Landscape performance
and insurgent planning in 04
Los Platanitos
05
Discussion
Bjørn Sletto
● Teori ini punya implikasi pada konteks insurgent planning dalam yang dapat
menghasilkan sudut pandang yang inovatif terkait tata ruang dan praktik
perencanaan oposisi
● Artikel ini menjelaskan mengenai konteks insurgent planning dalam praktik sehari-
hari di studi kasus Los Platanitos, Santo Domingo Norte, Dominican Republic
02 Pendahuluan
Substansi Pembahasan
Definisi Insurgent Planning (Perencanaan Pemberontak)
Dampak Positif :
● Pembangunan akses jalan baru
● Pembangunan Apartemen/Rumah Sederhana untuk merelokasi keluarga yang terdampak pembangunan
● Pelayanan Air, Listrik dan Sampah secara teratur disediakan di area Central di sepanjang sungai cañada
Dampak Negatif :
● 65 keluarga di relokasi
● Menutup sebagian besar area di sepanjang sungai cañada
● 50 rumah beresiko rentan banjir karena pembangunan jalan dengan level yang lebih tinggi dari area rumah
● Infrastruktur di lingkungan di luar area Central masih tidak teratur dan tidak memenuhi standar
04 Kinerja Lansekap dan Perencanaan Pemberontan
(insurgent planning) di Los Platanitos
CAASD membentuk komite koordinasi lokal yang menyediakan sarana untuk partisipasi
masyarakat pada tahap desain dan pelaksanaan proyek. Bertujuan untuk menerapkan
transparansi dan tingkt keterlibaatan warga.
Namun, menurut (Torres, 2014) seperti yang biasa terjadi dalam hubungan antara pemerintah dan
masyarakat di Republik Dominika, panitia koordinator lokal disusun oleh CAASD sebagai sarana
untuk menyebarkan informasi dan memperlancar hubungan dengan aktor masyarakat, bukan
sebagai ruang untuk dialog kritis dan perencanaan berbasis masyarakat.
Yang terjadi di Los Platanitos, masyarakat ikut berpartisipasi dalam ruang inklusi yang di rancang oleh
CAASD namun disaat yang bersamaan melakukan Perencanaan Pemberontak / insurgent planning.
Warga terus mengandalkan struktur dukungan komunal dalam bentuk jaringan ekonomi informal dan bermitra
dengan aktor non-pemerintahan untuk mengejar intervensi infrastruktur yang terbatas dan terlokalisasi yang
didasarkan pada hubungan sosial-material sehari-hari.
Insurgent planning dari tindakan perencanaan di los Platanitos yang paling menonjol adlah oleh Mujeres
Unidas. (Organisasi Wanita Latin Imigran dengan misi membangun Community Power untuk keadilan sosial dan
04
ekonomi, khususnya untuk perempuan dan anak-anak imigran)
● Mujeres Unidas meng-klaim bahwa pengelolaan air bukanlah keahlian khusus laki-laki
● Mujeres Unidas juga menekan CAASD untuk memenuhi kebutuhan keluarga pengungsi dan memastikan
CAASD memenuhi Hak warga. (Sletto, Tabory dan Strickler, 2019)
● Mujeres Unidas mengedepankan kapasitas kewirausahaan perempuan (Appadurai, 2001)
● Mujeres Unidas juga membuat proyek vermicomposting sebagai model pengembangan ekonomi lokal yang
dapat memberikan manfaat sosial dan lingkungan
● Melalui proyek vermocpmposting menentang intervensi pemerintah dan hierarki gender di Los Platanitos
● Dorongan untuk proyek vermicomposting dan karenanya praktik insurgent planning Mujeres Unidas terletak
pada geografi emosional yang dibentuk oleh budaya tanaman Los Platanitos dan epistemologi serta
ekonomi yang terkait dengan produksi tanaman rumah tangga.
● Pada Januari-Maret 2014 mahasiswa pascasarjana University of Texas di Austin serta mitra penelitian
masyarakat melakukan survey, wawancara dan pemetaan partisipatif dengan 71 penduduk untuk menilai
signifikansi ekonomi dan sosial dari produksi tanaman di Los Platanitos.
● Penulis (Bjørn Sletto) melakukan pendalaman melalui wawancara di musim panas tahun 2016 dan 2017,
mengungkapkan hubungan kompleks (hubungan emosional yang kuat) antara manusia dan tanaman.
● González-García dan Gómez (2008) menyebutkan meskipun kepadatan tinggi dan prevalensi permukaan
kedap air, masyarakat memenuhi rumah mereka dengan tanaman bahkan di ruang teras terkecil
dimaksimalkan untuk menjadi ruang produksi tanaman domestik guna mendukung kebutuhan rumah
tangga akan makanan dan obat-obatan.
Bjørn Sletto menemukan bahwa 96 jenis tanaman yang ditanam adalah untuk tujuan pengobatan,
04
makanan serta dekoratif dan 90% rumah di Los Platanitos melakukan budidaya tanaman.
Secara khusus penelitian ini mengungkpkan tingginya prevalensi produksi tanaman obat, terutama di
area dekat sungai cañada.
2/3 rumah di Los Platanitos menanam tanaman untuk tujuan pengobatan, sementara itu 70% dari
responden mengatakan mereka melakukan pertukaran atau perdagangan tanaman di dalam
masyarakat.
Pelling (2002) menyatakan bahwa produksi tanaman dengan demikian memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap "Kapasitas Adaptif" masyarakat.
Berdasarkan perspektif diatas, Miraftab (2018) memahami bahwa adaptasi kreatif terhadap lingkungan
yang penuh resiko dan merginalisasi ekonomi dan sosial daripada praktik imajinatif, transgresif dan
destabilitasi yang membentuk insurgent planning.
Relasionalitas performatif tanaman dan manusia menghasilkan lansekap yang bergema secara
emosional tetapi juga dibicarakan dengan cara yang menantang teks patologi dan kekurangan yang
dominan. (Amin dan Thrift, 2002; Cloke et al., 2008; Duff, 2010).
04
Sebagai hasil dari percakapan yang didorong oleh proyek vermicomposting, mitra
masyarakat sipil dan pejabat kota mulai mengejar proses perencanaan, yang masih
berlangsung, untuk mengembangkan rumah kaca berbasis masyarakat yang lebih besar
sebagai bagian dari proses pembangunan terpadu yang berdasar pada pengalaman Mujeres
Unidas dalam melakukan proyek vermicomposting.
05 Diskusi (1)
Pendekatan
non-representasional
Memperhatikan "emosi, nafsu, keinginan, 1 Memungkinkan untuk pertimbangan yang
serta hal-hal immaterial dari semangat, lebih kritis tentang potensi tindakan
kepercayaan, dan iman”. transformatif yang terletak di relasionalitas
Berfungsi menjelaskan artikulasi sosial dan sosio-material lanskap
material, seperti hubungan manusia 3
dengan tanaman di Los Platanitos
(Dewsbury, 2003: 1907). 2 Teori lanskap non-representasional meminta
perhatian pada momen-momen performatif
biasa yang membentuk jalinan sosialitas,
Pendekatan ini juga disebut pendekatan tetapi para Perencana dan Desainer
hybrid, yang tidak hanya memperhatikan 4 menggunakan teori representasi dan
aspek mikrogeografi, tetapi juga makna, diagram abstrak
hubungan kekuasaan, dan representasi
(Campbell, 2012) (Wylie, 2006).
05 Diskusi (2)
Momen Performatif Vermicomposting
Pemaknaan