(PTK)
OLEH:
BANJARMASIN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu anjuran agama islam, hal ini
berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh sahabat Umar bin Khattab RA:
ق بِالضَّا ِد
ٍ َاط
ِ الر َجا ُء ِلن
َّ ي ُ طةً ت ُ َؤ ِل
َ ف بَ ْينَنَا فَ ِه َ ِ َست َِظ ُّل َراب.
Dari ungkapan diatas kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa Bahasa Arab
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk di pelajari. Mempelajari Bahasa Arab berarti
berusaha untuk memahami agama. Tanpa belajar bahasa Arab tidak akan mungkin bagi
seseorang dapat mengerti atau memahami perkara agama dengan baik dan benar. Karena
mengerti dan paham terhadap Bahasa Arab merupakan syarat mutlak yang harus di miliki
oleh seseorang yang ingin mengerti dan mempelajari agama.
Diantara urgensi belajar Bahasa Arab adalah, dengan belajar Bahasa Arab kita bisa
mengerti dengan kandungan isi kitab suci Al-quran dan Hadits Nabi saw yang berkenaan
dengan hukum syariat pada khususnya dan cara bergaul dengan sesama manusia pada
umumnya.
Oleh karena itu sangatlah patut bagi kita kaum muslim untuk mempelajari serta
mendalami bahasa Arab agar dapat memahami ajaran agama islam dengan baik, dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses belajar Bahasa Arab dapat mengucapkan kata demi kata merupakan
salah satu tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu kemampuan siswa menguasai maharah
tersebut merupakan modal dasar agar dapat mempermudah mereka dalam mempelajari
bahasa Arab. Seorang anak yang lancar dalam membaca huruf-huruf hijaiyah sudah barang
tentu akan lebih mudah untuk diajari serta mengingat (menghafal) setiap mufradat yang
diberikan. sebaliknya anak yang belum tau atau kurang lancar dalam membaca huruf-huruf
hijaiyah akan merasa kesulitan ketika diberi kata demi kata untuk di lafalkan dan diingat.
Mampu melafadzkan mufradat dengan baik dan benar juga dapat berpengaruh
terhadap kegiatan istima`, karena apabila seseorang menuturkan mufradat tidak dengan
baik dan benar maka dapat membingungkan bagi orang yang mendengarnya dan dia tidak
dapat memahami serta mengetahui arti atau maksud dari mufradat tersebut dengan baik.
Dari sinilah seorang guru Bahasa Arab memiliki kerja ekstra yang cukup menguras
tenaga, yaitu dia harus bisa berinovatif dalam menciptakan metode pembelajaran bahasa
arab sehingga dia bisa kembali memotivasi para peserta didik yang kurang berminat
terhadap Bahasa Arab agar mereka senang dan suka untuk belajar Bahasa Arab, sehingga
tujuan yang ingin dicapai lebih mudah untuk dicapai.
Begitu pula kegiatan belajar mengajar akan menjadi menarik jika dilaksanakan
dengan variasi, variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan dalam proses
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa serta mengurangi rasa jenuh
dan bosan.
Bahasa Arab memiliki karakter tersendiri dibanding dengan mata pelajaran agama
yang lain, Misalnya: Bahasa Arab memiliki ciri khas saat kita melafalkan muradat, atau
kalimat yang digunakan dalam sebuah percakapan, maka kita dituntun untuk menirukan
gaya penutur aslinya, berbeda dengan mata pelajaran Al-qur`an Hadits ketika membaca
sebuah dalil baik itu berasal dari ayat Al-qur`an atau Hadits nabi maka kita dapat
melafalkannya dengan gaya penyampaian kita sendiri tanpa harus menirukan gaya orang
arab saat membaca ayat qur`an atau hadits nabi.
Oleh karena itu sangat diperlukan pengajaran aktif yang menitik beratkan pada cara
melafalkan mufradat dengan baik dan benar. Dalam hal ini yang menjadi kendala dalam
penerapan metode yang ingin di terapkan adalah tingkat kefasihan siswa dalam
mengucapkan setiap mufradat yang belum maksimal, karena kalau siswa tidak fasih dalam
melafalkan mufradat maka dapat berpengaruh terhadap pahaman orang yang
mendengarnya, sehingga komunikasi tidak akan berjalan dengan baik.
Kendala yang seperti ini terjadi pada siswa kelas VII MTS Muhammadiyah 3 Al-
Furqan. Oleh karena itu judul ini diangkat untuk meneliti faktor-faktor penyebabnya
sekaligus mencari solusi alternatif untuk meningkatkan kwalitas hafalan mufradat pada
siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan. Untuk melihat lebih jauh maka penulis
berusaha unutk mengadakan penelitian dalam bentuk penelitian tindakan kelas mengenai
hal tersebut dengan judul:
B. Penegasan Judul
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap pengertian judul diatas maka akan
dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut :
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Identifikasi diatas, agar penelitian ini lebih terarah maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
Cara memecahkan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini adalah menerapkan
Metode Sam`iyah Safawiyah. Diharapkan dengan menggunakan metode ini dapat :
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, hipotesis tindakan dalam PTK ini adalah : jika
penerapan Metode Sam`iyah Safawiyah dilakukan maka akan dapat meningkatkan
kemampuan menguasai mufradat Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 3 Al-
Furqan.
G. Tujuan Penelitian
H. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi Guru, Siswa, dan Sekolah.
a. Guru
b. Siswa
4. Menambah daya ingat siswa terhadap mufradat yang telah diberikan, sehingga
dapat mengaplikasikannya dalam percakapan sehari-hari.
c. Sekolah
I. Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan
masalah, cara memecahkan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sitematika penulisan.
Bab II landasan teori, yang berisikan tentang definisi mufradat, kalimat, jumlah, pengertian
metode sam`iyah syafawiyah, langkah-langkah penggunaan metode sam`iyah syafawiyah,
kelebihan serta kekurangan.
Bab III metode penelitian, yang terdiri dari: setting (waktu dan tempat) penelitian, siklus
PTK, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpul data,
indikator kinerja, teknik analisis data, prosedur penelitian, dan jadwal penelitian.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri dari deskripsi setting penelitian, hasil
penelitian, dan pembahasan.
KAJIAN TEORI
Bahasa arab memiliki peran yang sangat urgen, lebih-lebih bagi ummat Islam, hal ini
disebabkan karena bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan, baik ilmu-ilmu
keagamaan maupun ilmu-ilmu yang lain. Mayoritas ilmu-ilmu keagamaan baik tafsir, hadits,
fiqih, tauhid, dan lain sebagainya tertulis dalam bahasa Arab. Sedangkan ilmu-ilmu yang lain
baik sejarah, ekonomi, politik, maupun ilmu sosial lainnya, sebagian juga menggunakan
bahasa Arab.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh segolongan masyarakat
tertentu untuk berkomunikasi dan berinteraksi, terlebih lagi pada saat ini kita semua
merasakan betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi. maka dari itu, para ahli
bahasa dan bahkan semua ahli yang bergerak dalam bidang teori dan praktek bahasa
menyadari bahwa segala interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan
lumpuh tanpa adanya bahasa.
