Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KESUBURAN TANAH HUTAN DAN PEMUPUKAN

“PERANAN MIKROBIA SEBAGAI PRODUSEN ZAT-ZAT ADIKTIF UNTUK


MENGHASILKAN TOKSIN MIKROBIA”

Dosen Pengampu : F. F. Tetelay, S. Hut., MP

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III

 SALIJA RUMFOT (202080032)


 RAHMA LATARA (202080034)
 HERDIN PALUPPA (202080029)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Dan tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. Adapun judul laporan kami yaitu “Peranan Mikrobia Sebagai Produsen untuk
menghasilkan Toksin Mikrobia ”. Dan kami sangat berharap semoga dengan adanya laporan ini dapat
memperluas wawasan.
Terima kasih atas semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Apabila ada
saran dan kritik untuk memperbaiki makalah ini, kami bersedia menerima kritik dan saran. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih.

Ambon, 19 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Pengertian Toksin Mikrobia...................................................................................................5
2.2 Peranan Mikrobia Sebagai Produsen Zat-Zat Adiktif menghasilkan Toksin Mikrobia........5
BAB III PENUTUP........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan di alam memiliki beragam organisme yang mendiaminya termasuk mikroorganisme
seperti jamur, alga, virus dan bakteri. Keberadaan bakteri di alam memiliki berbagai dampak terhadap
kesuburan tanaman, dan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh bakteri, ada bakteri yang
menguntungkan dan merugikan. Dekomposisi yang dilakukan bakteri merupakan salah satu keuntungan
bakteri di alam. Namun, beberapa bakteri yang menimbulkan sakit hingga menimbulkan kematian.
Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa mikron atau lebih kecil lagi.
Yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut
sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya
nampak dengan mikroskop elektron (Dwidjoseputro, 1990).
Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik,
berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer (Pelczar dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut
mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat membantu
pembentukan struktur tanah yang mantap, karena mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan (sekresi) zat
perekat yang tidak mudah larut dalam air (Hardjowigeno, 1992).
Tanah mempunyai fungsi sebagai media utama tempat tumbuh tanaman. Ada bermacam-macam
jenis tanah, dari tanah yang berpasir basah hingga tanah liat dengan tingkat kesuburan yang berbeda,
mulai dari tingkat rendah sampai tingkat tergenang air. Tanaman yang tumbuh subur didukung oleh tanah
yang subur disebabkan karena adanya dekomposer di dalamnya, seperti cacing tanah, dan jutaan
mikrobia. Namun tanpa kita sadari ternyata jutaan mikrobia tersebut dapat menjadi sumber penghasil
antibiotik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang di maksud dengan Toxin Mikrobia ?
1.2.2 Bagaimana Peranan Mikrobia Sebagai Produsen Zat-Zat Adiktif menghasilkan untuk Toksin
Mikrobia?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Toksin Mikrobia.
1.3.2 Untuk mengetahui Peranan Mikrobia Sebagai Produsen Zat-Zat Adiktif untuk menghasilkan
Toksin Mikrobia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Toksin Mikrobia
Toksin Mikrobia merupakan zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh organisme yang dapat
menyebabkan kerusakan radikal dalam struktur, merusak total hidup atau keefektifan organisme lain pada
suatu bagian. Toksin yang berasal dari bakteri adalah komponen racun terlarut yang diproduksi oleh
bakteri dan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sel-sel inang dengan cara mengubah metabolisme
normal dari sel inang tersebut. Toksin yang berhubungan dengan sel bakteri disebut sebagai endotoksin,
sedangkan toksin yang dapat berdifusi secara ekstraselular disebut sebagai eksotoksin. Eksotoksin
biasanya protein yang bertindak secara enzimatik atau bertindak secara langsung pada sel inang dan
merangsang berbagai respons inang (Todar, 2012).
Dengan kata lain Toksin Mikrobia atau Racun mikroba adalah racun yang dihasilkan oleh
mikroorganisme , termasuk bakteri , jamur , protozoa , dinoflagellata , dan virus . Banyak racun mikroba
meningkatkan infeksi dan penyakit dengan merusak jaringan inang secara langsung dan dengan
melumpuhkan sistem kekebalan tubuh. Endotoksin paling sering merujuk pada lipopolisakarida (LPS)
atau lipooligosakarida (LOS) yang berada di membran plasma luar bakteri Gram-negatif. Toksin
botulinum, yang terutama diproduksi oleh Clostridium botulinum dan lebih jarang oleh spesies
Clostridium lainnya, adalah zat paling beracun yang dikenal di dunia. Namun, racun mikroba juga
memiliki kegunaan penting dalam ilmu kedokteran dan penelitian. Saat ini, metode baru untuk
mendeteksi toksin bakteri sedang dikembangkan untuk mengisolasi dan memahami toksin ini dengan
lebih baik. Aplikasi potensial dari penelitian toksin termasuk memerangi virulensi mikroba,
pengembangan obat antikanker baru dan obat-obatan lainnya, dan penggunaan toksin sebagai alat dalam
neurobiologi dan biologi seluler.

