Anda di halaman 1dari 53

Pengantar Teknik Bioenergi dan Kemurgi

Modul 2. Bahan-Bahan Mentah Industri Kemurgi

Tatang H Soerawidjaja
Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung

31 Januari 2023
ê
Industri
Kemurgi

Sumber Daya Alam (SDA) Organik = Mineral Organik (Fosil) + Nabati/Hayati 2


Retrospeksi
Sesungguhnya, Tuhan Yang Maha Kuasa membangkitkan seluruh
kehidupan dan fenomena alam di planet bumi ini hanya dengan
penganugerahan sinar matahari.
Energi surya :
Ø Melalui proses fotosintesis tersimpan dalam bentuk bahan nabati (pangan dan non-pangan);
Ø Menyebabkan adanya angin, siklus penguapan-hujan yang menimbulkan aliran air, arus serta ombak
laut dan perbedaan temperatur permukaan laut dengan bagian bawahnya; Semua, pada gilirannya, juga
merupakan sumber energi;
Ø Bisa pula langsung dimanfaatkan untuk membangkitkan energi termal (panas) dan, kini, listrik
fotovoltaik.
Ø Membuat manusia mendapat sumber energi (bahan bakar) fosil sebagai hasil transformasi jutaan tahun
timbunan bahan-bahan nabati hasil fotosintesis.

Energi surya adalah sumber daya induk


Laju-laju alir aneka energi di planet bumi
[Chancellor (2001)]

Sesungguhnya, energi surya


yang datang ke permukaan
bumi,
Ø » 1000 kali yang untuk
fotosintesis di muka bumi, &
Ø » 10.000 kali konsumsi
energi seluruh manusia di
dunia sekarang.

Jadi bukan sumber daya


induknya yang kurang,
melainkan kemampuan
manusia memanfaatkannya
yang belum sempurna!.
Perhatikan/cermati juga bahwa :
• Dewasa ini, laju akumulasi energi surya oleh tumbuh-tumbuhan lewat
fotosintesis adalah » 10 kali laju penggunaan energi oleh manusia.
• Jumlah karbon yang difiksasi oleh tumbuhan fotosintetik sekarang ini » 200
milyar ton/tahun, sedangkan yang digunakan langsung oleh manusia baru 800
juta ton/tahun alias 0,4 %-nya saja [El Bassam (1998, 2010)].
• Padahal, efisiensi rata-rata fotosintesis kini hanya sekitar 1 % [El Bassam (1998,
2010)].
Ø Ini berarti :
• Tersedia peluang besar bagi industri kemurgi untuk bisa menggantikan industri
(energi dan kimia) berbasis fosil, asal saja teknologi-teknologi yang
memampukan pendayagunaan aneka sumber daya nabati dapat dikembangkan.
• Peluang itu kian besar lagi, jika efisiensi fotosintesis dapat ditingkatkan atau
teknologi fotosintesis artifisial dapat dikembangkan.
Siklus alami produksi energi dari biomassa bersifat nyaris tertutup

Di lain pihak, siklus produksi energi dari sumber daya fosil bersifat terbuka!.
Pilihan sumberdaya nabati untuk energi dan produk industri

Sumber daya nabati yang ketersediaannya


paling melimpah dan “non pangan”.
Untuk maksud apapun suatu pohon kita
tanam, lignoselulosa adalah barang
terbanyak yang dihasilkannya!.

Sumber daya nabati berkandungan


energi paling tinggi (37 MJ/kg).
è Sumber daya premium bahan bakar
nabati (BBN) dan industri
“petrokimia terbarukan”!.

