Kelas : Peternakan B
Kelompok :1
Anggota Kelompok
1. Gilang Dwi R. 23010122120012
2. Mila Melati 23010122120015
3. Harlina Aulia P. 23010122120016
4. Ayoddya Phala D. A. K. 23010122120051
5. Rifqi Alfan R. 23010122130079
6. Atylla Lutfiani Y. 23010122130087
7. Muhammad Akbar N. R. 23010122140176
8. Dhanu Arta P. 23010122140177
9. Muhammad Rifki F. 23010122140191
10. Muhammad Wildan M. 23010122140192
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah IOT (Internet of Things) dengan baik dan
tepat waktu. Sholawat serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada nabi Muhammad SAW,
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Bambang Sulistiyanto,
M.agr.Sc. Ph.D., IPU selaku dosen pengampu mata kuliah IOT (Internet of Things) yang
telah membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal pembuatan makalah
ini.
Penyusun Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sapi perah local yaitu sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) dalam satu kali masa
produksi dapat menghasilkan 5.982 liter/ laktasi atau rata – rata sapi di Indonesia
menghasilkan 2.500 liter – 3.000 liter/ laktasi . Dalam pemanfaatan susu sapi yang melimpah
ini banyak orang telah memanfaatkannya menjadi sabun, keju, es krim, yoghurt, dan lain –
lain. Susu sapi yang dimanfaatkan menjadi yoghurt tidak memiliki perbedaan gizi yang jauh
dengan susu sapi murni, karena itu laporan kami akan menjelaskan cara membuat yoghurt
dengan menggunakan bahan utama dari susu sapi. Perisa jambu akan menjadi tambahan rasa
dari yoghurt dengan tetap memperhatikan kandungannya agar tetap menjadi yoghurt yang
bermutu baik karena tidak semua perisa buah dapat dijadikan rasa untuk yoghurt.
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
spatula, beakerglass 1000 ml, beaker glass 500 ml, beaker glass 100 ml, timbangan analitik,
stopwatch, erlenmayer 250 ml, kertas wrapping, aluminium foil, spiritus, tisu, incubator. Lalu
bahan – bahan yang diperlukan adalah yang pertama 1 liter susu sapi, boleh menggunakan
susu kemasan tetapi lebih baik menggunakan susu murni, dan yang kedua kita membutuhkan
bibit yoghurt atau bakteri asam laktat Lactobacillus bulgarius dan Strepto- coccus
thermophillus dengan perbandingan yang sama sebanyak 5% dari banyaknya susu murni dan
untuk 1 liter susu murni kita menggunakan 50 mL atau 2 sdm bibit yoghurt untuk
mendapatkan bibit yoghurt dapat di beli di supermarket yang menyediakan bibit ini.
Selanjutnya untuk Langkah pembuatan yoghurt yang pertama adalah Panaskan susu
murni di atas api kecil sambil terus diaduk selama 30 menit dan jaga agar susu tidak sampai
mendidih supaya protein susu tidak rusak, lalu Setelah 30 menit angkat susu dan dinginkan
hingga hangat dalam suhu ruangan, kemudian masukan bibit yoghurt lalu aduk sampai rata
dengan menggunakan alat pengaduk steril. bila kesulitan mencari alat pengaduk dapat
menggunakan spatula kayu yang sebelumnya sudah disiram menggunakan air panas sebagai
proses sterilisasi alat, apabila sudah selesai masukan ke wadah tertutup lalu tutup dengan
serbet untuk menciptakan kondisi gelap yang adalah syarat hidup bakteri fermentasi selama
20 - 24 jam, sesudah 20-24 jam akan muncul lapisan berwarna kekuningan kental di atas
permukaannya. Apabila masih kurang kental atau kurang asam bisa dilebihkan lagi
waktunya, bila dirasa sudah pas aduk menggunakan alat steril sampai tercampur rata, bila
sudah siap kita tinggal menambahkan perisa buah yang kita inginkan.
