Andrean H. Wospakrik1*
1
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UNIPA
Jl. Gunung Salju, Amban Manokwari Papua Barat, 98314
Abstrak
Tiga varietas bawang merah asal benih botani yaitu Biru, Tiron dan Tuk-tuk
ditumbuhkan untuk di ambil akarnya untuk pengamatan kromosom. Data yang diperoleh
akan menghasilkan ratio panjang lengan kromosom yang akan digunakan untuk (1)
menentukan bentuk kromosom yang diperoleh berdasarkan posisi sentromer, (2) pasangan
kromosom homolog (3) penyusunan karyotipe. Hasil pengamatan menunjukan bahwa
jumlah kromosom dari tiga varietas bawang merah adalah 16 dengan rumus kromosom 2n
= 2x = 16. Rasio panjang lengan dari ketiga varietas membentuk rumus kromosom yang
sama yaitu : 4M (metasentris) + 3SM (submetasentris) + 1ST (subtelosentris). Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa bawang merah yang berasal dari persarian bebas di alam
akan membentuk benih botani bawang merah yang karyotipenya sama dengan tetuanya.
Kata Kunci : bawang merah, analisis karyotipe
Abstract
Three varieties of seed origin shallot, namely Biru, Tiron and Tutuk were grown to
be taken their roots for chromosom observation. The ratio of Chromosom arm obtained
would be used for: (1) determine chromosome shape based on centromere position, (2) the
homologous chromosome pair, (3) karyoptype composition. The result revealed showed
that the chromosome number of the three varieties of shallot were 16 with the formula of
chromosome is 2n = 2x = 16. The ration of arm length of the three varieties formed the
same chromosome formula: 4M (metacentric) + 3SM (submetacentric) + 1ST
(subtelocentric). This results revealed that the open pollinated shallot would form the
similar karyotype with the parents.
Keywords : shallot, karyotype analysis
digunakan untuk memperoleh varietas sedang berada pada tahap metafase dalam
baru yang unggul, serta dapat digunakan pembelahan mitosis. Akar kemudian
untuk memutus rantai penyebaran direndam dalam aquades dan dimasukan
penyakit tanaman (Chuda, 2012). dalam lemari pendingin dengan suhu 40c
Bawang merah yang selama 24 jam. Selanjutnya akar direndam
dibudidayakan di Bantul, Yogyakarta dalam larutan fixatif carnoy selama 1-24
dapat menghasilkan Benih Botani. Setiap jam pada suhu kamar. Akar kemudian
tahun, pada musim panas, sebagian besar dibilas dengan aquades sebanyak 3 kali
bawang merah yang ditanam akan masuk lalu di masukan dalam larutan pewarna
dalam fase generatif dan membentuk aceto-carmine. Larutan beserta akar
bunga. Bunga tersebut dapat melakukan dipanaskan diatas api bunsen hingga
penyerbukan hingga membentuk biji yang mendidih dan berubah warna menjadi
disebut sebagai Benih Botani. lebih pekat. Ambil ujung akar yang
Benih botani tersebut sangat berwarna lebih pekat menggunakan pinset
berpotensi untuk menjadi bahan tanam kemudian di letakan diatas gelas preparat
berkualitas melalui kegiatan pemuliaan. dan ditambahkan gliserin 50% lalu ditutup
Awal dari kegiatan pemuliaan tersebut menggunakan cover glass. Ketuk akar
adalah dengan mengetahui informasi dasar yang telah dilindungi oleh cover glass
mengenai genetika bawang tersebut menggunakan ujung tusuk gigi atau
melalui analisis karyotype. sumpit agar sel menyebar dan tidak
Analisis karyotype perlu dilakukan menumpuk kemudian ditekan
untuk mendukung studi mengenai genetika menggunakan ibu jari agar kondisi
suatu tanaman serta efisiensi kegiatan kromosom menjadi lurus. Tujuannya
pemuliaan suatu tanaman (Martines- untuk memudahkan pengamatan
Gomes, et al 2003). Varietas bawang yang kromosom dan pembuatan idiogram.
tersebar saat ini merupakan hasil dari Pembelahan sel pada tahap metafase
program pemuliaan (Martinez et al, 2000). diamati sebanyak 3 sel setiap individu
Analisis karyotype juga digunakan untuk tanaman dengan menghitung jumlah
membedakan individu-individu dari tiap kromosom tiap sel. Sel yang nampak jelas
spesies. Tujuan dari penelitian ini adalah didokumentasikan dengan kamera digital.