7
Produk-produk (metabolit) primer tumbuh-tumbuhan
• Minyak-lemak. Produk metabolit primer berkandungan energi paling tinggi.
Nilai kalor netto » 37 MJ/kg.
• Lignoselulosa. Komponen struktural tumbuhan. Selalu dihasilkan paling
banyak. Nilai kalor netto » 19 MJ/kg. Nilai kalor netto lignin (komponen
lignoselulosa berkandungan energi terbesar) » 25,5 MJ/kg.
• Karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, pati, gula) bernilai kalor netto » 17
MJ/kg. Selulosa dan hemiselulosa adalah karbohidrat komponen lignoselulosa.
Ø Karena lignoselulosa berkandungan energi tidak maksimal, tetapi selalu
dihasilkan paling banyak, maka jika target penanaman adalah untuk produksi
bioenergi, pohon/tumbuhan yang dibudidayakan di perkebunan (crop estate)
atau di hutan-tanaman (plantation-forest) mestinya adalah yang produktif
menghasilkan minyak-lemak.
8
Catat bahwa :
• Target utama produksi gula, pati, dan minyak-lemak pangan adalah
untuk memenuhi kebutuhan pangan; industri kemurgi (hendaknya) hanya
menggunakan surplus dan sisa-sisa produksinya.
• Protein adalah polimer yang tersusun dari asam-asam amino (senyawa organik
yang memiliki gugus fungsional karboksilat [COOH] dan amina [-NH2]) dan
memiliki aneka fungsi penting di dalam organisme-organisme hidup. Secara
rata-rata, mengandung 16 %-b nitrogen.
• Karena kandungan nitrogennya tersebut, protein tidak/kurang layak untuk
dijadikan bahan mentah produksi bioenergi (pembakarannya akan
menghasilkan senyawa-senyawa NOx, yakni zat-zat yang tak dikehendaki
karena merupakan pencemar udara).
• Produk-produk metabolit sekunder (® komponen-komponen minor), yaitu
terpen, steroid, alkaloid dll, juga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan
mentah industri kemurgi non-bioenergi.
9
LIPID » MINYAK LEMAK

10
• Lemak dan minyak-lemak º bahan yang diperoleh dari tumbuhan (®
nabati) atau binatang (® hewani) dan terutama terdiri atas trigliserida-
trigliserida asam-asam lemak (= triester gliserol dgn asam-asam lemak),

• Asam lemak º asam karboksilat beratom karbon genap C6 – C30.


• Lipid [istilah Kimia Organik] º ester asam lemak berantai panjang dan, biasanya,
tak ber-cabang.
11
Rumus bangun asam-asam lemak penting

12
• Porsi asam lemak di dalam minyak lemak : 85 – 90 %.
• Gugus alkil asam lemak = hidrokarbon (komponen utama minyak bumi dan
Bahan Bakar Minyak [BBM]).
Ø Asam lemak adalah hidrokarbon yang terkontaminasi karbon dioksida di salah satu
ujung rantai molekulnya!.
• Karena ini, asam-asam lemak merupakan sumber daya paling menggiurkan
bagi pembuatan biohidrokarbon atau hidrokarbon terbarukan.
• Sebagai contoh, untuk asam palmitat,
þ Dekarboksilasi menghasilkan pentadekana :
C15H31COOH ¾¾® C15H32 + CO2
þ Hidrogenasi total (hidrodeoksigenasi) menghasilkan heksadekana (setana) :
C15H31COOH + 3 H2 ¾¾® C16H34 + 2 H2O
• Gliserol, yang menyusun 10 – 15 % minyak-lemak, juga merupakan bahan
mentah penting industri kemurgi.
13
Tumbuhan Indonesia penghasil potensial minyak-lemak
Nama Nama Latin Sumber Kadar, %-b kr P / NP kr º kering; P º
Sawit Elais guineensis Sabut + Dg buah 45-70 + 46-54 P minyak/lemak Pangan
Kelapa Cocos nucifera Daging buah 60 – 70 P (edible fat/oil),
Alpukat Persea americana Daging buah 60 – 75 P NP º minyak/lemak
Non-Pangan
Kelor Moringa oleifera Biji 30 – 49 P
(nonedible fat/oil).
Malapari Pongamia pinnata Biji 27 – 39 NP
Nyamplung Callophyllum inophyllum Inti biji 40 – 73 NP
Karet Hevea brasiliensis Biji 40 – 50 NP
Kusambi Schleichera oleosa Inti biji 55 – 70 NP
Nimba Azadirachta indica Inti biji 40 – 50 NP
Kepoh Sterculia foetida Inti biji 40 – 60 NP
Kapok/randu Ceiba pentandra Biji 24 – 40 NP
Jarak kaliki* Ricinus communis Biji 40 – 60 NP *Jarak kastroli
Jarak pagar Jatropha curcas Inti biji 40 – 60 NP
Kemiri sunan Aleurites trisperma Inti biji 47 – 52 NP
Kemiri Aleurites moluccana Inti biji 57 – 69 NP 14
Pohon-pohon sumber asam lemak tertentu
(kadar asam lemak “anu” di dalam minyak dari pohon tersebut terbanyak dibandingkan dari pohon-pohon lain)

