Tatang H Soerawidjaja
Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung
31 Januari 2023
ê
Industri
Kemurgi
Di lain pihak, siklus produksi energi dari sumber daya fosil bersifat terbuka!.
Pilihan sumberdaya nabati untuk energi dan produk industri
7
Produk-produk (metabolit) primer tumbuh-tumbuhan
• Minyak-lemak. Produk metabolit primer berkandungan energi paling tinggi.
Nilai kalor netto » 37 MJ/kg.
• Lignoselulosa. Komponen struktural tumbuhan. Selalu dihasilkan paling
banyak. Nilai kalor netto » 19 MJ/kg. Nilai kalor netto lignin (komponen
lignoselulosa berkandungan energi terbesar) » 25,5 MJ/kg.
• Karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, pati, gula) bernilai kalor netto » 17
MJ/kg. Selulosa dan hemiselulosa adalah karbohidrat komponen lignoselulosa.
Ø Karena lignoselulosa berkandungan energi tidak maksimal, tetapi selalu
dihasilkan paling banyak, maka jika target penanaman adalah untuk produksi
bioenergi, pohon/tumbuhan yang dibudidayakan di perkebunan (crop estate)
atau di hutan-tanaman (plantation-forest) mestinya adalah yang produktif
menghasilkan minyak-lemak.
8
Catat bahwa :
• Target utama produksi gula, pati, dan minyak-lemak pangan adalah
untuk memenuhi kebutuhan pangan; industri kemurgi (hendaknya) hanya
menggunakan surplus dan sisa-sisa produksinya.
• Protein adalah polimer yang tersusun dari asam-asam amino (senyawa organik
yang memiliki gugus fungsional karboksilat [COOH] dan amina [-NH2]) dan
memiliki aneka fungsi penting di dalam organisme-organisme hidup. Secara
rata-rata, mengandung 16 %-b nitrogen.
• Karena kandungan nitrogennya tersebut, protein tidak/kurang layak untuk
dijadikan bahan mentah produksi bioenergi (pembakarannya akan
menghasilkan senyawa-senyawa NOx, yakni zat-zat yang tak dikehendaki
karena merupakan pencemar udara).
• Produk-produk metabolit sekunder (® komponen-komponen minor), yaitu
terpen, steroid, alkaloid dll, juga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan
mentah industri kemurgi non-bioenergi.
9
LIPID » MINYAK LEMAK
10
• Lemak dan minyak-lemak º bahan yang diperoleh dari tumbuhan (®
nabati) atau binatang (® hewani) dan terutama terdiri atas trigliserida-
trigliserida asam-asam lemak (= triester gliserol dgn asam-asam lemak),
12
• Porsi asam lemak di dalam minyak lemak : 85 – 90 %.
• Gugus alkil asam lemak = hidrokarbon (komponen utama minyak bumi dan
Bahan Bakar Minyak [BBM]).
Ø Asam lemak adalah hidrokarbon yang terkontaminasi karbon dioksida di salah satu
ujung rantai molekulnya!.
• Karena ini, asam-asam lemak merupakan sumber daya paling menggiurkan
bagi pembuatan biohidrokarbon atau hidrokarbon terbarukan.
• Sebagai contoh, untuk asam palmitat,
þ Dekarboksilasi menghasilkan pentadekana :
C15H31COOH ¾¾® C15H32 + CO2
þ Hidrogenasi total (hidrodeoksigenasi) menghasilkan heksadekana (setana) :
C15H31COOH + 3 H2 ¾¾® C16H34 + 2 H2O
• Gliserol, yang menyusun 10 – 15 % minyak-lemak, juga merupakan bahan
mentah penting industri kemurgi.
13
Tumbuhan Indonesia penghasil potensial minyak-lemak
Nama Nama Latin Sumber Kadar, %-b kr P / NP kr º kering; P º
Sawit Elais guineensis Sabut + Dg buah 45-70 + 46-54 P minyak/lemak Pangan
Kelapa Cocos nucifera Daging buah 60 – 70 P (edible fat/oil),
Alpukat Persea americana Daging buah 60 – 75 P NP º minyak/lemak
Non-Pangan
Kelor Moringa oleifera Biji 30 – 49 P
(nonedible fat/oil).
