0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap manajemen terhadap pentingnya pengendalian intern. Efektivitas informasi dan komunikasi bergantung pada atmosfer pengendalian. Nilai integritas dan etika manajemen juga mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Teknologi informasi telah mengubah pekerjaan menjadi lebih bergantung pada pengetahuan dan menuntut sistem manajemen baru yang didasarkan pada kepercayaan.
Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap manajemen terhadap pentingnya pengendalian intern. Efektivitas informasi dan komunikasi bergantung pada atmosfer pengendalian. Nilai integritas dan etika manajemen juga mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Teknologi informasi telah mengubah pekerjaan menjadi lebih bergantung pada pengetahuan dan menuntut sistem manajemen baru yang didasarkan pada kepercayaan.
Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap manajemen terhadap pentingnya pengendalian intern. Efektivitas informasi dan komunikasi bergantung pada atmosfer pengendalian. Nilai integritas dan etika manajemen juga mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Teknologi informasi telah mengubah pekerjaan menjadi lebih bergantung pada pengetahuan dan menuntut sistem manajemen baru yang didasarkan pada kepercayaan.
pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer
en titas mengenai pentingnya pengendalian intern entitas. Efektivitas informasi dan komunikasi diciprakan oleh lingkungan Sue serta aktivitas pengendalian sangat ditentukan oleh atmosfer pengendalian. Sebagai contoh, dalam suatu perusahaan yang manajermen puncaknya menganggap anggaran hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pemilik perusahaan, bukan sebagai alat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan perusbaan, lingkungan seperti ini akan mengakibatkan manajemen menengah dan karyawan fidal cerins dalam melaksanakan anggaran perusahaan. Nilai integritas dan etika. Efektivitas pengendalian intern bersumber dari dalam diri orang yang mendesain dan melaksanakannya. Pengendalian intern yane memadai desainnya, namun dijalankan oleh orang-orang yang tidak menjunjung tinggi inteeritas dan tidak memiliki etika, akan mengakibatkan tidak terwujudnya tujuan pengendalian intern. Oleh karena itu, tanggung jawab manajemen adalah menjunjung tinggi nilai integritas-suatu kemampuan untuk mewujudkan apa yang dikatakan atau telah menjadi komitmennya. Di samping itu, dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, manajer dituntut untuk mendasarkan pada etika bisnis. Nilai integritas dan etika bisnis tersebut dikomunikasikan oleh manajes melalui personal behavior dan operational behavior. Melalui personal behavior, manajer mengkomunikasikan nilai integritas dan ctika melalui tindakan individual mereka, sehingga nilai-nilai tersebut dapat diamati clch karyawan enticas. Melalui operational behavior, manajer mendesain sistern yang digunakan untuk membentuk perilaku yang diinginkan, yang berdasarkan nilai integritas dan etika. Dalam cra teknologi informasi pekerjaan, pekerja, organisasi, dan sistem manajemen mengalami perubahan. Teknologi informasi mengubah pekerjaan dari pekerjaan yang lebih mangandalkan otot ke pekerjaan yang lebih mengandalkan otak (knowledge-based work). Perubahan pekerjaan tersebut menuntut perusahaan untuk menggunakan pekerja pengetahuan (knowledge worker) dalam memanfaatkan secara optimum teknologi informasi untuk memghasilkan próduk dan jasa. Pekerja pengetahuan menuntur suasana kerja yang menghargai kreativitas, otonomi, dan wewenang lebih besar. Pekerja pengetahuan. Dalam lingkungan pekerjaan dan pekerja seperti itu, sistem manajemen yang mengandalkan pada command and control tidak dapat lagi efektif digunakan untuk mengelola perusahaan. Pengelolaan pekerjaan dan pekerja dalam era teknologi informasi bergeser ke pengelolaan yang mendasarkan pada persuasi, komunikasi, dan kepercayaan (persuasion, communication and trust). Trist- hard relationship menjadi nilai baru yang dijunjung tinggi dalam menjalankan bisnis. Hubungan antara manajer dan karyawan, hubungan antara perusahaan dengan pemasok dan mitra bisnisnya. serta hubungan antara perusahaan dengan customer dibangun berlandaskan nilai kepercayaan rersebut. Dalam lingkungan bisnis seperti ini, perusahaan yang sebelumnya dipandang sebagai independent company, bergeser ke perusahaan sebagai interdependent companies- perusahaan- perusahaan yang tergabung dalam network organization, sahing tergantung satu dengan lainnya dalam menghasilkan produk dan jasa bagi customers. Kemitraan usaha (partnered relationship menjadi nilai baru yang dijunjung tinggi dalam bisnis. Arm's length transachon diyakini sebagai nilai yang baik dalam membangun hubungan bisnis dengan pemasok, mitra bisnis, dan customer, digantikan dengan related party transáction.yang based relationship tersebut. Pembahasan lebih mendalam tentang pergeseran nilai hubungan yang sebelumnya dilandasi dengan nilai rust-
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional