Anda di halaman 1dari 2

Nama : Evanda Manggani

NIM: 064002200013

1. Apa perbedaan yang menonjol antara ragam lisan dan ragam tulis suatu Bahasa?
2. Bagaimana pendapat anda tentang Bahasa baku dan Bahasa tidak baku
3. Jelaskan perbedaan konsep idiolek dan dialek?
4. Idiolek-idiolek pemimpin nasional siapakah yang anda kenal selama ini. Berikan
conotoh ungkapan mereka masing-masing?
Jawaban
1. - Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di
depan pembicara, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara
berada di depan.
- Di dalam ragam lisan unsur- unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan
objek tidak selalu dinyatakan. Sedangkan ragam tulis perlu lebih terang dan lebih
lengkap daripada ragam lisan.
- Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Sebaliknya,
ragam tulis tidak terikat, oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
- Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan Panjang pendeknya suara,
sedangkan ragam tulis di lengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf
miring. Dengan kata lain, ragam lisan sangat ditentukan oleh lafal dan intonasi,
sedangkan ragam tulis, sangat ditentukan oleh ejaan atau fungtuasi.
2. Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh Sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai Bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
Bahasa dalam penggunaanya.
Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri- ciri
yang menyinpang dari norma ragam baku.
3. Idiolek adalah Bahasa yang digunakan olhe seseorang dalam Bahasa lisan. Idiolek
merupakan “warna suara”. Bahasa inoneisa si A berbeda dari Bahasa Indonesia si B.
system Bahasa setiap orang (idiolek) menunjukan perberdaan- perbedaan, baik secara
besar maupun kecil dari idiolek orang lain, misalnya idiolek Bung Karno, idiolect
Seoharto idiolek Gusdur, idiolek B.J. Habibie. Dan idiolek Benyamin S.
Dialek adalah kumpulan idiolek yang memiliki persamaan dengan idiolek lain.
Besanya persamaan disebabkan oleh letak geografi yang berdekatan, yang
memungkinkan terjadi komunikasi antar penutur-penutur idiolek itu. Dalam Bahasa
jawa, misalnya, terdapat dialek solo dan dialek Yogyakarta. Sementara itu, dalam
Bahasa sunda terdapat dialek priangan dan dialek Banten. Dalm suatu Bahasa bisanya
terdapat bebebrapa dialek yang dapat dimengerti oleh masyarakat pendukung Bahasa.

4. - "Gagal hanya terjadi bila kita menyerah,"

- "Ketika seseorang menghina kamu itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini
mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan kamu, bahkan ketika kamu
tidak memikirkan mereka,"

Anda mungkin juga menyukai