Anda di halaman 1dari 5

ISSN 2807-1190

MEMAHAMI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PESERTA DIDIK:


TELAAH TENTANG TRANSFER DAN TRANSFORMASI BELAJAR

Penulis : M. Arif Shubchan; M. Adila Rossa

Institusi : Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Email Korespondensi : arifshubchan@gmail.com

DOI : 10.53947/perspekt.v1i2.60
Abstrak
Dalam proses pembelajaran, seorang pendidik sering kali tidak memperhatikan
latar belakang pendidikan peserta didik. Semua dipandang dan diperlakukan
Kata Kunci: sama. Banyak pendidik yang belum mempertimbangkan pentingnya latar
belakang pendidikan dalam keberhasilan belajar. Hal ini terjadi diduga karena
Latar Belakang terbatasnya literatur tentang latar belakang pendidikan. Untuk itu penulisan
Pendidikan artikel ini dimaksudkan mengupas teori yang mendasari latar belakang
Transfer Belajar pendidikan. Berdasarkan pembahsan disimpulkan bahwa teori transfer dan
Transformasi Belajar transformasi belajar merupakan teori yang dipandang relevan untuk menjelaskan
Hasil Belajar pemahaman tentang latar belakang pendidikan.
Abstract
In the learning process, an educator often does not pay attention to the
Keywords: educational background of students. Everyone is seen and treated the same.
Many educators have not considered the importance of educational background
Educational in successful learning. This is presumably due to the limited literature on
Background educational background. For this reason, the purpose of writing this article is to
Transfer Of Learning explore the theory that underlies the educational background. Based on the
Transformation Of discussion, it is concluded that the theory of transfer and transformation of
Learning learning is a theory that is considered relevant to explain the understanding of
Learning Outcomes the educational background.

1. PENDAHULUAN pembelajaran cocok untuk digunakan pada


semua latar belakang pendidikan peserta
Penelitian yang dilakukan oleh
didik. Selanjutnya Suradika dkk.
Suradika dkk. tentang “Pengaruh Bahan
menyarankan agar pendidik perlu
Pembelajaran dan Latar Belakang Pendidikan
memperhatikan latar belakang pendidikan
terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
peserta didik jika ingin hasil belajar peserta
Islam” menunjukan bahwa latar belakang
didik tinggi.
pendidikan merupakan faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik Pada kenyataannya seringkali

(Suradika dkk., 2020). Penelitian yang dijumpai dalam suatu proses pembelajaran

dilakukan pada tahun 2019 tersebut seorang pendidik tidak memperhatikan latar

menyimpulkan bahwa perbedaan latar belakang pendidikan peserta didik. Semua

belakang pendidikan menentukan pilihan dipandang sama. Pendidik belum memahami

jenis bahan pembelajaran yang digunakan di bahwa kegagalan atau rendahnya hasil belajar

dalam proses pembelajaran. Dengan peserta didik bisa jadi karena ketidak

demikian tidak semua jenis bahan sesuaian penggunaan jenis bahan, strategi

Jurnal Perspektif – Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali | 167


