Anda di halaman 1dari 16

MODUL

ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL

YUBLINA ADELA LENAMA, S.Pt

NIP 19750829 200502 2 005

KELAS XII

SEMESTER 5 (LIMA)

KOMPETENSI KEAHLIAN:

AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

TAHUN PELAJARAN: 2020/2021

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TEGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMK NEGERI 1 SOE

JL. Badak 5a Kelurahan Karangsiri telp. (0388) 2700076 Kecamatan Kota SoE

E-mail : smknsatusoe@yahoo.co.id, smknsatusoe@ymail.com


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas hikmat dan
pengetahuannya, modul “Analisis Perencanaan Produksi Massal” dapat diselesaikan
dengan baik.

Terdapat 6 kompetensi dasar pada mata pelajaran Produk Kreatif dan


Kewirausahaan yang akan diajarkan kepada peserta didik yaitu: Kompetensi Dasar 1.
Analisis Perencanaan Produksi Massal, Kompetensi dasar 2: Indikator Keberhasilan
Bibit Ternak Unggas, Kompetensi Dasar 3: Pemeliharaan Periode Brooding Dalam
Pembibitan Ternak Unggas, Kompetensi Dasar 4: Pemeliharaan Bibit Parent Stock
Fase starter, Kompetensi Dasar 5: Pemeliharaan Bibit Parent Stock fase
Grower/developer dan yang terakhir kompetensi dasar 6: Pemeliharaan Bibit Parent
Stock Fase Layer.

Modul ini merupakan Kompetensi Dasar Pertama dari Mata Pelajaran : Produk
Kreatif dan Kewirausahaan, yang akan disampaikan kepada peserta didik pada tingkat
XII Semester 5 dalam kondisi wabah pandemi Covid-19. Modul kompetensi dasar 2
sampai 6 akan ditulis pada edisi selanjutnya.

Terima kasih kepada team guru peternakan yang telah bekerja sama dalam
menyelesaikan modul ini. Kiranya modul pertama ini dapat bermanfaat bagi peserta
didik dan pendidik dalam proses pembelajaran SMK pada masa tatanan baru (New
Normal). Selamat Belajar. Segala kritik dan saran yang membangun diperlukan untuk
perbaikan modul ini.

Soe, September 2020

Penyusun

Yublina Adela Lenama, S.Pt

NIP 19750829 200502 2 005


Lembar Pengesahan

Kepala SMK Negeri 1 Soe, menyatakan bahwa bahan ajar/modul/diktat:

MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

4.1 Membuat perencanaan produksi massal

PENYUSUN : Yublina Adela Lenama,S.Pt

Telah disahkan dan digunakan sebagai bahan ajar/modul/diktat di SMK Negeri 1 SoE pada

Program Keahlian : Agribisnis Ternak

Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas

Kelas/Semester : XII / 5 (Lima)

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Mengetahui SoE, September 2020

Kepala SMK Negeri 1 SoE Guru Mata Pelajaran

Eduard E. Alle, S.Pd Yublina A. Lenama, S.Pt


NIP. 19790823 200903 1 007 19750829 200502 2 005
JUDUL : ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL

MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

BIDANG KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI

PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS TERNAK

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS dan RUMINANSIA

KELAS /SEMESTER : XII / 5 (LIMA)

KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

4.1 Membuat perencanaan produksi massal

I. PETUNJUK PENGGUNAAN

Bacalah dan pahami ringkasan modul ini secara berurutan dari pendahuluan sampai
penugasan

1. Pelajari sampai anda memahami materi pembelajaran ini dengan benar dan
apabila ada yang kurang jelas tanyakan pada guru ketika anda
mengumpulkan tugas atau pada pertemuan tatap muka dengan bapak atau
ibu guru pada pertemuan berikutnya
2. Laksanakan tugas-tugas/ Lembar Kerja dan Lembar Evaluasi yang ada dalam
ringkasan modul ini agar kompetensi anda berkembang sesuai tujuan
pembelajaran
3. Kerjakan lembar evaluasi anda dengan baik karena lembar evaluasi tersebut
akan dikumpulkan, diperiksa dan memperoleh penilaian dari Bapak atau Ibu
guru.
II. PENDAHULUAN/DESKRIPSI MATERI

MODUL
NO. 1

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Program keahlian : Agribisnis Ternak
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas dan Ruminansia
Pertemuan : 1 (pertama)
Tanggal : 25 Juli 2020
Kelas : XII (Duabelas)
Semester :5