Asam lemak Pohon sumber Asam lemak Pohon sumber

Kaproat, Kaprilat,
Kaprat, dan Laurat, Kelapa dan (inti)
Oleat, C18:1 Kelor
C6:0, C8:0, C10:0, sawit
C12:0
Miristat, C14:0 Pala Arakhidat, C20:0 Rambutan
Palmitat, C16:0 Sawit Behenat, C22:0 Kelor
Tengkawang dan
Stearat, C18:0 Lignoserat, C24:0 Saga utan
Taban merah

Semua pohon ini ada di Indonesia!.


Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?.
(Q S Ar-Rahman Ayat 13, dan diulang 31 kali dalam surat yang sama) 15
Penentuan kadar minyak-lemak di dalam bahan nabati sumber
• Sampel sumber minyak, berat diketahui,
ditempatkan dengan kepadatan/porositas seragam
di dalam selongsong.
• Uap pelarut mendidih naik melalui saluran uap
(Soxhlet) atau melalui anulus antara selongsong
dengan tabung (Butt).
• Pada sistem Butt, pelarut panas mengekstrak
sambil menerobosi sampel dan langsung turun ke
labu didih.
• Pada sistem Soxhlet pelarut (agak dingin)
mengekstrak sambal terakumulasi di selongsong
dan baru “menggerojok” kembali ke labu didih
karena efek sifon.
• Ekstraksi biasa dilakukan 2 x 4 jam dengan
pembalikan – pengunggunan ulang sampel.
• Minyak ditimbang setelah pelarut didistilasikan.
16
Karakteristik pelarut-pelarut ekstraksi minyak-lemak
Mr, Td,n, DHvap, Titik ki- Batas eksplosif dlm
Zat oC
g/mol J/g lat, oC. udara (%-vol)
n-Pentan 72,2 36,2 357 -49 1,4 – 8,0
n-Heksan 86,2 69,0 334 -23 1,2 – 7,7
n-Heptan 100,2 98,4 316 -4 1,0 – 7,0
Dikhlorometan 84,9 39,8 329 TMB TMB
Eter ( = dietil eter) 74,1 34,5 352 -40 2,3 – 6,2
Isopropil eter 102,2 68,4 285 -28 1,4 – 21
Isopropanol 60,1 82,5 667 11,7 2,5 – 12,0
Aseton 58,1 56,1 521 -16 2,2 – 13,0

Mr º berat molekul; Td,n º titik didih normal; DHvap º kalor penguapan pada
titik didih normal; TMB º tidak mudah terbakar. Aseton dan isopropanol hanya
memiliki daya melarutkan minyak/lemak yang besar pada temperatur ³ 0,9(Td,n);
pelarut lainnya berdaya melarutkan besar sekalipun pada Tkamar. Pelarut
17
“standar” untuk ekstraksi : n-heksan.
Cara pengambilan minyak-lemak dari bahan nabati/hewani sumbernya
è Mayoritas sumber minyak-lemak º biji /inti-biji ç
Agar minyak yang diperoleh berkualitas baik (alias memiliki angka asam rendah), segera sesudah dipanen, biji
sumber minyak harus dikeringkan (sebaiknya disangrai sebentar) hingga kadar airnya di bawah 12 % (dan
enzim lipase yang dikandungnya terdeaktifasi).