Bahasa juga diartika sebagai alat komunikasi yakni suatu alat untuk mengungkapkan
keinginan yang ada dalam hati individu kepada orang lain.
ٌ ي أ َ ْلفَا
ِ َظ يُ َع ِب ُر ِب َها ُك ُّل قَ ْو ٍم َع ْن َمق
اص ِد ِه ْم َ أَللُّغَةُ ِه.
Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada prinsip-prinsip prioritas dalam menyampaikan
materi pembelajaran, yaitu: pertama, mengajarkan, mendengar, dan bercakap sebelum
membaca dan menulis. Kedua, mengajarkan kalimat sebelum mengajarkan kata. Ketiga,
menggunakan kata-kata-kata yang lebih akrab dengan kehidupan sehari-hari sebelum
mengajarkan bahasa sesuai dengan penutur bahasa arab.
Mendengar dan berbicara terlebih dahulu daripada menulis. Prinsip ini berangkat
dari asumsi bahwa pengajaran bahasa yang baik adalah pengajaran yang sesuai dengan
perkembangan bahasa yang dialami oleh manusia, yaitu setiap anak akan mengawali
perkembangan bahasanya dari mendengar dan memperhatikan kemudian menirukan. Hal
itu menunjukkan bahwa kemampuan mendengar (menyimak) harus terlebih dahulu dibina,
kemudian kemampuan menirukan ucapan, lalu aspek lainnya seperti membaca dan menulis.
B. Mufradat, Kata, dan Jumlah.
Mufradat dalam bahasa Indonesia disebut kosa kata, dalam bahasa Inggris disebut
vocabulary adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau
entitas lain yang merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas, sedangkan jumlah adalah:
a. Mendengarkan Kata
b. Mengucapkan Kata
Berikut ini adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengajaran
mufradat.
Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan suatu program yang mampu mengembangkan
kemampuan berbahasa asing secara tepat. Sebagai tindak lanjutnya, pemerintah AS
menugaskan beberapa universitas untuk merencanakan program pengajaran bahasa asing
untuk para personalita militer yang mempunyai kemampuan bahasa yang diperlukan.
Tujuan program ini adalah agar peserta memiliki keterampilan berbicara dalam beberapa
bahasa asing.
Secara singkat ciri-ciri penggunaan metode sam`iyah syafawiyah adalah sebagai berikut:
a) Metode ini berangkat dari gambaran bahwa bahasa adalah seperangkat simbol-
simbol suara yang dikenal oleh anggota masyarakat untuk mengadakan
komunikasi diantara mereka. Maka tujuan pokok pengajaran bahasa Arab
adalah memberi bekal kemampuan bagi selain penutur Arab agar mampu
berkomunikasi aktif dengan penutur Arab dengan berbagai keterampilan dan
dalam berbagai situasi.
b) Guru dalam mengajarkan keterampilan bahasa mengikuti urutan asli
pemerolehan bahasa pertama yaitu dari keterampilan mendengar dahulu
kemudian menirukan pembicaraan orang-orang sekitar dan mengucapkan kata-
kata, membaca dan terakhir menulisnya. Jadi urutan empat keterampilan
bahasa menurut metode ini adalah dimulai dari istima, kalam, qira`ah dan
kitabah.
c) Metode ini didasarkan pada pada pandangan ahli antropologi kebudayaan,
bahwasanya budaya bukanlah sekedar bentuk seni atau sastra akan tetapi
budaya merupakan gaya hidup yang melingkupi kehidupan suatu kelompok
yang berbicara dengan bahasa mereka.
Sebagaimana nama metode ini yaitu mendengar dan berbicara, maka dalam
aplikasinya lebih menekankan dua aspek ini sebelum dua aspek yang lain. Jika melihat
kepada konsep dasarnya, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
aplikasinya, yaitu :
a. Pendahuluan, memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi yang akan
disajikan baik berupa appersepsi, atau tes awal tentang materi.
b. Penyajian dialog/bacaan pendek yang dibacakan oleh guru berulang kali,
sedangkan pelajar menyimak tanpa melihat teks.
c. Peniruan dan penghafalan dialog/bacaan pendek dengan teknik meniru setiap
kalimat secara serentak, dan menghapalkannya.
d. Penyajian pola-pola kaimat yang terdapat dalam dialog/bacaan yang dianggap
sulit karena terdapat struktur atau ungkapan-ungkapan yang sulit. Hal ini bisa
dikembangkan dengan drill. (dengan teknik ini dilatih struktur dan kosa kata,
contohnya sebagai berikut)
وأين يكتب؟,صحيح
1) Para pelajar memiliki keterampilan melafalkan kata atau kalimat dengan baik.
2) Para pelajar terampil membuat pola-pola kalimat baku yang sudah dilatihkan.
4) Suasana kelas menjadi hidup disebabkan para pelajar tidak tinggal diam, karena
mereka harus terus-menerus merespon stimulus guru.
4) Keaktifan siswa didalam kelas adalah keaktifan yang semu, karena mereka
hanya merespon rangsangan guru. Semua bentuk latihan, materi pelajaran,
sampai model pertanyaan dan jawaban, ditentukan oleh guru. Tidak ada
inisiatif dan kreatifitas dari siswa.
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Setting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tempat penelitian, waktu
penelitian, dan siklus tindakan kelas.
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022
yaitu tanggal Januari – Februari 2022 .
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK
memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif
di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus terdiri
dari dua kali pertemuan dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 x 40 menit.
Siklus I
Siklus II
Sebelum PTK dilaksanakan, dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan
dalam PTK dan membuat rencana pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK, selain itu
juga akan dibuat perangkat pembelajaran berupa:
Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V II MTs
Muhammadiyah 3 Al Furqan Banjarmasin yang berjumlah 23 orang siswa. Adapun yang
menjadi objeknya adalah penguasaan siswa terhadap mufradat.
D. Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dibagi dalam dua jenis,
yaitu :
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang berkaitan dengan hasil perolehan siswa (nilai
siswa).
2. Data yang bersifat kualitatif, yaitu data yang berkaitan dengan hasil observasi
aktivitas guru, dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, antara lain :
1. Siswa, Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran.
1. Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara dan
praktek menghafal mufradat.
Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi penugasan dan lembar observasi.
