Anda di halaman 1dari 57

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KESIAPSIAGAAN

BENCANA BANJIR di KECAMATAN PONDOK AREN KOTA


TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NUR ROCHMAH RAHAYU PUJI ASTUTI


NIM 11150150000031

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020
ABSTRAK

Nur Rochmah Rahayu Puji Astuti NIM 11150150000031, Jurusan Pendidikan


Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Partisipasi Masyarakat Dalam
Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Partisipasi


Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Kecamatan Pondok Aren
Kota Tangerang Selatan.Jenis penelitian ini, mengunakan metode kuantitatif yang
bersifat deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan angket dan observasi.
Jumlah sampel yang diambil adalah 100 responden yang tinggal pada Perumahan
Pondok Kacang Prima dan Perumahan Pondok Maharta. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat partispasi masyarakat dalam
kesiapsiagaan bencana banjir. Pada tiap responden di Perumahan Pondok Kacang
Prima dan Perumahan Pondok Maharta dalam kesiapsiagaan banjir tersebar pada
kategori sangat tinggi yaitu sebesar 35% , tinggi sebesar 45%, sedang 17% dan
rendah sebesar 3%. Dari hasil persentase tersebut memberi arti bahwa tingkat
partispasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana banjir pada masyarakat di
Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Pondok Maharta termasuk ke
dalam kategori tinggi yaitu sebesar 45% atau sebanayak 45 orang sudah mengetahui
tindakan yang harus dilakukan ketika banjir. Dan bentuk partisipasi masyarakat
dalam meningkat kesiapsiagaan banjir dilakukan dengan cara memiliki saling
memberikan informasi dan melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan
lingkungan. Masyarakat juga bentuk dukungan melalui tenaga dapat berupa
masyarakat mengikuti kelompok kesiapsiagaan berupa KSB (Komunitas siaga
bencana) dan TAGANA (Taruna siaga bencana) yang siap membantu jika
terjadinya banjir dan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan gotong-royong.
Sedangkan bentuk dukungan pendanaan adalah adanya uiran masyarakat berupa
dana sosial yang dapat dipergunakan untuk konsumsi dan persediaan obat-obatan.

Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Kesiapsiagaan, Bencana, Banjir

i
ABSTRACT

Nur Rochmah Rahayu Puji Astuti, NIM 11150150000031, Department of


Social Sciences Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. Community's Participation in
Flood Disaster Preparedness in the District of Pondok Aren, South Tangerang
City.
This research aims to determine how Community's Participation in Flood
Disaster Preparedness in the District of Pondok Aren, South Tangerang City. This
type of research uses quantitative methods that are descriptive. Data collection
technique uses questionnaires and observations. The number of samples that are
taken is about 100 respondents who live in Pondok Kacang Prima Housing and
Pondok Maharta Housing. The sampling technique that's used is purposive
sampling.
The result shows that the level of community participation in flood disaster
preparedness. Each respondent in Pondok Kacang Prima Housing and Pondok
Maharta Housing in flood preparedness is very high at 25%, high at 55%, medium
at 17% and low at 3%. From the result of the percentages means that the level of
community's participation in flood disaster preparedness in the community of
Pondok Kacang Prima Housing and Pondok Maharta Housing is included in the
high category of 55% or as many as 55 people know the actions that must be taken
when the flood comes. And the form of community's participation in increasing
flood preparedness is done by having mutual information and assistance in
cleaning the environment. The community also forms the support through energy
that can be in the form of community following the preparedness group in the form
of KSB (Community Preparedness for Disaster) and TAGANA (Youth Preparedness
for Disaster) who are ready to help in case of flooding and community's
participation in mutual assistance activities. Whereas the form of funding support
is the existence of public funds in the form of social funds that can be used for
consumption and supply of medicines.

Keywords: Community's Participation, Preparedness, Disasters, Floods

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Skripsi yang berjudul “Partisipasi Masyarakat Dalam
Kesiapsiagaan Bencana Banjir di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang” dapat
terselesaikan dengan baik. Salawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, serta pengikutnya
hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis menyadari
membutuhkan bimbingan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Maka dari itu,
penulis sampaikan ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M. Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Andri Noor Ardiansyah, M.Si, Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Maila D.H. Rahiem, M.A,Ph.D selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.
6. Dr. Jakiatin Nisa, M.P.d, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan
arahan, bimbingan dan motivasi.
7. Tri Harjawati, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan
arahan, bimbingan dan motivasi.

iii
8. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Terima kasih atas ilmu
yang telah diberikan selama perkuliahan.
9. Kelurahan Pondok Kacang Prima, Suku Badan Bangsa dan Politik
(KESBANGPOL) Kota Tangerang Selatan, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang
Selatan yang telah senantiasa banyak membantu demi kemudahan penulis
dalam mengurus berbagai keperluan dari administrasi dan pengambilan data-
data untuk kelancaran penulis dalam penelitian skripsi ini.
10. Ketua RW 008, RT 005 dan Ketua RW 009 Perumahan Pondok Maharta dan
Pondok Kacng prima bersedia memberikan izin dan partisipasinya dalam
penelitian ini.
11. Masyarakat di Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Pondok
Marhata. Terima Kasih telah menjadi responden dalam skripsi ini.
12. Orang tuaku, Mama Budiyati dan Papa Basrowi yang selalu memberikan segala
hal terbaik untukku. Terima kasih karena telah menjadi orang tua yang hebat
dan selalu menjadi guru terbaik di rumah yang selalu memotivasiku untuk
menjadi lebih baik.
13. Kakakku Novit Karunia Prihatiningsih dan Kembaranku Rochimah Rahayu
Puji Astuti. Terima kasih telah menjadi kakak dan kembaran yang selalu ada
untukku yang membuat hidup menjadi lebih berwarna.
14. Sahabat SMA ku, Maria Christhina dan Vivi Khairatna. Terima kasih atas
semangat dan cinta yang kalian berikan untukku.
15. Sahabat 5 Fix, Ernawati Firdaus, Mega Darmawanti, Putri Apriliana dan Julia
Mabruroh. Terima kasih sudah menemani hari-hari ku selama perkuliahan
berlangsung dan pengamalan berharga yang telah tercipta.
16. Partner terbaik yang selalu mengerti akan segalanya terutama sudah membantu
selama menyelesaikan skripsi, terima kasih terkhusus untuk Anis Septiyana.
17. Alda Nurarian Dhea, Kamalat Azizah. Terima kasih sudah membantu dan
menemaniku dalam survei serta pengambilan data.
18. Seluruh mahasiswa P.IPS angkatan 2015 khususnya kelas C. Terima kasih telah
sudah menjadi keluarga dan menemani hari-hariku.

iv
19. Teman-Teman KKN 145. Terima kasih atas pengalaman dan semangatnya.
20. Teman-teman seperjuangan PLP di MTs N 4 Jakarta, Isma Ahya Sofia, Septiana
Rahmawati, Afifah Nur Cholidah dan Irma Khairunnisa, terima kasih berkat
kalian maka skripsi ini selesai dengan baik karena selalu ada semangat, doa dan
dukungan lebih yang hadir dari kalian.