ISSN 2807-1190

dan metode pembelajaran tertentu dengan mempengaruhi profesionalisme mengajar


latar belakang pendidikan peserta didik. seorang guru. Kualitas pendidikan guru
sangat menentukan dalam penyiapan sumber
Kesenjangan tersebut mungkin karena
daya manusia yang handal (Siti, 2018).
terbatasnya literatur yang menjelaskan
tentang dasar teori dari latar belakang Dalam konteks yang lain, latar
pendidikan. Untuk itulah artikel ini akan belakang pendidikan dapat pula dipahami
mencoba menjelaskan dasar teori dari latar sebagai pengalaman seseorang yang telah
belakang pendidikan peserta didik. diperoleh dari suatu program pembelajaran.
Pengalaman tersebut dapat berupa (a)
2. PEMBAHASAN
pengetahuan, atau yang berhubungan dengan
Pengertian Latar Belakang kognisi, (b) sikap, maupun (c) perilaku
Pendidikan
tertentu. Kognisi yang berbeda dikemukakan
Salah satu pengertian umum yang
Krech, Crutchfield, dan Ballachey
dipahami tentang latar belakang pendidikan
menyebabkan terjadinya cara belajar dan
adalah tingkatan pendidikan yang pernah
berfikir yang berbeda. Dengan demikian
diikuti oleh seseorang. Jika seseorang
dapat dikemukakan bahwa latar belakang
diminta mengisi latar belakang pendidikaan
pendidikan yang berbeda akan menyebabkan
di dalam formulir daftar riwayat hidup,
terjadinya perkembangan pengetahuan yang
hamper dapat dipastikan akan diisi dengan
berbeda pula dimana perkembangan
tingkatan pendidikan formal yang pernah
pengetahuan terjadi sesuai dengan
diikuti sejak Taman Kanak-kanak sampai
pengalaman-pengalaman belajar yang telah
dengan pendidikan tertinggi. Selanjutnya
diperolehnya (Krech dkk., 1983).
untuk pendidikan formal akan diisi dengan
kursus-kursus yang pernah diikuti. Teori Yang Melandasi Latar Belakang
Pendidikan: Transformasi Dan
Pemahaman tersebut tentu tidak salah. Transfer Belajar

Sejumlah literatur digital mendefinisikan Perkembangan pengetahuan terjadi

latar belakang pendidikan lebih banyak melalui suatu proses transformasi. Menurut

dikaitkan dengan tingkat pendidikan. Siti teori pengolah informasi, seperti

Aisyah menyatakan bahwa latar belakang dikemukakan oleh Bell-Gredler ada dua

pendidikan merupakan salah satu tolak ukur bidang yang penting dalam belajar, yaitu (a)

seseorang dapat dikatakan profesional atau proses orang memperoleh dan mengolah

tidak, semakin tinggi latar belakang informasi, dan (b) siasat yang dipakai orang

pendidikan seseorang maka diharapkan dalam memecahkan masalah. Dua bidang ini

semakin tinggi pula tingkat berkaitan dengan bagaimana proses

profesionalismenya dalam kualitas transformasi terjadi, yakni mengubah suatu

pendidikan, karena latar belakang pendidikan pesan menjadi bentuk pesan lain yang dapat

menentukan kepribadian seseorang, termasuk mengontrol gerakan (Bell Gredler, 1994).

dalam hal ini pola pikir dan wawasannya, Lebih lanjut dikemukakan oleh Bell-Gredler

faktor-faktor inilah yang akan banyak bahwa asumsi yang mendasari teori ini adalah
menjelaskan (a) hakikat sistem mermori

Jurnal Perspektif – Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali | 168


