Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : Baiq Nurmas Azilawani NILAI


Nim : 2020F1A201
Tanggal : 6 Oktober 2022

I. TUJUAN
mahasiswa diharapkan dapat mendifinisikan sejarah singkat, produk bank syariah,
penilaian kesehatan bank syariah
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
2. Laptop
3. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi dari bunga dan bagi hasil, serta keuntungan dari produknya.
2. Carilah di internet masing-masing definisi dari bunga dan bagi hasil,
serta keuntungan dari produknya.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

Latian :
1) Jelaskan Produk Bank Syariah ?
a. Tabungan

Tabungan terikat dengan adanya kesepakatan atau akad antara nasabah dan bank,
yaitu akad mudharabah tentang simpanan yang pengelolaannya diberikan kepada
bank dengan sistem bagi hasil.

b. Deposito Syariah

Deposito syariah adalah produk simpanan berjangka yang dikelola bank syariah.
Produk ini bisa didapatkan untuk nasabah perorangan dan perusahaan dengan
menggunakan prinsip mudharabah.

c. Gadai Syariah

Gadai syariah adalah produk pinjaman tunai dari bank syariah kepada nasabahnya.
Khususnya dalam hal ini, gadai syariah menggunakan akad rahn atau ijarah.
Sebagai syarat utama, nasabah wajib menyerahkan barang jaminan.

d. Pembiayaan atau pinjaman syariah


Pinjaman syariah adalah produk pinjaman dari bank syariah. Nasabah wajib
melunasi utang tersebut dalam bentuk pembayaran langsung atau cicilan.

e. Giro Syariah

Giro syariah adalah produk simpanan di bank syariah yang dana bisa ditarik dengan
menggunakan cek atau bilyet giro selain kartu ATM. Nasabah giro, disebut juga
dengan giran, bisa dari perorangan atau badan hukum yang membutuhkan
kemudahan bertransaksi dalam jumlah yang sangat besar kapan saja.

2). Jelaskan Sejarah Singkat Perbankan Syariah?

Awal mula kegiatan bank syariah yang pertama kali dilakukan adalah di Pakistan
dan Malaysia sekitar tahun 1940-an kemudian di mesir pada tahun 1963 berdiri
Islamic rural bank di desa it ghamr bank. Bank ini berperasi di pedesaan mesir dan
masih berskala kecil.
Di united Arab , baru tahun 1975 dengan berdiri di Dubai Islamic bank. Kemudian
di Kuwait pada tahun 1977Islamic bank. Kemudian di Kuwait pada tahun
1977diri Kuwait finance house yang beroperasi tanpa bunga. Salah satu pelopor
utama dalam melaksanakan sistem perbankan syariah secara nasional adalah
Pakistan. Pemerintah Pakistan mengkonverrsi seluruh sistem perbankan di
Negaranya pada tahun 1985 menjadi sistem perbankan syariah. Sebelumnya pada
tahun 1979 beberapa institusi keuangan terbesar di Pakistan telah menghapus
sistem bunga dan mulai tahun itu juga pemerintah Pakistan mensosialisasikan
pinjaman tanpa bunga, terutama kepada petani dan nelayan.
Kehadiran Bank yang berdasarkan syariah di Indonesia re;atif baru, yaitu baru pada
awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
Muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank syariah di lakukan oleh
majlis Ulama Indonesia (MUI) pada 18-20 Agustus 1990. Namun,diskusi tentang
bank syariah sebagai basis ekonomi islam sudah mulai dilakukan pada awal tahun
1980.Bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbanksan
MUI , yaitu dengan terbentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte
pendiriannya ditandatangani pada tanggal 1november 1991.

3). Jelaskan proses sejarah berdirinya bank Islami secara syah di Indonesia dengan
nama Bank Syariah!
Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inisiatif pendirian bank Islam
Indonesia dimulai pada tahun 1980 melalui diskusi-diskusi bertemakan bank Islam
sebagai pilar ekonomi Islam. Sebagai uji coba, gagasan perbankan Islam
dipraktikkan dalam skala yang relatif terbatas, di antaranya di Bandung (Bait At-
Tamwil Salman ITB) dan di Jakarta (Koperasi Ridho Gusti). Tahun 1990, Majelis
Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam
di Indonesia. Pada tanggal 18-20 Agustus 1990, MUI menyelenggarakan lokakarya
bunga bank dan perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut
kemudian dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI di Jakarta
22-25 Agustus 1990, yang menghasilkan amanat bagi pembentukan kelompok
kerja pendirian bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja dimaksud disebut Tim
Perbankan MUI dengan diberi tugas untuk melakukan pendekatan dan konsultasi
dengan semua pihak yang terkait.

Bank Muamalat, Bank Syariah Pertama di RI


Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut adalah berdirilah bank syariah
pertama di Indonesia, yaitu PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), yang sesuai akte
pendiriannya, berdiri pada tanggal 1 Nopember 1991. Sejak tanggal 1 Mei 1992,
Bank Muamalat resmi beroperasi dengan modal awal sebesar Rp 106.126.382.000.
Pada awal masa operasinya, keberadaan bank syariah belum mendapat perhatian
optimal dalam tatanan sektor perbankan nasional. Landasan hukum operasi bank
yang menggunakan sistem syariah saat itu hanya diakomodir dalam salah satu ayat
tentang “bank dengan sistem bagi hasil” pada UU No. 7 Tahun 1992. Sayangnya
tanpa rincian landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan.

Pada tahun 1998, pemerintah dan DPR melakukan penyempurnaan UU No. 7/1992
tersebut menjadi UU No. 10 Tahun 1998. Di mana secara tegas menjelaskan bahwa
ada dua sistem dalam perbankan di Tanah Air (dual banking system), yaitu sistem
perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Peluang ini disambut
hangat masyarakat perbankan. Ditandai dengan berdirinya beberapa Bank Islam
lain, yakni Bank IFI, Bank Syariah Mandiri, Bank Niaga, Bank BTN, Bank Mega,
Bank BRI, Bank Bukopin, BPD Jabar dan BPD Aceh dll.

Pengesahan beberapa produk perundangan yang memberikan kepastian hukum dan


meningkatkan aktivitas pasar keuangan syariah, seperti

UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah


UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (sukuk); dan
UU No. 42 tahun 2009 tentang Amandemen Ketiga UU No.8 tahun 1983 tentang
PPN Barang dan Jasa.

Dengan telah diberlakukannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah


pada 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional
semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong
pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang
impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% per tahun dalam
lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam
mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikansignifikan.

Anda mungkin juga menyukai