Akhirnya segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak


terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 21 Juli 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI
UJI REFERENSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................5
C. Pembatasan Masalah ...........................................................................5
D. Perumusan Masalah ............................................................................6
E. Tujuan Masalah ...................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ..............................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Partisipasi ............................................................................................7
1. Pengertian Partsipasi ..................................................................... 7
2. Tingkat dan Bentuk Partispasi ...................................................... 8
3. Bentuk Kegiatan Partisipasi .......................................................... 9
4. Faktor-Faktor Pendorong Partisipasi .......................................... 10
5. Keuntungan Partisipasi................................................................ 11
B. Bencana .............................................................................................12
1. Pengertian Bencana .................................................................... 12
2. Jenis-jenis Bencana ..................................................................... 13
C. Kesiapsiagaan ....................................................................................16
1. Pengertian Kesiapsiagaan............................................................ 16

vi
2. Parameter Kesiapsiagaan ............................................................ 17
3. Rencana Kesiapsiagaan ............................................................... 19
4. Upaya Kesiapsiagaan .................................................................. 20
D. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................................22
E. Kerangka Berpikir .............................................................................27
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................................30
1. Tempat Penelitian....................................................................... 30
2. Waktu Penelitian ........................................................................ 31
B. Metode Penelitian..............................................................................31
C. Populasi dan Sample .........................................................................32
1. Populasi ...................................................................................... 32
2. Sampel ........................................................................................ 32
D. Teknik Pengambilan Data ..................................................................34
1. Angket ........................................................................................ 35
2. Wawancara ................................................................................. 35
3. Observasi .................................................................................... 35
E. Instrument Penelitian ........................................................................36
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..............................................43
1. Teknik Pengolahan Data ............................................................ 43
2. Teknis Analisis Data .................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................55
1. Letak Geografis Daerah Penelitian ............................................. 55
2. Kondisi Sosial Kelurahan Pondok Kacang Timur ...................... 57
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................61
1. Hasil Angket ............................................................................... 61
2. Hasil Wawancara ........................................................................ 78
3. Hasil Observasi ........................................................................... 83
C. Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan Bencana
Banjir .................................................................................................86
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................88

vii
E. Keterbatasan Penelitian .....................................................................92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................93
B. Implikasi ............................................................................................93
C. Saran ..................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................................... 26


Tabel 3.1 Perencanaan Kegiatan Penelitian ....................................................... 31
Tabel 3.2 Kerangka Sampel ............................................................................... 33
Tabel 3.3 Kisi-Kisi instrumen Angket ............................................................... 36
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ......................................................... 41
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi ........................................................... 43
Tabel 3.6 Nilai Skor Partisipasi Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan
Bencana Banjir .................................................................................. 46
Tabel 3.7 Skor Kategori Partisipasi Masyarakat dalam Kesiapsiagaan Bencana
Banjir ................................................................................................. 49
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas ................................................................... 51
Tabel 3.9 Nilai-Nilai r Product Moment ............................................................ 54
Tabel 3.10 Uji Reabilitas...................................................................................... 54
Tabel 4.1 Curah Hujan dan Hari Hujan Wilayah Tangerang Selatan ................ 56
Tabel 4.2 Data Jumlah Penduduk ....................................................................... 58
Tabel 4.3 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ..................................... 58
Tabel 4.4 Berdasarkan Pendidikan ..................................................................... 59
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian / Pekerjaan .......... 60
Tabel 4.6 Pengetahuan Responden Mengenai Gejala-Gejala Banjir ................. 61
Tabel 4.7 Pengetahuan Responden Mengenai Penyebab Banjir ........................ 62
Tabel 4.8 Pengetahuan Responden Mengenai Tindakan Yang Dilakukan
Ketika Banjir ...................................................................................... 63
Tabel 4.9 Pemeriksa Dan Pengamankan Tempat Yang Berpotensi Berbahaya
Saat Banjir .......................................................................................... 64
Tabel 4.10 Pengorganisasian Sistem Keamanan Saat Banjir ............................... 65
Tabel 4.11 Penyusunan Rencana Tanggap Darurat.............................................. 66
Tabel 4.12 Uji Coba Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana................ 66
Tabel 4.13 Penentuan Status Keadaan Darurat .................................................... 67
Tabel 4.14 Rencana Evakuasi .............................................................................. 67
Tabel 4.15 Pengkajian Secara Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi, Kerusakan,
Kerugian, Dan Sumber Daya. ............................................................ 68
Tabel 4.16 Penyusunan Data Akurat dan Informasi Banjir.................................. 69
Tabel 4.17 Pengorganisasiaan Mengenai Peringatan Dini Banjir ........................ 70
Tabel 4.18 Penyebarluasan Informasi Daerah Rawan Banjir, Bahaya, dan
Tindakan Yang Harus Diambil Oleh Masyarakat .............................. 70
Tabel 4.19 Pelatihan Kesiapsiagaan Banjir .......................................................... 71
Tabel 4.20 Keikutsertaan Dalam Pelatihan Kesiapsiagaan Banjir ....................... 72
Tabel 4.21 Penyiapan Obat-Obatan, Makanan Serta Dokumen Ketika Terjadi
Banjir. ................................................................................................. 73
Tabel 4.22 Pemberian Informasi Mengenai Peringatan Dini Banjir .................... 74
Tabel 4.23 Koordinasi Antara Seluruh Pihak (Masyarakat Dan Pihak Terkait)
Dalam Upaya Penanggulangan Bencana............................................ 74

ix
Tabel 4.24 Melaporkan Seluruh Tindakan Yang Sudah Dilakukan Serta
Kesiapsiagaan Banjir .......................................................................... 75
Tabel 4.25 Memeriksa Dan Membersihkan Air Serta Saluran Air Setelah
Terjadi Banjir. .................................................................................... 76
Tabel 4.26 Warga Saling Bergotong-Royong Membersihkan Lingkungan. ........ 76
Tabel 4.27 Pemberian Motivasi, Pendanaan Dan Dukungan Kepada
Masyarakat Mengenai Kesiapsiagaan Banjir ..................................... 77
Tabel 4.28 Hasil Observasi .................................................................................. 83
Tabel 4.29 Kategori Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan
Bencana Banjir ................................................................................... 87
Tabel 4.30 Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir ..... 87

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 29


Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 30
Gambar 4.1 Kegiatan gotong-royong................................................................................ 79
Gambar 4.2 Pembagian Sembako dan selimut.................................................................. 80
Gambar 4.3 Peninggian Tanggul ...................................................................................... 81
Gambar 4.4 Komunitas Kesiapsiagaan Bencana Banjir ................................................... 82
Gambar 4.5 Posko bantuan banjir ..................................................................................... 82
Gambar 4.6 Kegiatan Gotong-Royong ............................................................................. 84
Gambar 4.7 Perbaikan Fasilitas Umum ............................................................................ 84
Gambar 4.8 Titik Kumpul Evakuasi Dan Perahu Karet .................................................... 85
Gambar 4.9 Tanggul di Pondok Maharta .......................................................................... 86
Gambar 4.10 Banner Posko Bantuan Banjir ..................................................................... 86

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian ............................................................................ 99


Lampiran 2 Pedoman Wawancara .................................................................... 101
Lampiran 3 Hasil Observasi .............................................................................. 108
Lampiran 4 Foto Hasil Angket .......................................................................... 108
Lampiran 5 Foto Hasil Wawancara................................................................... 110
Lampiran 6 Foto Hasil Observasi ..................................................................... 111
Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi ................................................................ 113
Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 113
Lampiran 9 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ........................................... 117
Lampiran 10 Lembar Uji Referensi .................................................................... 119
Lampiran 11 Biodata Penulis .............................................................................. 127

