Anda di halaman 1dari 13

Konflik sosial

Kelompok 3
1. PUTRY CLARA FRANCISCA JAQUSBASTY 07011182227009
2. AUDIA MISS ALFATIA 07011182227014
3. NABIRA HESTINA 07011182227022

Nama anggota 4. PUSPA MAHARANI


5. DESVRYMIA CM. DAMANIK
07011182227024
07011182227032
6. PEGI TRI RESKI 07011182227033
7. MUHAMMAD BINTANG DAFA YUDHA 07011282227048

9/3/20XX 2
Pengertian Konflik sosial
Konflik sosial adalah situasi ketika individu, kelompok, atau masyarakat mengalami perbedaan
atau perselisihan dalam hal nilai, kepentingan, atau tujuan yang dapat mengarah pada
ketegangan, pertentangan, atau kekerasan antara pihak-pihak yang terlibat. Konflik sosial
dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti konflik antara etnis, agama, kelas sosial, gender,
politik, atau ekonomi. Konflik sosial bisa terjadi karena banyak faktor, seperti perbedaan
pandangan, persaingan, penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan, diskriminasi, atau
eksploitasi.

3
Teori konflik
• Teori konflik merupakan perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa
perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
Teori ini berdasarkan pada pemilikan sarana produksi sebagai unsur pokok pemisahan kelas dalam masyarakat.

9/3/20XX Presentation Title 4


Teori konflik menurut para ahli
• TEORI KARL MARX :
• Dalam pandangan Karl Marx kehidupan sosial merupakan :
• 1.Masyarakat serbagai arena yang didalamnya terdapat berbagai bentuk pertetangan.
• 2.Negara dipandang sebagai pihak yang terlibat aktif dalam pertentangan dengan berbagai pihak kepada kekuatan yang dominan.
• 3.Paksaan (coercion) dalam wujud hukum dipandang sebagai faktor utama untuk memelihara lembaga-lembaga sosial, seperti milik pribadi
(property), perbudakan (slavery), kapital yang menimbulkan ketidaksamaan hak dan kesempatan. Kesenjangan sosial terjadi dalam masyarakat
karena bekerjanya lembaga paksaan tersebut yang bertumpu pada cara-cara kekerasan, penipuan, dan penindasan. Dengan demikian, titik tumpu
dari konflik sosial adalah kesenjangan sosial.
• 4.Negara dan hukum dlihat sebagai alat penindasan yang digunakan oleh kelas yang berkuasa (kapitalis) demi keuntungan pribadi.
• 5.Kelas-kelas dianggap sebagai kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kepentingan sendiri yang bertentangan satu sama lain.

9/3/20XX Presentation Title 5


Teori konflik menurut para ahli
• TEORI RALF DAHRENDORF :
• Menurut Dahrendorf tidak selalu pemilik sarana- sarana juga bertugas sebagai pengontrol apalagi pada abad kesembilan belas. Ia memaparkan
perubahan yang terjadi di masyarakat industri semenjak abad-19. Diantaranya:
• 1.Dekomposisi modal
• Menurut Dahrendorf timbulnya korporasi- korporasi dengan saham yang dimiliki oleh orang banyak, dimana tak seorang pun memiliki kontrol
penuh merupakan contoh dari dekomposisi modal. Dekomposisi tenaga.
• 2.Dekomposisi Tenaga kerja
• Di abad spesialisasi sekarang ini mungkin sekali seorang atau beberapa orang mengendalikan perusahaan yang bukan miliknya, seperti halnya
seseorang atau beberapa orang yang mempunyai perusahaan tapi tidak mengendalikanya. Karena zaman ini adalah zaman keahlian dan
spesialisasi, manajemen perusahaan dapat menyewa pegawai- pegawai untuk memimpin perusahaanya agar berkembang dengan baik.

9/3/20XX Presentation Title 6


Fungsi konflik
Dean G Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin mengatakan bahwa konflik memiliki fungsi positif antara lain: Pertama,
konflik adalah persemaian yang subur bagi terjadinya perubahan sosial. Kedua, konflik dapat memfasilitasi
tercapainya rekonsiliasi atas berbagai kepentingan. Bahwa konflik yang terjadi dapat menghasilkan
kesepakatan yang bersifat integratif yang menguntungkan kedua kelompok yang bertikai dengan
memberikan kontribusi yang lebih besar bagi keduanya. Ketiga, konflik juga dapat mempererat persatuan
kelompok yang bertikai."