G. Indikator Kinerja
Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil optimal dengan ketentuan sebagai
berikut:
H. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus
penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentasi untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Hasi Belajar
Hasil belajar siswa diperoleh setelah dilakukan evaluasi berupa tes lisan di akhir
pembelajaran dengan cara dialog sederhana dalam bahasa Arab kepada setiap
siswa secara individual. Dalam evaluasi ini, bagian yang yang dinilai adalah:
penguasaan mufradat, penguasaan makna, dan kefasihan. Secara lengkap,
pedoman penilaian ini dapat dilihat sebagai berikut:
Penguasaan Mufradat Nilai
sangat menguasai 80 - 100
cukup menguasai 60 - < 80
kurang menguasai 50 - < 60
tidak menguasai < 50
Kefasihan Nilai
Sangat fasih 80 - 100
Cukup fasih 60 - < 80
Kurang fasih 50 - < 60
a. Rendah : <70%
b. Sedang : 70% s/d 79%
c. Tinggi : 80% s/d 100%
Adapun Rumus yang dipakai untuk mencari hasil persentase tersebut, adalah:
P = F/N x 100%
P = persentase
N = skor maksimal
I. Prosedur Penelitian
Siklus 1
Siklus pertama dalam PTK ini dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada anak.
b. Membuat rencana pembelajaran (RPP)
c. Membuat lembar pengamatan
d. Membuat lembar kinerja siswa
e. Menyusun alat evaluasi
2. Pelaksanaan (Acting)
a. Guru melakukan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat (terlampir)
b. Melakukan evaluasi pembelajaran
c. Melakukan pengamatan/observasi
3. Pengamatan (Observation)
a. Situasi kegiatan belajar mengajar
b. Keaktifan siswa
c. Kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran.
4. Refleksi (Reflecting)
Siklus 2
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap
pertemuan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
2. Pelaksanaan (Acting)
3. Pengamatan (Observation)
4. Refleksi (Reflecting)
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh peneliti dibagi menjadi dua siklus,
dengan masing-masing siklus dua kali pertemuan.
Tindakan kelas siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap kali pertemuan
diuraikan dalam: persiapan, kegiatan belajar-mengajar, dan hasil tindakan kelas. Sedangkan
refleksi dilakukan setelah dua kali pertemuan dalam satu siklus.
a. Pertemuan Pertama
c) Tujuan Pembelajaran:
* Guru menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab secara
klasikal kemudian individual
* Guru meminta siswa mendengarkan bacaannya tanpa melihat teks (hal ini
dilakukan guru dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab).
* Guru kembali melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan siswa
mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara klasikal
kemudian indvidual
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat mengenai kegiatan guru dalam
pembelajaran pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
Kegiatan Awal
1. Membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
3. √
bahasa Arab secara klasikal
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
4. √
bahasa Arab secara individual
5. Apersepsi √
6. Motivasi √
Kegiatan Inti
7. Membaca mufradat satu persatu secara berulang-ulang √
Meminta siswa mendengarkan bacaannya tanpa
8. √
melihat teks
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
9. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara klasikal
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
10. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara individual
Membimbing siswa mengucapkan mufradat secara
11. √
klasikal dengan pelafalan yang tepat
Membimbing siswamengucapkan mufradat secara
12. √
individual dengan pelafalan yang tepat
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
13. dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara klasikal
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
14. dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara individual
15. Menguasai kelas √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
16. √
(tujuan ) yang ingin dicapai
17. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
18. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
19. √
relevan
20. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
21. √
waktu
22. Menggunakan metode √
Menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam
23. √
pembelajaran
24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
25. √
belajar
Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas
26. √
baik dan benar
Kegiatan Akhir
Melakukan evaluasi lisan secara individu sambil
27. √
memberikan penilaian
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
28. Menutup pelajaran √
Jumlah 19 9
Berdasarkan data observasi tersebut di atas dapat dipresentasikan sebagai berikut:
F
P = X 100
N
19
= X 100
28
= 67.85%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik : 80%
Dari persentase tersebut di atas dapat dilihat bahwa proses kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru berada dalam klasifikasi kurang, Hal ini disebabkan ada beberapa aspek
yang masih belum optimal dan tidak dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi
yang sudah dibuat, yaitu: memeriksa kesiapan siswa, menanyakan kabar dan dialog
sederhana dalam bahasa Arab secara individual, motivasi, mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam
keceriaan serta antusiasme siswa dalam belajar. Walaupun demikian, data observasi yang ada
pada tabel secara umum menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara
lancar, kondusif, dan tujuan pembelajaran tercapai. Hal ini menunjukkan kemampuan guru
mengelola kelas cukup baik. Namun demikian, pembelajaran perlu dilanjutkan pada tindakan
KBM pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2: Observasi Aktivitas Siswa dalam pembelajaran Siklus I Pertemuan Pertama
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
1 Mengikuti dialog guru ketika guru menanyakan kabar
2 Mendengarkan bacaan guru tanpa melihat √
Mengikuti Tanya jawab sederhana dengan guru dalam
3 √
bahasa Arab secara klasikal
Mengikuti Tanya jawab sederhana dengan guru dalam
4 √
bahasa Arab secara individual
Mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat
5 √
sambil dibimbing guru secara klasikal
Mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat
6 √
sambil dibimbing guru secara individual
7 Mengikuti dialog guru secara klasikal √
Mengikuti dialog sederhana dalam bahasa Arab
8 dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara klasikal
Mengikuti dialog sederhana dalam bahasa Arab
9 dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara individual
10 Mengikuti tes lisan √
11 Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √
12 Keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran √
Total Skor 3
Berdasarkan data observasi tersebut di atas dapat dipersentasekan aktivitas siswa dalam
F
P = X 100
N
3
= X 100
12
= 25%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik : 80%
pembelajaran berada dalam kategori kurang, hal ini disebabkan banyak aspek yang belum
optimal, seperti: berdialog secara sederhana ketika guru menanyakan kabar, melakukan tanya
jawab sederhana dengan guru dalam bahasa Arab secara klasikal, melakukan tanya jawab
sederhana dengan guru dalam bahasa Arab secara individual, mengucapkan mufradat dengan
pelafalan yang tepat sambil dibimbing guru secara individual, melakukan tanya jawab
sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai
pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara individual.
Hal ini karena pembelajaran Bahasa Arab melalui metode Sam`iyah Syafawiyah ini belum
terbiasa bagi anak. Oleh karena itu, tindakan kelas perlu dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya.
Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah guru melakukan evaluasi lisan secara
No Nilai Pertemuan 2
F %
1 10 5 21,74
2 8 7 30,43
3 6 11 47,83
∑ 23 100
Ketuntasan individu 12 -
Ketuntasan klasikal - 52,17
Rata-rata 7,47
Berdasarkan dari data tabel 4.10 diketahui nilai tertinggi sampai terendah yang
diperoleh siswa dapat dinyatakan sebagai berikut: nilai 10 adalah sebanyak 5 siswa
(21,74 %), nilai 8 sebanyak 7 orang siswa (30,43 %), nilai 6 sebanyak 11 orang siswa
(47,83 %).
Berdasarkan perolehan nilai pada tabel 4.10, dapat dikatakan bahwa siswa
yang memperoleh nilai diatas indikator ketuntasan minimal 6,5 terdapat sebanyak 12
orang atau sebesar 52,17 %, ini menunjukkan bahwa keberhasilan dan ketuntasan
siswa dalam melaksanakan tes akhir tertulis tergolong kurang, dan itu semua sangat
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua siklus I berlangsung selama dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit.