ISSN 2807-1190

manusia, dan (b) cara bagaimana ke luar pada waktu tambahan butir-butir baru
pengetahuan digambarkan dan disimpan akan disimpan.
dalam memori. Dari sini dapat dikemukakan
Transformasi informasi yang paling
bahwa pusat perhatian dari teori ini adalah
kritis terjadi pada saat informasi yang ada
bagaimana orang mempunyai persepsi,
pada memori jangka pendek akan masuk ke
mengorganisasi, dan mengingat adanya
memori jangka panjang. Proses ini disebut
sejumlah besar informasi yang diterima
dengan pemberian kode (encoding) yang
setiap hari dari lingkungan sekeliling (Bell
dapat berbentuk tabel, matriks ruangan,
Gredler, 1994). Proses bagaimana orang
diagram, citra, atau gambar yang rinci tentang
memperoleh dan mengingat informasi
informasi yang dipelajari. Ciri utama bahan
digambarkan oleh Gagne sebagaimana
yang diberi kode, agar dapat masuk ke
tampak pada gambar
memori jangka panjang adalah harus bersifat
semantis atau terorganisasi secara bermakna.
Informası yang tersimpan dalam memori
jangka panjang bersifat inaktif yang dapat
diingat kembali untuk penggunaan di waktu
kemudian. Proses mengingat kembali
informasi yang ada pada memori jangka
Bagan 5 Proses Manusia memperoleh dan mengingat
panjang menghendaki adanya pengisyarat
informasi
tertentu baik yang bersifat internal maupun
Tiga hal penting dari proses
eksternal. Aspek internal adalah kondisi yang
transformasi sebagaimana terlihat pada
ada pada diri seseorang yang belajar sehingga
gambar tersebut adalah (a) memori jangka
keberhasilan belajar sebagian besar
pendek, (b) memori jangka panjang, dan (c)
dipengaruhi oleh keadaan ini. Dalam gambar,
mengingat. Mengenai hal ini lebih lanjut
aspek-aspek internal yang dimaksud adalah
Gagne menjelaskan sebagai berikut. Sebelum
kendali eksekutif dan harapan (ekspektansi),
disimpan dalam memori jangka pendek,
sedangkan faktor eksternal dapat berupa
keseluruhan informasi dari lingkungan yang
informasi sebagai hasil dipelajarinya hal-hal
direkam dalam register sensori tidak tinggal
lain. Selain itu, mengingat kembali kadang-
lama, diperkirakan hanya seperseratus detik.
kadang menuntut agar dilakukan rekonstruksi
Informasi ini ditransformasikan menjadi pola
atas peristiwa yang diingat tersebut. Lebih
rangsangan, suatu proses yang disebut
lanjut dikemukakan oleh Gagne, bila hal
persepsi selektif. Informasi jangka pendek
mengingat kembali apa-apa yang dipelajari
yang diubah itu kemudian masuk ke dalam
itu menyangkut penerapan ke situasi baru
memori jangka pendek (R. M. Gagné dkk.,
atau masalah yang baru maka terjadi apa yang
1992). Di situ tinggal dalam waktu yang
disebut dengan transfer belajar (R. Gagné
terbatas, umumnya diperkirakan hanya
dkk., 2010). Di sini, proses transformasi
sampai dua puluh detik. Kapasitas memori
berubah menjadi transfer.
jangka pendek terbatas. Jika kapasitas itu
terlampaui, butir-butir lama harus di dorong

Jurnal Perspektif – Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali | 169


ISSN 2807-1190

Pengertian mengenai transfer yang memperlancar proses belajar berikutnya.


dikemukakan Gagne di atas, yakni suatu Atau dengan perkataan lain dapat
proses yang memungkinkan seseorang dikemukakan bahwa untuk mata pelajaran
menggunakan respons yang telah dipelajari tertentu, latar belakang pendidikan yang
sebelumnya untuk suatu situasi baru atau berbeda akan mengakibatkan hasil belajar
untuk penerapan pada masalah baru, sejalan yang berbeda pula. Dalam kaitannya dengan
dengan pengertian yang dikemukakan oleh mata kuliah di perguruan tinggi, sebagai
sejumlah ahli, di antaranya Sorensen, Eson, contoh, pelajaran yang diperoleh di bangku
serta Gage dan Berliner. Selanjutnya menurut Sekolah Menengah Atas (SMA)
Gage dan Berliner dalam proses pengalihan mempengaruhi tingkat keberhasilan
tersebut terdapat dua macam transfer, yaitu mahasiswa dalam mata pelajaran di
transfer (a) positif, dan (b) negatif. Transfer perguruan tinggi. Makin banyak pengetahuan
positif adalah pengalihan belajar masa lalu berupa unsur yang identik dengan mata
yang dapat mempermudah atau memperinci kuliah tertentu yang diperoleh akan makin
belajar pada masa berikutnya. Sebaliknya, memudahkan seseorang dalam mempelajari
transfer negatif adalah pengalihan belajar mata kuliah dimaksud, dan demikian
masa lalu yang mengganggu atau sebaliknya.
mempersulit proses belajar pada masa
3. KESIMPULAN
berikutnya (R. M. Gagné dkk., 1992).
Berdasarkan uraian yang telah
Lebih lanjut menurut Gage dan
dikemukakan pada bagian sebelumnya dapat
Berliner dapat dikemukakan bahwa hal
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
penting dari proses belajar adalah teriadinya
transfer positif. Terjadinya transfer positif 4) Pandangan umum tentang latar
belakang pendidikan dipahami
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di sebagai tingkatan pendidikan yang
antaranya adalah (a) proses belajar-mengajar, pernah diikuti oleh seseorang yang
merupakan salah satu tolak ukur
(b) hasil belajar sebelumnya, (c) bahan dan isi seseorang dapat dikatakan
bidang studi atau prosedur bekerja yang profesional atau tidak. Semakin
tinggi latar belakang pendidikan
diikuti dan sikap yang dibutuhkan, (d) faktor- seseorang maka diharapkan semakin
faktor subyektif di pihak siswa, dan (e) sikap tinggi pula tingkat
profesionalismenya dalam kualitas
dan usaha pengajar. Di samping itu, transfer Pendidikan.
positif terjadi setelah siswa mengelola isi 5) Dari perspektif psikologis, latar
pelajaran dengan sungguh-sungguh. belakang pendidikan dipahami
sebagai pengalaman seseorang yang
Keberhasilan dalam pengolaan itu telah diperoleh dari suatu program
bergantung pada motivasi belajar dan pembelajaran. Pengalaman tersebut
dapat berupa (a) pengetahuan atau
konsentrasi terhadap unsur-unsur yang yang berhubungan dengan kognisi,
identik (R. M. Gagné dkk., 1992). (b) sikap, maupun (c) perilaku
tertentu. Kognisi yang berbeda.
Dari uraian-uraian tersebut dapat menyebabkan terjadinya cara
belajar dan berfikir yang berbeda.
dikemukakan lebih lanjut bahwa latar Latar belakang pendidikan yang
belakang pendidikan yang mendukung akan berbeda akan menyebabkan