Ada 2 (dua) metode dasar :


• Pemerahan atau pengempaan (pressing/expelling/expression)
þ ekonomis jika kadar minyak ³ 40 %-b kering.
þ bungkil (º ampas) perahan masih mengandung 5 – 10 %-b minyak/lemak.
þ sederhana; dapat ditangani tenaga kerja (buruh) berpendidikan rendah.
• Ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction)
þ utk biji/inti-biji berkadar minyak/lemak < 30 %-b, juga utk bungkil perahan;
þ bisa menghasilkan ampas yang hanya mengandung < 1 %-b sisa minyak/lemak
þ butuh tenaga kerja cukup terampil. 18
Agar pengambilan minyak/lemak efektif, terhadap bahan sumber yang akan diperah atau diekstraksi
harus dilakukan preparasi !.

Operasi-operasi
preparasi bahan sumber
minyak-lemak è

Pengambilan minyak/lemak dari


bahan sumber berkadar 30 – 40
%-b lebih ekonomis dengan
kombinasi pemerahan disusul
extraksi (prepressing followed
by extraction).
19
20
Beberapa contoh alat pemerah
minyak/lemak

é Press tumbuk manual


dari Bielenberg ê
Sistem ekstraksi Mertz untuk Usaha Kecil-Menengah (UKM)

• Kapasitas harian : ½ - 5 ton keripik biji/inti-biji


sumber minyak.
• Prinsip operasi : Soxhlet.
• Start : E diisi umpan/keripik sampai g.
• Pelarut diisikan dari R via r ke E hingga mencapai g;
karena efek sifon (Soxhlet) menggerojok ke B.
• Operasi : ketel B + kondensor k diaktifkan. Uap
pelarut naik via z, mengembun di k, jatuh ke E &
mengeks-trak; jika level sampai g menggerojok lagi
ke B, dst. (sampai contoh ekstrak terbukti bebas
minyak !).
• Penuntasan : k distop, K diaktifkan. Uap pelarut terus
naik via n, meng-embun di K & kembali ke R.

22
KARBOHIDRAT
(gula, pati, selulosa, dan hemiselulosa)

23
Definisi dan klasifikasi
• Karbohidrat º zat organik yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen
dalam perbandingan Cn(H2O)m (» hidrat karbon) dengan n sama dengan atau
sedikit lebih besar dari m.
• Klasifikasi karbohidrat :
þ monosakarida (º gula sederhana), Cn(H2O)n;
è paling penting, n = 6 dan 5 (heksosa, C6H12O6 dan pentosa, C5H10O5)
þ oligosakarida, H-[Cn(H2O)n-1]p-OH, p = 2 – 10;
þ polisakarida, p > 10.
• Secara teoretik, oligo- dan polisakarida terbentuk via kondensasi unit-unit
monosakarida (melepaskan H2O);
® pada oligo- dan polisakarida, n sedikit > m.
Contoh : 3 C6H12O6 ¾¾® H-[C6H10O5)3]-OH + 2 H2O
24
Rumus-rumus proyeksi Fischer dari monosakarida-mososakarida penting