Dalam pertemuan kedua siklus I ini, diuraikan dalam: persiapan, kegiatan belajar-mengajar,
1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) Bahasa Arab yang memuat hal-hal berikut:
في المقصف
c) Tujuan Pembelajaran:
e) Mempersiapkan evaluasi berupa sejumlah pertanyaan untuk tes lisan pada bagian akhir
pembelajaran
f) Membuat lembar observasi guru untuk mengukur kegiatan guru dalam pembelajaran
g) Membuat lembar observasi siswa untuk mengukur aktivitas siswa dalam pembelajaran
berdoa bersama
- Guru menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab secara
sederhana dalam bahasa Arab dengan siswa, baik secara klasikal maupun
individual
sejawat/observer meliputi: kegiatan guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam
KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar). Adapun hasil belajar siswa diperoleh setelah guru
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat mengenai kegiatan guru dalam
pembelajaran pada pertemuan kedua ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
Kegiatan Awal
1. Membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
3. √
bahasa Arab secara klasikal
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
4. √
bahasa Arab secara individual
5. Apersepsi √
6. Motivasi √
Kegiatan Inti
7. Membaca mufradat satu persatu secara berulang-ulang √
Meminta siswa mendengarkan bacaannya tanpa
8. √
melihat teks
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
9. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara klasikal
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
10. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara individual
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
Membimbing siswa mengucapkan mufradat secara
11. √
klasikal dengan pelafalan yang tepat
Membimbing siswa mengucapkan mufradat secara
12. √
individual dengan pelafalan yang tepat
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
13. dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara klasikal
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
14. dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara individual
15. Menguasai kelas √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
16. √
(tujuan ) yang ingin dicapai
17. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
18. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
19. √
relevan
20. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
21. √
waktu
22. Menggunakan metode √
Menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam
23. √
pembelajaran
24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
25. √
belajar
Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas
26. √
baik dan benar
Kegiatan Akhir
Melakukan evaluasi lisan secara individu sambil
27. √
memberikan penilaian
28. Menutup pelajaran √
Jumlah 22 6
22
= X100
28
= 78,57%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik : 80%
Dari persentase tersebut di atas dapat dilihat bahwa proses kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru berada dalam klasifikasi cukup, dan lebih aktif dari pertemuan
sebelumnya. Aspek yang belum optimal sudah dapat diatasi, guru sudah memeriksa
kesiapan siswa, memotivasi siswa dalam pembelajaran, dan mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan. Adapun aspek yang masih belum optimal dan tidak
dilaksanakan oleh guru adalah: mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam
keceriaan serta antusiasme siswa dalam belajar. Oleh karena itu pembelajaran perlu
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat mengenai aktivitas siswa dalam
KBM pada pertemuan kedua, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5: Observasi Aktivitas Siswa dalam pembelajaran Siklus I Pertemuan Kedua
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
1 Mengikuti dialog guru ketika guru menanyakan kabar √
2 Mendengarkan bacaan guru tanpa melihat √
Mengikuti Tanya jawab sederhana dengan guru dalam
3 √
bahasa Arab secara klasikal
Mengikuti Tanya jawab sederhana dengan guru dalam
4 √
bahasa Arab secara individual
Mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat
5 √
sambil dibimbing guru secara klasikal
Mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat
6 √
sambil dibimbing guru secara individual
7 Mengikuti dialog guru secara klasikal √
Mengikuti dialog sederhana dalam bahasa Arab
8 dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara klasikal
Mengikuti dialog sederhana dalam bahasa Arab
9 √
dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
(sebagai pemantapan) secara individual
10 Mengikuti tes lisan √
11 Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √
12 Keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran √
Total Skor 6
Berdasarkan data observasi tersebut di atas dapat dipersentasekan aktivitas siswa dalam
F
P= X 100
N
6
= X 100
12
= 50%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik :
Dari persentase tersebut di atas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran berada dalam kategori kurang. Walaupun demikian, aspek yang belum optimal
pada pertemuan sebelumnya sudah terlaksana dengan baik, seperti: berdialog secara
sederhana ketika guru menanyakan kabar dan melakukan tanya jawab sederhana dengan guru
dalam bahasa Arab secara klasikal. Adapun aspek yang masih belum optimal, adalah:
melakukan tanya jawab sederhana dengan guru dalam bahasa Arab secara individual,
mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat sambil dibimbing guru secara individual,
melakukan tanya jawab dengan guru secara kalsikal, melakukan tanya jawab sederhana
dalam bahasa Arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai
pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara individual.
Oleh karena itu, tindakan kelas perlu dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah guru memberikan evaluasi lisan secara
Hasil belajar siswa didapatkan dari kegiatan evaluasi berupa tes secara tertulis, dan
No Nilai Pertemuan 2
F %
1 10 5 21,74
2 8 7 30,43
3 6 11 47,83
∑ 23 100
Ketuntasan individu 12 -
Rata-rata 7,47
Berdasarkan dari data tabel 4.10 diketahui nilai tertinggi sampai terendah yang
diperoleh siswa dapat dinyatakan sebagai berikut: nilai 10 adalah sebanyak 5 siswa
(21,74 %), nilai 8 sebanyak 7 orang siswa (30,43 %), nilai 6 sebanyak 11 orang siswa
(47,83 %).
Berdasarkan perolehan nilai pada tabel 4.10, dapat dikatakan bahwa siswa
yang memperoleh nilai diatas indikator ketuntasan minimal 6,5 terdapat sebanyak 12
orang atau sebesar 52,17 %, ini menunjukkan bahwa keberhasilan dan ketuntasan
siswa dalam melaksanakan tes akhir tertulis tergolong kurang, dan itu semua sangat
Oleh karena itu tindakan kelas perlu dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
siswa dalam KBM, dan hasil tes belajar pertemuan pertama dan kedua tindakan kelas siklus I,
pada mata pelajaran bahasa Arab dinyatakan cukup efektif, tetapi belum mencapai hasil
pembelajaran yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan atau observasi dari
teman sejawat terhadap kegiatan pembelajaran, pada pertemuan pertama 67,85% dan pada
pertemuan kedua 78,57%. Rata-rata kedua pertemuan ini 73,21%. Dalam siklus I ini, masih
ada beberapa aspek yang tidak terlaksana sebagaimana yang telah direncanakan, yaitu:
alokasi waktu, menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam pembelajaran, menunjukkan sikap
terbuka terhadap respon siswa, dan menumbuhkan keceriaan serta antusiasme siswa dalam
belajar. Diharapkan pada siklus II, guru dapat melaksanakan beberapa aspek yang tidak
terlaksana ini.
mata pelajaran bahasa Arab cukup mendukung dan aktif, hal ini dapat dilihat pada observasi
aktivitas siswa dalam KBM pertemuan pertama 25% dan pertemuan kedua 50%. Rata-rata
kedua pertemuan ini 37,5%. Dalam pembelajaran siklus I ini masih ada beberapa aspek yang
belum optimal, seperti: melakukan tanya jawab sederhana dengan guru dalam bahasa Arab
secara individual, mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat sambil dibimbing guru
secara individual, melakukan tanya jawab dengan guru secara kalsikal, melakukan tanya
jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai
(sebagai pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa
Arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara
individual. Diharapkan pada siklus II, guru dituntut untuk lebih aktif memberikan arahan
dalam pembelajaran.