Kompetensidasar
3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal

Indikator
3.10.1 Menjelaskan hakekat dan konsep produk massal
3.10.2 Memahami pengertian produk massal
4.10.1 Mengidentifikasi ciri – cirri produk massal
4.10.2 Menyebutkan kelebihan dan kekurangan produk massal

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep produksi massal
2. Memahamiperencanaan dan peramalanproduksimassal
3. Menjelaskan pengukuran produksi massal
4. Mengetahui tahapan pada produksi massal

Materipembelajaran

A. Hakekat dan konsep produksi massal

1. Pengertian produksi massal

Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.sedangkan missal berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak
orang. Sehingga produk missal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu
yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui
serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.

2. Ciri – cirri produksi massal


Ciri – cirri produksi missal antara lain sebagai berikut :

a. Produksi yang dihasilkan dalam jumlah besar


b. Biaya perunit rendah
c. Bertujuan menguasai pasar
d. Dijual dipasarbebas
e. Hamper tidak ada variasi produk
f. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tungg bila terjadi
kelebihan produk (Over Production ) perusahaanakan memaksa pasar
dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll,agar produksi cepat
terserap.

3. Kelebihan dan kekurangan produksi massal

Kelebihan :
a. Hemat biaya
b. Efisiensi waktu
c. Tingkat keakuratan tinggi
d. Tingkat prodiksi cepat

Kekurangan
a. Kegiatan produksi sangat kaku
b. Kurang beragamnya variasi produk
c. Biaya mesin mahal
d. Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran.

Lampiran 1

Lembar kerjasiswa (LKS)

Tugas individu

Sebuah perusahaan melakukan produk massal dengan alasan menghemat


pengeluaran, dan juga efisiensi waktu.dengan adanya produksi massal pekerjaan
yang tadinya dilakukan tenaga kerja, kini dilakukan oleh mesin. Menurut Anda apakah
hal tersebut akan mengganggu penyerapan tenaga kerja ?
Tulislah pendapatmu mengenai kelebihan dan kekurangan produksi massal?

Mengetahui SoE, 13 Juli 2020


Kepala SMK Negeri 1 SoE Guru Mata pelajaran

Eduard E. Alle, S.Pd Yublina Adela Lenama,S.Pt


NIP. 19790823 200903 1 007 NIP. 19750829 200502 2 005

Ir Subiantoro, M.Si
NIP. 19630619 199003 1 010
MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

BIDANG KEAHLIAN KOMPETENSI DASAR

3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi massal

3.11.1.  Menjelaskan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

3.11.2.  MenentukanIndikator keberhasilan tahapan produksi massal

4.11.1.  Menyusun indikator keberhasilan tahapan produksi massal

  Keberhasilan Tahapan produksi Massal

Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan.


Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan
meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan
berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan
yang ada.

Keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu
kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau
dapat dikatakan keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana
dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai
sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular
adalah menghasilkan laba. Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu:

1.     Kemampuan menyesuaikan diri

2.     Produktifitas

3.     Kepuasan kerja

4.     Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya.


  Kriteria Keberhasilan

Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka
berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi
yang tidak menentu. Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:

 Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru

 Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat

 Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan
diri dan organisasi

 Fokus pada pelaksanaan

 Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.

Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:

 Peluang pasar yang baik.

 Keunggulan persaingan.

 Kualitas barang/jasa.

 Inovasi yang berproses.

 Dasar budaya perusahaan.

 Menghargai pelanggan dan pegawai.

 Manajemen yang berkualitas

 Dukungan modal yang kuat.

Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari :
1.     Modal

2.     Pendapatan

3.     Volume Penjualan

4.     Output produksi

5.     Tenaga Kerja

Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan
untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
1.     Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal

2.     Jumlah produksi

3.     Jumlah pelanggan

4.     Perluasan usaha

5.     Perluasan daerah pemsaran

6.     Perbaikan sarana fisik dan

7.     Pendapatan usaha

Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi
keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini
menggunakan pendapat Dwi Riyanti  bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya
adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah
pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran, Perbaikan sarana fisik dan
Pendapatan usaha.
Modul 11

3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi massal

3.11.1.  Menjelaskan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

3.11.2.  MenentukanIndikator keberhasilan tahapan produksi massal

4.11.1.  Menyusun indikator keberhasilan tahapan produksi massal

Produksi massal, juga dikenal sebagai aliran produksi atau produksi terus-menerus, adalah
sistem produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama pada lini
perakitan. Bersama-sama dengan pekerjaan produksi dan produksi batch, itu adalah salah satu
dari tiga metode produksi.

