Kebijakan Perdagangan Internasional - Kebijakan Ekspor Dan Impor
Kebijakan Perdagangan Internasional - Kebijakan Ekspor Dan Impor
Disusun Oleh:
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya, maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Ekonomi Internasional
“Kebijakan Perdagangan Internasional : Kebijakan Ekspor dan Impor”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Ekonomi
Internasional. Dalam Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik
dalam materi maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi menyempurnakan isi makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas sumber- sumber materi sebagai bahan
referensi yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan
Hormat kami,
Kelompok Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional ............................................ 5
B. Instrumen kebijakan ekonomi internasional ............................................... 5
C. Kebijakan Ekspor dan Impor ....................................................................... 7
D. Kebijakan Tarif dan Non-Tarif ................................................................. 10
PENUTUP ................................................................................................................... 14
Kesimpulan:................................................................................................................. 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap aktivitas Ekonomi, baik secara nasional maupun global, pasti tidak lepas dari
suatu kebijakan. Kebijakan atau policy merupakan rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk
tercapainya suatu tujuan. Dalam perdagangan Internasional, yang ruang lingkupnya
luas, tentu dibutuhkan suatu kebijakan untuk mengatur kegiatan perekonomian
tersebut. Tanpa sebuah kebijakan, roda perekonomian akan berjalan dengan tidak
teratur atau justru akan sewenang-wenang.
Penyusunan ini dilatar belakangi oleh pentingnya suatu kebijakan itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam penyusunan makalah ini akan dijelaskan mengenai kebijakan
ekonomi Internasional secara lebih luas, instrumen dan tujuan-tujuan kebijakan
ekonomi Internasional, juga kebijakan yang berkenaan dengan ekspor-impor dan
tarif serta kebijakan perdagangan lainnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari kebijakan ekonomi Internasional?
b. Apa saja instrument dan tujuan-tujuan kebijakan ekonomi Internasional?
c. Apa pengertian ekspor dan impor?
d. Bagaimana kebijakan ekspor dan impor?
e. Apa itu kebijakan tariff dan non-tariff?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari kebijakan ekonomi Internasional.
b. Mengetahui instrumen dan tujuan – tujuan dari kebijakan Internasional
c. Mengetahui pengertian dan kebijakan ekspor dan impor internasional
d. Memahami kebijakan tariff dan non-tariff.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kebijakan ekonomi internasional dalam arti sempit yaitu hanya meliputi kebijakan
yang langsung mempengaruhi ekspor dan impor. Kebijakan internasional dalam arti
sempit ini berkaitan dengan ekspor barang dan jasa, oleh karena itu cakupannya
sangat luas mengingat banyaknya barang atau jasa yang diekspor maupun diimpor,
mulai dari barang konsumsi, produksi sampai pada tenaga kerja.
5
2. Kebijakan pembayaran internasional adalah mencakup tindakan pemerintah
terhadap pembayaran internasional, misalnya pengawasan terhadap lalu lintas
devisa, pengaturan lalu lintas modal jangka panjang.
6
industries).
b. Mengurangi impor barang yang nonesensial dan mendorong impor barang-
barang yang lebih esensial.
c. Mendorong ekspor.
a. Diskriminasi harga, adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang yang
berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya. Untuk barang yang sama, harga
untuk negara yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal
ini dilakukan atas dasar perjanjian atau dalam rangka perang aktif. Contohnya,
7
dengan jenis barang yang sama, harga jual di negara A akan berbeda dengan harga
jual di negara B. Sehingga, harga barang di negara B bisa saja lebih murah
dibanding harga barang di negara A. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan
perjanjian untuk memenangkan persaingan serta untuk memperoleh keuntungan
yang besar.
e. Larangan ekspor merupakan kebijakan atas suatu negara untuk melarang ekspor
barang-barang tertentu ke luar negeri. Penyebabnya bisa karena alasan ekonomi,
politik, sosial dan budaya. Contoh dari alasan ekonomi yaitu larangan ekspor
karena ingin mendorong perkembangan industri lokal. Jadi, supaya industri
lokalnya terus berkembang dan tidak "manja" dengan kebiasaan mengekspor.
Kemudian, contoh dari alasan politik adalah dilarangnya ekspor minyak bumi di
negara Timur Tengah, misalnya Irak. Hal ini dikarenakan ada campur tangan politik
dari PBB dan Amerika Serikat dalam bentuk embargo ekonomi. Contoh dari alasan
sosial budaya adalah larangan ekspor benda-benda bersejarah dan ekspor hewan-
hewan yang dilindungi.
8
Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor dikategorikan menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Kebijakan hambatan tarif
Merupakan kebijakan proteksionis terhadap barang-barang produksi dalam negeri
dari ancaman membanjirnya barang-barang sejenis yang diimpor dari luar negeri,
dengan cara menarik atau mengenakan pungutan bea masuk pada setiap barang
impor yang masuk untuk selanjutnya dikonsumsi habis di dalam negeri.
