Anda di halaman 1dari 9

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA

KOMANDO OPERASI I

PROSEDUR TETAP
NOMOR : PROTAP/ 06-02/ X/ 2016

Tentang

PENYUSUNAN LAPORAN MEMORANDUM


PANGLIMA KOMANDO OPERASI TNI ANGKATAN UDARA I
DAN
KEPALA STAF KOMANDO OPERASI TNI ANGKATAN UDARA I

PENDAHULUAN.

1. Umum.

a. Komando Operasi TNI Angkatan Udara I memiliki tugas pokok


menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan operasional
satuan-satuan TNI Angkatan Udara dalam jajarannya dan melaksanakan operasi-
operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara, mendukung
penegakan kedaulatan negara di darat dan dilaut diwilayahnya sesuai dengan
kebijakan Panglima TNI.

b. Staf Perencanaan merupakan pembantu Panglima Komando Operasi TNI


Angkatan Udara I dalam menyiapkan kebijakan dan perencanaan strategis, struktur
kekuatan dan pengelolaan sumber daya, program dan anggaran serta pembinaan
sistem dan manajemen dalam rangka penyelenggaraan pembinaan Komando
Operasi TNI Angkatan Udara I.

c. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut agar penyelenggaraan serah


terima wewenang dan tanggung jawab jabatan Panglima Komando Operasi TNI
Angkatan Udara I dan Kepala Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I dapat
berjalan dengan aman, lancar serta tertib administrasi dan dapat dipertanggung
jawabkan, maka perlu disusun buku Prosedur Tetap (Protap) tentang penyusunan
memorandum.

2. Maksud dan Tujuan. Maksud dari penyusunan naskah ini adalah untuk
memberikan gambaran, petunjuk, maupun ketentuan-ketentuan tentang pembuatan
memorandum dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai bahan pegangan dan
pedoman dalam pelaksanaan tugas penyusunan laporan memorandum Panglima
Komando Operasi TNI Angkatan Udara I dan Kepala Staf Komando Operasi TNI
Angkatan Udara I.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Penyusunan naskah protap ini dibatasi pada
ketentuan, tata cara, dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan
pelaporan memorandum dalam rangka mendukung kegiatan serah terima wewenang dan
tanggung jawab jabatan Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I dan Kepala
Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
2

b. Pelaksanaan Penyusunan Memorandum Panglima Komando Operasi TNI


Angkatan Udara I.

c. Pelaksanaan Penyusunan Memorandum Kepala Staf Komando Operasi TNI


Angkatan Udara I.

d. Penutup.

4. Dasar. Dasar yang digunakan dalam penyusunan buku Prosedur Tetap


(Protap) tentang penyusunan laporan memorandum Panglima Komando Operasi TNI
Angkatan Udara I dan Kepala Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I adalah
Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara nomor Perkasau/ 174/ XII/ 2011 tanggal 28
Desember 2011 tentang Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Komando Operasi TNI
Angkatan Udara I.

PELAKSANAAN PENYUSUNAN MEMORANDUM PANGLIMA KOMANDO OPERASI TNI


ANGKATAN UDARA I.

5. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaporan memorandum Panglima Komando


Operasi TNI Angkatan Udara I diatur sebagai berikut :

a. Prosedur Administasi. Prosedur pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan


sebagai berikut :

1) Membuat memorandum berdasarkan Keputusan Panglima TNI


tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan
TNI dan Surat Perintah Kepala Staf Angkatan Udara.

2) Memorandum ini dibuat bertitik tolak dari kondisi yang telah berhasil
diwujudkan pada waktu sebelumnya dan pelaksanaan tugas senantiasa
diletakan pada perspektif jangja pendek (Renja), jangka sedang (Renstra)
serta jangka panjang. Pada pelaksanaanya ditemui berbagai permasalahan
baik yang merupakan dampak dari perkembangan lingkungan dan
kemampuan pemerintah dalam penyediaan sumber daya maupun akibat
dinamika organisasi.

3) Memorandum ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan


informasi tentang keadaan permasalahan Komando Operasi TNI Angkatan
Udara I serta hal-hal lain yang menjadi tugas Panglima Komando Operasi
TNI Angkatan Udara I agar dapat tercipta kesinambungan dan dapat
digunakan sebagai bekal awal pejabat baru dalam pemahaman tugas yang
harus diemban serta permasalahan untuk ditindak lanjuti oleh pejabat baru.

4) Ruang lingkup memorandum meliputi organisasi, kekuatan, kebijakan


yang ditetapkan serta permasalahan yang ditemui.

b. Prosedur Tata Tulis.