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan data informasi bencana Indonesia dari BNPB, antara tahun
2005-2015. Indonesia mengalami lebih dari 15.400 kejadian yang terdiri dari
78% merupakan kejadian bencana hidrometeorologis seperti banjir, gelombang
ekstrim, kebakaran lahan dan hutan, kekeringan, cuaca ekstrim. Sedangkan
kejadian bencana geologis sebesar 22 % seperti gempa bumi, longsor, tsunami
dan letusan gunung berapi. Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa, jumlah
kejadian bencana relatif terus meningkat dari tahun ke tahun. 1
Bencana banjir merupakan suatu kejadian alam yang dapat terjadi setiap
saat dan sering mengakibatkan kehilangan jiwa, kerugian harta serta benda.
Banjir sering terjadi dibeberapa negara berkembang seperti Indonesia. Banjir
sering terjadi saat musim penghujan tiba. Banyak penyebab yang menimbulkan
terjadinya banjir salah satunya, ketidaksiapsiagaan terhadap bencana yang
terjadi di masyarakat menimbulkan dampak yang luas.2
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
pada tahun 2018 Indonesia mengalami 1.999 kejadian banjir, 3.548 jiwa
meninggal dan hilang, 13.112 jiwa luka-luka, 3,06 juta jiwa terdampak dan
mengungsi. 339.969 rumah rusak berat, 7.810 rumah rusak sedang, 20.608
rumah rusak ringan dan ribuan fasilitas umum rusak.3
Menurut Wakil Walikota Tangerang Selatan yaitu Benyamin Davnie.
Pada Januari 2020 terdapat 119 titik banjir di Tangerang Selatan, dengan

1
Willem Rampangilei, Panduan Kesiapsiagaan Bencana untuk Keluarga, (Jakarta:Direktorat
Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2018),.h.6
2
Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan RI, Booklet Penanggulangan Masalah
Kesehatan akibat Bencana Banjir bagi pengelola tingkat Kabupaten/Kota, (Jakarta, 2007), h.2
3
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 1.999 Kejadian Bencana Selama Tahun 2018, Ribuan
Korban meninggal dunia, https://www.bnpb.go.id/1999-kejadian-bencana-selama-tahun-2018-
ribuan-korban-meninggal-dunia, diakses pada 20 maret 2019 pukul 19.30.

1
2

ketinggian antara 10 cm sampai 2 meter. 2.500 warga mengungsi dan 4 orang


warga meninggal dunia.4
Menurut data BPBD Tangerang Selatan. Kecamatan Pondok Aren
terdapat 8 titik wilayah rawan banjir. Ketinggian banjir antara 30 cm sampai 2
meter dengan lama genangan 9 jam. 2 orang warga meninggal dunia. 4 rumah
rusak5
Pada umumnya, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan di atas
normal. Sehingga, sistim pengaliran air yang terdiri dari sungai, anak sungai
serta sistem aliran air drainase kanal penampung banjir buatan tidak mampu
menampung. Dan akumulasi air hujan tersebut meluap. Kemampuan daya
tampung pada sistem pengairan air tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya
sedimentasi, penyempitan sungai dan saluran drainase yang kurang baik.6
Kota Tangerang Selatan banyak terjadi masalah genangan air yang pada
umumnya disebabkan, karena prioritas penanganan drainase kurang mendapat
perhatian. Kurangnya kesadaran masyarakat bahwa, pemecahan masalah
genangan harus melihat pada sistem jaringan saluran secara keseluruhan yang
mengakibatkan hambatan (back-water) dan beban saluran dari hulunya, tidak
menyadari bahwa sistem drainase kawasan harus terpadu dengan sistem badan
air regionalnya (system flood control) dan meluapnya air sungai. Kurang
menyadari bahwa pemeliharaan (pemminuman dan perbaikan) saluran
merupakan pekerjaan rutin yang sangat penting untuk menurunkan resiko
genangan, belum optimalnya koordinasi antara pihak terkait agar sistem
pengaliran air hujan dapat berjalan dengan baik.7
Selain itu, perkembangan perumahan dan permukiman yang sangat pesat
sering kurang terkendali dan tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang maupun

4
Republika, Kerugian Banjir Tangsel Capai Rp 28 Miliar,
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/q3pufg459 , diakses 10 Januari 2020, pukul
17.00
5
Data banjir BPBD Tangerang Selatan.
6
Bakornas, Pedoman Penanganan Bencana Banjir, (Jakarta; Badan Koordinasi Nasional, 2008),
h.1
7
Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Strategi Sanitasi Kota Tangerang Selatan, (Tangerang
Selatan: Pokja AMPL, 2011), h.72
3

konsep pembangunan yang berkelanjutan, mengakibatkan banyak kawasan-


kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding
pond) dan bantaran sungai dihuni oleh penduduk. Kondisi ini akhirnya
meningkatkan volume air permukaan yang masuk ke saluran drainase dan
sungai yang menyebabkan banjir.8
Kerugian yang diakibatkan dari adanya bencana banjir dapat berupa
kerugian harta benda, rusaknya fasilitas umum seperti jalan, jembatan,
terputusnya aliran listrik, fasilitas kesehatan dan pendidikan selain itu, dapat
mengakibatkan rusaknya lingkungan permukiman baik tercemarnya
tercemarnya sumber air bersih, rusaknya saluran air limbah, dan menumpuknya
sampah di lingkungan yang terkena banjir.
Berdasarkan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban) Kota
Tangerang Selatan Tahun 2014. Kondisi panjang saluran drainase dan gorong-
gorong yang berkondisi kurang baik, dari 45% tahun 2013 menjadi 50% pada
tahun 2014. Sejalan dengan hal itu wilayah rawan banjir yang ditangani
meningkat dari 45% pada tahun 2013 menjadi 55% pada tahun 2014. Meskipun
terdapat peningatan di beberapa bagian, namun bencana yang sering terjadi
(rutin) adalah banjir.9
Melihat data dan fenomena yang terjadi di atas bahwa, dampak yang tejadi
akibat bencana banjir ini sangat banyak. Hampir seluruh aspek kehidupan
masyarakat terganggu akibat bencana banjir. Namun, perlu disadari bahwa
kualitas terganggunya aspek kehidupan masyarakat ini tidaklah total sangatlah
bergantung kepada besar kecilnya ancaman bencana tersebut yang dipengaruhi
oleh partisipasi masyarakat yang ada serta, ketidaksiapsiagaan masyarakat
terhadap bencana banjir.10
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Pasal 1 tentang Penanggulangan Bencana. Kesiapsiagaan merupakan

8
Ibid,, h.28
9
RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Panjang Menengah).”Profil Kota Tangerang Selatan”,
(Tangerang Selatan: Cipta Karya, 2018) hlm 33
10
Nurlailah, “Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir Di
Bolapapu Kecamatan Kulawi Sigi Sulawesi Tengah”, Jurnal Keperawatan Soedirman, Vol. 8 No.3,
November 2013, h.185
4

serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi bencana melalui


pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat dan berdaya guna.11
Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko banjir menurut
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 yaitu partisipasi dari masyarakat dalam
kesiapsiagaan baik dalam meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana banjir.
Partisipasi masyarakat dalam kesipasiaagan menghadapi banjir dapat
membentuk dan merencanakan tindakan apa saja yang seharusnya dilakukan
ketika terjadi bencana banjir. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam
kelangsungan kehidupan bermasyarakat untuk menjaga kestabilan sosial yang
diakibatkan oleh banjir.12
Tingkat dan bentuk partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana
banjir secara keseluruhan belum maksimal, hal ini terlihat dari Beberapa hal
masih perlu diperbaiki dari tingkat partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan
baik dalam bentuk pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam mengahadapi bencana
banjir. Kesiapan masyarakat ini akan meminimalkan dampak negatif yang
muncul akibat banjir.
Bentuk perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di Kota
Tangerang Selatan secara keseluruhan belum maksimal, hal ini terlihat dari
perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan sarana drainase lingkungan.
Sehingga, perangkat Kelurahan/Desa/lingkungan diharapkan secara aktif dapat
menggiatkan masyarakat dalam melakukan gotong-royong di wilayah masing-
masing termasuk membersihkan drainase dari sampah-sampah dan sedimen
penyebab penyumbatan saluran.13
Maka, penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
kesiapsiagaan untuk mencegah dan mengurangi damapak serta ancaman dari
bencana banjir.