2.2 Peranan Mikrobia Sebagai Produsen Zat-Zat Adiktif menghasilkan Toksin Mikrobia
Mikroorganisme adalah makhluk hidup berukuran kecil yang tak kasat mata. Mikroorganisme sering
disebut mikroba (jasad renik), yaitu organisme-organisme yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme yang ada di sekitar kita dapat berupa archaea, bakteri, jamur, ataupun
khamir. Mikroba juga berperan sebagai penghasil toksin mikroba, dimana bakteri patogen memiliki
kemampuan untuk menghasilkan penyakit atau menghasilkan racun. Hal ini dikenal dengan toksigenesis.
Toksigenesis terbagi kedalam dua kategori, yaitu endotoksin dan eksotoksin.
Berikut ini merupakan penjelasan dari endotoksin dan eksotoksin :
a. Endotoksin
Endotoksin adalah molekul hidrofobik kecil yang merupakan bagian dari kompleks lipopolisakarida
yang membentuk sebagian besar membran luar bakteri gram negatif, molekul ini akan dilepaskan ketika
bakteri mati dan membran luarnya hancur. (Ørving et al., 2020) (Dullah & Ongkudon, 2017).
Secara struktural, endotoksin dapat dibagi menjadi tiga bagian: lipid A, wilayah inti, dan rantai-O.
Lipid A adalah glikofosfolipid yang menyimpan daerah hidrofobik karena residu asam lemak, tetapi juga
daerah ionik melalui gugus fosfat dalam residu gula (Ørving et al., 2020). Wilayah inti terdiri dari
berbagai residu gula dan bermuatan sangat negatif karena berbagai gugus karboksil dan fosfat, yang
selanjutnya meningkatkan ikatan antara molekul endotoksin melalui jembatan garam. Rantai-O terdiri
dari unit oligosakarida berulang yang berbeda dan merupakan wilayah endotoksin yang paling luar
(Ørving et al., 2020).
Endotoksin dapat membentuk interaksi yang stabil dengan biomolekul lain sehingga sulit dikeluarkan
terutama selama produksi obat biofarmasi (Dullah & Ongkudon, 2017). Beberapa biomolekul yang
dilaporkan telah terbukti berinteraksi dengan endotoksin adalah: lipopolysaccharide binding protein
(LBP), bactericidal/permeability-increasing protein (BPI), komponen P amiloid, protein kationik, lisozim
dan laktoferin (Dullah & Ongkudon, 2017) (Balakrishnan et al., 2013).
b. Eksotoksin
Eksotoksin adalah racun diekskresikan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, ganggang dan
protozoa. Eksotoksin dapat menyebabkan kerusakan pada host dengan menghancurkan sel sel atau
mengganggu metabolisme sel normal. mereka sangat ampuh dan dapat menyebabkan kerusakan besar
pada tuan rumah.
Eksotoksin merupakan protein bakteri yang diproduksi dan dikeluarkan ke lingkungan selama
pertumbuhan bakteri patogen. Ada beberapa cara eksotoksin untuk dapat menimbulkan penyakit. Pertama
eksotoksin dikeluarkan ke makanan, akibatnya manusia terserang penyakit asal makanan. Kedua,
eksotoksin dikeluarkan ke permukaan mukosa menyerang sel inang atau dapat terbawa ke sistem
peredaran darah untuk menyerang jaringan yang rentan. Ketiga, bakteri patogen membentuk abses (luka)
dan mengeluarkan eksotoksin untuk merusak jaringan sehingga mempermudah pertumbuhan bakteri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

 Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa mikron atau lebih kecil
lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang
menurut sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus
yang hanya nampak dengan mikroskop elektron (Dwidjoseputro, 1990).
 Toksin Mikrobia merupakan zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh organisme yang dapat
menyebabkan kerusakan radikal dalam struktur, merusak total hidup atau keefektifan organisme
lain pada suatu bagian. Toksin yang berasal dari bakteri adalah komponen racun terlarut yang
diproduksi oleh bakteri dan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sel-sel inang dengan cara
mengubah metabolisme normal dari sel inang tersebut.
 Mikroba juga berperan sebagai penghasil toksin mikroba, dimana bakteri patogen memiliki
kemampuan untuk menghasilkan penyakit atau menghasilkan racun. Hal ini dikenal dengan
toksigenesis.
 Toksin yang berhubungan dengan sel bakteri disebut sebagai endotoksin, sedangkan toksin yang
dapat berdifusi secara ekstraselular disebut sebagai eksotoksin. Eksotoksin biasanya protein yang
bertindak secara enzimatik atau bertindak secara langsung pada sel inang dan merangsang
berbagai respons inang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/169561464/Makalah-Bakteriologi-Toksin
https://warstek.com/tumbuhan-beracun-alami/
https://chat.openai.com/chat

Anda mungkin juga menyukai