Anda di halaman 1dari 3

Is my toddler growing well??

Seorang Ners muda melakukan deteksi dini ke rumah salah satu warga di RT 01. Warga
tersebut merupakan keluarga muda dan baru dikaruniai anak pertama berusia 3 tahun. Saat
ners muda melakukan deteksi dini dikeluarga Bapak N, si anak langsung ikut menyambut
kedatangan Ns. A. An. C ikut mengucapkan salam walau terdengar kurang lengkap,
menjabat tangan Ns. A dan melemparkan senyuman kecilnya.

Bp. N mengaku tidak mempunyai riwayat masalah kesehatan tertentu, hasil pengkajian
menyatakan bahwa Bp. N berusia 33 tahun, mempunyai latar belakang Pendidikan S2
Managemen Ekonomi, saat ini bekerja sebagai staf akuntan di departemen keuangan
dengan penghasilan perbulan sangat mencukupi untuk keluarga kecilnya. Secara fisik
didapatkan data bahwa TD 120/80, N: 88x/m, RR: 14x/m. Bp. N tidak bermasalah dengan
tidurnya, beliau tidur 8jam/hari, dan melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit sehari
setelah sholat subuh.

Sedangkan Ny. S berusia 28 tahun dengan latarbelakang pendidikan Sarjana Pendidikan


Anak Usia Dini, saat ini bekerja sebagai guru TK dan memiliki usaha online shop. Secara fisik
ditemukan data TD 110/80, N: 80x/m, RR: 13x/m. Ny. S tidak mempunyai keluhan secara
fisik dan kesehatannya dirasa cukup baik. Sehabis sholat subuh Ny N juga ikut jalan kaki den
aktifitas fisik selama 30 menit, kemudian lanjut mengerjakan pekerjaan rumahnya. Ny S
mengaku lebih sedikit waktu tidurnya karena masih harus terjaga ketika sang anak minta
minum atau mau ke toilet.

Kemudian Ns. A melanjutkan pengkajian deteksi dininya, dimulai dari Bapak N yang
menjabarkan silsilah keluarga kecilnya. Bp. N menceritakan bahwa beliau menikahi Ny. S 4
tahun yang lalu, dan sangat mengharapkan keturunan dari pernikahan mereka. Empat bulan
setelah menikah, Bp. N dan Ny. S diberi hadiah berupa berita kehamilan Ny. S yang saat ini
sudah tumbuh menjadi An. C yang pintar dan lincah. Bp N adalah anak kedua dari 5
bersaudara yang semuanya perempuan, orang tua Bp N masih sehat, sedangkan Ny S anak
kedua dari bersaudara, kakaknya laki-laki dan kedua orang tuanya sudah meninggal. Kondisi
keluarga besar sehat. Pola komunikasi dalam keluarga terbuka dan pengambilan keputusan
berdasarkan musyawarah keluarga.
Keluarga kecil ini baru dikaruniai anak perempuan yaitu An. C berusia 3 tahun, Riwayat
kelahiran spontan tanpa halangan yang berarti. Keluarga ini sangat mengharapkan
kehadiran An. C ditengah-tengah mereka sehingga sejak kehamilan sudah rutin
memeriksakannya ke dokter, kemudian Ny. S juga rajin berolah raga dan memberikan
stimulasi tumbuh kembang kepada kehamilannya.

Saat Ns. A berinteraksi dengan An. C, an. C dapat menyebutkan namanya dengan lengkap
menebak gambar dengan benar, mampu menyebutkan bentuk bentuk benda seperti
persegi, lingkaran, dan memiliki jumlah kosakata yang melebihi anak seusia nya. Ketika di
ajak bermain boneka dengan Ns. A, an. C tidak mau membagi mainannya dengan Ns. A. An.
C mengatakan bahwa mainan ini adalah milik dia semuanya, tidak boleh ada yang
meminjamkan. Pola komunikasi dikeluarga Bp.N juga sangat terbuka dan hangat. Walau
terbilang masih muda, namun Bp. N dengan sabar ikut merawat An. C dan selalu
mengajaknya bermain.

Bp N menyukai seluruh bagian tubuh karena dapat dibuat beraktivitas, dapat berperan sbg
suami yang baik dan bertanggung jawab memberikan nafkah untuk keluarga. Klien ingin
agar bisa Menjadi kepala keluarga yang shalih dan dapat membahagiakan keluarganya serta
mempunyai hubungan klien dengan keluarga kecil harmonis dan terjalin komunikasi dengan
baik.
Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan beribadah dengan teratur, rutin shalat 5
waktu ber jamaah, setiap subuh, magrib, dan isya selalu ikut sholat berjamaah di masjid.
Saat dilakukan kunjungan rumah klien tampak rapi, ketika berbicara sesuai intonasi dan
komunikasi bagus.  Klien terlihat beraktifitas dengan fit dan tidak ada gangguan. Klien
terlihat stabil dan dapat mengontrol dirinya. Klien merespon stimulus dengan sesuai dan
tepat dan saat berkomunikasi ada kontak mata. Klien mengatakan tidak ada gangguan
pendengaran, penglihatan dan sentuhan serta tidak ada gangguan isi piker dan arus piker
mampu menjelaskan dengan baik. lien tidak mengalami diorientasi tempat, waktu dan
orang. Klien masih mempunyai memori yang baik, tidak ada masalah pada gangguan
konsentrasi dan berhitung serta klien mampu mengambil keptusan sederhana dengan
bantuan orang lain. klien menyadari kalau dirinya sehat.
Klien apabila ada permasalahan dibicarakan dengan istri dan apabila masalah menyangkut
keluarga besar, sering meminta pendapat dari orang tua.

General Learning Objective:

Setelah mengikuti proses mentoring, diharapkan mahasiswa dapat memahami penyusunan


asuhan keperawatan klien sehat jiwa.

Specific Learning Objectives:

Mahasiwa mampu Menuliskan dokumentasi asuhan keperawatan yang meliputi:

1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai