DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Pengertian Toksin Mikrobia...................................................................................................5
2.2 Peranan Mikrobia Sebagai Produsen Zat-Zat Adiktif menghasilkan Toksin Mikrobia........5
BAB III PENUTUP........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Peranan Mikrobia Sebagai Produsen Zat-Zat Adiktif menghasilkan Toksin Mikrobia
Mikroorganisme adalah makhluk hidup berukuran kecil yang tak kasat mata. Mikroorganisme sering
disebut mikroba (jasad renik), yaitu organisme-organisme yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme yang ada di sekitar kita dapat berupa archaea, bakteri, jamur, ataupun
khamir. Mikroba juga berperan sebagai penghasil toksin mikroba, dimana bakteri patogen memiliki
kemampuan untuk menghasilkan penyakit atau menghasilkan racun. Hal ini dikenal dengan toksigenesis.
Toksigenesis terbagi kedalam dua kategori, yaitu endotoksin dan eksotoksin.
Berikut ini merupakan penjelasan dari endotoksin dan eksotoksin :
a. Endotoksin
Endotoksin adalah molekul hidrofobik kecil yang merupakan bagian dari kompleks lipopolisakarida
yang membentuk sebagian besar membran luar bakteri gram negatif, molekul ini akan dilepaskan ketika
bakteri mati dan membran luarnya hancur. (Ørving et al., 2020) (Dullah & Ongkudon, 2017).
Secara struktural, endotoksin dapat dibagi menjadi tiga bagian: lipid A, wilayah inti, dan rantai-O.
Lipid A adalah glikofosfolipid yang menyimpan daerah hidrofobik karena residu asam lemak, tetapi juga
daerah ionik melalui gugus fosfat dalam residu gula (Ørving et al., 2020). Wilayah inti terdiri dari
berbagai residu gula dan bermuatan sangat negatif karena berbagai gugus karboksil dan fosfat, yang
selanjutnya meningkatkan ikatan antara molekul endotoksin melalui jembatan garam. Rantai-O terdiri
dari unit oligosakarida berulang yang berbeda dan merupakan wilayah endotoksin yang paling luar
(Ørving et al., 2020).
Endotoksin dapat membentuk interaksi yang stabil dengan biomolekul lain sehingga sulit dikeluarkan
terutama selama produksi obat biofarmasi (Dullah & Ongkudon, 2017). Beberapa biomolekul yang
dilaporkan telah terbukti berinteraksi dengan endotoksin adalah: lipopolysaccharide binding protein
(LBP), bactericidal/permeability-increasing protein (BPI), komponen P amiloid, protein kationik, lisozim
dan laktoferin (Dullah & Ongkudon, 2017) (Balakrishnan et al., 2013).
b. Eksotoksin
Eksotoksin adalah racun diekskresikan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, ganggang dan
protozoa. Eksotoksin dapat menyebabkan kerusakan pada host dengan menghancurkan sel sel atau
mengganggu metabolisme sel normal. mereka sangat ampuh dan dapat menyebabkan kerusakan besar
pada tuan rumah.
Eksotoksin merupakan protein bakteri yang diproduksi dan dikeluarkan ke lingkungan selama
pertumbuhan bakteri patogen. Ada beberapa cara eksotoksin untuk dapat menimbulkan penyakit. Pertama
eksotoksin dikeluarkan ke makanan, akibatnya manusia terserang penyakit asal makanan. Kedua,
eksotoksin dikeluarkan ke permukaan mukosa menyerang sel inang atau dapat terbawa ke sistem
peredaran darah untuk menyerang jaringan yang rentan. Ketiga, bakteri patogen membentuk abses (luka)
dan mengeluarkan eksotoksin untuk merusak jaringan sehingga mempermudah pertumbuhan bakteri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa mikron atau lebih kecil
lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang
menurut sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus
yang hanya nampak dengan mikroskop elektron (Dwidjoseputro, 1990).
Toksin Mikrobia merupakan zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh organisme yang dapat
menyebabkan kerusakan radikal dalam struktur, merusak total hidup atau keefektifan organisme
lain pada suatu bagian. Toksin yang berasal dari bakteri adalah komponen racun terlarut yang
diproduksi oleh bakteri dan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sel-sel inang dengan cara
mengubah metabolisme normal dari sel inang tersebut.
Mikroba juga berperan sebagai penghasil toksin mikroba, dimana bakteri patogen memiliki
kemampuan untuk menghasilkan penyakit atau menghasilkan racun. Hal ini dikenal dengan
toksigenesis.
Toksin yang berhubungan dengan sel bakteri disebut sebagai endotoksin, sedangkan toksin yang
dapat berdifusi secara ekstraselular disebut sebagai eksotoksin. Eksotoksin biasanya protein yang
bertindak secara enzimatik atau bertindak secara langsung pada sel inang dan merangsang
berbagai respons inang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/169561464/Makalah-Bakteriologi-Toksin
https://warstek.com/tumbuhan-beracun-alami/
https://chat.openai.com/chat