Untuk melindungi produksi dalam negeri dari ancaman produk sejenis yang diproduksi
dari luar negeri, dibuatlah kebijakan perdagangan internasional di bidang impor yang
akan mempengaruhi struktur, komposisi, dan kelancaran usaha. Hal ini berguna untuk
mendorong ataupun melindungi pertumbuhan industri dalam negeri dan penghematan
devisa negara. Kegiatan impor di suatu negara dapat terjadi karena berbagai faktor,
yaitu negara pengimpor kekurangan pasokan beberapa barang tertentu, negara belum
mampu memproduksi barang elektronik dengan kualitas yang baik, harga yang lebih
murah, dan permintaan konsumen yang berbeda. Pemerintah memberikan kebebasan
dalam kegiatan impor namun dengan berbagai kebijakan. Kebebasan ini diberikan agar
dapat memberikan keuntungan seperti mendapatkan barang yang berkualitas tinggi
atau harga yang lebih murah.
9
barang impor yang akan masuk kedalam negeri, hal ini akan membantu produsen
dalam negeri untuk memproduksi barang yang dirasa mampu bersaing dengan
barang impor yang dijual di pasar dalam negeri.
3. Pengendalian devisa, dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan
untuk membayar barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak
mau juga membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.
4. Kebijakan subsitusi impor, kebijakan mengadakan subsitusi impor ditujukan
untuk mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong
produsen luar negeri agar dapat membuat sendiri barang-barang yang di impor
dalam negeri.
5. Devaluasi, kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk
menurunkan mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing dengan sengaja.
Dengan devaluasi menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal,
sehingga akan mengurangi pembelian barang impor.
10
Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:
1. Bea ekspor (export duties) adalah pajak atau bea yang dikenankan terhadap
barang yang diangkut menuju negara lain (diluar custom area).
2. Bea transito (transit duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan barang-barang
yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut
negara lain.
3. Bea impor (import duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk dalam suatu negara (didalam custom area).
Jenis tarif:
1. Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam
presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
2. Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran
fisik daripada barang.
Sistem tarif:
a. Single-column tariffs: sistem di mana untuk masing-masing barang hanya
mempunyai satu macam tarif. Biasanya sifatnya autonomous tariffs (tarif yang
tingginya ditentukan sendiri oleh sesuatu negara tanpa persetujuan dengan
negara lain). Kalau tingginya tarif ditentukan dengan perjanjian dengan negara
lain disebut conventional tariffs.
11
“preferential system”.
Efek tarif :
Pembebanan tarif terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap
perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut.
Beberapa sfek tarif tersebut adalah:
1. Efek terhadap harga (price effect).
12
c. Penetapan kurs valas (forex rate) dan pengawasan devisa (forex control).
d. Consulate formalities.
e. Packaging/labeling regulations.
f. Documentation needed.
g. Quality and testing standard.
h. Pungutan administasi (fees).
i. Tariff classification.
e. Trade-diverting.
f. Import charges.
g. Import deposits.
h. Supplementary duties.
i. Variable levies.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Suatu kebijakan sangat berperan dalam sebuah kegiatan ekonomi, baik secara
nasional maupun Internasional. Kebijakan berarti mengatur. Dalam skala global,
perdagangan Internasional tidak lepas dari kebijakan yang meliputi ekspansi pasar, baik
secara ekspor maupun bagaimana kebijakan ekonomi ketika memutuskan untuk impor.
Dalam makalah ini telah dijelaskan pengertian instrumen kebijakan dan tujuan kebijakan
ekonomi Internasional serta kebijakan dalam bidang ekspor dan impor. Di antara tujuan
kebijakan ekonomi Internasional itu adalah autarki, proteksi, kesejahteraan dan
keseimbangan neraca pembayaran. Dalam makalah ini juga telah dijelaskan bagaimana
kebijakan ekspor-impor dan mengapa kebijakan tersebut perlu diterapkan. Di dalam
kebijakan Ekspor, berbagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi struktur, komposisi dan arah
transaksi serta kelancaran usaha untuk peningkatan devisa ekspor suatu negara.
Sedangkan kebijakan impor , berbagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan
pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi struktur,
komposisi, dan arah transaksi serta kelancaran usaha untuk melindungi / mendorong
pertumbuhan industri dalam negeri dan penghemat devisa. Kebijakan di bidang impor
dibedakan menjadi dua yaitu, kebijakan tarif barrier dan kebijakan non tarif barrier.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini, diharapkan kita mampu memahami lebih jauh tentang
Kebijakan Perdagangan Internasional : Kebijakan Ekspor dan Kebijakan Impor lebih dalam lagi
walaupun penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis menyarankan untuk mencari referensi - referensi bacaan lebih
banyak lagi selain dari makalah ini, agar informasi yang di dapatkan lebih lengkap dari berbagai
sumber.
14
DAFTAR PUSTAKA
Krugman, R. Paul dan Maurice Obstfeld. 2004. Ekonomi Internasional Teori dan
Kebijakan jilid 5. Jakarta: PT. INDEKS
xv