KEGAWATAN JANTUNG UNIVERSITAS RESPATI Revisi PDF
KEGAWATAN JANTUNG UNIVERSITAS RESPATI Revisi PDF
Riwayat Pendidikan
Akper Depkes RI Bandung 1986
FIK UI 2003
AKTA IV UHAMKA
Pelatihan Tambahan
Kursus Dasar dan Lanjut Keperawatan
Kardiovaskular
Nursing Technisian St Elizabeth Hospital
Nursing Attachment on Accident and
Emergency. Singapore General Hospital
2
TOT on Cardiac Nursing Austin
Hospital
TOT Tenaga Kesehatan PPSDM
Kemenkes RI
Advanced Cardiac Life Support
NCC- Charitas Medical Center
Hongkong
Riwayat Pekerjaan
PenanggungJawab IGD RS Jantung Dan
Pembuluh Darah Harapan Kita
Tahun 1987 – Sekarang
3
Pengalaman Internasional
4
ORGANISASI PROFESI
• PPNI
• INKAVIN
5
Pendahuluan
• Penyakit jantung sampai saat ini menjadi penyebab kematian
tertinggi di dunia.Pada tahumn 2004 WHO melaporkan terdapat
sekitar 7,2 penduduk dunia meninggal karena penyakit
kardiovaskular
Pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada individu dan keluarga
/orang terdekat, dan diperkirakan akan atau
sedang mengalami keadaan yang mengancam
kehidupan dan terjadi secara mendadak
EMERGENCY
Kegawatdaruratan Kardiovaskular
Mencakup semua sub sistem kardiovaskular
9
adepriyanto2003@yahoo.com
PREVALENSI SKA DI
DUNIA
Tahun 2015 WHO :
/
Sumber : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en
adepriyanto2003@yahoo.com
1 orang meninggal tiap
40 detik
akibat serangan jantung
1 dari 6 kematian
terjadiakibat serangan
jantung
Statistic Update
American Heart Association (January 2017)
adepriyanto2003@yahoo.com
Prevalensi PJK di Indonesia
• PJK merupakan
penyakit
kardiovaskuler
tertinggi di
Indonesia, sebesar
1,5%
Persentase PJK Berdasarkan Usia
Sumber:
Buku Ajar Kardiologi ( 2013 )
Sindroma Koroner Akut (SKA)
Sindroma Koroner Akut ( SKA ) adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan sekelompok gejala yang dihasilkan dari
iskemia miokard akut (aliran darah ke otot jantung berkurang ),
Sindrom koroner akut terdiri dari : ST Elevasi Miokard Infark (
STEMI ), Non ST Elevasi Miokard Infark (NSTEMI), dan
Unstable Angina Pektoris ( UAP ).
• Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan keadaan kegawatdaruratan
jantung yang memerlukan penatalaksanaan secara tepat dan cepat dalam
upaya menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang melibatkan
multidisipilin keilmuan, yang terdiri dari dokter, perawat dan petugas
pendukung lainnya untuk meningkatkan angka keberhasilan
penatalaksanaan dan kualitas hidup pasien. TIME IS MUSCLE
16
Spektrum SKA
• UAP ( Unstable Angina Pectoris )
• Acut STEMI
Apa itu STEMI ?
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah
rusaknya bagian otot jantung secara
permanen akibat insufisiensi aliran darah
koroner oleh proses degeneratif maupun di
pengaruhi oleh banyak faktor dengan
ditandai keluhan nyeri dada, peningkatan
enzim jantung dan ST elevasi pada
pemeriksaan EKG.
Aterosklerosis
merupakan
kondisi penumpukan
lipid
adepriyanto2003@yahoo.com
PATOFISIOLOGI
1.Sebagian besar SKA adalah manifestasi
akut dari plak ateroma pembuluh
darah koroner yang koyak atau pecah.Hal
ini berkaitan dengan perubahan
komposisi plak dan penipisan tudung
fibrus yang menutupi plak tersebut.
adepriyanto2003@yahoo.com
3. Selain itu terjadi
pelepasan zat vasoaktif
Yang menyebabkan
vasokonstriksi sehingga
memperberat gangguan
Aliran darah koroner
adepriyanto2003@yahoo.com
TANDA DAN GEJALA
Sakit Dada/ Angina pektoris
Henti jantung
Rumah sakit harus menciptakan tim multidisiplin (meliputi dokter umum, dokter emergency, kardiolog, perawat,
laboran) untuk mengembangkan protocol tertulis berdasarkan guideline dan spesifik institusi untuk triase dan
menangani pasien prehospital di UGD dengan gejala STEMI
04 April 2015
PENANGANAN INTRA HOSPITAL
( Fase Rumah Sakit )
Fase Rumah Sakit
Instalasi Gawat Darurat
Sangat dianjurkan untuk menyiapkan masker bedah bagi setiap pasien yang
datang ke unit emegensi ,terutama bagi daerah atau negara yang menjadi
episentrum COVID 19 dimana terdapat penularan penyakit di tatanan
masyarakat sangat tinggi
Bagi seluruh petugas di unit emergensi telah terlatih dan mahir menggunakan
alat pelindung diri.