11
Undang-undang nomor 24 tahun 2007
12
Yadi Sutowo, Partisipasi Masyarakat Dalam Tanggap Bencana AlamSebagai wujudu civic skill
(studi anaisis di desa belerante, kecamatan kemalang kabupaten klaten), skripsi pada Universitas
sebelas maret, 2013, h. 4
13
RPIJM, Op.Cit. h. 30
5

Sayangnya, wilayah Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan


memilki luas 29,88 km2 serta memiliki 11 kelurahan. 14
Di mana wilayah
tersebut merupakan salah satu wilayah yang sering terkena banjir karena,
saluran drainase yang kurang baik dari perumahan ke perumahan lain,
meluapnya air sungai dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
kesiapsiagaan mengakibatkan bencana banjir semakin parah. Melihat masalah
di atas, maka diperlukan mengetahui Partisipasi Masyarakat Dalam
Kesiapsiagaan Bencana Banjir di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Belum adanya upaya partisipasi kesiapsiagaan banjir dimasyarakat


sehingga menyebabkan kerugian harta benda dan rusaknya fasilitas umum.
2. Rendahnya kesadaran untuk memperbaiki saluran drainase yang kurang
baik dari perumahan ke perumahan lain di Kecamatan Pondok Aren Kota
Tangerang Selatan.
3. Belum tampaknya partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana
banjir di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah agar lebih khusus maka, penulis
memfokuskan kembali pembatasan masalah yaitu :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana banjir di
Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
2. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana banjir di
Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

14
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, (Kota Tanggerang Selatan Dalam Angka, 2018)
hlm.45
6

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah yaitu :
1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana
banjir di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
2. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana
banjir di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

E. Tujuan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana banjir di
Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
2. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana banjir di
Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
a Sebagai informasi untuk mengetahui tingkat dan bentuk partisipasi
masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana banjir di Kecamatan Pondok
Aren Kota Tangerang Selatan.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan dapat
dijadikan sebagai referensi bagi peneliti yang akan meneliti masalah-
masalah lain yang relevan.
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
masyarakat tentang bencana yang ada di sekitar mereka sekaligus
7

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana


banjir.

c. Bagi Pemerintahan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan bagi
pemerintah untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan terkait
kebencanaan ke masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
BAB III
Metodologi Penelitian

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan
Pondok Kacang Timur. Secara geografis terletak di wilayah Pondok Aren.
Berdasarkan wilayah administrative pemerintah kawasan ini termasuk
wilayah Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Pondok Aren, Provinsi Banten.
Kecamatan Pondok Aren terletak di bagian tengah kota Tangerang Selatan,
luas Kecamatan Pondok Aren ini adalah 29,88 Km2 dengan ketinggian 44
mdpl dan memiliki curah hujan rata-rata 2000-3000 mm/tahun.1

Gambar 3.1
Lokasi Penelitian

1
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, Kota Tanggerang Selatan Dalam Angka
(Tangerang Selatan: BPS Tangsel. 2018.), h.10

30
31

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei
2019 sampai juli 2020. Dimulai dari perencanaan, penentuan alat
pengumpulan data penelitian, persiapan instrument kemudian, dilanjutkan
dengan pengumpulan data lapangan sebagi kegiatan inti penelitian.

Tabel 3.1
Perencanaan Kegiatan Penelitian
NO 2019
Keterangan
Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Penyusunan Bab I
2. Penyusunan Bab II
3. Penyusunan Bab III
dan Pembuatan
Instrumen
4. Penelitian Skripsi
NO Keterangan 2020
Jan Feb Mar Apl Mei Juni Juli
1. Penelitian Skripsi
2. Penyusunan Bab IV
3. Penyusunan Bab V
4. Penyusunan lampiran

B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif
yang bersifat deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengolahan data
untuk tujuan mendeskripsikan atau memberikan suatu gambaran serta
penegasan suatu konsep atau gejala terhadap objek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi. Pada statistik deskriptif mengahasilkan tabel, grafik atau
diagram.2

2
Wiratna Sujarweni, Statistika untuk Penelitian, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012) h.23
32

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Sebelum penelitian dilaksanakan maka, peneliti terlebih dahulu
menentukan populasi yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh wilayah yang ada di Kecamatan Pondok Aren dan seluruh
masyarakat di Kecamatan Pondok Aren. Dan populasi dari penelitian ini
berjumlah 37.205.

2. Sampel
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jadi, sampel adalah bagian dari
populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya, merupakan wakil
populasi yang diteliti. 4
Untuk menentukan tempat yang akan dijadikan sampel, peneliti
menggunakan teknik sampling berupa Purposive Sampel. Menurut Sofian
Efendi, Purposive Sampel adalah metode pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat mewakili objek
yang akan diteliti.5
Alasan menggunakan teknik Purposive Sampling adalah karena
tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang
diteliti. Oleh sebab itu, penulis memilih teknik Purposive Sampling yang
dapat menetapkan kriteria serta petimbangan dalam pengambilan sampel.
Dalam Kecamatan Pondok Aren terdapat 11 kelurahan. Maka,
penulis penentuan sampel dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung,
Alfabeta, 2015), h.80
4
Ibid, h.81
5
Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2017), h.172
33

Tabel 3.2
Kerangka Sampel

NO Kelurahan Daerah Banjir di


1 Jurang Manggu Barat Pondok Kacang Timur
Perumahan Pondok
2 Jurang Manggu Timur Kacang Prima
3 Pondok Kacang Timur Perumahan Pondok
Maharta
4 Pondok Kacang Barat
5 Parigi Lama
6 Parigi Baru
7 Pondok Aren
8. Pondok Karya
9 Pondok Jaya
10 Pondok Betung
11 Pondok Pucung

Dari tabel di atas dapat disimpulkan Kecamatan Pondok Aren


terdapat 11 kelurahan. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah
Perumahan Pondok Maharta dan Perumahan Pondok Kacang Prima yang
terletak di Kelurahan Pondok Kacang Timur. Di mana sampel tersebut
memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian yaitu daerah rawan
banjir, lokasi dekat dengan tanggul sungai, daerah merupakan wilayah
daratan rendah dan berdasarkan data dari BPBD Kota Tangerang Selatan
Pondok Kacang Timur adalah wilayah yang sering terkena banjir.
Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas, maka sampel dari
penelitian ini adalah Perumahan Pondok Maharta dan Pondok Kacang
Prima.
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan
metode rumus Slovin, sebuah rumus yang digunakan untuk menentukan
besaran sampel. Maka, rumus Slovin sebagai berikut:
34

𝑁
n=
1+𝑁𝑒 2
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
E = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih diinginkan.6

Sampel dihitung dengan error sebesar 10%, maka sampel yang


ditentukan berjumlah:
𝑁
n=
1+𝑁𝑒 2
𝑁
n=
1+𝑁𝑒 2
37.205
n=
1+372,05(0,1)2
37.205
n=
1+372,05
37.205
n=
372,05

n = 100

Jadi, sampel untuk penelitian ini berjumlah 100 orang dengan tingkat
kepercayaan 90% dan kesalahan 10%. Semakin besar tingkat kesalahan, maka
akan semakain kecil jumlah sampel. Dan semakin kecil tingkat kesalahan,
maka akan semakin besar jumlah sampelnya.

D. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data adalah cara mengumpulkan data dari sebuah
penelitian. penelitian ini terdapat tiga teknik pengambilan data, yaitu:

6
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Rajawali Press,
2011), Cet. VI, h.137.
35

1. Angket
Menurut Eko Putro, Angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan kepada responden
sesuai dengan permintaan pengguna.7 Angket dalam penelitian ini adalah
mengumpulkan data yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam
kesiapsiagaan bencana banjir.

2. Wawancara
Menurut W. Gulo, Wawancara merupakan bentuk komunikasi
langsung antara peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam
bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik
responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.8
Adapun informan yang akan diwawancarai dalam penelitian ini antara
lain Ketua RW dan RT di Perumahan Pondok Maharta serta Pondok Kacang
Prima.

3. Observasi
Menurut Eko Putro, Metode observasi atau metode pengumpul data.
Observasi adalah suatu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Jenis
observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan,
di mana peneliti tidak terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Observer hanya
bertindak sebagai pengamat.9
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai bentuk partisipasi
masyarakat di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan khususnya
di Perumahan Pondok Kacang Prima dan Pndok Maharta.

7
Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018), h.33
8
W.Gulo, Metodelogi penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2010) h. 119
9
Eko Putro, Op.Cit, h.46
36

E. Instrument Penelitian
Menurut Sugiyono, instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mengukur nilai suatu variabel atau data yang diteliti. Dengan demikian, jumlah
instrument penelitian yang digunakan bergantung pada variabel yang diteliti. 10
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa instrument
penelitian adalah alat bantu bagi peneliti yang digunakan untuk mengukur data.
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah angket, wawancara
dan observasi. Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala interval
mengikat angket yang disebarkan menggunakan skala guttman dengan kisaran
skor 1-0 alternatif jawaban yakni:
1= Ya
0= Tidak

a. Angket
Tabel 3.3
Kisi-Kisi instrumen Angket
NO Variabel Indikator Sub-Indikator Pertanyaan

1. Partisipasi Memberikan Memberi 17. Apakah


Informasi dan informasi dan memberikan
Konsultasi menawarkan informasi dan ide
(Consultation) pendapat, mengenai
sebagai peringatan dini
pendengar yang banjir kepada
baik untuk ketua RW?
memberikan
umpan balik
Pengambilan Memberikan 18. Apakah ada
keputusan dukungan koordinasi antara
bersama terhadap ide, seluruh pihak

10
Sugiyono, Op.Cit, h.155
37

gagasan, pilihan (masyarakat dan


serta, pihak terkait)
pengembagan dalam upaya
peluang yang penanggulangan
diperlukan guna bencana?
pengambilan 19. Apakah
keputusan melaporkan
seluruh tindakan
yang sudah
dilakukan serta
kesiapsiagaan
banjir kepada RT,
RW dan petugas?
Bertindak Ikut dalam 20. Apakah selalu
bersama pengambilan memeriksa dan
keputusan tetapi, membersihkan air
juga terlibat serta saluran air
dalam setelah terjadi
pelaksanaan banjir?
kegiatannya. 21. Apakah setelah
terjadi banjir
warga saling
bergotong-royong
membersihkan
lingkungan ?
Memberikan Masyarakat 22. Apakah terdapat
dukungan menawarkan pemberian
pendanaan, motivasi dan
nasihat,motivasi dukungan kepada
dan dukungan masyarakat
38

lain untuk tentang kesiapan


mengembangkan mengendalikan
agenda bahaya banjir?
2. Kesiapsiagaan Pengetahuan Pengetahuan 1. Apakah anda
dan sikap dasar dan sikap mengetahui apa
yang semestinya saja gejala-
dimiliki oleh gejala dari
individu banjir?
meliputi 2. Apakah anda
pengetahuan, mengetahui apa
gejala-gejala, saja penyebab
penyebab dari banjir?
maupun apa 3. Apakah anda
yang harus sudah
dilakukan bila mengetahui
terjadi banjir. tindakan apa
saja yang harus
dilakukan ketika
banjir?
2. Rencana Proses 4. Apakah anda
tanggap kesiapsiagaan, memeriksa dan
darurat terutama yang mengamankan
terkait dengan tempat yang
evakuasi, berpotensi
pertolongan, berbahaya saat
pengamanan banjir?
penyelamatan, 5. Apakah ada
agar korban pengorganisasia
bencana dapat n sistem
diminimalkan. keamanan pada
39

keadaan darurat,
khususnya
rumah hunian
yang ditinggal
mengungsi?
6. Apakah ada
penyusunan
mengenai
rencana
penanggulangan
kedaruratan
bencana di
lingkungan?
7. Apakah ada uji
coba rencana
penanggulangan
kedaruratan
bencana?
8. Apakah terdapat
penentuan status
keadaan darurat
bencana?
9. Saat terjadi
banjir apakah
anda menerima
pengumumam
mengenai
evakuasi banjir?
10. Apakah terdapat
pengkajian
secara cepat dan
40

tepat terhadap
lokasi,
kerusakan,
kerugian, dan
sumber daya?
Sistem Sistem 11. Apakah ada
peringatan peringatan penyususnan
dini meliputi tanda data akurat,
peringatan, informasi
distribusi mengenai
informasi, bencaba banjir?
pelatihan 12. Apakah di
keikutsertaan perumahan ini
dalam untuk ada
menghadapi pengorganisasiaa
bencana n mengenai
peringatan dini
banjir?
13. Apakah terdapat
penyebarluasan
informasi daerah
rawan banjir,
bahaya, dan
tindakan yang
harus diambil
oleh masyarakat
yang tinggal di
daerah rawan
bencana?
14. Apakah dari
RW/RT/Kelurah
41

an mengadakan
pelatihan
kesiapsiagaan
banjir?
15. Apakah
mengikuti gladi
mengenai
pelatihan
kesiapsiagaan
banjir?
4. Sumber daya Sumber daya 16. Apakah anda
mendukung yang dibutuhkan sudah
individu atau menyiapkan
masyarakat obat-obatan,
dalam upaya makanan serta
pemulihan atau dokumen penting
bertahan dalam yang disiapkan
kondisi bencana dalam tas agar
atau keadaan mudah dibawa
darurat ketika banjir
terjadi?

b. Wawancara

Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
NO Variabel Indikator Sub-Indikator Instrument

1. Partisipasi Memberikan Saling Pedoman


Informasi dan memberikan
Wawancara
Konsultasi informasi dan
(Consultation) konsultasi
mengenai
bencana banjir
42

