Anda di halaman 1dari 1

Nama: Eligra Christo Timisela

Kelas: XII IPA 5

TUGAS AGAMA
1. Apa perbedaan ajaran agama hindu dari agama katolik?
2. Apa pandangan kalian tentang agama hindu?
3. Apakah di agama hindu itu ada toleransi,sebutkan ayatnya?

Jawaban

1. Perbedaannya adalah agama hindu memiliki ajaran pokok yang menjadi tujuan pokok
hidup manusia menurut Hindu Dharma adalah moksa, yaitu pembebasan dari lingkaran
reinkarnasi yang tidak habis-habisnya (samsara). Pembebasan ataupun moksa ini dapat
dicapai melalui tiga jalan (trimarga), yaitu karma-marga, jnana-marga, dan bhakti-
marga. Dengan karma-marga orang ingin mencapai moksa dengan melakukan karya,
askese badani, yoga, tapa, ketaatan pada aturan-aturan kasta. Dengan Jnana-marga,
penyucian diri guna mencapai moksa dilakukan dengan jalan askese budi,
mengheningkan cipta dalam meditasi, dengan tujuan semakin menyadari kesatuan
dirinya dengan Sang Brahma. Sedangkan dengan Bhakti-marga orang menyucikan diri
dengan penyerahan diri seutuhnya menuju pertemuan dalam cinta kasih dengan Tuhan.
Sedangkan dalam agama katolik, inti ajarannya adalah cinta kasih pada Tuhan dan
sesama. Ajaran utama Gereja Katolik tentang Yesus Kristus adalah bahwa Ia adalah Allah
yang menjadi manusia. Dalam diri Kristus, Allah mengambil rupa manusia, tanpa
kehilangan ke-Allahan-Nya. 
2. Pandangan saya tentang agama hindu adalah agama ini memiliki toleransi yang tinggi
serta berbagai pengajaran yang mengajarkan tentang cinta kasih antara sesama dan
Tuhan. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa mereka menyembah patung/
berhala, saya tetap menghargai semangat religius mereka yang mendalam,
menghormati keyakinan mereka sebagai umat hindu, serta kebudayaan mereka yang
masih kental dengan tradisi nenek moyang/leluhur mereka.
3. Ya, di agama hindu ada toleransi yang diajarkan. Salah satunya terdapat dalam Kitab Rg
Weda X. 191, 2–4 yang secara bebas diartikan:
“Hendaklah bersatu padu, bermusyawarah dan mufakat guna mencapai tujuan dan
maksud yang sama, seperti para Dewa pada zaman dahulu telah bersatu padu. Begitu
juga, bersembahyanglah menurut caramu masing-masing, tetapi tujuan dan hatimu
tetap sama, serta pikiranmu satu, agar dikau dapat hidup bersama dengan bahagia.”

Anda mungkin juga menyukai