Anggota Kelompok :
1. SARAH SILALAHI
2. SEGEN PASARIBU
3. BENIDA NABABAN
4. MELDAWATI
5. RINA MANDASARI MANURUNG
6. YUNI SIMANJUNTAK
7. SARTIKA SITOHANG
8. RORETTA HUTABARAT
Mata Kuliah :
Kode Etik dan Profesional Guru
Dosen MK :
Dr. Wilson Simanjuntak , M.Pd. K
PENDAHULUAN
Fenomena yang terjadi di dunia pendidikan masih ada sebagian guru pendidikan agama Kristen
yang belum memiliki sejumlah persyaratan yang disebut sebagai guru profesional. Hal ini
tampak dari kualifikasi pendidikan profesi yang belum memadai, belum adanya kompetensi
keilmuan yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya, belum memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan anak didik bahkan masih belum kreatif dan produktif untuk
mencapi etos kerja dan komitmen mengajar yang masih rendah. Bahkan masih ada guru yang
belum mampu mengimplementasikan kurikulum yang berlaku dikarenakan adanya perubahan
kurikulum tersebut secara terus menerus. Para guru haruslah dapat mengambil bagian yang
terbaik dari kurikulum dan mampu melaksanakan kurikulum dikelas melalui proses belajar
mengajar. Untuk itu dibutuhkan suatu sikap profesional dalam mendukung motivasi kerja
sebagai pelaksana kurikulum yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Guru di Indonesia mengalami masalah yang tidak sedikit, di antaranya pemerataan, kualifikasi
akademik, kompetensi, perlindungan profesi, dan kesejahteraan. Kecuali anggota dewan,
pemerhati pendidikan, dan praktisi pendidikan, organisasi profesi merupakan pihak yang
diharapkan memperjuangkan hak-hak guru kepada pemerintah daerah dan pemerintah
Guru merupakan orang yang dipercayakan oleh Tuhan untuk melaksanakan setiap pendidikan
serta pengajaran sesuai dengan karunia yang telah diberikan kepadanya. Guru PAK adalah
seorang pendidik yang dapat melarang tentang kebenaran Firman Tuhan, supaya setiap peserta
didik mampu bertumbuh dalam pengenalan akan hidup dalam kebanaran firman itu sendiri.
Seorang guru PAK mampu memberikan setiap segi kerohanian maupun dalam segi kata-kata,
oleh setiap sikap dan perbuatan kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi terkait secara hukum, tidak
melanggar hukum sesuai dengan moral maupun etika Minat cenderung tetap memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus
yang disertai dengan rasa senang. oleh setiap sikap dan perbuatan kinerja merupakan hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum sesuai dengan moral maupun etika.
METODE
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan demikian, metode
penelitian deskriptif ini merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
peristiwa dan kejadian secara objektif. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu.
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka.
Pustakawan merupakan kumpulan data yang juga banyak digunakan oleh peneliti. Teknik
pengumpulan data survei literatur dilakukan dan konsisten dengan topik penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang relevan atau relevan yang diperlukan untuk
penelitian dari buku, artikel ilmiah, berita dan sumber terpercaya lainnya.
HASIL
Sebagaimana layaknya makna profesional bagi guru umum, maka guru agama Kristen
haruslahseorang profesional.Profesional dalam memahami keunikan bidang yang ia tekuni
dimana Alkitab sebagai dasar pemahaman ( back to the Bible ) yang benar tentang karya Yesus
sebagai penyelamat memberi pendewasaan dalam iman. (Erman S. Saragih, 2017). Selanjutnya
menurut E.G.Homrighausen & Enklaar (1990:165), mengatakan: “Bahwa guru dalam pendidikan
agama sangat penting karena ia dipanggil untuk membagikan harta abadi, dalam tangannya ia
memegang kebenaran ilahi dan dalam pekerjaannya ia menghadapi jiwa manusia yang besar
nilainya di hadapan Allah”.
