Anda di halaman 1dari 1

Nama : Baiq Nurmas Azilawani

NIM : 2020F1A201
Kelas : III A
Dosen : Sukarta, M. Pd. I

Mengambil Pelajaran dari Banyaknya Musibah dari Kematian


Dalam HR. Ibnu majah no. 4259, dinilai hasan oleh syeikh Al-albani rahimahullah
dalam ash-shahihah no. 1384. Al hakim meriwayatkan ada seorang pemuda bertanya
kepada Rasulullah SAW “siapakah mukmin yang paling pintar cerdas? “ Tanya lelaki itu lagi,
beliau SAW menjawab “orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik
persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang pintar cerdas.”
Musibah yang datang silih berganti, bencana alam, wabah dan lain sebagainya. Tidakkah
cukup sebagai pelajaran bagi kita. Kematian datang tiba-tiba, mendadak dan sangat cepat.
Apa yang telah berlalu jadikanlah sebagai pelajaran.
Dalam Al-Quran surah an-nisa ayat 78, Allah SWT berfirman “dimana saja kalian
berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian di dalam benteng yang tinggi
lagi kokoh. (Q.S.An-Nisa:78).
Katakanlah “sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah
kalian kerjakan” (Q.S Jumu'ah:8).
Apa yang sudah kita siapkan? Jangan sampai kita termasuk seperti yang Allah
firmankan “Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata “ya
rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang
telah aku tinggalkan. Sesekali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya
saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.”(Q.S Al-
Mu'minuun [23]:99-100).
Orang yang banyak mengingat kematian memiliki beberapa faedah yaitu :
1. Cepat dan segera bertaubat serta tidak menunda-nunda taubat
2. Lebih semangat dalam beribadah dan lebih ikhlas dalam beramal

Anda mungkin juga menyukai