Pengambilan Pengambilan Pedoman


keputusan keputusan dari
Wawancara
bersama beberapa ide
atau gagasan
yang
masyarakat
sampaikan
Bertindak Tindakan Pedoman
bersama partisipasi
Wawancara
dalam bentuk
yang
masyarakat
lakukan ketika
terjadi banjir
Memberikan Dukungan yang Pedoman
dukungan diberikan
Wawancara
masyarakat jika
bencana banjir
terjadi
2. Kesiapsiagaan Pengetahuan Pengetahuan Pedoman
dan sikap masyaraka
Wawancara
mengenai
banjir.
Rencana Bentuk rencana Pedoman
tanggap tanggap darurat
Wawancara
darurat yang dilakukan
Sistem Sistem Pedoman
peringatan dini peringatan
Wawancara
bencana banjir
Pelatiahan dan
keikutsertaan
dalam
kesiapsiagaan
bencana banjir
Sumber daya Bentuk bantuan Pedoman
mendukung yang diberikan
Wawancara
saat terjadinya
banjir
43

c. Observasi

Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Observasi
Variabel Sub-Indikator Instrumen

A. Partisipasi 1. Bertindak Observasi


Masyarakat Bersama
Observasi
2. Memberikan
dukungan

B. Kesiapsiagaan 1. Sikap dan Observasi


Pengetahuan
Observasi
2. Rencana Tanggap
Darurat Observasi
3. Sistem Peringatan
Observasi
Dini
4. Sumber Daya
dukung

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


1. Teknik Pengolahan Data
Dalam melakukan pengolahan data kuantitatif ini, terdapat suatu data-
data yang diperoleh akan diolah melalui tahapan berikut:
a. Checking Data
Pada langkah ini peneliti mengecek kembali lengkap atau tidaknya data
penelitian, memilih dan menyeleksi data. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini adalah:
1. Meneliti kembali lengkap atau tidaknya identitas subjek yang
diperlukan.
2. Meneliti lengkap atau tidaknya data seperti instrument data sudah
terisi semua atau tidak.
44

3. Cara mengisi jawaban apakah sudah benar.11

b. Pemeriksaan Data (Editing)


Data yang telah diteliti lengkap atau tidaknya, perlu diedit dan
dibaca sekali lagi bila masih ada yang kurang jelas atau meragukan.
Kegitan yang dilakukan antara lain:
1. Pertanyaan, jawaban, catatan yang tidak jelas diperjelas lalu,
disempurnakan.
2. Coretan-coretan, kata sandi atau singkatan diperjelas untuk
menghilangkan keraguan.
3. Menyeragamkan jawaban responden pada kategori tertentu.
Langkah editing ini tidak boleh menganti jawaban, angka
ataupun maksud supaya data tersebut sesuai dan konsisten dengan
riset. 12

c. Pembuatan kode (Coding)


Setelah tahap pemeriksaan data (editing) selesai dikerjakan dan
jawaban responden dalam kuesioner dipandang cukup memadai, maka
langkah berikutnya adalah pembuatan code (Coding). Coding dilakukan
sebagai usaha untuk menyederhanakan data, yaitu dengan memberi
simbol angka pada tiap-tiap jawaban, atau suatu cara mengklasifikasi
jawaban responden atas suatu pernyataan menurut macamnya dengan
jalan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu. Manfaat
dengan memberikan simbol angka kategori yakni:
1. Mempermudah dan mempercepat analasis data.

11
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian (Refleksi pengembangan pemahaman dan penguasaan
metodologi), (UIN Malang Press: 2008), h.131
12
Ibid
45

2. Mempermudah penyimpanan data, lebih-lebih dalam jumlah besar.


Ini dimungkinkan bila data yang ada akan dianalisis berulang-
ulang.13

c. Tabulasi
Tabulasi yaitu proses penyajian data dalam bentuk tabel-tabel agar
mudah dianalisis. Model tabulasi tergantung pada tujuan analisis dan
model yang akan digunakan.14

2. Teknis Analisis Data


a. Skala Interval
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis secara
kuantitatif yang dinamakan deskripsi kuantitatif yaitu menggambarkan
apa adanya. Untuk menentukan skala interval dari skor partispasi maka,
digunakan rumus sebagi berikut:

𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏 (𝑹)


I=
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍

Keterangan:
i = Lebar interval
R = Nilai tertinggi dikurangi nilai terendah15
Dalam penelitian ini nilai skor tersebut didapat dari pemberian skor
pada siap jawaban instrument. Lalu, dari nilai skor dicari panjang
interval kelas atau nilai terendah dan nilai tertinggi. Jika nilai sudah
diketahui melalui nilai terendah dan nilai tertinggi maka, akan
digunakan untuk mencari nilai interval skor untuk pemberian setiap

13
Bagong Suyanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai pendekatan Alternatif Pendekatan,
(Jakarta: Adhitya Andrebina Agung, 2015), h. 95
14
Moh. Kasiram, Op.Cit
15
Iqbal, Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
h.44
46

ketegori. Asumsi nilai skor partisipasi dalam kesiapsiagaan terhadap


bencana banjir dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 3.6
Nilai Skor Partisipasi Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan
Bencana Banjir
NO Variabel Indikator Sub-Indikator Alternatif Skor
Jawaban
1. Partisipasi Memberikan Memberi Ya 1
Informasi dan informasi Tidak
Konsultasi mengenai 0
(Consultation) peringatan dini
banjir
Pengambilan Koordinasi antara Ya 1
keputusan seluruh pihak Tidak
bersama (masyarakat dan 0
pihak terkait)
dalam upaya
penanggulangan
bencana
Melaporkan Ya 1
seluruh tindakan Tidak
yang sudah 0
dilakukan serta
kesiapsiagaan
banjir kepada RT,
RW dan petugas
Bertindak Memeriksa dan Ya 1
bersama membersihkan air Tidak
serta saluran air 0
setelah terjadi
banjir
Setelah terjadi Ya 1
banjir warga Tidak
saling bergotong- 0
royong
membersihkan
lingkungan
Memberikan Pemberian Ya 1
dukungan motivasi dan Tidak
dukungan kepada 0
masyarakat
mengenai
47

kesiapsiagaan
banjir
2. Kesiapsiagaan Pengetahuan Pengetahuan Ya 1
dan sikap tentang bencana Tidak
banjir 0

Pengetahuan Ya 1
tentang penyebab Tidak
bencana banjir 0

Pengetahuan Ya 1
tentang tindakan Tidak
yang dilakukan 0
ketika banjir

Rencana Rencana Ya 1
tanggap pengamanan Tidak
darurat 0
Pengorganisasiaan Ya 1
sistem Tidak
pengamanan 0

Ya 1
Penyusunan Tidak
rencana tanggap 0
darurat

Uji coba rencana Ya 1


penanggulangan Tidak
kedaruratan 0
bencana
Penentuan status Ya 1
keadaan darurat Tidak
0
Rencana Evakuasi Ya 1
Tidak
0
Pengkajian cepat Ya 1
terhadap Tidak
kerusakan 0

Sistem Penyususnan data Ya 1


peringatan akurat, informasi Tidak
dini banjir 0
48

Pengorganisasiaan Ya 1
mengenai Tidak
peringatan dini 0
banjir

Penyebarluasan Ya 1
informasi daerah Tidak
rawan banjir, 0
bahaya, dan
tindakan yang
harus diambil oleh
masyarakat
Pelatihan Ya 1
kesiapsiagaan Tidak
banjir 0
Keikutsertaan Ya 1
dalam pelatihan Tidak
kesiapsiagaan 0
banjir
Sumber daya Menyiapkan obat- Ya 1
mendukung obatan, makanan Tidak
serta dokumen 0
ketika terjadi
banjir
Skor Tertinggi 22
Jumlah
Skor Terendah 0

