LOGIKA INDUKTIF
Di susun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Dr. Amin fauzi, Ma
Oleh Kelompok 8 :
1. Muhammad firdaus
2. Afifah khoirun nisa (2107015061)
KELAS 1A
1
KATA PENGANTAR
09 Desember 2021
Penulis.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
PENGERTIAN LOGIKA INDUKTIF.............................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Hipotesis dan teori............................................................................................................................5
B. Analogi...............................................................................................................................................7
C . Generalisasi....................................................................................................................................11
A. 1. Generalisasi sempurna........................................................................................................11
B. 2.Generalisasi probabiitasi......................................................................................................12
D. Sebab akibat....................................................................................................................................12
C. necessary causa (sebab yang mesti)........................................................................................12
1. sufficient causa (sebab yang menjadikan)...............................................................................12
E. Penyimpulan kausal.........................................................................................................................13
D. Metode persesuaian................................................................................................................13
E. Metode perbedaan..................................................................................................................13
F. Metode persesuaian dan perbedaan.......................................................................................14
G. Metode residu.........................................................................................................................14
H. Metode perubahan seiring......................................................................................................15
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Teori adalah suatu proporsi yang terdiri dan konstrak yang sudah didefinisikan
secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secarajelas.
5
Hipotesis adalah pernyataan yang tidak atau belum terbukti, yang bisa diuji. Disisi
lain’ teori adalah penjelasan atas fakta dan peristiwa yang sudah teruji secara ilmiah
dan ada buktinya
Hipotesis bergantung pada prediksi atau kemungkinan sementara teori didukung bukti
dan sudah terverifikasi
Hipotesis mungkin saja tidak dapat dibuktikan sehingga hasilnya tidak pasti.
Sebaliknya, teori dianggap pasti karena sudah dibuktikan validitasnya
Hipotesis dan teori adalah bagian dari metode ilmiah karena teori berawal dari
hipotesis dan hasil eksperimen dan observasi hipotesis akan menjadi teori.
Istilah-istilah hipotesis Seperti yang sudah saya janjikan diatas dimana ada beberapa
istilah lanjutan tentang hipotesis dan teori. Berikut daftarnya:
Hipotesis frustrasi-agresi yang dalam Psikologi berarti keadaan dimana frustasi selalu
memicu agresi, baik pada hewan atau manusia
Hipotesis inokulasi yang adalah hipotesis tentang keyakinan seseorang yang dapat
dikuatkan dengan menghadirkan argumen yang lemah dan salah
6
*Teori disposional adalah teori yang menyatakan bahwa kepribadian pada dasarnya
sudah ditentukan dan ada kaitannya dengan faktor biologis tubuh
*Teori domino adalah teori ilmu politik yang beranggapan bahwa jatuhnya salah
satu Negara di Asia Tenggara ke tangan komunis akan menimbulkan serangkaian
reaksi kemenangan komunis di Negara lain
*Teori ekologi adalah teori yang terfokus pada pentingnya budaya atau konteks
dalam pembentukan arah perkembangan
B. Analogi
argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian,
atau gagasan. Lalu, ada kata turunannya, yaitu berargumentasi. Berargumentasi
memiliki pengertian perilaku memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak
suatu pendapat.
Selain itu, argumentasi juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan suatu alasan,
pembenaran keyakinan, dan penarikan kesimpulan. Poin-poin tersebut bertujuan
mempengaruhi pikiran serta tindakan orang lain. Teori dari argumentasi mengacu
pada tiga poin tersebut, yaitu alasan, keyakinan, dan kesimpulan. Di mana
argumentasi sendiri adalah studi interdisipliner yang berfokus pada disiplin logika,
dialektika dan retorika.
Faktanya, argumentasi yang efektif memiliki banyak kegunaan. Selain itu, dalam
argumentasi tentunya membutuhkan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan
berpikir kritis itu yang kemudian dapat membantu kamu dalam kehidupan sehari-
hari.
7
Argumentasi yang kritis memiliki tiga tujuan, yaitu untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengevaluasi argumen. Istilah argumen mengacu pada alasan
untuk mendukung atau mengkritik hal yang perlu dipertanyakan, atau karena terdapat
keraguan.