untuk mengevaluasi bawang merah yang Foto kromosom yang telah diperoleh
berasal dari persarian bebas di alam kemudian di proses lebih lanjut
menggunakan analisis Karyotipe. menggunakan perangkat lunak untuk
pengolahan foto yaitu Adobe Photoshop
BAHAN DAN METODE CS Version 8.0. Penghitungan panjang
Dua varietas bawang merah yang kromosom dan ratio panjang lengan
digunakan sebagai bahan penelitian yaitu kromosom diukur menggunakan alat bantu
Biru dan Tiron diperoleh dari penanaman perangkat lunak ImageJ. Data yang
Benih Botani (True Seed Shallot). Benih diperoleh akan menghasilkan ratio panjang
Botani tersebut merupakan hasil dari lengan kromosom yang akan digunakan
persarian bebas di alam yang ditanam di untuk (1) menentukan bentuk kromosom
Bantul, Yogyakarta. Varietas Tuk-tuk yang diperoleh berdasarkan posisi
diperoleh dari penanaman Benih Botani sentromer dan tata nama kromosom
yang berasal dari hasil pemuliaan yang ditentukan berdasarkan Levan et al.
dirilis oleh perusahaan Panah Merah. (1964), (2) pasangan kromosom homolog
Tahapan pengerjaan dimulai dengan (3) penyusunan Idiogram.
memotong akar tanaman sepanjang ±1 cm. Kriteria penentuan bentuk
Pemotongan akar dilakukan antara jam kromosom mengacu pada Levan et al.
09.00 – 10.00 waktu setempat dimana akar (1964), yang disajikan pada Tabel 1.
Gambar 1. Kromosom Bawang Merah (a) Varietas Biru, (b) Varietas Tiron dan (c)
Varietas Tuk-tuk.
Gambar 2. Kromosom Bawang Merah Varietas Biru (atas) dan Idiogramnya (bawah)
Pada Tahap Metafase
Gambar 3. Kromosom Bawang Merah Varietas Tiron (a) dan Idiogramnya (b) Pada
Tahap Metafase
Gambar 4. Kromosom Bawang Merah Varietas Tuk-tuk (a) dan Idiogramnya (b) Pada
Tahap Metafase
tindih sehingga mempersulit dalam Martinez LE, Aguero CB, Lopez ME and
penghitungan jumlah kromosom, Galmarini CR, 2000. Improvement
pengukuran panjang lengan hingga of in vitrogynogenesis induction in
pembuatan idiogram. Hal tersebut terjadi onion (Allium cepa L.) using
akibat proses pengetukan akar dilakukan polymines. Plant Science156: 221-
dengan kurang tepat. Kondisi tersebut 226.
membuat sehingga dalam melakukan Martinez-Gomez P, Vaknin Y,
pengetukan akar dan squashing pada kaca GradzielTM and Dicenta F, 2003.
preparat harus dilakukan uji awal terlebih Karyotype analysis in Almond.
dahulu. ISHS ActaHorticulturae 622.
http://www.actahort.org/books/622/
KESIMPULAN Shigyo, M, Y. Tashiro and S. Miyazaki.
Tiga varietas bawang merah hasil 1994. Chromosomal Locations of
persarian bebas yaitu Biru, Tiron dan Glutamate Oxaloacetate
Tuk-tuk memiliki karyotipe yang sama Transaminase Gene Loci in
yang ditunjukan dengan rumus karyotipe Japanese Bunching Onion (Allium
yang sama yaitu 4M + 3SM + 1ST. Hal fistulosum L.) and Shallot (A. cepa
tersebut menunjukan bahwa ketiga L. Aggregatum group). Jpn. J.
varietas bawang merah hasil persarian Genet, pp 417-424.
bebas masuk dalam Allium cepa L. Singh, Ram. J. 2003. Plant Cytogenetics -
Aggregatum group. 2nd Edition. CRC Press.
DAFTAR PUSTAKA Sumarni, N., Sopha. G.A dan Gaswanto.
R. 2012. Perbaikan pembungaan
Basuki, R.S. 2009. Analisis Kelayakan dan pembijian beberapa varietas
Teknis dan Ekonomis Teknologi bawang merah dengan pemberian
Budidaya Bawang Merah dengan naungan plastik transparan dan
Benih Biji Botani dan Benih Umum aplikasi Asam Gibberelat. Balai
Tradisional. J. Hort. 19(2):214-227. Penelitian Tanaman Sayuran.
Chuda, A and A. Adamus. 2012. Lembang. Bandung.
Hybridization and Molecular Sumner, A.T. 2003. Chromosomes,
Characterization of F1 Allium cepa Organization and Function.
× Allium roylei Plants. Acta Blackwell Publishing Company.
Biologica Cracoviensia Series USA.
Botanica 54/2: 25–31
Verma, P.S and V.K Agarwal. 2005. Cell
Levan, A., K. Fredga, and A.A. Sandberg. Biology, Genetics, Molecular
1964. Nomenclature for Biology, Evolution and Ecology. S.
centromeric position on Chand and Company LTD. New
chromosomes cit Singh, R.J. Plant Delhi.
cytogenetics. CRC Press LLC.