TRIASE
Triase pasien COVID 19 harus dilakukan pada area khusus terpisah dari
pasien non COVID 19.
Disarankan untuk melakukan wawancara telepon cepat untuk menilai apakah
pasien dicurigai COVID-19 . ( Penyelidikan epidemiologi pra rumah sakit )
Gejala awal infeksi COVID-19 seperti sesak napas, nyeri dada, atau asthenia
dapat menyerupai manifestasi awal penyakit jantung (seperti ACS atau
pulmonary embolism [PE]) dan karenanya memerlukan kerja sama yang erat
antara berbagai profesional dan spesialis, khususnya di unit gawat darurat .
Pasien COVID-19 mungkin tiba-tiba mengalami komplikasi jantung akut dan
datang ke rumah sakit karena alasan ini. Dalam hal ini triase yang cepat sangat
diperlukan
Prioritas yang diberikan kepada pasien dengan infeksi COVID-19 sebaiknya tidak
mengesampingkan triase cepat pasien non-COVID-19 dengan masalah penyakit
kardiovaskular.
Discarded
Kasus Probable ● Kasus suspek dengan 2 kali
Kasus suspek dengan pneumonia berat/meninggal dunia PCR test negatif
dan belum ada hasil PCR test ● Status kontak erat setelah selesai
karantina 14 hari.
Selesai Isolasi
Kasus Konfirmasi
Hasil PCR Test Positif ● Kasus konfirmasi asimptomatik,
● Dengan gejala ( simptomatik ) 10 hari sejak pengambilan spesimen
● Tanpa gejala ( Asimptomatik ) positif.
● Kasus probable/konfirmasi simptomatik,
10 hari sejak pengambilan spesimen positif + 3 hari tanpa gejala
● Kasus probable/konfirmasi dengan 1 kali hasil PCR negatif
KEMATIAN
Kasus konfirmasi/probable yang meninggal
Pengkajian Nyeri Dada
Provoke ( kaji apa penyebab atau faktor pencetus
terjadinya nyeri dada)
Quality (kaji bagaimana kualitas nyeri dada apakah
seperti tertekan beban yang beras, merasa seperti diremas,
dada seperti terbakar)
Radiation ( kaji bagaimana penjalaran nyeri dada:
kelengan sebelah kiri, ke punggung atau ke rahang)
Severity ( kaji skala nyeri)
Timing ( kaji berapa lama nyeri dada/ onset nyeri, apakah
ada riwayat nyeri sebelumnya)
42
Less common sites of pain with
myocardial ischemia
45
46
47
Chest pain suggestive of ischemia
48
The goals of nursing care in ED and the
in hospital phase
• Tindakan keperawatan independent dan
kolaborasi untuk mengurangi perluasan infark.
• Atasi nyeri dada
• Deteksi dan cegah komplikasi ( monitor
EKG,monitor hemodinamik secara ketat )
• Tingkatkan “ recovery “ secara optimal ( kaji
tingkat ansietas dan depresi pada pasien dan
keluarga )
• Lakukan pendidikan kesehatan
49
Penatalaksanaan Keperawatan di Unit
Gawat Darurat
Triase Keperawatan (pengkajian cepat dan menentukan
skala prioritas), memegang peranan penting dalam
penatalaksanaan berikutnya.
Lamanya waktu dari onset keluhan pasien sampai dengan
penanganan di UGD menentukan angka keberhasilan
“Delay Time” merupakan indikator penting meningkatnya
mortalitas dan mortalitas
Beberapa faktor yang mempengaruhi kelambatan
penatalaksanaan : onset keluhan sampai mendapatkan
penatalaksanaan medik,waktu transportasi,in hospital
delay.
50
The Initial Nursing Assessment
51
Peran perawat pada pasien dgn STEMI
• Triase segera adanya tanda dan gejala infark miokard
• Segera lakukan perekaman EKG ( dalam 10 mnt )
• Segera berkolaborasi hasil perekaman dengan tim medik
• Segera persiapkan tindakan reperfusi ( trombolitik atau
primary PCI) mobilisasi tim perawat untuk persiapan
tindakan
• Segera hubungi tim primary ( jika fasilitas ada)
• Segera pasang akses vena lebih dari satu jalur
53
Persiapan penatalaksanaan primary
Percutaneus Coronary Intervention
• Lakukan segera persiapan pasien pemberian aspirin load 325 mg dan
pemberian looding clopidogrel 300-600 mg(plafix)
• Koordinasi dengan ruang kateterisasi.
• Kaji ketat A,B,C dan
• Kaji kemungkinan terjadinya komplikasi spt adanya aritmia, gagal
jantung atau tanda tanda syock . Segera lapor jika ada tanda- tanda
tsb diatas.