Keadaan Berargumentasi
Ciri-Ciri Argumentasi
1. Ada ide dan pandangan dari penulis atau penutur terhadap suatu
persoalan/keadaan/peristiwa
Cara menulis argumentasi yang mudah adalah dengan menggunakan pola. Terdapat
empat pola yang dapat kamu gunakan, yaitu pola sebab-akibat, pola akibat-sebab,
pola analogi, dan pola generalisasi.
Pola argumentasi sebab-akibat memiliki pola yang sama dengan paragraf deduktif.
Kalau paragraf deduktif memiliki kalimat utama atau ide pokok pada awal kalimat,
maka pola argumentasi sebab-akibat terdiri dari penjabaran sebab terlebih dahulu.
8
Umumnya, sebab berisi latar belakang suatu masalah. Setelahnya, dijelaskan dengan
kalimat akibat dari adanya permasalahan/kejadian/peristiwa tersebut
Pola argumentasi akibat-sebab memiliki pola yang serupa dengan poin sebelumnya.
Perbedaannya terletak pada strukturnya, di mana akibat terlebih dahulu dijabarkan.
Lalu, setelah kalimat akibat dipaparkan, kamu bisa menginformasikan penyebabnya.
Pola argumentasi analogi artinya memasukkan suatu analogi yang berfungsi untuk
memperkuat pendapat. Menurut, Stanford Encyclopedia of Philosophy, analogi dapat
digunakan sebagai perbandingan di antara dua objek yang serupa guna mendukung
kesimpulan pada permasalahan yang memiliki kemiripan.
Analogi Deklaratif terdiri dari dua unsur kata yaitu ‘analogi’ dan ‘deklaratif’. Kedua
kata ini memiliki pengertiannya masing-masing dan jika digabungkan akan
membentuk satu pengertian baru.
Dikutip dari KBBI, deklaratif merupakan suatu pernyataan yang bersifat ringkas dan
jelas. Kalimat deklaratif biasa digunakan untuk menceritakan suatu kejadian yang kita
lihat, dengar, atau alami dengan singkat kepada orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa paragraf analogi deklaratif merupakan paragraf yang biasa
digunakan untuk menjelaskan suatu kejadian dengan menggunakan analogi. Analogi
digunakan sebagai upaya untuk memudahkan pendengar memahami isi dan konteks
yang ingin disampaikan.
9
Karakteristik Paragraf Analogi Deklaratif
paragraf analogi merupakan paragraf yang membandingkan dua hal berbeda yang
mirip. Sejatinya tidak ada aturan khusus dalam membuat analogi, namun akan lebih
baik jika dua subjek yang dianalogikan selain mirip juga memiliki kesepadanan agar
analogi menjadi lebih tepat.
Kata sambung perbandingan biasa digunakan untuk menghubungkan dua hal yang
berbeda menjadi satu analogi.
analogi dan metafora memang terlihat mirip karena menghubungkan dua hal yang
berbeda seolah-olah sama. Terkadang keduanya juga menggunakan kalimat-kalimat
kiasan untuk menggambarkan suatu kondisi tertentu.
Tidak ada manusia di dunia ini yang terlahir buruk. Seorang bayi yang baru dilahirkan
diibaratkan seperti kertas putih yang masih bersih dan belum bernoda.
Bagaimana kertas itu akan diisi, semua tergantung pada orang tua dan lingkungan si
anak karena merekalah yang memegang penanya. Orang tua yang cerdas pastinya
akan menggambarkan karya yang cantik di atas kertas putih itu, sedangkan orang tua
10
yang kurang cerdas hanya akan membuat coretan atau membiarkan orang lain
menggambar di atas kertas putihnya.
C . Generalisasi
Dasar pengujian :
A. 1. Generalisasi sempurna
B. 2.Generalisasi probabiitasi
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana satin.
D. Sebab akibat
Hubungan sebab akibat ada dua :
contoh :
11
Bensin adalah sebab kebakaran spbu, tanpa adanya bensin, tidak mungkin ada
kebakaran SPBU, namun dengan adanya bensin, ga harus terjadinya kebakaran
SPBU. dengan kalimat lain, bensin bukan lah menjadi satu satunya sebab
kebakaran SPBU.
contoh :
masih dengan permasalah kebakaran bensin di SPBU.