3) Data hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan nilai yang cukup baik meskipun
ada beberapa siswa yang berada di bawah standar ketuntasan minimal yang diharapkan
(70,00), siswa pada siklus I pertemuan 1 nilai terendahnya adalah 4 dan pertemuan 2 nilai
terendahnya adalah 6. Pada Siklus I ini siswa yang memiliki nilai tertinggi di pertemuan 1
adalah nilai 8 sedangkan pada pertemuan ke 2 nilai tertinggi adalah 10. Jika pada pertemuan
pertama nilai 6 ada 6 orang sedangkan pada pertemuan ke 2 meningkat menjadi 11 orang,
sedangkan nilai 8 pada pertemuan pertama ada 6 orang dan pada pertemuan ke 2 meningkat
menjadi 7 orang. Hal ini berarti terjadi peningkatan pada pertemuan kedua.
syafawiyah pada mata pelajaran Bahasa Arab masih belum berhasil dan akan dilanjutkan
pada siklus II. Diharapkan pada siklus II akan terjadi peningkatan hasil belajar secara
individual maupun klasikal. Oleh karena itu guru harus lebih aktif memberikan arahan dan
bimbingan dalam kegiatan pembelajaran dengan metode sam`iyah syafawiyah pada mata
1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) Bahasa Arab yang memuat hal-hal berikut:
- Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk tanya jawab singkat tentang
في المقصف
في المقصف
c) Tujuan Pembelajaran:
belajar-mengajar ini, guru membagi dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti,
berdoa bersama
- Guru menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab secara
sederhana dalam bahasa Arab dengan siswa, baik secara klasikal maupun
individual
- Guru kembali melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan
sejawat/observer meliputi: kegiatan guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam
KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar). Adapun hasil belajar siswa diperoleh setelah guru
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat mengenai kegiatan guru dalam
pembelajaran pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
Kegiatan Awal
1. Membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
3. √
bahasa Arab secara klasikal
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
4. √
bahasa Arab secara individual
5. Apersepsi √
6. Motivasi √
Kegiatan Inti
7. Membaca mufradat satu persatu secara berulang-ulang √
Meminta siswa mendengarkan bacaannya tanpa
8. √
melihat teks
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
9. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara klasikal
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
10. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara individual
Membimbing siswa mengucapkan mufradat secara
11. √
klasikal dengan pelafalan yang tepat
Membimbing siswa mengucapkan mufradat secara
12. √
individual dengan pelafalan yang tepat
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
13. √
dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
(sebagai pemantapan) secara klasikal
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
14. dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara individual
15. Menguasai kelas √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
16. √
(tujuan ) yang ingin dicapai
17. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
18. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
19. √
relevan
20. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
21. √
waktu
22. Menggunakan metode √
Menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam
23. √
pembelajaran
24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
25. √
belajar
Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas
26. √
baik dan benar
Kegiatan Akhir
Melakukan evaluasi lisan secara individu sambil
27. √
memberikan penilaian
28. Menutup pelajaran √
Jumlah 25 3
25
= X 100
28
= 89,28%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik :
yang dilakukan guru berada dalam klasifikasi baik, dan lebih aktif dari pertemuan
sebelumnya. Aspek yang belum optimal sudah dapat diatasi, guru sudah bisa mengaitkan
materi dengan realitas kehidupan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu. Namun masih ada aspek yang belum optimal, yaitu: menumbuhkan partisifasi aktif
siswa dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, dan
menumbuhkan keceriaan serta antusiasme siswa dalam belajar. Oleh karena itu pembelajaran
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat mengenai aktivitas siswa dalam
KBM pada pertemuan pertama, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Pertemuan Pertama
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
1 Mengikuti dialog guru ketika guru menanyakan kabar √
2 Mendengarkan bacaan guru tanpa melihat √
Mengikuti Tanya jawab sederhana dengan guru dalam
3 √
bahasa Arab secara klasikal
Mengikuti Tanya jawab sederhana dengan guru dalam
4 √
bahasa Arab secara individual
Mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat
5 √
sambil dibimbing guru secara klasikal
Mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat
6 √
sambil dibimbing guru secara individual
7 Mengikuti dialog guru secara klasikal √
Mengikuti dialog sederhana dalam bahasa Arab
8 dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara klasikal
Mengikuti dialog sederhana dalam bahasa Arab
9 dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara individual
10 Mengikuti tes lisan √
11 Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √
12 Keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran √
Total Skor 9
Berdasarkan data observasi tersebut di atas dapat dipersentasekan aktivitas siswa dalam
pembelajaran sebagai berikut:
F
P = X 100
N
9
= X 100
12
= 75%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik : 80%
Dari persentase tersebut di atas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran berada dalam kategori cukup. Aspek yang belum optimal pada pertemuan
sebelumnya sudah terlaksana dengan baik, seperti: melakukan tanya jawab sederhana dengan
guru dalam bahasa Arab secara individual, mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang
tepat sambil dibimbing guru secara individual, dan melakukan tanya jawab dengan guru
secara kalsikal. Adapun aspek yang masih belum optimal adalah: melakukan tanya jawab
sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai
pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara individual.
Oleh karena itu, tindakan kelas perlu dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah guru memberikan evaluasi lisan secara
No Nilai Pertemuan 1
F %
1 10 10 43,48
2 8 8 34,78
3 6 5 21,74
∑ 23 100
Ketuntasan individu 18 -
Ketuntasan klasikal - 78,26
Rata-rata 8,43
Berdasarkan dari data tabel 4.14 diketahui nilai tertinggi sampai terendah yang
diperoleh siswa dapat dinyatakan sebagai berikut: nilai 10 adalah sebanyak 10 siswa
(43,48 %), nilai 8 sebanyak 8 orang siswa (34,78 %), dan nilai terendah adalah 6
Ketuntasan secara individu sebanyak 18 orang siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 5
orang dan dapat dinyatakan secara klasikal untuk ketuntasannya sebesar (78,26 %), dengan
nilai rata-rata kelas 8,43. Jadi ketidak tuntasan klasikal pada pertemuan pertama siklus II ini
sebesar 21,74 %.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua siklus II berlangsung selama dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit.