• Yang paling banyak terdapat di alam (tetapi


tidak dalam keadaan bebas alias dalam
keadaan terikat : glukosa > xilosa > manosa
> galaktosa.
• Pada kenyataannya, molekul-molekul
monosakarida lebih stabil dalam bentuk
cincin-cincin furanosa (ber-anggota 5) atau
piranosa (beranggota 6) [satu anggota
cincin º O, yang lainnya º C]. 25
• Disakarida º glikosida-glikosida yang tersusun dari dua unit
monosakarida.
• Maltosa dan selobiosa tak terdapat bebas di alam; masing-
masing merupakan produk antara hidrolisis pati dan selulosa.
Ikatan b(1,4)-glikosida pada selubiosa paling sukar
diputuskan (dihidrolisis).
• Sukrosa (gula pasir) º disakarida paling penting dalam
perekonomian. Juga komponen utama gula merah dan gula
semut. Tumbuhan sumber penting sukrosa adalah tebu
(Saccharum officinarum), bit gula (Beta vulgaris), sorgum
manis (Sorghum bicolor), dan aneka tumbuhan dalam famili
Palmae : nipah (Nypa fruticans), aren (Arenga pinnata),
kelapa (Cocos nucifera), siwalan atau lontar (Borassus
flabellifer), langkap (Arenga obtusifolia), gebang (Corypha
utan).
• Laktosa ditemukan dalam susu. Trehalosa banyak terdapat
di dalam spesies-spesies tanaman kecil dan renik (jamur,
cendawan, lumut, dan alga/ganggang); bisa merupakan 15 %
dari massa kering ragi roti. Juga merupakan disakarida yang
beredar dalam siklus metabolisme serangga. 26
• Oligosakarida º karbohidrat yang terdiri atas 2 –
10 unit monosakarida; yang terdapat bebas di alam
hanya terdiri atas £ 5 unit. è
• Polisakarida º terdiri atas > 10 unit monosakarida;
yang terdapat dalam keadaan bebas di alam terdiri ³
100 unit monosakarida.
- linier : amilosa, selulosa.
- bercabang : amilopektin, glikogen, galaktomanan,
arabinoxilan, dll.
• Amilosa dan amilopektin adalah komponen pati,
resevoir energi sel tumbuhan dan sumber utama
karbohidrat bagi manusia (dalam pangan dari serealia
dan umbi-umbian).
• Ikatan-ikatan a-glikosida pada pati bisa diputus
(dihidrolisis) dengan bantuan (katalis) enzim-enzim
amilase. 27
Amilosa, amilopektin dan glikogen
• Amilosa tak larut
dalam air (kerapatan
antar molekul-nya
sangat padat).
• Amilopektin larut
dalam air (molekul-
molekul air da-pat
menyelinap di antara
percabangan-
percabangan).
• Glikogen merupakan
molekul persediaan
gula (energi) dalam
binatang bertulang
belakang; bersifat
larut dalam air.
28
Metode umum ekstraksi pati dari sumber alaminya

Catatan :
Untuk keperluan
pembuatan alkohol-
alkohol bahan bakar
via fermentasi bahan
berpati bisa langsung
digunakan (pati tak
perlu diekstrak
terlebih dahulu)!.

29
SELULOSA
Karbohidrat non-pangan yang tersedia paling melimpah di alam
• Polimer linier dari glukosa.
• Tiap molekul selulosa º rantai
panjang tak bercabang dari unit-unit
anhidroglukopiranosida yang
tersambung dengan ikatan b(1,4)-
Pasangan2 molekul selulosa tergandeng erat oleh ikatan
hidrogen sehingga membentuk strip-strip seperti serat/
glikosida [jauh lebih sukar
serabut (º mikrofibril, diameter 10 – 30 nm). Tiap dihidrolisis dibanding ikatan a(1,4)-
mikrofibril terdiri atas kira-kira 40 molekul. glikosida pada pati dan glikogen].
• Unit glukosa per molekul selulosa
bisa mencapai 12.000 buah; Mr =
5.000 sampai > 106 g/mol.
• Komponen utama dinding sel-sel
tumbuhan, dari alga/ ganggang mikro
sampai pohon raksasa. 30
• Di dalam kebanyakan bagian struktural tumbuhan, mikrofibril-mikrofibril
selulosa membentuk kluster-kluster. Ruang antar mikrofibril terisi dengan
hemiselulosa, sedangkan kluster-klusternya terbebat kuat menjadi satu kesatuan
oleh lignin. è Lignoselulosa.
• Hemiselulosa º polimer yang tersusun dari banyak unit gula (monosakarida) :
ksilosa, manosa, glukosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa, asam glukuronat, dll.
• Selulosa º homopolisakarida, hemiselulosa º heteropolisakarida !.
• Pada kayu dan jerami, selain selulosa, hemiselulosa, dan lignin, juga terdapat
ekstraktif (º zat-zat yang dapat diekstraksi dengan air atau pelarut organik
umum) : gula, resin, minyak mudah menguap, asam lemak, tanin, dll.
• Kayu É kayu lunak (dari pohon berdaun jarum) +
kayu keras (dari pohon berdaun lebar).
• Pada kayu, Jerami dll., selain selulosa, hemiselulosa, dan lignin, juga terdapat
ekstraktif (º zat-zat yang dapat diekstraksi dengan air atau pelarut organik
umum) : gula, resin, minyak mudah menguap, asam lemak, tanin, dll. 31
Komposisi berbagai biomassa lignoselulosik (%-b basis kering)