Profesionalitas guru pendidikan agamakristen terlihat pada sikap yang memberikan seluruh
kemampuannya untuk menolong peserta didik agar dapat menemukan konsep diri secara
benar.Guru memainkan perananya sebagai rekan belajar bagi peserta didik, seperti pembimbing
dan pendamping sebuah perjalanan karya wisata, dengan kedua pihak sama-sama menikmati
kegiatan.Tujuan pendidikan Kristen adalah supaya guru dan peserta didik bersama-sama
menemukan makna kehidupan (in search for meaning) atas tuntunan firman Tuhan sehingga
hidup lebih berguana di dalam kesehariannya (Christian Education and The Search Of Meaning,
1996) .Apalagi, tugas mengajar menuntut guru yang profesional, dalam arti benar-benar handal
karena terus belajar serta melatih dirinya. Sebaliknya, guru yang memberi layanan asal-asalan,
hanya akan menimbulkan kerugian kepada anak didik. Dalam manajemen sumber daya manusia,
memiliki profesionalitas adalah tuntutan jabatan, pekerjaan, ataupun profesi
Organisasi Profesi
Suatu organisasi profesi dapat mengembangkan dan memajukan profesi; memantau dan
memperluas bidang gerak profesi, menghimpun dan memberikan kesempatan kepada semua
anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.
Dengan adanya organisasi profesi guru dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
anggota, sehingga kompetensi kependidikan yang handal pada diri tenaga kependidikan dapat
terwujud. Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan
kegiatan serta meningkatkan kesejahteraan guru.
2. Workshop Pembelajaran
Dalam rangka peningkatan kompetensi guru, maka para guru melaksanakan kegiatan workshop
pembelajaran dengan tujuan untuk mengembangkan wawasan keilmuan. Oleh karena itu melalai
pelatihan-pelatihan tersebut kompetensi guru dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang informan mengatakan bahwa: dalam rangka
untuk meningkatkan kompetensi/ kemampuan kita dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran,
maka melalui kegiatan workshop dapat membantu kami dalam mengelola pembelajaran.
3. Seminar
Kegiatan seminar merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru,
adapun seminar yang dimaksudkan dapat meningatkan kompetensi guru adalah seminar tentang
pendidikan, di samping itu mengikuti kegiatan seminar-seminar yang lain yang relevan disiplin
ilmunya. Dalam hal ini guru-guru senantiasa ikut berpartisifasi dalam mengikuti kegiatan
seminar tersebut, sebagaimana mengenai kegiatan seminar ini terkadang guru mengikuti seminar
yang diselenggarakan oleh instansi-instansi yang terkait. Dan kami mengikuti seminar, biasanya
disurati oleh pihak penyelenggara yang diminta kesediaan untuk menjadi peserta seminar biasa
pula mengikuti seminar tanpa ada surat permintaan oleh penyelenggara seminar akan tetapi
kegiatan seminar tersebut, pesertanya berlaku untuk umum.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zubair ( 2017 ). MANAJEMEN PENINGKATAN KINERJA GURU. Prodi MAP FKIP Unib
Volume 11, Nomor 4. ISSN: 1979-732X
Joko Prihanto dkk. Peran Kode Etik Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama
Kristen. Journal of Industrial Engineering & Management Research. Vol.3 No.3. e-ISSN : 2722-8878
Dorlan Naibaho, M. Pd. K. Kode Etik & Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen. Penerbit :
CV. Pena Persada
Abraham Tefbana ( 2020 ). Peningkatan Kinerja Guru Pendidikan Agama Kristen Di Era Disrupsi Dan
Pandemi. Jurnal Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia. Volume 6 Nomor 2
Rasmi. Penerapan Manajemen Pembelajaran untuk Meningkatkan Kompetensi Guru di MIN Kendari.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari.
Justice Z Z Panggabean ( 2018 ) . PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN.
Jurnal Christian Humaniora. Vol.2, No.2
Lombu, Gloria Petrina (2021) KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROFESIONAL
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK USIA 13-15 TAHUN. Repository
Desy Lisnawati Sipahutar ( 2020 ). PENGARUH KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG)/
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN. Jurnal AREOPAGUS. VOL 18. NO 2