Dalam pertemuan kedua siklus II ini, diuraikan dalam: persiapan, kegiatan belajar-mengajar,
1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) Bahasa Arab yang memuat hal-hal berikut::
- Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk tanya jawab singkat tentang في
المقصف
c) Tujuan Pembelajaran:
e) Mempersiapkan evaluasi berupa sejumlah pertanyaan untuk tes lisan pada bagian akhir
pembelajaran
f) Membuat lembar observasi guru untuk mengukur kegiatan guru dalam pembelajaran
g) Membuat lembar observasi siswa untuk mengukur aktivitas siswa dalam pembelajaran
belajar-mengajar ini, guru membagi dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti,
bersama
- Guru menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab secara klasikal
kemudian individual
- Guru melakukan appersepsi sambil mengarahkan kepada siswa mengenai materi dan
dalam bahasa Arab dengan siswa, baik secara klasikal maupun individual
- Guru kembali melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan siswa
kemudian indvidual
sejawat/observer meliputi: kegiatan guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam
KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar). Adapun hasil belajar siswa diperoleh setelah guru
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat mengenai kegiatan guru dalam
pembelajaran pada pertemuan kedua ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
Kegiatan Awal
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
1. Membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
3. √
bahasa Arab secara klasikal
Menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam
4. √
bahasa Arab secara individual
5. Apersepsi √
6. Motivasi √
Kegiatan Inti
7. Membaca mufradat satu persatu secara berulang-ulang √
Meminta siswa mendengarkan bacaannya tanpa
8. √
melihat teks
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
9. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara klasikal
Mengarahkan terjemah mufradat dengan melakukan
10. tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan √
siswa secara individual
Membimbing siswamengucapkan mufradatsecara
11. √
klasikal dengan pelafalan yang tepat
Membimbing siswamengucapkan mufradat secara
12. √
individual dengan pelafalan yang tepat
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
13. dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara klasikal
Melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab
14.
dengan siswa mengenai mufradat yang telah dikuasai √
(sebagai pemantapan) secara individual
15. Menguasai kelas √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
16. √
(tujuan ) yang ingin dicapai
17. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
18. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
19. √
relevan
20. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
21. √
waktu
22. Menggunakan metode √
Menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam
23. √
pembelajaran
24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
25.
belajar
Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas
26. √
baik dan benar
Kegiatan Akhir
No Pelaksanaan
Indikator/Aspek yang Diamati
. Ya Tidak
Melakukan evaluasi lisan secara individu sambil
27. √
memberikan penilaian
28. Menutup pelajaran √
Jumlah 28
Berdasarkan data observasi tersebut di atas dapat dipersentasekan aktivitas siswa dalam
pembelajaran sebagai berikut:
F
P= X 100
N
28
= X 100
28
= 100%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik : 80%
Dari persentase tersebut di atas dapat dilihat bahwa proses kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru berada dalam klasifikasi baik sekali. Aspek yang belum optimal sudah
dapat diatasi, guru sudah bisa menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam pembelajaran,
menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, dan menumbuhkan keceriaan serta
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat mengenai aktivitas siswa dalam
KBM pada pertemuan kedua, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan data observasi tersebut di atas dapat dipersentasekan aktivitas siswa dalam
P = X 100
N
10
= X 100
12
= 83%
Keterangan : Kurang sekali : < 50%, Kurang : 50% - 69%, Cukup : 70% - 79%. Baik : 80%
Dari persentase tersebut di atas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran berada dalam kategori baik. Aspek yang belum optimal pada pertemuan
sebelumnya sudah terlaksana dengan baik. Siswa lebih antusias dalam melakukan tanya
jawab sederhana dalam bahasa arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai
(sebagai pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa
arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara
individual.
Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah guru memberikan evaluasi lisan secara individu,
No Nilai Pertemuan
F %
1 10 12 52,17
8 9 39,13
3 6 2 8,7
∑ 23 100
Ketuntasan individu 21 -
Rata-rata 8,87
Berdasarkan dari data tabel 4.18 diketahui nilai tertinggi sampai terendah yang
diperoleh siswa dapat dinyatakan sebagai berikut: nilai 10 adalah sebanyak 12 siswa
(52,17 %), nilai 8 sebanyak 9 orang siswa (39,13 %), dan nilai angka terendah adalah
Dari tabel 4.18 diperoleh sebanyak 21 siswa atau 90,3 % yang mendapatkan
nilai di atas target atau standar indikator ketuntasan yaitu 6,5. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi atau tes akhir tertulis dapat
sebanyak 2 orang dan dapat dinyatakan secara klasikal untuk ketuntasannya sebesar
(91,3 %), dengan nilai rata-rata kelas 8,87. Jadi ketidak tuntasan klasikal pada
siswa dalam KBM, dan hasil tes belajar pertemuan pertama dan kedua tindakan kelas siklus
syafawiyah pada mata pelajaran Bahasa Arab dinyatakan cukup efektif dan
sudah mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari
100%. Rata-rata kedua pertemuan ini 94,64%. Dalam siklus II ini, aspek yang
dalam belajar.
pada mata pelajaran Bahasa Arab lebih aktif dari siklus I, hal ini dapat dilihat
pada observasi aktivitas siswa dalam KBM pertemuan pertama 75% dan
melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai
mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara klasikal, dan
melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai
3) Data hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan nilai yang lebih baik dan
pertemuan ini memiliki nilai terendah yaitu 6, dimana pada pertemuan pertama
B. Pembahasan
dua siklus melalui observasi kegiatan pembelajaran, observasi aktivitas siswa dalam KBM,
dan penilaian formatif, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan metode sam`iyah
dan dapat meningkatkan kemampuan penguasaan mufradat bahasa Arab siswa, hal ini terlihat
dari: kegiatan guru dalam pembelajaran, aktivitas siswa, dan nilai rata-rata siswa.
berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase hasil observasi teman sejawat
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti yaitu siklus I pertemuan pertama
67,85% dan pertemuan kedua 78,57%, rata-rata kedua pertemuan ini 73,21%. Siklus II
pertemuan pertama 89,28% dan pada pertemuan kedua 100%, rata-rata kedua pertemuan ini
94,64%.
Pada siklus I pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berada
dalam klasifikasi cukup, tapi belum sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Hal
ini disebabkan ada beberapa aspek yang masih belum optimal dan tidak dilaksanakan oleh
guru sesuai dengan lembar observasi yang sudah dibuat, yaitu: memeriksa kesiapan siswa,
motivasi, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, mengaitkan materi
terhadap respon siswa, dan menumbuhkan keceriaan serta antusiasme siswa dalam belajar.
Pada siklus I pertemuan kedua, proses pembelajaran yang dilakukan guru berada
dalam klasifikasi baik, dan lebih aktif dari pertemuan sebelumnya. Aspek yang belum
optimal sudah dapat diatasi, guru sudah memeriksa kesiapan siswa, memotivasi siswa
dalam pembelajaran, dan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Adapun
aspek yang masih belum optimal dan tidak dilaksanakan oleh guru adalah: mengaitkan materi
terhadap respon siswa, dan menumbuhkan keceriaan serta antusiasme siswa dalam belajar.
