Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Disusun Oleh :
Yulvina (26121010034)
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,karena atas
berkat dan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kinerja
Organisasi Rumah Sakit”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Jayati
SKM., M.Kes., yang telah memberikan tugas ini.
Makalah ini di kerjakan dengan tujuan agar penulis dapat memahami tentang kinerja
organisasi rumah sakit. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
yang di harapkan. Untuk itu,penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR……..…………………………………………………………………ii
A. Latar Belakang……………………………………………………………...………....4
B. Rumusan Masalah…………………………………………..……………...………….4
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………...…………………...….4
BAB III…………………………………………………………………………………….....9
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………...9
B. Saran ………………………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA…………………...…………………………………………………..10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah pemberi layanan yang paling viral, kritis dalam sistem layanan
kesehatan. Karena Menyangkut jiwa manusia, sehingga semua bentuk pelayanan harus
bermutu tinggi. Penilaian kinerja Rumah sakit dimaksudkan untuk memastikan seperti apa
dan bagaimana mutu layanan organisasi rumah sakit terhadap pasien, apakah sesuai prosedur,
apakah safety dan apakah memuaskan. Rumah sakit memiliki peran dalam memberikan jasa
pelayanan yang profesional dan bermutu serta terjangkau semua lapisan masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai kelas rumah
sakit dan standar yang ditetapkan. Sehingga, keberadaan rumah sakit merupakan ujung
tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat, khususnya Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD). Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2005 tentang
pengelolaan keuangan badan layanan umum (BLU) sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan publik. Dalam hal ini membuat Pemerintah memungkinkan
status rumah sakit milik pemerintah berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian Kinerja dan Rumah Sakit
2. Untuk mengetahui jenis jenis dan klasifikasi Rumah Sakit
3. Untuk mengetahui Indikator Kinerja dan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi Rumah Sakit dan Perizinan
Rumah sakit menyebutkan bahwa pengertian rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Menurut Permenkes
No. 1045/MENKES/PER/XI/2006, “Suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka
pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, teurapeutik, rehabilitatif untuk orang
yang menderita sakit, cedera dan melahirkan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk tenaga kesehatan dan
penelitian.
5
B. Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit
Rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun
2014 diklasifikasikanmenjadi 2 macam berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan,
yaitu :
1. Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah sakit umum
diklasifikasikan lagi berdasarkan pelayanan; sumber daya manusia; peralatan; sarana dan
prasarana; dan administrasi dan manajemen. Rumah Sakit Umum diklasifikasikan
menjadi :
a. Rumah Sakit Umum Kelas A Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan gawat darurat diselenggarakan 24 (dua puluh
empat) jam sehari secara terus-menerus,pelayananmedik paling sedikit 4 (empat)
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) PelayananSpesialis Penunjang Medik, 13
(tiga belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain, 17(tujuh belas) Pelayanan Medik Sub
Spesialis dan 7 (tujuh) pelayanan penunjang medik spesialis gigi dan mulut.
b. Rumah Sakit Umum Kelas B Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan gawat darurat diselenggarakan 24 (dua puluh
empat) jam sehari secara terus-menerus, pelayananmedik paling sedikit 4 (empat)
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) PelayananSpesialis Penunjang Medik, 8
(delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya, 2(dua) Pelayanan Medik Subspesialis
Dasar dan 3 (tiga)pelayanan penunjang medik spesialis gigi dan mulut.
c. Rumah Sakit Umum Kelas C Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan gawat darurat diselenggarakan 24 (dua puluh
empat) jam sehari secara terus-menerus,pelayananmedik umum paling sedikit 4
(empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar paling sedikit 3 (tiga), Pelayanan Spesialis
Penunjang Medik paling sedikit 3 (tiga) dan pelayanan penunjang medik spesialis
gigi dan mulut paling sedikit 1 (satu) .
d. Rumah Sakit Umum Kelas D Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan gawat darurat diselenggarakan 24 (dua puluh
empat) jam sehari secara terus-menerus,pelayananmedik umum paling sedikit 4
(empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar paling sedikit 2 (dua) dan pelayanan
medik spesialis penunjang paling sedikit 1 (satu).
6
e. Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama Didirikan dan diselenggarakan untuk
menjamin ketersediaan dan meningkatkan aksesibilits masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tingkat dua serta didirikan di daerah tertinggal, perbatasan atau
kepulauan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Rumah Sakit Khusus Rumah Sakit Khusus adalah Rumah sakit yang memberikan
pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit.Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan
lagi berdasarkan pelayanan,sumber daya manusia dan peralatan. Jenis Rumah Sakit
khusus antara lain Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Jantung dan pembuluh darah,
Kanker, Otak, Paru, Jiwa, Mata, Ketergantungan Obat, Penyakit Infeksi, Gigi dan Mulut,
Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah, Ginjal.
a. Inspeksi Inspeksi hanya untuk mengukur apakah suatu rumah sakit telah memenuhi
persyaratan minimal untuk keamanan pasien.
b. Survei Pelanggan Standarisasi dari cara survei ditujukan untuk mengidentifikasikan
hal-hal yang bernilai bagi pasien dan masyarakat. Standarisasi dapat disesuaikan
untuk mengukur hal-hal yang spesifik terhadap pengalaman dan kepuasan.
c. Penilaian oleh pihak ke tiga Penilaian dilakukan baik melalui penilaian internal
maupun penilaian eksternal secara nasional dan penilaian yang dilakukan oleh pihak
internasional. Penilaian pihak ketiga antara lain seperti standar ISO dan akreditasi.
7
d. Indikator statistik Indikator statistik adalah alat untuk menilai kinerja suatu rumah
sakit baik secara internal maupun eksternal. Indikator didesain agar dapat mencapai
tujuan secara objektif.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien,
serta mempunyai fungsi social
Secara teknis, metode pengukuran kinerja Rumah Sakit menggunakanan indikator pada
outcome dari pelayanan, seperti kepuasan klinik, efisiensi dan sebagainya. Peraturan
Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal menyatakan bahwa : Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya
disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Indikator
SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM
tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan dan sampaikan, semoga bermanfaat bagi
kita semua. Apabila ada penulisan atau kata-kata yang kurang berkenan kami mohon maaf.
Kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
kami selanjutnya. Semoga bermanfaat dan terimakasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.stiedewantara.ac.id/2469/
https://www.kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/2011/INDI
KATOR%20KINERJA%20RS.pdf
https://www.academia.edu/35954315/Manajemen_kinerja_pelayanan_RS_DR.d
r._h._Boy_s._Sabarguna._MARS_manajemen_dan_evaluasi_kinerja_prof._Dr.
_Payaman_j._Simanjuntak_
http://eprints.uny.ac.id/7740/2/BAB%201-07412144014.pdf
https://adoc.pub/indikator-kinerja-rumahsakit.html
10