Material Selulosa Hemiselulosa Lignin Ekstraktif


Kayu lunak 45 – 50 25 – 35 25 – 35 1–5
Kayu keras 40 – 55 24 – 40 18 – 25 2–8
Batang monokot* 25 – 40 25 – 50 10 – 30 10 – 20
Eceng gondok** 17 – 57 25 – 40 1–9 ?
Daun 15 – 20 80 – 85 »0 0–3
Kapas 80 – 95 5 – 20 »0 »0
* monokotiledon terkemuka : Graminae (rumput-rumputan), Musaceae (pisang), Palmae (sawit, kelapa, dll.),
Pandanaceae (keluarga pandan).
** Tipikal tumbuhan air (berlignin rendah).
32
Hemiselulosa
• Polisakarida-polisakarida non-pektin yang seringkali bercabang dan dapat
diekstraksi dengan basa. Pektin adalah polisakarida berkomponen utama
(polimer dari) asam galakturonat.
• Hemiselulosa mencakup :
þ Xilan : berantai utama anhidroxilopiranosa.
þ Xiloglukan : berantai utama anhidroglukopiranosa yang (hampir seluruhnya)
bercabang xilosa.
þ Manan : berantai utama anhidromanopiranosa.
þ Glukomanan : berantai utama selang-seling anhydro-manopiranosa dan
anhidroglukopiranosa (» 1,6 : 1).
• Xiloglukan = komponen paling utama hemiselulosa buah-buahan dan sayuran.
33
D-Xilosa

a-D-Xilopiranosa

34
ç Struktur dasar
polisakarida-polisakarida
ç tipikal hemiselulosa

35
• Hidrogenasi aldosa menghasilkan
alkohol gula turunannya.
• Proses hidrogenasi yang
dikehendaki : tanpa gas hidrogen,
tekanan atmosferik.
è Jejak karbon rendah!.
• Xilitol adalah pemanis masa
depan?.
Ø tingkat kemanisan = sukrosa;
Ø membangkitkan rasa kenyang
seperti sukrosa;
Ø tak mengakibatkan diabetes;
Ø tak membangkitkan karang gigi;
Ø tak membutuhkan budidaya tanaman
khusus.
36
Lignin
Polimer berikatan silang yang kompleks (3-dimensi) dan berstruktur heterogen, terutama tersusun dari
unit-unit n-propilbenzen yang tersambung dengan aneka ikatan eter (C–O–C) dan karbon-karbon (C–C).

• Mr = 1000 – 20.000 g/mol (taksiran; karena lignin


alami asli belum pernah dapat diisolasi secara utuh).
• Karena kaya dengan gugus fenolik-aromatik, lignin
berwarna coklat.
• Sumber senyawa-senyawa bioaromat (bio-BTX = bio-
benzen-toluen-xilen). Lignin kayu lunak = lignin guaiasil 37
Lignin kayu keras (hardwood, sub-kelas dikotil dari
Angiospermae ); lignin siringil-guaiasil.