Produksi Massal

Produksi  masal  adalah  nama  yang  diberikan  kepada  sebuah  metode memproduksi barang
dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya  yang murah tidak
berarti dengan kualitas rendah. Sebaliknya diproduksinya barang dalam jumlah yang besar
telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang yang sama.

Produksi terdiri  atas  bangunan,  peralatan  (equipment)  dan  perkakas  (tools). Disini  tahap
perencanaan  harus  mencakup  langkah-langkah  kerja  dan  perbaikan langkah-langkah
tersebut. Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi, dan sekaligus dengan
tahap pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu adalah melihat kemajuan
yang dibuat dalam mencapai target yang direncanakan. Pengadaan  (procurement)  dan
instalasi  peralatan  serta  perkakas  pabrik  itu.  Jenis produksi ini mungkin hanya berlangsung
sekali saja dalam periode setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).

Proses Produksi

Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi:
 Yang pertama yaitu membuat barang atau produk dengan menggunakan mesin serta
peralatan.Hal ini disebut juga produksi.
 Yang kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem produksi itu sendiri . Hal ini
disebut persiapan berproduksi.

Proses  persiapan  produksi  terdiri  dari  kegiatan-kegiatan  seperti  perencanaan urutan-urutan


proses sebagai berikut:

1. Penjadwalan waktu
2. Pemilihan peralatan
3. Pengerjaan dengan perkakas
4. Mobilisasi personalia
5. Pembelian material
6. Pembagian pekerjaan

Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk yang
dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan .

Proses adalah urutan pelaksanaan ataupun kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan
suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat
dari saut atau lebih objek di bawah pengaruhnya.

Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan
menambah daya guna sebuah benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Sedangkan, kegiatan menambah daya guna sebuah benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.

Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu:

1. Kemampuan menyesuaikan diri


2. Produktifitas
3. Kepuasan kerja
4. Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya.
5. Kriteria Keberhasilan
Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka
berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi
yang tidak menentu.

Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:

1. Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru


2. Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
3. Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan
diri dan organisasi
4. Fokus pada pelaksanaan
5. Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.

Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:

1. Peluang pasar yang baik.


2. Keunggulan persaingan.
3. Kualitas barang/jasa.
4. Inovasi yang berproses.
5. Dasar budaya perusahaan.
6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
7. Manajemen yang berkualitas
8. Dukungan modal yang kuat.

Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari :

1. Modal
2. Pendapatan
3. Volume Penjualan
4. Output produksi
5. Tenaga Kerja

Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan
untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :

1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal


2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelanggan
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemsaran
6. Perbaikan sarana fisik dan
7. Pendapatan usaha

Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi
keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat
Dwi Riyanti  bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam
akumulasi modal atau peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan
usaha, Perluasan daerah pemsaran, Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha
Modul 11

3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi massal

3.11.1.  Menjelaskan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

3.11.2.  MenentukanIndikator keberhasilan tahapan produksi massal

4.11.1.  Menyusun indikator keberhasilan tahapan produksi massal

Produksi massal, juga dikenal sebagai aliran produksi atau produksi terus-menerus, adalah sistem
produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama pada lini
Bersama-sama dengan pekerjaan produksi dan produksi batch, itu adalah salah satu dari tiga metode
produksi.

Produksi Massal

Produksi  masal  adalah  nama  yang  diberikan  kepada  sebuah  metode memproduksi barang dalam
jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya  yang murah tidak berarti
dengan kualitas rendah. Sebaliknya diproduksinya barang dalam jumlah yang besar telah
distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi
barang yang sama.

Produksi terdiri  atas  bangunan,  peralatan  (equipment)  dan  perkakas  (tools). Disini


perencanaan  harus  mencakup  langkah-langkah  kerja  dan  perbaikan langkah-langkah tersebut.
Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi, dan sekaligus dengan tahap
pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat
dalam mencapai target yang direncanakan. Pengadaan  (procurement)  dan  instalasi  peralatan
perkakas  pabrik  itu.  Jenis produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode
setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).

Proses Produksi

Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi:

 Yang pertama yaitu membuat barang atau produk dengan menggunakan mesin serta
peralatan.Hal ini disebut juga produksi.
 Yang kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem produksi itu sendiri . Hal ini
disebut persiapan berproduksi.

Anda mungkin juga menyukai