Jurnal Perspektif – Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali | 170


ISSN 2807-1190

terjadinya perkembangan Elementary Education Online, 9(93),


pengetahuan yang berbeda pula di 5–9. http://ilkogretim-online.org.tr
mana perkembangan pengetahuan
Gagné, R. M., Briggs, L. G., Briggs, L. J., &
terjadi sesuai dengan pengalaman-
Wager, W. W. (1992). Principles of
pengalaman belajar yang telah
Instructional Design. Harcourt Brace
diperolehnya.
Jovanovich College Publishers.
6) Latar belakang pendidikan yang
Krech, D., Ballachey, E. L., & Crutchfield, R.
mendukung akan memperlancar
S. (1983). Individual in society : a
proses belajar berikutnya. Semakin
textbook of social psychology. [1].
banyak unsur yang identik dari suatu
McGraw-Hill.
mata pelajaran akan semakin
https://books.google.com/books/abou
memudahkan seseorang dalam
t/Individual_in_Society.html?id=emi
mempelajari mata pelajaran lainnya.
1AAAAIAAJ
7) Teori tentang transfer dan
Siti, A. (2018). PENGARUH LATAR
transformasi belajar dipandang
BELAKANG PENDIDIKAN GURU
sebagai teori psikologi yang sangat
TERHADAP HASIL BELAJAR
relevan untuk menjelaskan
MATEMATIKA SISWA SEKOLAH
pemahaman tentang latar belakang
MENENGAH PERTAMA NEGERI 01
pendidikan.
SUNGAI BATANG KABUPATEN
4. REFERENSI INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU.
1–152.
Bell Gredler, M. E. (1994). Belajar Dan Suradika, A., Winata, W., Wicaksono, D.,
Membelajarkan [Learning and Hadi, M. S., & Rifqiyati. (2020). The
Teaching]. Rajawali. Influence of Instructional Materials
http://inlislite.uin- and Educational Background on the
suska.ac.id/opac/detail- Learning Outcomes of Islamic
opac?id=10401 Education. Solid State Technology,
Gagné, R., Ateş, A., Doktora, E., 63(6), 1027–1043.
Üniversitesi, E., Fakültesi, E., Ve, B., http://solidstatetechnology.us/index.p
Teknolojileri, Ö., Bölümü, E., & hp/JSST/article/view/2185
Görevlisi, Ö. (2010). The Conditions
of Learning and Theory of Instruction.

Jurnal Perspektif – Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali | 171

Anda mungkin juga menyukai