Berdasarkan pada table 3.5 rentang nilai skor Partisipasi Masyarakat


dalam Kesiapsiagaan Bencana Banjir diperoleh nilai skor tertinggi yaitu 22
dan nilai skor terendah yaitu 0. Nilai skor tersebut digunakan untuk mencari
berapa nilai interval skor menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 (𝑅)
i=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
(22−0)
i=
5
i = 4,4

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil nilai skor interval sebesar


4,4. Interval skor tersebut digunkan untuk menentukan setiap kategori
49

Partisipasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana


banjir. Dalam penelitian ini skala penilaian yang ingin dibentuk yaitu 5 skor,
di mana jarak setiap adalah 4,4. Sehingga, penilaian partisipasi dapat
dihitung sebagai berikut:
Tabel 3.7
Skor Kategori Partisipasi Masyarakat dalam Kesiapsiagaan Bencana
Banjir

No Interval Skor Parameter


1. 18 – 22,4 Sangat Tinggi
2. 13,5 – 17,9 Tinggi
3. 9 – 13,4 Sedang
4. 4,5 – 8,9 Rendah
5. 0 – 4,4 Sangat Rendah

b. Persentase
Untuk menghitung persentase partisipasi masyarakat, penulis
menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑓
P = x 100 %
𝑛

Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
100= Bilangan tetap16

16
Muhammad Wahyudinoor, Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Tanah Longsor
Di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong, Jurnal Pendidikan geografi, Volume 4 No.4 Juli
2017, h.35
50

c. Nilai Rata-Rata
Untuk angka rata-rata dari setiap jawaban responden atas pertanyaan
yang telah diajukan, maka menggunakan rumus:

𝑓𝑋
𝑀= ∑
𝑁

Keterangan:
M = Angka rata-rata
F = Frekuensi
X = Jumlah nilai
𝑓𝑋

𝑁
= Jumlah nilai yang sudah dikalikan frekuensi17

d. Uji Instrument Kuesioner


a. Uji Validitas
Menurut Syofian Siregar, Validas atau kesahihan adalah
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa
yang ingin diukur.18
Sedangkan menurut Wiratna, Uji Validitas merupakan uji yang
digunakan untuk menguji data yang menggunakan daftar pertanyaan
atau kuisioner untuk melihat pertanyaan dalam kuisioner yang diisi
oleh responden tersebut layak atau belum suatu pertanyaan yang
digunakan untuk mengambil data.19
Untuk menghitung validitas instrumen maka digunakan rumus
korelasi r product moment dengan angka kasar yang dikemukakan
oleh Pearson sebagai berikut:
𝑛( Σ 𝑋𝑌)−(Σ 𝑋)(Σ 𝑌)
r=
√{𝑁 Σ 𝑋 2 −(Σ 𝑋)2 }{𝑁 Σ 𝑋 2 −(Σ 𝑋)2 }

17
Iqbal Hasan, Op.Cit
18
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk penelitian dilengkapi merhitungan manual dan
aplikasi SPSS versi 17, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.162
19
Wiratna Sujarweni, Op.Cit,,h.177
51

Keterangan:
r = Jumlah responden
X = Skor variabel (jawaban responden)
Y = skor total variable untuk responden n20

Hasil rxy yang telah didapatkan dari hasil perhitungan


dibandingkan dengan nilai tabel r product moment. Jika rxy < rtabel,
maka dapat dinyatakan butir soal tersebut tidak valid. Jika rxy > rtabel,
maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid. 21
Telah dilakukan uji validitas instrument angket di mana hasil uji
validitas Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
penyebaran angket kepada 20 Responden. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan SPSS 16, yaitu dengan memperhatikan
angka pada Correctd Item-Total yang merupakan korelasi antara skor
item Denfan skor total item. Sebuah item dikatakan valid apabila nilai
r-hitung > r-tabel. r-tabel untuk jumlah responden 20 adalah 0,444.
Berikut ini disajikan data hasil perhitungan analisis uji coba
validitas:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas
No Soal Hasil Hutungan Keterangan

1 0,525 Valid

2 0,669 Valid

3 0,525 Valid

4 0,764 Valid

5 0,640 Valid

20
Syofian, Op.Cit, h.164
21
Eko Putro, Op.Cit, h.149
52

6 0,764 Valid

7 0,744 Valid

8 0,646 Valid

9 0,661 Valid

10 0,669 Valid

11 0,684 Valid

12 0,667 Valid

13 0,461 Valid

14 0,525 Valid

15 0,669 Valid

16 0,445 Valid

17 0,629 Valid

18 0,751 Valid

19 0,739 Valid

20 0,712 Valid

21 0,599 Valid

22 0,673 Valid

Pada hasil pengujian validitas tabel 4.29 diketahui data valid


sebanyak 22. Dapat dilihat dari 22 item, seluruh item memiliki nilai
korelasi skor total diatas 0.444.
53

Tabel 3.9
Nilai-nilai r Product Moment

b. Uji Reabilitas
Menurut Wiratna Sujarweni “reliabilitas (kendalan) merupakan
ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab
hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuisioner.22
Pada penelitian ini penulis menggunakan Teknik Spearman
Brown. Teknik Spearman Brown adalah instrument penelitian yang
pilihan jawabannya ada dua yakni ya dan tidak dengan skor nilai 1
dan 0. Lalu, instrument penelitian harus genap agar dapat dibelah.23
2 (𝑟𝑥𝑦 )
r11 =
( 1+𝑟𝑥𝑦 )

22
Wiratna, Op.Cit, h.186
23
Syofian, Op.Cit, h.183
54

Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb = korelasi product moment antara belahan ketika menggunakan
metode ini sebaiknya pertanyaan adalah berjumlah genap
sehingga memudahkan untuk dibelah.
Dalam penelitian ini pengujian reabilitas dilakukan
menggunakan Teknik Spearman Brown dengan SPSS 16.
Berdasarkan hasil uji coba dengan teknik belah dua (split half) yang
dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Maka, berikut ini
disajikan data hasil perhitungan uji reabilitas:

Tabel 3 10
Uji Reabilitas
Variabel Cronbach’s N of Item
Alpha
Partisipasi ,831 22
Masyarakat
Kesiapsiagaan ,836 22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di uraikan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat partisipasi masyarakat di Perumahan Pondok Kacang Prima dan


Perumahan Pondok Maharta termasuk ke dalam golongan tinggi. Tingkat
Partispasi Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan Bencana Banjir pada
masyarakat di Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Pondok
Maharta termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu sebesar 55% atau
sebanayak 55 orang sudah mengetahui tindakan yang harus dilakukan ketika
banjir.
2. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan banjir dilakukan dengan
cara memiliki saling memberikan informasi mengenai banjir, Selain itu,
masyarakat juga bentuk dukungan melalui tenaga dapat berupa masyarakat
mengikuti kelompok kesiapsiagaan yang siap membantu jika terjadinya
banjir dan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan gotong-royong.
Sedangkan bentuk dukungan pendanaan adalah adanya uiran masyarakat
berupa dana sosial yang dapat dipergunakan untuk konsumsi dan persediaan
obat-obatan.