1) Ukuran, Jenis Huruf dan Jenis Kertas. Ukuran dan jenis yang
digunakan dalam tulisan dinas sebagai berikut :
3

a) Ukuran Kertas. Kertas yang resmi digunakan di lingkungan


TNI Angkatan Udara adalah A-4 (297 mm X 210 mm), dengan berat
70 atau 80 gram. Apabila dalam keadaan dan kepentingan tertentu,
dapat digunakan kertas dengan ukuran lain sebagai berikut :

(1) Folio (330 mm x 215 mm ).


(2) Folio Ganda (430 mm x 330 mm).
(3) Kuarto Ganda/ A-3 (420 mm x 297 mm).
(4) Setengah Kuarto/ A-5 (215 mm X 165 mm).
(5) Ukuran lainnya sesuai kebutuhan.

b) Ukuran ruang tepi. Ruang tepi atas, bawah, kiri, dan kanan
tulisan dinas dibiarkan kosong. Ruang tepi kertas rata kanan dan kiri
serta jaraknya tidak melebihi 3 spasi. Adapun ketentuan konfigurasi
margin sebagai berikut :

(1) Top (atas) : 0,8” =2,03 cm.


(2) Bottom (bawah) : 0,5“ =1,27 cm.
(3) Left (kiri) : 1” =2,54 cm.
(4) Right (kanan) : 0,6” =1,52 cm.
(5) Header (Klasifikasi atas) : 0,5” =1,27 cm.
(6) Footer (klasifikasi bawah) : 0,5” =1,27 cm.

c) Jenis Huruf. Huruf yang digunakan jenias Arial dengan


ketentuan sebagai berikut :

(1) Kopstuk nama badan, judul, nama tulisan dinas atau


pada kata/ kalimat yang seluruhnya capital dengan ukuran 11.

(2) Penulisan naskah dengan ukuran 12.

(3) Penulisan judul pada sampul (cover) ukuran 18.

2) Cara menyusun dan pengetikan. Cara menyusun dan pengetikan


sebagai berikut :

a) Suatu kebulatan pikiran yang jelas, padat dan yakin serta


sistimatis dan perlu diperhatikan hal-hal ketelitian, terang dan jelas,
singkat dan padat, mantik dan meyakinkan serta pembakuan.

b) Ruang tepi. Untuk keserasian dan kerapihan, kertas tidak


terlihat penuh.

c) Penulisan klasifikasi disesuaikan dengan tingkat kerahasiaan


isi berita dalam surat.

d) Nama badan/ jabatan/ kepala surat/ kapstok, pada halaman


pertama dari naskah.

e) Susunan. Susunan tulisan dinas menggunakan bagian,


bab, pasal, subpasal dan seterusnya.
4

c. Pedoman Penyusunan. Penyusunan memorandum didasarkan pada


aspek-aspek meliputi :

1) Organisasi Komando Operasi TNI Angkatan Udara I yang meliputi :

a) Kedudukan Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.


b) Tugas Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
c) Fungsi Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
d) Tugas Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
e) Bantuan instansi lain.
f) Organisasi ekstra struktural.
g) Organisasi kedirgantaraan.

2) Kekuatan Komando Operasi TNI Angkatan Udara I yang meliputi :

a) Satuan kerja jajaran Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.


b) Kekuatan alutsista Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
c) Kekuatan personel Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
d) Kekuatan logistik Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
e) Program dan anggaran.
f) Kegiatan operasi dan latihan.

3) Kebijakan yang ditetapkan meliputi :

a) Kebijakan pembangunan meliputi :

(1) Pembinaan kemampuan intelijen, pertahanan dan


keamanan.

(2) Dukungan.

b) Kebijakan pengembangan sesuai Rencana Strategis dan


postur TNI Angkatan Udara serta organisasi yaitu bidang kekuatan
dan bidang kemampuan.

c) Penggunaan kekuatan melalui Operasi Militer untuk Perang


(OMP) meliputi operasi lawan udara ofensif, operasi serangan udara
stategis, operasi dukungan udara dan operasi informasi serta melalui
operasi udara selain perang.

d) Pertimbangan penggunaan kekuatan.

e) Kebijakan dan hal-hal yang telah dilaksanakan meliputi


kebijakan umum, khusus, pembinaan mental, kesehatan dan jasmani
serta kebijakan lainnya.