Langkah – langkah untuk menambahkan perisa jambu yang pertama adalah potong –
potong daging jambu sebanyak 200 gram, kemudia haluskan dan saring sebanyak 2 kali
dengan menggunakan kain saring 2 lapis dengan kerapatan 45 lubang per inch, lalu
Permeatenya disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm selama 15 menit lalu ditambahkan
LPOs (terdiri dari LPO, KSCN, dan H2O2) sebanyak 20% dari volume ekstrak buah dan
didiamkan selama 3 jam hingga ekstrak buah siap dipakai, terakhir tambahkan cairan ekstrak
buah jambu sebanyak 1% - 3% dan inkubasi selama 2 jam. Setelah itu yoghurt dengan perisa
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah pembuatan makalah ini kami mengetahui cara untuk memanfaatkan susu
sapi yaitu dengan menggunakannya sebagai bahan utama dalam pembuatan yoghurt,
dalam pembuatan yoghurt kita juga harus melakukan beberapa langkah agar bisa
menjadi yoghurt yang baik. Selanjutnya dalam pemberian perisa yoghurt kita
menggunakan jambu sebagai perisa dan jambu adalah salah satu buah yang dapat
dijadikan perisa pada yoghurt tentunya dengan mengikuti langkah yang benar agar
tetap menjadi yoghurt yang bermutu baik. Dan dengan mengembangkan produk ini,
bisa mengedukasi masyarakat bahwa susu sapi tidak hanya bisa langsung diminum
tapi juga bisa dibuat produk enak yang digemari banyak orang dan tentunya jika dijual
Irawati, L. 2017. Pengaruh periode laktasi terhadap produksi dan kualitas susu sapi perah
pada peternak rakyat di kabupate sleman. Universitas Mercu Buana, Yogyakarta.
(Doctoral dissertation)
Purbasari, A., & Abduh, S. B. M. 2013. Nilai pH, kekentalan, citarasa, dan kesukaan pada
susu fermentasi dengan perisa alami jambu air (Syzygium Sp). J.Aplikasi Teknologi
Pangan, 3(4).
Rachmawati, U. 2012. Pemanfaatan Susu Sapi dalam Pembuatan Keju Tradisional dengan
Penambahan Ekstrak Jeruk Manis (Citrus sinensis Osbeck) dan Jambu Biji (Psidium
guajava). Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Doctoral dissertation)
Rangkuti, K. 2017. IbM Kelompok Ternak Sapi: Pembuatan Yoghurt dari Susu Sapi Skala
Rumah Tangga. J. PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(01).
Riwayati, I., Hartati, I., Darmanto, M., & Subekti, E. 2015. Pemanfaatan susu sapi perah
melalui diversifikasi produk olahan menjadi sabun mandi susu (Ipteks bagi
masyarakat petani-peternak di desa Terwidi Gunung Pati Semarang). Techno J.
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah, Purwokerto. 16(1): 50-57.
Sistanto, S., Sulistyowati, E., & Yuwana, Y. 2017. Pemanfaatan limbah biji durian (Durio
zibethinus Murr) sebagai bahan penstabil es krim susu sapi perah. J. Sain Peternakan
Indonesia. 12(1): 9-23.
LAMPIRAN
MAKALAH
MATA KULIAH IOT
Kelas : Peternakan B
Kelompok :1
Anggota Kelompok :
1. Gilang Dwi R. 23010122120012
2. Mila Melati 23010122120015
3. Harlina Aulia P. 23010122120016
4. Ayoddya Phala D. A. K. 23010122120051
5. Rifqi Alfan R. 23010122130079
6. Atylla Lutfiani Y. 23010122130087
7. Muhammad Akbar N. R.23010122140176
8. Dhanu Arta P. 23010122140177
9. Muhammad Rifki F. 23010122140191
10. Muhammad Wildan M. 23010122140192
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah IOT (Internet of Things) dengan baik dan
tepat waktu. Sholawat serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada nabi Muhammad SAW,
semoga di hari akhir nanti kita mendapat syafaat-Nya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami ucapkan terima kasih kepada bapak Ir.
Bambang Sulistiyanto, M.agr.Sc. Ph.D., IPU selaku dosen pengampu mata kuliah IOT
(Internet of Things) yang telah membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu
dalam hal pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun. Demikian yang bisa kita
sampaikan, kami berharap dengan adanya makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.
Penyusun Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kulit bagian terluar tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam tubuh lainnya
dari gangguan eksternal lingkungan. Paparan sinar ultraviolet dan kuman sering kali menjadi
salah satu hal yang menjadi gangguan pada kuit, jika dibiarkan tanpa perawatan. Gangguan
kulit berupa kulit kusam, jerawat ataupun penyakit kulit lainnya. Maka diperlukan agen
pembersih kulit yang paling mendasar sebagai perlindungan utama yaitu sabun mandi.
Sabun adalah bahan pembersih yang dibuat berdasarkan reaksi saponifikasi antara basa
kalium atau natrium dan asam lemak. Bahan-bahan pembuatan sabun yang digunakan terdiri
dari bahan utama dan bahan pendukung antara lain pewarnaan dan fragrance (pewangi).
Bahan tersebut digunakan untuk meningkatkan nilai dan kualitas produk sabun. Jenis sabun
yang sering dikenal yaitu sabun padat (batangan) dan sabun cair. Sabun biasanya dibuat
dengan bahan dari tumbuh-tumbuhan alami. Namun, kelompok kami akan membuat inovasi
sabun dari susu sapi yang tentunya tidak kalah dengan sabun-sabun biasanya.
