Anda di halaman 1dari 42

Penapisan

Fitokimia

Oktober 2021
Metodologi Isolasi Metabolit Sekunder

Tumbuhan → determinasi tumbuhan


 pembuatan simplisia
Simplisia → karakteristik simplisia,
penapisan fitokimia
 ekstraksi
Ekstrak → standarisasi ekstrak
 fraksinasi
Fraksi
 Isolasi
Isolat → Identifikasi isolat
PENAPISAN FITOKIMIA

– Analisis kualitatif kandungan kimia dalam


tumbuhan/bagian tumbuhan (akar,batang, daun,
bunga,buah,biji)
– Terutama kandungan metabolit sekunder yang bioaktif
– Seperti : alkaloid,antrakinon,flavonoid,glikosida
jantung,kumarin, saponin, tanin, minyak atsiri, dan
sebagainya.
Tujuan

– Mensurvey tumbuhan untuk mendapatkan kandungan


bioaktif/kandungan berguna untuk pengobatan
– Metode harus memenuhi syarat:
1. sederhana
2. cepat
3. dapat dilakukan dengan peralatan minimal
Persyaratan metode

– Bersifat semikuantitatif, yaitu memiliki batas kepekaan


untuk senyawa yg bersangkutan
– Dapat memberikan keterangan tambahan ada/tidaknya
senyawa tertentu dari golongan senyawa yang dipelajari.
PENAPISAN FITOKIMIA

– Analisis kualitatif dilakukan dengan uji tabung dan atau uji


kualitatif secara KLT
– Penapisan fitokimia meliputi : saponin, alkaloid, minyak
atsiri, dan senyawa fenolik
PENAPISAN GLIKOSIDA
SAPONIN

– Sifat karakteristiknya:
1. menghemolisis sel darah merah
2. menimbulkan busa apabila dilarutkan dalam larutan
setelah dikocok.
3. bersifat toksik pada ikan
4. menghasilkan warna khas pada tes Liebermann-
Burchard.
PENAPISAN GLIKOSIDA
SAPONIN

– 1. Serbuk simplisia masukkan tabung reaksi


ditambah air suling, kocok kuat-kuat selama
30 detik. Biarkan tabung tegak selama 30
menit. apabila timbul buih setinggi kurang
lebih 3cm dari permukaan cairan ada saponin
– 2. Saponin dengan pereaksi LB berwarna biru-
biru hijau (saponin steroidal), berwarna
merah, merah muda atau ungu (saponin
triterpenoid)
10

9/18/2021
11

9/18/2021
Lieberman-Burchard
Penapisan Senyawa
Polifenol

– Uji adanya polifenol : serbuk simplisia dipanaskan dengan


air selama 10 menit dalam penangas air mendidih.
– Saring panas-panas, setelah dingin ditambah pereaksi besi
(III) klorida sebanyak tiga tetes.
– Terjadi warna hijau biru menunjukan polifenol
+

+
17

9/18/2021
Penapisan Tanin

– Tanin terhidrolisis berupa amorf warna kuning-coklat,


dapat dihidrolisis dengan mendidihkan dalam larutan asam
menghasilkan komponen fenolik.
– Tanin terkondensasi adalah polimer dari komponen fenolik,
tidak larut air juga tidak dapat dihidrolisis.
19

9/18/2021
20

9/18/2021
21

9/18/2021
22

9/18/2021
Tanin & Polifenol

– Prinsip : fenol + FeCl3 → larutan hijau, biru-hitam


– Membedakan tanin & polifenol dgn penambahan
gelatin/protein
 → tanin
larut → polifenol
Metode Skrining Fitokimia
Untuk Flavonoid

– Prinsip : reaksi reduksi senyawa flavonoid yang


memberikan senyawa2 berwarna yang dapat ditarik oleh
amilalkohol
– Flavonoid +H2 → berwarna + amilalkohol (warna
berpindah)
26

9/18/2021
27

9/18/2021
Penapisan Alkaloid

– Alkaloid mengendap dengan beberapa pereaksi seperti


1. Bouchardat (iodine potassium iodide)
2. Dragendorff (bismuth potassium iodide)
3. Hager ( picric acid)
4. Marme ( cadmium potassium iodide)
5. Mayer (potasium mercuric iodide)
6. Wagner (bismuth antimon iodide).
Alkaloid
– Prinsip : alkaloid + garam logam berat → senyawa kompleks tdk larut
→
– Senyawa kompleks : atom pusat (ion logam) & ligan
– Alkaloid dgn pereaksi
+ Mayer (Hg2+) →  putih
+ Dragendorff (Bi2+) →  kuning-jingga
+ Bouchardat (Bi2+) →  kuning-jingga
+ pikrat →  kuning
Prosedur

Sampel dibasakan oleh ammonia, kemudian ditambahkan


kloroform, digerus kuat. Lapisan kloroform dipipet sambil
disaring, kemudian kedalamnya ditambahkan asam klorida
2N. Campuran dikocok kuat hingga terdapat dua lapisan.
Lapisan asam dipipet, kemudian dibagi menjadi tiga bagian:
a. Bagian pertama ditambahkan pereaksi Mayer. Bila terjadi
endapan atau kekeruhan putih, berarti simplisia kemungkinan
terkandung alkaloid.
b. Bagian dua ditambhakan pereaksi Dragendroff. Bila terjadi
endapan atau kekeruhan berwarna jingga kuning, berarti
dalam simplisia kemungkinan terkandung alkaloid
c. Bagian tiga digunakan sebagai blanko
33

9/18/2021
34

9/18/2021
True-false alkaloid ?
Reaksi True False Positif
Alkaloid

– Adalah reaksi yang memberikan hasil positif untuk senyawa


alkaloid tetapi bukan merupakan senyawa alkaloid. Contoh
: asam amino, protein
– Cara membedakan :
+kan EtOH → larut (alkaloid)
+kan EtOH → tidak larut (bukan alkaloid)
KUINON
– Prinsip : kuinon +alkali kuat → larutan berwarna kuning
Penapisan Minyak atsiri

– Ciri khas minyak atsiri mempunyai bau


karakteristik.
– Identifikasi umum:
1. Teteskan minyak atsiri pada permukaan
air, minyak atsiri akan menyebar dan air
tidak keruh.
2. Teteskan minyak atsiri pada kertas
saring, biarkan menguap, pada kertas
saring tidak ada bekas .
3. Minyak atsiri larut dalam atanol, kloroform dan
petroleum eter.
4. Serbuk simplisia ditambah eter, kocok, saring.filtrat
keringkan uapkan.bila sedikit bau aromatik larutkan
residu dengan etanol, uapkan sampai kering.bau
aromatik menunjukan minyak atsiri

Anda mungkin juga menyukai