9/3/20XX Presentation Title 7


Jenis Konflik
• a. Konflik menyangkut informasi
Pada banyak kejadian, pihak-pihak yang berkonflik tidak memiliki informasi yang cukup, atau bahkan tidak
memiliki informasi yang sama tentang suatu situasi. Mengumpulkan dan mengklarifikasikan fakta-fakta yang diperluhkan
dapat menolong meredahkan ketegangan yang terjadi dalam situasi yang berbeda, pihak-pihak yang bertikai menafsirkan
informasi dengan cara yang berlainan atau memberikan bobot kepentingan yang berbeda terhadap informasi yang sama.

9/3/20XX Presentation Title 8


Jenis Konflik
• b. Konflik menyangkut sumberdaya
Konflik menyangkut sumberdaya seperti tanah, uang atau benda lain biasanya muda diidentifikasikan dan
sering diselesaikan jalan tawar menawar atau negosiasi. Namun. Kadang-kadang walaupun dipermukaan pihak-pihak
berkonflik seolah saling mempertikaikan sumberdaya tertentu, tetapi sesunggunya konflik itu menyangkut suatu perkara
lain, mungkin tentang relasi atau kebutuhan psikologis salah satu atau kedua belah pihak.

9/3/20XX Presentation Title 9


Jenis Konflik
• c. Konflik tentang relasi
Dalam hubungan keluarga, kemitraan bisnis atau organisasi kemasyarakatan, orang sering berselisih pendapat
tentang bergabagai perkara, tetapi kadang-kadang saling ketergantungan yang tercipta oleh relasi mereka itu

9/3/20XX Presentation Title 10


cara untuk menangani konflik sosial
1.Dialog dan negosiasi: Membuka saluran dialog dengan pihak-pihak yang terlibat konflik dan berusaha mencari solusi yang saling
menguntungkan melalui negosiasi.

2.Mediasi: Mengajak pihak ketiga yang netral untuk membantu memediasi konflik dan mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah
pihak.

3.Konsiliasi: Melibatkan pihak ketiga yang ahli dalam bidang tertentu untuk membantu memecahkan konflik.

4.Pendekatan restoratif: Mengembalikan hubungan antara pihak-pihak yang terlibat konflik dengan cara memperbaiki kerusakan atau
trauma yang terjadi.
Presentation Title 11
cara untuk menangani konflik sosial
5.Pembentukan komite atau forum: Membentuk kelompok atau forum yang terdiri dari berbagai pihak yang terlibat konflik untuk berdiskusi
dan mencari solusi bersama.

6.Pendidikan dan pengajaran: Memberikan pendidikan dan pengajaran mengenai hak asasi manusia, nilai-nilai demokrasi, dan cara
penyelesaian konflik untuk mencegah konflik yang lebih besar.

7.Penegakan hukum: Menegakkan hukum secara adil dan transparan untuk menyelesaikan konflik yang melanggar hukum

Presentation Title 12
kesimpulan
Konflik sosial adalah situasi ketika individu, kelompok, atau masyarakat mengalami perbedaan atau perselisihan dalam hal
nilai, kepentingan, atau tujuan yang dapat mengarah pada ketegangan, pertentangan, atau kekerasan antara pihak-pihak
yang terlibat. Teori konflik juga di kemukakan oleh beberapa ahli seperti Karl marx dan Ralf Dahrendorf. Konflik sosial juga
memiliki sebuah fungsi yaitu konflik adalah persemaian yang subur bagi terjadinya perubahan sosial. Kedua, konflik dapat
memfasilitasi tercapainya rekonsiliasi atas berbagai kepentingan. Bahwa konflik yang terjadi dapat menghasilkan
kesepakatan yang bersifat integratif yang menguntungkan kedua kelompok yang bertikai dengan memberikan kontribusi
yang lebih besar bagi keduanya.

9/3/20XX Presentation Title 13

Anda mungkin juga menyukai