Rumusan Masalah
• Bagaimana cara membuat sabun yang baik tanpa menghilangkan kandungan gizi yang
baik dari susu sapi?
• Bagaimana cara menambahkan aroma dalam sabun susu sapi?
Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Sapi perah terlalu banyak menghasilkan susu sapi sehingga banyak susu sapi yang
tidak digunakan dan justru terbuang. Daya simpan susu sapi segar cenderung singkat. Oleh
karena itu perlu dicari cara untuk memperpanjang daya simpan susu sapi segar, salah satunya
dengan mengolah susu sapi segar menjadi produk lain, semisal sabun padat.
Pada rancangan produk yang kami buat yaitu menggunakan bahan baku susu sapi
murni. Susu sapi yang baik digunakan adalah susu sapi yang diperas langsung. Susu sapi
memiliki beberapa kandungan yang baik untuk kulit. Kandungan vitamin A yang terkandung
dalam susu sapi dipercaya mampu menghaluskan dan menyehatkan kulit. Vitamin D yang
berguna untuk meringankan peradangan karena jerawat dan merangsang pembentukan sel
kulit baru. Oleh karena itu, susu sapi banyak digunakan untuk produk-produk kecantikan
seperti sabun mandi, sabun wajah, lotion dan lain sebagainya. NaOH berperan dalam proses
spionifikasi atau reaksi hidrolisis asam lemak/minyak oleh basa kuat(NaOH) sehingga
menghasilkan sabun dalam bentuk garam natrium dari asam lemak/minyak. Sehingga pada
pembuatan sabun menggunakan NaOH tidak merusak kandungan yang ada di susu karena
yang direaksikan terhadap NaOH hanya asam lemak/minyaknya.
Cara membuat sabun susu sapi yaitu dengan cara mereaksikan minyak kelapa sawit
dengan basa NaOH, baru ditambahkan susu sapi segar atau mencampurkan larutan soda
dengan larutan minyak. Cara membuat larutan soda yaitu larutkan 35 gram NaOH ke dalam
65 gram akuades sedikit demi sedikit. Kemudian dinginkan hingga larutan tersebut menjadi
jernih. Untuk membuat campuran minyak campurkan 40 gram susu sapi, 75 gram minyak
sawit, 50 gram minyak kelapa, dan 50 gram minyak zaitun hingga merata. Setelah larutan
soda minyak dan larutan minyak jadi, tuangkan larutan minyak ke larutan soda dan
ditambahkan pewarna juga pewangi. Aduk terus hingga mengental dan tuang ke dalam
cetakan. Diamkan selam 2 hari agar sabun dapat memadat dengan rata. Simpan di tempat
kering selam 2-4 minggu sebelum dipakai atau dikemas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kulit merupakan lapisan terluar yang biasa terpapar debu, kotoran, dan sinar UV
matahari. Hal ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan kulit seperti jerawat, panu, dan
warna kulit yang tidak merata. Oleh karena itu kita membutuhkan perlindungan kulit yang
mampu menghindarkan dari beberapa masalah kesehatan kulit tersebut yaitu sabun dari susu
sapi. Dengan membuat inovasi sabun dari susu sapi kita bisa mengedukasi masyarakat bahwa
sabun tidak hanya bisa dibuat dari bahan-bahan tumbuhan alami, tetapi bisa juga dibuat
dengan susu sapi. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa memanfaatkan susu sapi yang
melimpah.
Susu sapi di Indonesia bisa dikatakan sangatlah melimpah. Oleh sebab itu kita sebagai
generasi bangsa harus mampu memanfaatkan kekayaan bangsa sendiri. Susu sapi mampu
dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk seperti susu berbagai rasa, yogurt, lotion,
masker, bahkan sabun.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhidayati, I., E. Yuliana dan K. W. Astuti. 2021. Pembuatan sabun susu padat di kawasan
peternakan sapi perah di kelurahan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor.
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT (JPM-AKA), 1(1): 12-15.
Susanti, A. D., R. D. Astuti dan S. I. Cahyono. (2019). Produksi Sabun Susu Padat di
Kelompok Wanita Ternak Margomulyo Klaten. Prosiding seminar nasional LPPM
UMP. 568-573.
Ramdan, Y. A., S. Utami dan E. Endrakasih. 2019. Pengolahan Susu Menjadi Produk Sabun
Susu Sapi Indigofera zollingeriana (Go-Milk Soap) Sebagai Upaya Meningkatkan
Pendapatan Peternak Sapi Perah di Daerah Pengalengan Bandung Selatan. Fakultas
Peternakan. Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi)
Dinastuti, R., A. A. Kiswandono dan S. Fatimah. 2021. Sabun susu sapi dengan penambahan
kulit kayu manis sebagai antibakteri. Analytical and Environmental Chemistry. 6(1):
66-73.
LAMPIRAN