Anda di halaman 1dari 2

Kumpulan Respons Dasar ASB – Respons Materi 5 – Berpikir Teoritik

Kumpulan Respons Materi 5


BERPIKIR TEORITIK
ANWAR : KAMIS 29 SEPT
Mengenai Teori dan Konsep
Ketika membicarakan teori, kita selalu mengatakan bahwa ketika kita melakukan abstraksi
berdasarkan pola-pola, yang ditemukan, kita sudah bisa melahirkan/mendeskripsikan sebuah
teori. Namun, apa bedanya teori dengan konsep? karena konsep pun bisa didefinisikan sebagai
abstraksi dari berbagai ide

SOFI : RABU 5 OKTOBER


Mengidentifikasi Perbedaan Antara Menguji dan Mensintesiskan Teori Dalam Penelitian
Antropologi

Pada level penelitian antropologi tertentu (misalnya tesis magister) kita diharapkan dapat
melakukan sintesis atas fenomena sosial yang diteliti. Apakah ini artinya memungkinkan untuk
mengkomparasi dua atau lebih teori/konsep yang relevan, atau tetap berfokus pada satu
teori/konsep umum? Bagaimana cara melepaskan analisis antropologis dari sekadar menguji
teori/konsep? Hal mendasar apa yang membedakannya dengan sintesis?

VINSEN : 27 DESEMBER / Tanggapan


Menurut saya hal penting yang dipegang adalah kita tidak terjebak pada grand theory yang sudah
stabil sehingga malah kehilangan sisi unik dari masyarakat dan kebudayaan yang kita teliti

HILMAN : Rabu 19 Oktober


Ini nggak tau bener atau nggak ya, War.

Benar bahwa keduanya berasal dari ekstraksi/abstraksi dari ide. Tapi teori itu sepertinya adalah
cara atau metode bagaimana kita menganalisis sebuah fenomena yang sebenarnya dihasilkan dari
ribuan kali praktik. Teori jadi semacam panduan atau tata cara kita dalam memahami dan
menganalisis sebuah fenomena. Ada aspek operasional di situ dan digunakan dalam konteks
akademis/ilmu pengetahuan (entah ini benar atau nggak). Sementara kalau konsep menurutku
semacam worldview kita dalam memandang sebuah fenomena. Misalkan konsep ketuhanan.
Sifatnya mungkin agak statis dan tidak dimaksudnya untuk operasional sebuah upaya/ikhtiar
ilmiah.

DESI : SABTU 15 OKTOBER


Signifikansi Teori Dalam Memulai Field Work

Apakah memungkinkan bagi antropolog melakukan penelitian lapangan tanpa mencari pola-pola
dengan melakukan abstraksi melalui teori? Artinya antropolog tersebut berangkat dari data yang
sarat dengan konteks, kemudian memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan
berakhir dengan suatu teori.

1
Kumpulan Respons Dasar ASB – Respons Materi 5 – Berpikir Teoritik

TOK : JUMAT 23 DESEMBER


Menurut saya, setiap penelitian membutuhkan perencanaan. Di saat membuat perencanaan itulah
akan terbentuk abstraksi-abstraksi, yang terbentuk melalui proposisi, hipotesa, dan beberapa teori
yang mungkin bisa diterapkan. Dengan "bekal" perencanaan yg terstruktur inilah kita bisa
menguji hipotesa dan proposisi kita di lapangan.

Jika kemudian kita "terdampar" di sebuah wilayah, lalu kita tertarik untuk membuat penelitian
tentangnya, tentu kita akan mencatat, menelaah, dan mengumpulkan data-data yang kita dapat di
lapangan. Dari penemuan2 inilah kita akan menyatukannya menjadi suatu rangkaian, yang
kemudian kita sandingkan dengan teori-teori yang sudah ada. Dengan cara ini, kita bisa saja
mendapatkan abstraksi-abstraksi tertentu, dan bukan tidak mungkin, mendapat sebuah teori yang
baru, atau teori yang melengkapi atau bahkan mengkomparasi teori yang sudah ada.

=======================

Anda mungkin juga menyukai