Malapari Pongamia pinnata Biji 27 – 39 NP
Nyamplung Callophyllum inophyllum Inti biji 40 – 73 NP
Karet Hevea brasiliensis Biji 40 – 50 NP
Kusambi Schleichera oleosa Inti biji 55 – 70 NP
Nimba Azadirachta indica Inti biji 40 – 50 NP
Kepoh Sterculia foetida Inti biji 40 – 60 NP
Kapok/randu Ceiba pentandra Biji 24 – 40 NP
Jarak kaliki* Ricinus communis Biji 40 – 60 NP *Jarak kastroli
Jarak pagar Jatropha curcas Inti biji 40 – 60 NP
Kemiri sunan Aleurites trisperma Inti biji 47 – 52 NP
Kemiri Aleurites moluccana Inti biji 57 – 69 NP 14
Pohon-pohon sumber asam lemak tertentu
(kadar asam lemak “anu” di dalam minyak dari pohon tersebut terbanyak dibandingkan dari pohon-pohon lain)
Kaproat, Kaprilat,
Kaprat, dan Laurat, Kelapa dan (inti)
Oleat, C18:1 Kelor
C6:0, C8:0, C10:0, sawit
C12:0
Miristat, C14:0 Pala Arakhidat, C20:0 Rambutan
Palmitat, C16:0 Sawit Behenat, C22:0 Kelor
Tengkawang dan
Stearat, C18:0 Lignoserat, C24:0 Saga utan
Taban merah
Mr º berat molekul; Td,n º titik didih normal; DHvap º kalor penguapan pada
titik didih normal; TMB º tidak mudah terbakar. Aseton dan isopropanol hanya
memiliki daya melarutkan minyak/lemak yang besar pada temperatur ³ 0,9(Td,n);
pelarut lainnya berdaya melarutkan besar sekalipun pada Tkamar. Pelarut
17
“standar” untuk ekstraksi : n-heksan.
Cara pengambilan minyak-lemak dari bahan nabati/hewani sumbernya
è Mayoritas sumber minyak-lemak º biji /inti-biji ç
Agar minyak yang diperoleh berkualitas baik (alias memiliki angka asam rendah), segera sesudah dipanen, biji
sumber minyak harus dikeringkan (sebaiknya disangrai sebentar) hingga kadar airnya di bawah 12 % (dan
enzim lipase yang dikandungnya terdeaktifasi).
Operasi-operasi
preparasi bahan sumber
minyak-lemak è
22
KARBOHIDRAT
(gula, pati, selulosa, dan hemiselulosa)
23
Definisi dan klasifikasi
• Karbohidrat º zat organik yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen
dalam perbandingan Cn(H2O)m (» hidrat karbon) dengan n sama dengan atau
sedikit lebih besar dari m.
• Klasifikasi karbohidrat :
þ monosakarida (º gula sederhana), Cn(H2O)n;
è paling penting, n = 6 dan 5 (heksosa, C6H12O6 dan pentosa, C5H10O5)
þ oligosakarida, H-[Cn(H2O)n-1]p-OH, p = 2 – 10;
þ polisakarida, p > 10.
• Secara teoretik, oligo- dan polisakarida terbentuk via kondensasi unit-unit
monosakarida (melepaskan H2O);
® pada oligo- dan polisakarida, n sedikit > m.
Contoh : 3 C6H12O6 ¾¾® H-[C6H10O5)3]-OH + 2 H2O
24
Rumus-rumus proyeksi Fischer dari monosakarida-mososakarida penting
Catatan :
Untuk keperluan
pembuatan alkohol-
alkohol bahan bakar
via fermentasi bahan
berpati bisa langsung
digunakan (pati tak
perlu diekstrak
terlebih dahulu)!.
29
SELULOSA
Karbohidrat non-pangan yang tersedia paling melimpah di alam
• Polimer linier dari glukosa.
• Tiap molekul selulosa º rantai
panjang tak bercabang dari unit-unit
anhidroglukopiranosida yang
tersambung dengan ikatan b(1,4)-
Pasangan2 molekul selulosa tergandeng erat oleh ikatan
hidrogen sehingga membentuk strip-strip seperti serat/
glikosida [jauh lebih sukar
serabut (º mikrofibril, diameter 10 – 30 nm). Tiap dihidrolisis dibanding ikatan a(1,4)-
mikrofibril terdiri atas kira-kira 40 molekul. glikosida pada pati dan glikogen].