4) Permasalahan dan pending matters meliputi :

a) Kemampuan. Berisikan analisa dan evaluasi dari pencapaian


sasaran kemampuan tiap bidang tugas Komando Operasi TNI
Angkatan Udara I.
5

b) Kekuatan. Pencapaian sasaran kekuatan tiap bidang tugas


Komando Operasi TNI Angkatan Udara I pada tahun nggaran
tersebut.

c) Pencapaian bidang inspektorat, perencanaan, intelijen, operasi


dan latihan, personel, logistik, komunikasi dan elektronika, hukum,
kesehatan, lambangja, keuangan, polisi militer, puskodal, sekretariat,
denintel, infolahta dan penerangan.

5) Lampiran. Beberapa lampiran yang disertakan dalam pelengkap


naskah meliputi :

a) Struktur organisasi.
b) Pelaksanaan otorisasi uo. TNI Angkatan Udara.
c) Pelaksanaan otorisasi unit organisasi TNI.
d) Jam terbang operasi.
e) Data kekuatan personel.
f) Kebutuhan jam terbang pemeliharaan.
g) Pemeliharaan pesawat terbang.
h) Kekuatan senjata.
i) Kekuatan amunisi.
j) Kekuatan materiil.
k) Kekuatan kendaraan bermotor dan khusus.
l) Kekuatan fasilitas.
m) Permasalahan tanah.
n) Data perkembangan pembangunan fasilitas jajaran.
o) Data inventarisasi tanah.
p) Data perkara pidana dan disiplin.
q) Inventaris Panglima Komando Operasi TNI AU I.
r) Data inventarisasi rumah dinas.
s) Lampiran tambahan sesuai kebijakan.

PELAKSANAAN PENYUSUNAN MEMORANDUM KEPALA STAF KOMANDO OPERASI TNI


ANGKATAN UDARA I.

6. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaporan memorandum Kepala Staf Komando


Operasi TNI Angkatan Udara I diatur sebagai berikut :

a. Prosedur Administasi. Prosedur pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan


sebagai berikut :

1) Membuat memorandum berdasarkan Keputusan Panglima TNI


tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan
TNI dan Surat Perintah Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara.

2) Memorandum ini dibuat bertitik tolak dari kondisi yang telah berhasil
diwujudkan pada waktu sebelumnya dan pelaksanaan tugas senantiasa
diletakan pada perspektif jangja pendek (Renja), jangka sedang (Renstra)
serta jangka panjang. Pada pelaksanaanya ditemui berbagai permasalahan
baik yang merupakan dampak dari perkembangan lingkungan dan
6

kemampuan pemerintah dalam penyediaan sumber daya maupun akibat


dinamika organisasi.

3) Memorandum ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan


informasi tentang keadaan permasalahan Komando Operasi TNI Angkatan
Udara I serta hal-hal lain yang menjadi tugas Kepala Staf Komando Operasi
TNI Angkatan Udara I agar dapat tercipta kesinambungan dan dapat
digunakan sebagai bekal awal pejabat baru dalam pemahaman tugas yang
harus diemban serta permasalahan untuk ditindak lanjuti oleh pejabat baru.

4) Ruang lingkup memorandum meliputi organisasi, kekuatan, kebijakan


yang ditetapkan serta permasalahan yang ditemui.

b. Prosedur Tata Tulis.

1) Ukuran, Jenis Huruf dan Jenis Kertas. Ukuran dan jenis yang
digunakan dalam tulisan dinas sebagai berikut :

a) Ukuran Kertas. Kertas yang resmi digunakan di lingkungan


TNI Angkatan Udara adalah A-4 (297 mm X 210 mm), dengan berat
70 atau 80 gram. Apabila dalam keadaan dan kepentingan tertentu,
dapat digunakan kertas dengan ukuran lain sebagai berikut :

(1) Folio (330 mm x 215 mm ).


(2) Folio Ganda (430 mm x 330 mm).
(3) Kuarto Ganda/ A-3 (420 mm x 297 mm).
(4) Setengah Kuarto/ A-5 (215 mm X 165 mm).
(5) Ukuran lainnya sesuai kebutuhan.

b) Ukuran ruang tepi. Ruang tepi atas, bawah, kiri, dan kanan
tulisan dinas dibiarkan kosong. Ruang tepi kertas rata kanan dan kiri
serta jaraknya tidak melebihi 3 spasi. Adapun ketentuan konfigurasi
margin sebagai berikut :

(1) Top (atas) : 0,8” =2,03 cm.


(2) Bottom (bawah) : 0,5“ =1,27 cm.
(3) Left (kiri) : 1” =2,54 cm.
(4) Right (kanan) : 0,6” =1,52 cm.
(5) Header (Klasifikasi atas) : 0,5” =1,27 cm.
(6) Footer (klasifikasi bawah) : 0,5” =1,27 cm.

c) Jenis Huruf. Huruf yang digunakan jenias Arial dengan


ketentuan sebagai berikut :

(1) Kopstuk nama badan, judul, nama tulisan dinas atau


pada kata/ kalimat yang seluruhnya capital dengan ukuran 11.