ç Lignin sub-kelas monokotil dari Angiospermae;


lignin hidroksifenil-siringil-guaiasil.
38
Sekilas tentang sel tumbuhan
• Sel (biologi) = unit fungsional paling elementer/dasar dari semua mahluk hidup.
• Semua mahluk hidup tersusun dari sel-sel.
• Semua sel terbentuk dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya; kebanyakan sel
terbentuk karena pembelahan sel, tetapi pada mahluk hidup berkelamin, sel
terbentuk karena fusi sperma dan telur.
• Tiap sel terbungkus oleh suatu membran plasma, kulit sangat tipis yang
memisahkan sel dari lingkungan dan sel tetangganya. Pada tumbuhan, di luar
membran plasma ini masih terdapat dinding sel.
• Semua sel secara biokimia sangat mirip. Kebanyakan sel berukuran kecil, kira-
kira 10 µm.
• Berbeda dari sel hewan, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku; dinding
inilah yang disebut bahan lignoselulosa. Akibat kekakuan dinding selnya ini,
kebanyakan tumbuhan, tak seperti hewan, tak bisa bergerak. 39
Anatomi sel tumbuhan
• Tumbuhan membentuk 2 dinding sel yang fungsi dan
komposisinya berbeda.
• Dinding primer menyelimuti sel-sel yang sedang tumbuh
dan membelah; memberikan kekuatan mekanik, tetapi
harus juga berekspansi untuk memungkinan sel tumbuh
dan membelah; hanya mengandung sedikit lignin, tetapi
mengandung pektin.
• Dinding sel sekunder, yang jauh lebih tebal (sehingga
merupakan penyimpan terbanyak karbohidrat biomassa)
dibentuk setelah sel berhenti tumbuh; tak berpektin tetapi
mengandung, dan diperkuat oleh balutan, lignin.

Tiap sel tumbuhan, yang dindingnya bersifat kaku, dihubungkan dengan


sel-sel tetangganya oleh plasmodesmata (tunggal : plasmodesma), yaitu
saluran-saluran mikroskopik yang memungkinkan pengangkutan materi40
dan komunikasi di antara sel-sel bertetangga.
• Dinding sekunder juga berdampak
besar pada kehidupan manusia,
karena dinding ini berwujud bahan
lignoselulosa yang merupakan
komponen utama kayu dan tumbuhan
rumput-rumputan (sumber nutrisi
hewan-ternak).
• Pohon-pohon darat bisa berdiri ‘tegak’
karena adanya lignin.
• Ini tak diperlukan dalam tumbuh-
tumbuhan di bawah air.
• Karena ini, tumbuh-tumbuhan di
bawah air (eceng gondok, teratai,
rumput laut, mikroalgae) berkadar
lignin rendah atau bahkan nihil!.
Dinding primer dan sekunder sel tumbuhan 41
S1, S2, dan S3 berbeda arah mikrofibril selulosanya
Potensi lignoselulosa (sumber daya nabati paling berlimpah)
untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah.

42
Untuk mewujudkan/merealisasikan
semua potensi tersebut diperlukan
teknologi-teknologi yang efektif dan
hemat biaya untuk memfraksionasi
lignoselulosa menjadi komponen-
komponennya (lignin, hemiselulosa dan
selulosa) dan kemudian
mendekonstruksi/mendepolimerisasi
masing-masing komponen tersebut
menjadi monomer-monomernya.

Lignoselulosa adalah sumber daya


alam organik terbesar ke-4 di dunia
ini (sesudah batubara, minyak bumi
dan gas bumi; lagipula : terbarukan!.
43
Sekilas tentang sel Monokots
• Kerajaan (kingdom) Tumbuh-tumbuhan (Plantae) mencakup 2 divisi tumbuhan
berbiji (seed-bearing plants) yaitu divisi Angiosperma (Magnoliofita), alias
divisi tumbuhan berbunga, dan divisi Gimnosperma (Pinofita), alias divisi
tumbuhan berbiji telanjang.
• Divisi Angiosperma terbagi atas Kelas Monokotiledon (Liliopsida, Monokots),
alias tumbuhan berkeping-biji tunggal, dan kelas Dikotiledon (Magnoliopsida,
Dikots), alias tumbuhan berkeping biji rangkap-2.
• Kelas Monokots terbagi atas 2 sub-kelas, yaitu sub-kelas Monokots komelinid
dan sub-kelas Monokots non-komelinid.
• Sub-kelas Monokots komelinid memiliki karakteristik :
þ tepung/serbuk sarinya berpati;
þ dinding selnya mengandung asam ferulat, yang sifatnya berfluoresensi ultra-
violet (® bisa dideteksi dengan sinar UV).
44
ç Asam ferulat (asam 3-metoksi-4-
hidroksisinamat)