• Unit glukosa per molekul selulosa
bisa mencapai 12.000 buah; Mr =
5.000 sampai > 106 g/mol.
• Komponen utama dinding sel-sel
tumbuhan, dari alga/ ganggang mikro
sampai pohon raksasa. 30
• Di dalam kebanyakan bagian struktural tumbuhan, mikrofibril-mikrofibril
selulosa membentuk kluster-kluster. Ruang antar mikrofibril terisi dengan
hemiselulosa, sedangkan kluster-klusternya terbebat kuat menjadi satu kesatuan
oleh lignin. è Lignoselulosa.
• Hemiselulosa º polimer yang tersusun dari banyak unit gula (monosakarida) :
ksilosa, manosa, glukosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa, asam glukuronat, dll.
• Selulosa º homopolisakarida, hemiselulosa º heteropolisakarida !.
• Pada kayu dan jerami, selain selulosa, hemiselulosa, dan lignin, juga terdapat
ekstraktif (º zat-zat yang dapat diekstraksi dengan air atau pelarut organik
umum) : gula, resin, minyak mudah menguap, asam lemak, tanin, dll.
• Kayu É kayu lunak (dari pohon berdaun jarum) +
kayu keras (dari pohon berdaun lebar).
• Pada kayu, Jerami dll., selain selulosa, hemiselulosa, dan lignin, juga terdapat
ekstraktif (º zat-zat yang dapat diekstraksi dengan air atau pelarut organik
umum) : gula, resin, minyak mudah menguap, asam lemak, tanin, dll. 31
Komposisi berbagai biomassa lignoselulosik (%-b basis kering)
a-D-Xilopiranosa
34
ç Struktur dasar
polisakarida-polisakarida
ç tipikal hemiselulosa
35
• Hidrogenasi aldosa menghasilkan
alkohol gula turunannya.
• Proses hidrogenasi yang
dikehendaki : tanpa gas hidrogen,
tekanan atmosferik.
è Jejak karbon rendah!.
• Xilitol adalah pemanis masa
depan?.
Ø tingkat kemanisan = sukrosa;
Ø membangkitkan rasa kenyang
seperti sukrosa;
Ø tak mengakibatkan diabetes;
Ø tak membangkitkan karang gigi;
Ø tak membutuhkan budidaya tanaman
khusus.
36
Lignin
Polimer berikatan silang yang kompleks (3-dimensi) dan berstruktur heterogen, terutama tersusun dari
unit-unit n-propilbenzen yang tersambung dengan aneka ikatan eter (C–O–C) dan karbon-karbon (C–C).
42
Untuk mewujudkan/merealisasikan
semua potensi tersebut diperlukan
teknologi-teknologi yang efektif dan
hemat biaya untuk memfraksionasi
lignoselulosa menjadi komponen-
komponennya (lignin, hemiselulosa dan
selulosa) dan kemudian
mendekonstruksi/mendepolimerisasi
masing-masing komponen tersebut
menjadi monomer-monomernya.
46
Terpen
(C5H8)n º
oligomer dari
isopren,
(C5H8), 2-metil-
1,3-butadien
Sumber komersial
monoterpen :
terpentin; minyak
distilat vakum
getah pinus (di
Indonesia : Pinus
mercusii).
47
Beberapa
seskuiterpen,
C15H24.
(Yang ada di
dalam minyak
nilam, minyak
akar wangi,
minyak jahe, dll)
Mono- dan seskuiterpen
merupakan komponen
berbau menyengat pada
minyak atsiri; yang berbau
lembut (® inti kewangian/
keharuman: turunan
beroksigen dari mono- dan
seskuiterpen. 48
Terpen-terpen dan hasil hidrogenasinya
Hidrokarbon-hidrokarbon
jenuh hasil hidrogenasi
terpen-terpen asiklik
memiliki banyak manfaat di
dunia bahan bakar dan
pelumas
GETAH-GETAH POLIISOPREN
(LATEKS ALAM)
50
• Lateks º emulsi partikel-partikel mikro polimer (» 30 %) di dalam air.
• Polimer yang teremulsi dalam lateks alami : poliisopren.
thsoerawidjaja@gmail.com
53