari kedatangan Iqbal segera mempersilahkan Iqbal duduk di samping kursinya. Yanti
tersenyum melihat Iqbal yang sedikit gemetar ketika Iqbal duduk di sampingnya. Tingkah Iqbal
itulah yang selalu membuat Yanti tersenyum. Menurut Yanti, Iqbal adalah sahabat terlucu yang
mampu membuatnya merasa senang. Selama jam istirahat, mereka bercerita tentang
pengalaman liburan mereka saat berada di pantai hingga bel masuk berbunyi.
Selama jam pelajaran berlangsung, Iqbal selalu melihat ke arah Yanti yang sedang fokus
mendengarkan penjelasan dari guru mata pelajaran. Kadang-kadang guru menegur Iqbal karena
Iqbal tidak fokus dengan pelajaran, tapi setelah mendapat teguran Ia hanya menoleh ke arah
papan tulis lalu kembali melihat Yanti.
Bel pulang sekolah yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa telah berbunyi. Iqbal dan teman-
teman kelasnya sedang sibuk memasukkan semua perlengkapan sekolah ke dalam tas masing-
masing. Setelah itu Iqbal berjalan ke arah Yanti untuk mengajak Yanti pulang bersama. Saat yanti
menoleh ke arah Iqbal, Yanti tersenyum lalu memberitahukan kepada Iqbal agar Iqbal pulang
lebih dulu karena Yanti ada urusan dan sedang menunggu seseorang. Tapi Iqbal tetap ingin
pulang bersama Yanti karena Iqbal fikir, itu adalah alasan Yanti karena Yanti tidak ingin
merepotkan Iqbal dengan mengantar Yanti pulang. Setelah lama Iqbal meminta agar Yanti
pulang bersamanya, tiba-tiba Yanti mengambil tasnya lalu berjalan keluar dari gerbang sekolah.
Sekilas Iqbal melihat ekspresi kesal pada raut wajah Yanti. Iqbal terkejut dengan apa yang Ia
lihat. Yanti yang selama ini selalu ramah kepadanya tiba-tiba merasa kesal karena perbuatannya.
Iqbal dengan cepat menaiki motornya lalu menyusul Yanti yang telah berjalan jauh darinya.
Setelah Yanti tersusul, Iqbal menanyakan tentang apa yang telah terjadi kepada Yanti. Saat itu
juga Yanti menghentakkan kakinya dengan perasaan kesal kepada Iqbal disertai raut wajah yang
sangat marah karena Iqbal terlalu keras kepala ingin mengantarnya pulang, padahal Yanti
sedang ada urusan yang bersifat pribadi. Melihat kemarahan Yanti, Iqbal pasrah terhadap apa
yang Yanti inginkan. Iqbal lalu menarik gas motornya dengan kencang menuju rumahnya
meninggalkan Yanti yany sangat kesal kepadanya. Selama perjalanan pulang, Iqbal selalu
terfikirkan dengan perubahan sikap Yanti. Ia sangat menyesal karena terlalu memaksa Yanti, tapi
Ia hanya ingin mengantarnya saja, apakah itu salah, fikirnya.
Berhari-hari ejak kejadian itu, Yanti tidak pernah lagi ingin berbicara dengan Iqbal. Bahkan saat
Iqbal mengajaknya bicara, Yanti hanya menatapnya tajam lalu pergi dari tempatnya menjauhi
Iqbal. Sampai saat ini, Yanti masih tidak ingin berbicara dengan Iqbal, entah itu sampai kapan.
Iqbal sangat menyesali perbuatannya. Andai saja Ia menuruti perkataan Yanti, semuanya tidak
akan berakhir seperti ini. Iqbal hanya bisa berharap agar Yanti mau mendengarkannya dan
semuanya kembali normal. Yang Iqbal rasakan sampai saat ini adalah kerinduan akan sosok yang
ramah dari Yanti kepadanya dan rasa penyesalan yang sangat mendalam.

Anda mungkin juga menyukai