Kebakaran terjadi karna adanya puntung rokok, ketika tidak ada puntung rokok
tidak mungkin terjadinya kebakaran. Puntung rokok ini sebab yang menjadikan
dan kebakaran sebagai akibat dari adanya puntung rokok tadi.
E. Penyimpulan kausal
Penyimpulan kausal di bagi menjadi 5 bagian :
D. Metode persesuaian
Menurut Mill dalam soekadijo ialah apabila dua peristiwa atau lebih dari suatu
gejala yang kita teliti hanya mempunyai faktor yang sama, maka satu satu nya
faktor faktor yang sama untuk peristiwa itu ialah sebab atau gejala akibat dari
gejala itu.
Contoh :
ada 2 kampung kriminal dan banyak permasalahan
Kampung 1 : miskin, ga paham agama, bodoh
Kampung 2 : miskin, ga paham agama, bodoh
12
Sebab adanya kriminal dan banyak permasalahan karna sama sama miskin, ga
paham agama dan bodoh.
E. Metode perbedaan
Menurut Stuart Mill sebagai berikut: kalau sebuah peristiwa yang mengandung
gejala yang diselidiki dan sebuah peristiwa lain yang tidak mengandungnya,
semua faktor faktornya sama kecuali satu, sedang yang satu itu terdapat pada
peristiwa yang pertama, maka faktor satu satunya yang menyebabkan kedua
peristiwa itu berbeda adalah salah satu akibat atau sebab bagan yang tak
terpisahkan dari sebab gejala tersebut.
Contoh :
ada 2 kampung, 1 kampung kriminal, 1 kampungnya lagi tidak kriminal
Keadaan kampung kriminal : miskin, tidak ber agama
Keadaan kampung tidak kriminal : miskin, ber agama
Sebab yang menjadikan kampung itu kriminal karna penduduknya tidak paham
agama.
Jika ada sekumpulan peristiwa dalam gejala tertentu hanya memiliki sebuah faktor
yang bersamaan, sedangkan dalam beberapa peristiwa dimana gejala itu tidak
terjadi, di jumpai faktor faktor yang lainnya yang juga dijumpai pada gejala
tersebut, kecuali sebuah faktor yang bersamaan, maka faktor ini merupakan faktor
yang mempunyai hubungan kausal dengan gejala itu.
Contoh :
13
Makan nasi goreng, gudeg, telur, teh = muntaber
Makan nasi goreng, gudeg, telur, teh = muntaber
Makan nasi goreng, gudeg, telur, teh = muntaber
Makan nasi goreng, gudeg, telur = tidak muntaber
G. Metode residu
Contoh :
Anda jual cireng = laku biasa
Temen jual cireng = laku biasa
Tetangga jual cireng = ngantri panjang sekali
Apa yang membedakan ? ternyata si tetangga menjual cireng berbeda dengan yang
lain karena cirengnya isinya bervariasi dan banyak rasa.
Dalam dua peristiwa atau lebih, serangkaian unsur membuat serangkaian akibat
terjadi, sehinga ada unsur yang berubah secara seiring, diikuti dengan akibat yang
juga berubah secara seiring, unsur yang berubah seiiring dianggap sebagai sebab
yang paling mungkin membuat akibat yang berubah secara seiring juga (dapat
berbanding lursu ataupun terbalik)
Contoh :
P1 : di suatu hari juru masak restoran A menambahkan ramuan bumbu masak
berupa 1/4 sdt lada, 1 sdt garam dan 1sdt pala pada masakannya. Masakannya di
sukai oleh sedikit pengunjung.
P2 : di lain hari juru masak restoran itu menambahkan ramuan bumbu masak
berupa 1/2 sdt lada, 1 sdt garam dan 1sdt pala pada masakannya. Masakannya
hampir di sukai oleh separuh pengunjung.
14
P3 : di lain hari lagi juru masak restoran itu menambahkan ramuan bumbu masak
berupa 1 sdt lada, 1 sdt garam dan 1sdt pala pada masakannya. Masakan tersebut
di sukai oleh hampir semua pengunjung.
Identifikasi :
A = 1/4 sdt lada
A+ = 1/2 sdt lada
A++ = 1 sdt lada
B = 1 sdt garam
C = 1 sdt pala
S = sedikit pengunjung
SS = separuh pengunjung
S++ = semua pengunjung
KesempulannyA :
15
16