• Sub-kelas Monokots komelinid mencakup spesies, genus, famili dan order


tumbuh-tumbuhan dalam kelas Monokots yang penting dalam konteks
pengembangan kilang nabati lignoselulosik (lignocellulosic biorefinery),
struktur lignin relatif sederhana dan kadarnya juga relatif rendah :
þ Keluarga/famili Palmae seperti sawit, kelapa, aren, nipah, dan sagu.;
þ Keluarga/famili Gramineae (Poaceae) atau rumput-rumputan seperti
serealia, tebu, bambu;
þ Keluarga/famili Musaceae (Pisang);
þ Keluarga/famili Bromeliaceae (Nanas);
þ Keluarga/famili Zingiberaceae (Jahe);
45
Monoterpen dan
Seskuiterpen
(Hidrokarbon cair asal tumbuhan;
sayang, karena merupakan produk metabolit sekunder,
produktifitasnya << minyak-lemak nabati)

46
Terpen
(C5H8)n º
oligomer dari
isopren,
(C5H8), 2-metil-
1,3-butadien

Sumber komersial
monoterpen :
terpentin; minyak
distilat vakum
getah pinus (di
Indonesia : Pinus
mercusii).
47
Beberapa
seskuiterpen,
C15H24.

(Yang ada di
dalam minyak
nilam, minyak
akar wangi,
minyak jahe, dll)
Mono- dan seskuiterpen
merupakan komponen
berbau menyengat pada
minyak atsiri; yang berbau
lembut (® inti kewangian/
keharuman: turunan
beroksigen dari mono- dan
seskuiterpen. 48
Terpen-terpen dan hasil hidrogenasinya

Hidrokarbon-hidrokarbon
jenuh hasil hidrogenasi
terpen-terpen asiklik
memiliki banyak manfaat di
dunia bahan bakar dan
pelumas
GETAH-GETAH POLIISOPREN
(LATEKS ALAM)

50
• Lateks º emulsi partikel-partikel mikro polimer (» 30 %) di dalam air.
• Polimer yang teremulsi dalam lateks alami : poliisopren.

• Cis-poliisopren bersifat elastik (® elasto-


mer) di sekitar suhu kamar, tetapi meleleh
jika panas dan mengeras jika dingin.
• Supaya bersifat elastik pada rentang
temperature yang lebih lebar (dingin
maupun panas), divulkanisasi.
• Getah trans-poliisopren mengeras tak lama
sesudah keluar dari pohon sumbernya.
Digunakan dalam kedokteran gigi.
• Pirolisis (= pemanasan ke suhu tinggi
tanpa udara) cis- maupun trans-poliisopren
akan menghasilkan isopren, limonen, dan
bahan balkar nabati (BBN) gas. 51
• Sekarang, karet isopren sintetik dibuat dari (polimerisasi) isopren yang
diperoleh dari minyak bumi.
• Di era bioekonomi, bioisopren yang diperoleh dari pirolisis getah-getah poliiso-
pren dapat menggantikan isopren asal fosil.
• Dahulu, bola golf dibuat dari getah perca!.

Pohon-pohon Indonesia penghasil cis-poliisopren a.l. :


• Karet (Hevea brasilienis);
• Jelutung (Dyera costulata, Dyera Lowii);
• Widuri (Calotropis gigantea);
• Patah tulang (Euphorbia Tirucalli). ® sangat beracun!.
Pohon-pohon Indonesia penghasil trans-poliisopren a.l. :
• Balam/taban merah (Palaquium Gutta/oblongifolium);
• Balam beringin/cabe atau getah sundi (Payena Leerii);
• Bengku/ketiau (Ganua Motleyana).
52
Sekian dan Terima Kasih

thsoerawidjaja@gmail.com

53

Anda mungkin juga menyukai