• Lengkapi data lab (coagulation study, electrolyte, BUN, creatinin)
• Jalur infus
• Pemeriksaan fisik ( monitoring EKG)
• Reaksi alergi
• Informed consent
54
55
Tindakan Balonisasi dan Pemasangan Stent (Ring)
Pada Pasien Serangan Jantung Akut
Reperfusi jika Rumah sakit tidak dapat
melakukan Primery PCI
60
Kontraindikasi Terapi Fibrinolitik
pada STEMI
Kontraindikasi absolut
• Setiap riwayat perdarahan intraserebral
• Terdapat lesi vaskular serebral struktural ( malformasi
AV
• Terdapat neoplasma intrakranial ganas ( Primer atau
metastasis )
• Stroke iskemik dalam 3 bulan kecuali stroke akut dlm 3
jam
• Dicurigai diseksi aorta
• Perdarahan aktif atau diatesis berdarah kecuali means
• Trauma muka atau kepala tertutup yang bermakna
dalam 3 bulan
Persiapan
Siapkan surat izin tindakan
Kaji adanya kontra indikasi
Monitor gambaran EKG 12 lead
Siapkan alat-alat resusitasi
Periksa thoraks photo
Lakukan pemasangan jalur vena (2 jalur)
Pemberian aspirin (dikunyah)
Pemeriksaan laboratorium
Pemberian Streptokinase:
1.5 juta unit in 100 ml D5W or 0.9% saline selama 30-60 menit
(100 tetes/menit-mikro drip)
Dilanjutkan dengan pemberian heparin
62
Monitoring Selama Pemberian Fibrinolitik
64
Penatalaksanaan Keperawatan di unit
intensif
Monitor gambaran EKG,TD,pulsasi, kaji suara paru dan bunyi jantung, pengkajian nyeri
dada secara ketat
Kaji adanya penurunan CO,(BP ,HR,PAP/PAWP )
Kaji U/O
Monitor Oxygen saturation
Monitor bila ada nyeri dada (ECG,BP,frequent monitor arhytmia)
Serial cardiac enzyme
Diet : salt,cholesterol,chalorie,avoid alcohol and smoking
Stress management
Early Mobilitation ( 12-24 hours)
Pendidikan kesehatan(risk factors, ACS)
Observasi adanya crackles,cough,tachipnoe ( gambaran LVHF)
Pemberian pencahar
65
DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Tingkat nyeri
Nyeri akut Dalam waktu 30 Tatalaksana nyeri
Identifikasi karakter nyeri
Ketidakseimbangan menit Beri oksigen 2 – 4 l/mt
antara suplai Skor nyeri Beri nitrogliserin
dengan kebutuhan berkurang Beri morfin bila nyeri
Tampak tenang tidak reda
adepriyanto2003@yahoo.com
Kesimpulan
68
Penanganan pasien SKA di fase pra rumah sakit sangat
menentukan keberhasilan secara keseluruhan .
Peran perawat sangan besar dalam penangan pra
rumah sakit pada pasien SKA terutama dalam
mengenali gejala serta pertolongan pertama yang bisa
dilakukan.
Tidakan dan pengobatan yang terpenting dari pasien
dengan SKA adalah therapi reperfusi yang bisa
dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas
pelayanan cardiovascular.
Era “ new normal “ adalah tatanan baru untuk
beradaptasi dengan COVID 19 yang diharapkan
terjadinya perubahan perilaku yang menjadi budaya
hidup sehat ,berlaku untuk semua tatanan termasuk
didalamnya pemberi pelayanan kesehatan.
Ada pertanyaan ???
71
Referensi :
ACC/ AHA , 2013 : Guidelines for management patient with ST-
Elevasi Myocardial Infarction.
ACC/ AHA, 2013: Guidelines for managemen of patient with
Unstable Angina/ Non STEMICME
Lisa AB,Taletha Carter(2008) Cardiovascular Care,Philadelphia
Leslie Davis (2004) Cardiovascular Nursing Secret,St Louis
Moser & Riegel ( 2008 ) : Cardiac Nursing, Saunders, Canada.
Mary Frans Hazinski RN, MSN & David MD, 2008 : Handbook
of Emergency Cardiovascular Care
Sandra L et all ( 2005 ) : Cardiac Nursing, Lippincot Williams &
Willkins. USA.
Dracupss,K ,1999. Intensive Cardiac Care,Lippincot William .
72
CME Dept. Card & cardiovascular , 2014 : Mini
course of ACS, update. Jakarta.
Moser & Riegel ( 2008 ) : Cardiac Nursing, Saunders,
Canada.
Mary Frans Hazinski RN, MSN & David MD, 2008 :
Handbook of Emergency Cardiovascular Care
Leonard S.Lilly (2007) : Pathophysiology of Heart
Disease. Philadelpia
74