Pada siklus II pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berada
dalam klasifikasi baik, tapi lebih aktif dari pertemuan sebelumnya. Aspek yang belum
optimal sudah dapat diatasi, guru sudah bisa mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu. Namun masih ada aspek yang
menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, dan menumbuhkan keceriaan serta
dalam klasifikasi baik sekali. Aspek yang belum optimal sudah dapat diatasi, guru sudah
bisa menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka
terhadap respon siswa, dan menumbuhkan keceriaan serta antusiasme siswa dalam belajar.
2. Aktivitas siswa
Dalam kegiatan pembelajaran selama dua siklus terlihat aktivitas siswa sangat baik,
hal ini sesuai dengan persentase hasil observasi teman sejawat terhadap aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran yaitu siklus I pertemuan pertama 25% dan pertemuan kedua 50%,
rata-rata kedua pertemuan ini 37,5%. Siklus II pertemuan pertama 75% dan pertemuan kedua
83%, rata-rata kedua pertemuan ini 79%. Jadi, rata-rata siklus I dan siklus II adalah 58,25%.
Pada Siklus I pertemuan pertama, aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran berada
dalam kategori kurang, hal ini disebabkan banyak aspek yang belum optimal, seperti :
berdialog secara sederhana ketika guru menanyakan kabar, melakukan tanya jawab sederhana
dengan guru dalam bahasa Arab secara klasikal, melakukan tanya jawab sederhana dengan
guru dalam bahasa Arab secara individual, mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang
tepat sambil dibimbing guru secara individual, melakukan tanya jawab dengan guru secara
klasikal, melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai
mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya
jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai
Pada siklus II pertemuan kedua, aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran berada
dalam kategori cukup. Aspek yang belum optimal pada pertemuan sebelumnya sudah
terlaksana dengan baik, seperti : berdialog secara sederhana ketika guru menanyakan kabar
dan melakukan tanya jawab sederhana dengan guru dalam bahasa Arab secara klasikal.
Adapun aspek yang masih belum optimal, adalah melakukan tanya jawab sederhana dengan
guru dalam bahasa Arab secara individual, mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang
tepat sambil dibimbing guru secara individual, melakukan tanya jawab dengan guru secara
klasikal, melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai
mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya
jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai
berada dalam kategori cukup. Aspek yang belum optimal pada pertemuan sebelumnya sudah
terlaksana dengan baik, seperti melakukan tanya jawab sederhana dengan guru dalam bahasa
Arab secara individual, mengucapkan mufradat dengan pelafalan yang tepat sambil
dibimbing guru secara individual, dan melakukan tanya jawab dengan guru secara klasikal.
Adapun aspek yang masih belum optimal adalah: melakukan tanya jawab sederhana dalam
bahasa arab dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan)
secara klasikal, dan melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa arab dengan guru
Pada siklus II pertemuan kedua, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran berada
berada dalam kategori baik. Aspek yang belum optimal pada pertemuan sebelumnya sudah
terlaksana dengan baik. Siswa lebih antusias dalam melakukan tanya jawab sederhana dalam
bahasa arab secara dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai
pemantapan) secara klasikal, dan melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa arab
dengan guru mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara individual.
Tindakan kelas dalam pembelajaran dengan metode sam`iyah syafawiyah di kelas VII
yang ditetapkan tercapai. Hal ini dibuktikan dari hasil tindakan kelas siklus I pertemuan
pertama memperoleh nilai rata-rata 60 di bawah indikator ketuntasan belajar. Dengan
demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil tes formatif dari siklus I dan siklus II.
Pada Siklus I ini siswa yang memiliki nilai tertinggi di pertemuan 1 adalah nilai 8
sedangkan pada pertemuan ke 2 nilai tertinggi adalah 10. Jika pada pertemuan pertama nilai 6
ada 6 orang sedangkan pada pertemuan ke 2 meningkat menjadi 11 orang, sedangkan nilai 8
pada pertemuan pertama ada 6 orang dan pada pertemuan ke 2 meningkat menjadi 7 orang.
Hal ini berarti masih di bawah persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum
Pada siklus II nilai siswa mengalami kenaikan dimana nilai tertinggi 10 yang pada
sedangkan nilai 8 sebanyak 8 orang pada pertemuan 1 dan meningkat menjadi 9 orang pada
pertemuan 2, dan kedua pertemuan ini memiliki nilai terendah yaitu 6, dimana pada
pertemuan pertama sebanyak 5 orang menyusut menjadi 2 orang pada pertemuan ke 2.. Hal
ini berarti sudah berada di atas persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum
Bahasa Arab yaitu rata-rata 70,00, dan 1 orang siswa belum tuntas karena tingkat kecerdasan
siswa yang bersangkutan berada dibawah rata-rata sehingga dia belum bisa menangkap dan
menguasai dengan baik terhadap mufradat yang di berikan baik dari penguasaan mufradat,
Sebagai penutup dalam pembahasan ini, untuk lebih jelasnya mengenai peningkatan
tindakan kelas dari siklus I dan siklus II, dapat dilihat dalam grafik peningkatan tindakan
120
100 100 100 100 100 100 100 100
100 90 90 90
80 80 80 80 80
Nilai Perolehan
80 70
60 60 60
60
40
20
0
I II III IV V
Nama Kelompok
PENUTUP
A. Simpulan
siklus terdiri dari dua kali pertemuan atau tatap muka (2 x 40 menit). Pembelajaran
diterapkan dengan cara guru melakukan pembelajaran secara aktif melakukan tanya
jawab sederhana mengenai materi mufradat Bahasa Arab yang sedang diajarkan.
2. Pembelajaran Bahasa Arab dengan metode sam`iyah syafawiyah yang dilaksanakan dua
siklus, dinyatakan berhasil dan dapat meningkatkan penguasaan mufradat Bahasa Arab
siswa VII MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. Hal ini dapat dilihat dari
pertemuan pertama 89,28% dan pada pertemuan kedua 100%. Jadi, rata-rata siklus
b. Aktivitas siswa yang makin aktif dan antusias setiap siklusnya dalam
observasi siklus I pertemuan pertama 65% dan pertemuan kedua 70%. Siklus II
pertemuan pertama 78,33% dan pertemuan kedua 85%. Jadi, rata-rata siklus I dan
c. Hasil belajar siswa yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I
penurunan dari 65,22 % turun menjadi 47,85 % pada siklus I dan pada siklus II
B. Saran
1. Kepada Kepala Sekolah selaku pimpinan sekolah agar dapat meningkatkan kualitas
3. Orang tua murid dan masyarakat pada umumnya, agar lebih menyadari bahwa
pendidikan anak merupakan sesuatu yang sangat penting. Sekolah hanyalah sebagai
lembaga pendidikan kedua setelah rumah tangga. Oleh sebab itu orang tua jangan
ikut memberikan bantuan dan menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah,
optimal.