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan maka, peneliti dapat
memberi implikasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam
kesiapsiagaan menghadapi bencana.
1. Letak geografis Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Pondok
Maharta berada di daerah rendah dan bersampingan dengan tanggul sungai
beresiko terjadi bencana banjir. Partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan

93
94

bencana banjir sangat perlu dengan tujuan dapat mengurangi akibat bencana
banjir.
2. Peran masyarakat dan pemerintah sangatlah penting dalam mencegah
terjadinya banjir. Karena, kerjasama yanag baik anatara masyarakat dan
pemerintah akan mengurangi kerugian dari bencana banjir tersebut.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijabarkan beberapa saran
diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk Daerah Penelitian
Masyarakat harus selalu meningkatkan kerjasama antar warga dalam
berpartisipasi, karena dengan meningkatkan kerjasama antar warga dapat
mengurangi resiko banjir,
Untuk Perumahan Pondok Kacang Prima diharapkan membentuk
komunitas siap siaga bencana seperti yang telah dilakukan Perumahan
Pondok Maharta. Seperti KSB (Komunitas siaga bencana) dan TAGANA
(Taruna siaga bencana).

2. Untuk Pemerintah
Saran yang dapat disampaikan untuk Pemerintah Kelurahan Pondok
Kacang Timur dan BPBD Tangerang Selatan. Diharapkan pemerintah
melakukan pengecekkan terhadap sungai-sungai yang melewati Kelurahan
Pondok Kacang Timur dan melakukan pengerukkan sungai agar lumpur-
lumpur yang berada di sungai dapat terangkat dan dapat mengurangi banjir.
Mengikut sertakan Perumahan Pondok Kacang Prima membentuk
komunitas siap siaga bencana KSB (Komunitas siaga bencana) dan
TAGANA (Taruna siaga bencana). Dan mengadakan pelatihan
kesiapsiagaan bencana banjir. Seperti Perumahan Pondok Maharta.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Bakornas. Pedoman Penanganan Bencana Banjir. Jakarta; Badan Koordinasi
Nasional, 2008.
Daryono, Dian Ayu. Pendalaman materi geografi modul 12 bencana alam. Jakarta:
Kementerian pendidikan dan kebudayaan, kementerian riset, teknologi, dan
pendidikan tinggi, 2018.
Efendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 2017.
Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2018.
Gulo, W. Metodelogi penelitian. Jakarta: Grasindo, 2010.
Hasan, Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi
Aksara, 2005.
Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian (Refleksi pengembangan pemahaman dan
penguasaan metodologi). UIN Malang Press: 2008.
Mardikanto, Totok. Komunikasi Pembangunan. Surakarta: UNS Press, 2010.
Efendi, Sofian. Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES, 1989.
Peraturan kepala badan nasional penanggulangan bencana nomor 4 tahun 2008.
Pedoman penyusunan rencana penanggulangan bencana. Jakarta: Badan
Nasional Penanggulangan Bencana, 2008.
Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan RI. Booklet
Penanggulangan Masalah Kesehatan akibat Bencana Banjir bagi pengelola
tingkat Kabupaten/Kota. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2007.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Strategi Sanitasi Kota Tangerang Selatan.
Tangerang Selatan: Pokja AMPL, 2011
Pokja AMPL Kota Tangerang Selatan. Buku Putih Sanitasi Kota Tangerang
Selatan. Tangerang Selatan: Pojka AMPL, 2011.
Sujarweni, Wiratna. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahull. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Rajawali Press, 2011.

95
96

Rampangilei, Willem. Panduan Kesiapsiagaan Bencana untuk Keluarga. Jakarta:


Direktorat Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2018.
RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Panjang Menengah). Profil Kota
Tangerang Selatan.Tangerang Selatan: Cipta Karya, 2018.
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk penelitian dilengkapi merhitungan
manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2015.
Yanuarto, Theophilus dkk, 2018. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh
Menghadapi Bencana, Jakarta: Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Jurnal
Dodon, “Indikator Dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat Di Permukiman Padat
Penduduk Dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir”. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.24 No.2, Agustus 2013.

Erlia, Devi dkk. “Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Dan Pemerintah Menghadapi


Bencana Banjir Di Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar”. Jurnal
Pendidikan Geografi Vol. iv No. 3 tahun 2017.

Patries, Areros Stefanus. “Kajian partisipasi masyarakat dalam program


pengurangan resiko bencana berbasis komunitas di kota bitung”. Jurnal
Unsrat. Media Neliti.
Nuring Septyasa. “Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat desa dalam program
desa siaga di desa Bandung Kcamatan Playen Kabupaten Gunung Kindul
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Kebijakan dan manajemen publik
volume 1nomor 1, tahun 2013. h.61

Hidayanti, Deny. “Kependudukan Indonesia (Kesiapsiagaan Masyarakat:


Paradigma Pengelolaan Bencana Alam di Indonesia”. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia/LIPI, Jurnal Vol iii No. 1 tahun 2008.
97

Rio, Wahyu. “Partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana banjir di kota


pekan baru”. Jom FISIP, Vol 1 No. 2 tahun 2014.
Umar, Nurlailah. Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi
Bencana Banjir Di Bolapapu Kecamatan Kulawi Sigi Sulawesi Tengah.
Jurnal Keperawatan Soedirman, Vol. 8 No.3, November 2013.\

Wahyudinoor, Muhammad dkk. “Tingkat kesipasiaagan masyarakat terhadap


bencana tanah longsor di desa Jaro kecamatan jaro kabupaten tabalong”.
Jurnal Pendidikan geografi Vol. iv No. 4 tahun 2017.

Skripsi
Alita, Ari Yanti, “Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana
Banjir Di Perumahan IKPN Kelurahan Bintaro Jakarta Selatan”, Skripsi
pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2018.
Fahrudin, Rizal, “Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana
Letusan Gunung Ciremai Di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur
Kabupaten Kuningan”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta: 2019.
Kholifah, Annisa Dwi. “Partisipasi masyarakat dalam mengurangi resiko bencana
banjir di Perumahan Sawangan Asri Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan
Sawangan Depok”, Perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Jakarta.
2015,.

Irman, Yusfida. “Partisipasi masyarakat pada kawasan rawan bencana di Indonesia


(Pra bencana, tanggap darurat dan pascabencana”, Skripsi pada Institut
Teknologi Bandung, Program studi perencanaan wilayah kota. 2014.

Novarida, Diah. “Partisipasi masyarakat pendatang dalam melestarikan rumah


tradisional Betawi,” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2015,
98

Internet
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, “1.999 Kejadian Bencana Selama
Tahun 2018, Ribuan Korban meninggal dunia”, https://www.bnpb.go.id/1999-
kejadian-bencana-selama-tahun-2018-ribuan-korban-meninggal-dunia, 20 maret
2019.
Republika, Kerugian Banjir Tangsel Capai Rp 28 Miliar,
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/q3pufg459, 10 Januari
2020.
Tangsel Media, http://tangselmedia.com/ini-lho-kondisi-lengkap-seputar-kota-
tangerang-selatan.html, 2 Desember 2019.

Dokumen
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan.2018. Kota Tanggerang Selatan
Dalam Angka.
Data Penduduk Kelurahan Pondok Kacang Timur
Undang-undang nomor 24 tahun 2007
127

Lampiran 11 BIODATA PENULIS

Nur Rochmah Rahayu atau biasa dipanggil Nur. Lahir


di Klaten pada tanggal 10 November 1997. Merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak
Basrowi dan Ibu Budiyati. Bertempat tinggal di
Cilangkap, Jakarta Timur.
Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu SDN
Cilangkap 02 (2009) SMPN 230 SSN Jakarta (2012), SMAS Bina Dharma
(2015). Pada tahun yang sama di 2015, penulis diterima sebagai mahasiswa
di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Anda mungkin juga menyukai