(2) Penulisan naskah dengan ukuran 12.

(3) Penulisan judul pada sampul (cover) ukuran 18.


7

2) Cara menyusun dan pengetikan. Cara menyusun dan pengetikan


sebagai berikut :

a) Suatu kebulatan pikiran yang jelas, padat dan yakin serta


sistimatis dan perlu diperhatikan hal-hal ketelitian, terang dan jelas,
singkat dan padat, mantik dan meyakinkan serta pembakuan.

b) Ruang tepi. Untuk keserasian dan kerapihan, kertas tidak


terlihat penuh.

c) Penulisan klasifikasi disesuaikan dengan tingkat kerahasiaan


isi berita dalam surat.

d) Nama badan/ jabatan/ kepala surat/ kapstok, pada halaman


pertama dari naskah.

e) Susunan. Susunan tulisan dinas menggunakan bagian,


bab, pasal, subpasal dan seterusnya.

c. Pedoman Penyusunan. Penyusunan memorandum didasarkan pada


aspek-aspek meliputi :

1) Organisasi Komando Operasi TNI Angkatan Udara I yang meliputi :

a) Kedudukan Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.


b) Tugas Kepala Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
c) Fungsi Kepala Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
d) Susunan Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
e) Bantuan instansi lain.
f) Organisasi ekstra struktural.
g) Organisasi kedirgantaraan.

2) Kekuatan Komando Operasi TNI Angkatan Udara I yang meliputi :

a) Satuan kerja jajaran Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.


b) Kekuatan alutsista Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
c) Kekuatan personel Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
d) Kekuatan logistik Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
e) Program dan anggaran.
f) Kegiatan operasi dan latihan.

3) Kebijakan yang ditetapkan meliputi :

a) Kebijakan pembangunan meliputi :

(1) Pembinaan kemampuan intelijen, pertahanan dan


keamanan.

(2) Dukungan.
8

b) Kebijakan pengembangan sesuai Rencana Strategis dan


postur TNI Angkatan Udara serta organisasi yaitu bidang kekuatan
dan bidang kemampuan.

c) Penggunaan kekuatan melalui Operasi Militer untuk Perang


(OMP) meliputi operasi lawan udara ofensif, operasi serangan udara
stategis, operasi dukungan udara dan operasi informasi serta melalui
operasi udara selain perang.

d) Pertimbangan penggunaan kekuatan.

4) Permasalahan dan pending matters. Permasalahan semua bidang


beserta upaya yang telah dilaksanakan meliputi bidang inspektorat,
perencanaan, intelijen, operasi dan latihan, personel, logistik, komunikasi
dan elektronika, hukum, kesehatan, lambangja, polisi militer, puskodal,
sekretariat, denintel, infolahta dan penerangan.

5) Lampiran. Beberapa lampiran yang disertakan dalam pelengkap


naskah meliputi :

a) Struktur organisasi.
b) Pelaksanaan otorisasi uo. TNI Angkatan Udara.
c) Pelaksanaan otorisasi unit organisasi TNI.
d) Jam terbang operasi.
e) Data kekuatan personel.
f) Kebutuhan jam terbang pemeliharaan.
g) Pemeliharaan pesawat terbang.
h) Kekuatan senjata.
i) Kekuatan amunisi.
j) Kekuatan materiil.
k) Kekuatan kendaraan bermotor dan khusus.
l) Kekuatan fasilitas.
m) Permasalahan tanah.
n) Data perkembangan pembangunan fasilitas jajaran.
o) Data inventarisasi tanah.
p) Data perkara pidana dan disiplin.
q) Daftar inventarisasi kantor.
r) Data inventarisasi rumah dinas.

PENUTUP.

7. Dengan Prosedur Tetap (Protap) tentang penyusunan laporan memorandum


Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I dan Kepala Staf Komando Operasi
TNI Angkatan Udara I, maka dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembuatan
laporan memorandum di Staf Perencanaan dalam rangka mendukung serah terima
wewenang dan tanggung jawab jabatan Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara
I dan Kepala Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I.
9

8. Prosedur Tetap ini perlu dikembangkan dan disempurnakan secara terus menerus
sesuai dengan perkembangan peraturan situasi dan kondisi yang ada di Komando
Operasi TNI Angatan Udara I.

Panglima Komando Operasi TNI AU I,

Yuyu Sutisna SE., MM.


Marsekal Muda TNI

Anda mungkin juga menyukai