TUGAS MAKALAH

SEJARAH BANK SYARIAH YANG ADA DI INDONESIA SAMPAI

TERBENTUKNYA BSI & PRODUK-PRODOK YANG DA DIBANK
SYARIAH DAN AKADNYA

DI SUSUN OLEH :
ABDULAH FAJAR SIDIK

KATA PENGANTAR

Memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkah dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul Sejarah bank
syariah yang ada di Indonesia sampai terbentuknya BSI & Produk2 yang ada
dibank syariah dan akadnya, beserta Komponennya dengan harapan kita sebagai
manusia dapat mengetahui, serta memahami potensi-potensi manusia dan juga
bagaimana sosok manusia itu menurut para ahli dan para pakar. Dan juga saya
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yan telah mendukung dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun
saran diharapkan dapat diberikan kepada pembaca untuk lebih
menyempurnakan makalah ini semoga ada manfaatnya.. Terima kasih.

BAB I
 PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Bank Syariah di Indonesia
Bank syariah di Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai dengan
munculnya lembaga keuangan syariah pada era kolonial Belanda. Pada masa itu,
lembaga-lembaga keuangan seperti Dinas Tabungan Pos, Kas Bond dan de Bestelkas
mulai menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam operasionalnya.

II. Era Awal Pembentukan Bank Syariah

Pada awal kemerdekaan Indonesia, terdapat beberapa inisiatif untuk mendirikan bank
syariah. Salah satu contohnya adalah Bank Muamalat Indonesia yang didirikan pada
tahun 1991. Bank ini merupakan bank syariah pertama di Indonesia yang diinisiasi oleh
pemerintah.

III. Pembentukan Bank Syariah Mandiri

Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia melalui Departemen Keuangan dan Bank
Indonesia mencanangkan program transformasi bank-bank konvensional menjadi bank
syariah. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan industri keuangan berbasis syariah
di Indonesia. Sebagai bagian dari program ini, Bank Mandiri, bank terbesar di Indonesia
pada saat itu, mendirikan unit usaha syariah yang diberi nama Bank Syariah Mandiri
(BSM) pada tahun 1999.

IV. Munculnya BSI melalui Konsolidasi Industri Perbankan Syariah

Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia meluncurkan program
konsolidasi industri perbankan syariah. Tujuan utama dari program ini adalah untuk
menciptakan bank syariah yang lebih kuat dan mampu bersaing dengan bank-bank
konvensional. Sebagai hasil dari program ini, pada tahun 2010 terbentuklah Bank Syariah
Indonesia (BSI) melalui penggabungan antara Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BRI
Syariah, dan Bank Syariah Mega Indonesia.

V. Peran dan Pencapaian BSI

Sejak terbentuknya BSI, bank ini telah berperan penting dalam pengembangan industri
perbankan syariah di Indonesia. BSI telah aktif dalam menyediakan berbagai produk dan
layanan perbankan syariah kepada masyarakat, termasuk pembiayaan syariah, tabungan
syariah, dan investasi syariah. BSI juga berperan dalam mendukung pengembangan
ekonomi syariah di Indonesia melalui berbagai inisiatif dan program

BAB II
 GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH INDONESIA
Bank Syariah Indonesia (BSI) adalah salah satu bank syariah terbesar di Indonesia. Sejarah
bank syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1992 dengan didirikannya Bank Muamalat
Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Setelah itu, seiring dengan
perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia, beberapa bank syariah lainnya juga
didirikan.

Pada tahun 2008, Bank Syariah Mandiri (BSM) dibentuk melalui konversi Bank Susila Bakti,
sebuah bank konvensional yang ada sebelumnya. BSM merupakan anak perusahaan dari
Bank Mandiri, bank BUMN terbesar di Indonesia. Selain itu, pada tahun yang sama, Bank
BNI juga mendirikan unit bisnis syariah yang diberi nama Bank BNI Syariah.

Kemudian, pada tahun 2010, terbentuklah Bank Tabungan Negara Syariah (BTN Syariah)
sebagai anak perusahaan dari Bank Tabungan Negara (BTN), bank BUMN yang fokus pada
pembiayaan perumahan. Pada tahun 2013, Bank Syariah Bukopin juga berdiri sebagai hasil
konversi dari Bank Bukopin.

Pada tanggal 14 Februari 2020, Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi beroperasi setelah
dilakukan konversi dari PT Bank BRIsyariah Tbk, yang sebelumnya merupakan unit bisnis
syariah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). BSI menjadi bank syariah terbesar di Indonesia
dengan basis nasabah yang luas.

Produk-produk yang ada di bank syariah umumnya mengikuti prinsip-prinsip syariah dan
menggunakan akad-akad yang sesuai dengan hukum Islam. Beberapa produk bank syariah
yang umum di Indonesia antara lain:

1. Tabungan Syariah: Produk tabungan yang memberikan keuntungan berdasarkan bagi hasil
(mudharabah) antara nasabah dan bank.
2. Deposito Syariah: Penyimpanan dana dalam jangka waktu tertentu dengan keuntungan
berdasarkan bagi hasil.
3. Pembiayaan Syariah: Produk pembiayaan yang tidak menggunakan sistem bunga,
melainkan menggunakan akad-akad seperti murabahah (jual beli dengan markup harga),
musyarakah (kerjasama), mudharabah (bagi hasil), dan lain-lain.
4. KPR Syariah: Pembiayaan kepemilikan rumah yang mengikuti prinsip syariah dengan
menggunakan akad-akad seperti murabahah atau musyarakah mutanaqisah (kerjasama dan
pembelian secara bertahap).
5. Kartu Kredit Syariah: Kartu kredit yang tidak mengenakan bunga dan menggunakan akad-
akad seperti ijarah (sewa) atau qardh (pinjaman tanpa bunga).
6. Investasi Syariah: Produk investasi yang mengikuti prinsip syariah, seperti reksa dana
syariah atau sukuk (obligasi syariah).
7. Asuransi Syariah: Produk asuransi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti
asuransi jiwa syariah atau asuransi kesehatan syariah.
Akad-akad yang umum digunakan dalam produk-produk bank syariah meliputi mudharabah (bagi
hasil), murabahah (jual beli dengan markup harga), musyarakah (kerjasama), ijarah (sewa), wakalah
(pengelolaan), qardh (pinjaman tanpa bunga), dan lain-lain. Akad yang digunakan dalam setiap
produk dapat berbeda tergantung pada sifat dan tujuan dari produk tersebut.

DAFTAR PUSAKA
https://ir.bankbsi.co.id/corporate_history.html

https://indonesiabaik.id/infografis/berdirinya-bank-syariah-indonesia