4. Untuk sekolah dan pihak yang terkait di dalamnya agar dalam kegiatan
menyertakan alternative metode pembelajaran yang tepat atau sesuai, sehingga para
OLEH:
BANJARMASIN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar Bahasa Arab dapat mengucapkan kata demi kata merupakan salah
satu tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu kemampuan siswa menguasai maharah tersebut
merupakan modal dasar agar dapat mempermudah mereka dalam mempelajari bahasa
Arab. Seorang anak yang lancar dalam membaca huruf-huruf hijaiyah sudah barang tentu
akan lebih mudah untuk diajari serta mengingat (menghafal) setiap mufradat yang
diberikan. sebaliknya anak yang belum tau atau kurang lancar dalam membaca huruf-huruf
hijaiyah akan merasa kesulitan ketika diberi kata demi kata untuk di lafalkan dan diingat.
Mampu melafadzkan mufradat dengan baik dan benar juga dapat berpengaruh
terhadap kegiatan istima`, karena apabila seseorang menuturkan mufradat tidak dengan
baik dan benar maka dapat membingungkan bagi orang yang mendengarnya dan dia tidak
dapat memahami serta mengetahui arti atau maksud dari mufradat tersebut dengan baik.
Dari sinilah seorang guru Bahasa Arab memiliki kerja ekstra yang cukup menguras
tenaga, yaitu dia harus bisa berinovatif dalam menciptakan metode pembelajaran bahasa
arab sehingga dia bisa kembali memotivasi para peserta didik yang kurang berminat
terhadap Bahasa Arab agar mereka senang dan suka untuk belajar Bahasa Arab, sehingga
tujuan yang ingin dicapai lebih mudah untuk dicapai.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Identifikasi diatas, agar penelitian ini lebih terarah maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
Cara memecahkan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini adalah menerapkan
Metode Sam`iyah Safawiyah. Diharapkan dengan menggunakan metode ini dapat :
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, hipotesis tindakan dalam PTK ini adalah : jika
penerapan Metode Sam`iyah Safawiyah dilakukan maka akan dapat meningkatkan
kemampuan menguasai mufradat Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 3 Al-
Furqan.
F. Tujuan Penelitian
KAJIAN TEORI
Mufradat dalam bahasa Indonesia disebut kosa kata, dalam bahasa Inggris disebut
vocabulary adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau
entitas lain yang merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas, sedangkan jumlah adalah:
a. Mendengarkan Kata
b. Mengucapkan Kata
Sebagaimana nama metode ini yaitu mendengar dan berbicara, maka dalam
aplikasinya lebih menekankan dua aspek ini sebelum dua aspek yang lain. Jika melihat
kepada konsep dasarnya, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
aplikasinya, yaitu :
a. Pendahuluan, memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi yang akan
disajikan baik berupa appersepsi, atau tes awal tentang materi.
b. Penyajian dialog/bacaan pendek yang dibacakan oleh guru berulang kali,
sedangkan pelajar menyimak tanpa melihat teks.
c. Peniruan dan penghafalan dialog/bacaan pendek dengan teknik meniru setiap
kalimat secara serentak, dan menghapalkannya.
d. Penyajian pola-pola kaimat yang terdapat dalam dialog/bacaan yang dianggap
sulit karena terdapat struktur atau ungkapan-ungkapan yang sulit. Hal ini bisa
dikembangkan dengan drill. (dengan teknik ini dilatih struktur dan kosa kata,
contohnya sebagai berikut)
وأين يكتب؟,صحيح
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Setting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tempat penelitian, waktu
penelitian, dan siklus tindakan kelas.
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022
yaitu tanggal Januari – Februari 2022 .
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK
memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif
di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus terdiri
dari dua kali pertemuan dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 x 40 menit.
Sebelum PTK dilaksanakan, dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan
dalam PTK dan membuat rencana pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK, selain itu
juga akan dibuat perangkat pembelajaran berupa:
Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V II MTs
Muhammadiyah 3 Al Furqan Banjarmasin yang berjumlah 23 orang siswa. Adapun yang
menjadi objeknya adalah penguasaan siswa terhadap mufradat.
D. Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dibagi dalam dua jenis,
yaitu :
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang berkaitan dengan hasil perolehan siswa (nilai
siswa).
2. Data yang bersifat kualitatif, yaitu data yang berkaitan dengan hasil observasi
aktivitas guru, dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, antara lain :
1. Siswa, Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran.
1. Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara dan
praktek menghafal mufradat.
Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi penugasan dan lembar observasi.
G. Indikator Kinerja
Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil optimal dengan ketentuan sebagai
berikut:
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus
penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentasi untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Hasi Belajar
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
3. Kegiatan guru dalam pembelajaran
I. Prosedur Penelitian
Siklus pertama dan kedua dalam PTK ini dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi
BAB IV
c) Tujuan Pembelajaran:
* Guru menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab secara
klasikal kemudian individual
* Guru meminta siswa mendengarkan bacaannya tanpa melihat teks (hal ini
dilakukan guru dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab).
* Guru kembali melakukan tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab dengan siswa
mengenai mufradat yang telah dikuasai (sebagai pemantapan) secara klasikal
kemudian indvidual
Pertemuan pertama dan kedua siklus II berlangsung selama dua jam pelajaran atau 2 x
40 menit. Dalam pertemuan pertama siklus II ini, diuraikan dalam: persiapan, kegiatan
belajar-mengajar, dan hasil tindakan kelas. Begitu pula dengan pertemuan kedua.
1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) Bahasa Arab yang memuat hal-hal berikut:
- Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk tanya jawab singkat tentang
في المقصف
في المقصف
c) Tujuan Pembelajaran:
belajar-mengajar ini, guru membagi dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti,
berdoa bersama
- Guru menanyakan kabar dengan dialog sederhana dalam bahasa Arab secara
sederhana dalam bahasa Arab dengan siswa, baik secara klasikal maupun
individual
sejawat/observer meliputi: kegiatan guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam
KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar). Adapun hasil belajar siswa diperoleh setelah guru
PENUTUP
Pembelajaran Bahasa Arab dengan metode sam`iyah syafawiyah yang dilaksanakan dua
siklus, dinyatakan berhasil dan dapat meningkatkan penguasaan mufradat Bahasa Arab
siswa VII MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. Hal ini dapat dilihat dari
pertemuan pertama 89,28% dan pada pertemuan kedua 100%. Jadi, rata-rata siklus
b. Aktivitas siswa yang makin aktif dan antusias setiap siklusnya dalam
observasi siklus I pertemuan pertama 65% dan pertemuan kedua 70%. Siklus II
pertemuan pertama 78,33% dan pertemuan kedua 85%. Jadi, rata-rata siklus I dan
c. Hasil belajar siswa yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I
pertemuan keduanya. Peningkatan persentasi juga dilanjutkan pada siklus II. Pada
penurunan dari 65,22 % turun menjadi 47,85 % pada siklus I dan pada siklus II
1.Perencanaan (Planning)
2.Pelaksanaan (Acting)
3.Pengamatan (Observation)
4.Refleksi (Reflecting)
100%
90%
80%
70%
60%
Observasi Siswa
50%
Observasi Guru
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2
120
80 80 80 80 80
80
70
Nilai Perolehan
60 60 60
60
40
20
0
I II III IV V
Nama Kelompok